56
4.2.3 Sosial Budaya Program PSBD Bahagia Sumut
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial
Program pelayanan dan rehabilitasi sosial pada PSBD Bahagia Sumatera Utara sesuai dengan Kepmensos RI Nomor : 163HUK2007 yang menerangkan
bahwa PSBD Bahagia mempunyai tugas melaksanakan perlindungan, advokasi, pelayanan dan rehabilitasi sosial, pemberian informasi, rujukan, koordinasi dan
kerjasama dengan instansi bagi penyandang cacat agar mampu berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan khusus untuk program penjangkauan
memberikan bimbingan dan pelayanan keterampilan praktis bagi penyandang cacat agar setiap penyandang cacat memiliki keterampilan sehingga pada gilirannya
mereka mampu berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat.
Program Pelayanan Dalam Panti
Program pelayanan dalam panti diperuntukkan bagi calon penerima manfaat klien penyandang cacat yang berada di wilayah Sumatera Bagian Utara dan
direkrut oleh petugas PSBD bekerja sama dengan Dinas Sosial Propinsi, KabupatenKota. Calon klien yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis
akan di registrasi dan diasramakan.
1.
Pendekatan Awal. Kegiatan yang mengawali proses rehabilitasi yang
dilaksanakan di masyarakat untuk mendapatkan kemudahan dan kerjasama dengan mengadakan kontak langsung dengan pemerintah daerah dan keluarga.
Pendekatan awal dilakukan untuk mendapatkan gambaran dan informasi yang jelas guna penetapan calon klien, serta menumbuhkan minat klien untuk
direhabilitasi dan termotivasinya orang tua klien untuk menyerahkan anaknya mengikuti program rehabilitasi di PSBD Bahagia Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
57
2.
Penerimaan. Tahapan dimana calon klien melakukan registrasi ulang yaitu
mengenai : pencatatan identitas calon klien dalam buku induk, penandatanganan kontrak pelayanan antara klien dan PSBD Bahagia Sumut, pengisian dan
pemeriksaan berkas-berkas yang diperlukan. 3.
Assesment. Untuk mendapatkan data dan informasi mengenai latar belakang
permasalahan klien meliputi kemampuan melakukan aktivitas hidup sehari-hari, bakat, minat, potensi-potensi yang dimiliki, kemampuan, harapan dan
rencananya untuk masa depan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah serta upaya lain untuk pengembangan potensi klien dan penempatan klien dalam
jurusan keterampilan. 4.
Bimbingan Sosial, Mental, Fisik dan Keterampilan. Meliputi pembinaan
fisik, mental psikologis dan mental keagamaan. Di samping itu, klien juga mendapatkan bimbingan keterampilan.
5.
Resosialisasi. Dalam tahapan ini klien dipersiapkan untuk terjun ke masyarakat,
keluarga maupun disalurkan ke lapangan kerja yang tersedia dan atau instansi pengirim.
6.
Bimbingan Lanjut. Tahap bimbingan lanjutan dilakukan setelah diadakan
evaluasi sejak tahap input proses, output dan outcome maka telah mencapai titik akhir dalam proses pelayanan sosial dalam UPT, pada gilirannya harus
mengakhiri kegiatan pelayanan sosial, dengan pertimbangan tindak lanjut purna pelayanan sosial.
7.
Terminasi. Merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pelayanan sosial
klien dalam UPT, yang terakhir dan telah disampaikan serta direncanakan oleh pihak panti untuk mengakhiri dan melepaskan dari proses pertolongan secara
profesional antara panti sebagai lembaga pelayanan rehabilitasi sosial dengan
Universitas Sumatera Utara
58
sistem klien, sistem kegiatan dan sistem sasaran. Landasan bagi suatu tahapan terminasi ketika eks klien tersebut telah mandiri dan tugas-tugas yang dilakukan
telah menunjukkan adanya kemajuan yang dapat dicapai, sehingga mereka benar-benar dapat melaksanakan keberfungsian sosial secara wajar dalam arti
yang sesungguhnya.
Bimbingan Bimbingan Fisik meliputi :
1. Kegiatan Senam
2. Kegiatan Olahraga
3. Pemeriksaan Kesehatan
4. Fisioterapi
Bimbingan Mental meliputi :
1. Bimbingan mental spiritual keagamaan oleh pembimbing agama, kepercayaan
masing-masing, 2.
Bimbingan etika dan budi pekerti, 3.
Bimbingan psiko sosial 4.
Outbond dialam terbuka 5.
Bimbingan pramuka
Bimbingan Keterampilan meliputi :
1. Penjahit Pakaian Wanita,
2. Penjahit Pakaian Pria,
3. Elekronika,
4. Service Telepon Seluler,
5. Otomotif roda 2.
Universitas Sumatera Utara
59
BAB V ANALISA DATA
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di lapangan melalui teknik pengumpulan data penyebaran kuesioner kepada responden. Peneliti berhasil
mengumpulkan responden sebanyak 47 jiwa yaitu dengan 35 berjenis kelamin laki- laki dan 12 berjenis kelamin perempuan. Hal ini sesuai dengan jumlah populasi
penelitian yang berjumlah 47 jiwa penyandang disabilitas tubuh yang ada di lapangan. Berdasarkan hasil penelitian melalui penyebaran kuesioner diperoleh data
umum tentang latar belakang responden melalui nama, umur, agama, suku, pendidikan, jenis disabilitas yang diderita, cara masuk kedalam panti, pemakaian
alat bantu dan masih memiliki orang tua atau wali. Agar pembahasan tersusun sistematis, maka pembahasan dalam penelitian
ini dilakukan menjadi tiga sub bab, yaitu:
1. Analisis karakteristik umum responden.
2. Program Bimbingan Keterampilan di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia”
Sumatera Utara variabel X. 3.
Kemandirian Penyandang disabilitas tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara variabel Y.
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas dari data yang telah terkumpul, dapat dilihat pada tabel-tabel distribusi frekuensi yang telah dianalisa sesuai dengan
kemampuan peneliti berikut ini.
Universitas Sumatera Utara