Kandungan yang terdapat dalam ASI

mengalir melalui duktus laktiferus masuk ke mulut bayi sehingga ASI tersedia bagi bayi Maryunani, 2009. Faktor-faktor yang memicu peningkatan refleks ”letdownpelepasan ASI” ini yaitu pada saat ibu melihat bayinya, mendengarkan suara bayi, mencium bayi, dan memikirkan untuk meyusui bayi. Sementara itu, faktor-faktor yang menghambat refleks ”letdownpelepasan ASI yaitu stress seperti keadaan bingung atau psikis kacau, takut, cemas, lelah, malu, merasa tidak pasti atau merasakan nyeri. Oksitosin juga mempengaruhi jaringan otot polos uterus berkontraksi sehingga mempercepat lepasnya plasenta dari dinding uterus dan membantu mengurangi terjadinya perdarahan. Oleh karena itu, setelah bayi lahir maka bayi harus segera disusukan pada ibunya Inisiasi Menyusui Dini . Dengan seringnya menyusui, penciutan uterus akan terjadi makin cepat dan makin baik. Tidak jarang perut ibu akan terus terasa mulas yang sangat pada hari-hari pertama menyusui, hal ini merupakan mekanisme alamiah yang baik untuk kembalinya uterus ke bentuk semula Maryunani, 2009.

2.1.2 Kandungan yang terdapat dalam ASI

LPUFAs ASI mengandung banyak gizi di antaranya adalah LPUFAs Long Chain Poyunsaturated Fatty . LPUFAs sangat diperlukan oleh bayi karena mengandung fungsi mental, penglihatan dan perkembangan psikomotorik bayi. Di dalam LPUFAs terdapat dua komponen, yaitu asam arakkhidonat, asam dokosaheksanoat, merupakan komponen dasar kortek dan ARA Arachidonic Universitas Sumatera Utara Acid yang berperan penting dalam proses tumbuh kembang otak. Menurut studi selama 17 tahun pada tahun 1025 anak yang mengkonsumsi ASI terdapat peningkatan IQ dan ketrampilan. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan kemampuan reflek kognitif merupakan efek dari LPUFAs pada masa perkembangan saraf bayi. Zat besi Meskipun dalam ASI terdapat sedikit zat besi 0,5 – 1,0 mgliter , namun bayi yang menyusu ASI tidak akan kekurangan zat besi anemia . Hal ini dikarenakan zat besi yang terkandung dalam ASI mudah dicerna oleh bayi. Zat besi dibutuhkan bayi untuk memproduksi hemaglobin, bagian dari sel – sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh, zat besi pun esensiak untuk tumbuh kembang otak bayi. Mineral ASI memang mengandung mineral lebih sedikit dibanding dengan susu sapi. Bahkan susu sapi mengandung empat kali lebih banyak daripada ASI. Walaupun kadarnya relatif rendah tetapi cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan. Kadar kalsium, natrium, kalium, fosfor, dan klorida yang lebih rendah dibandingkan dengan susu sapi, tetapi dengan jumlah itu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi. Namun, jika bayi mengonsumsi susu sapi maka ginjal bayi akan semakin bekerja semakin keras. Universitas Sumatera Utara Sodium Ternyata jumlah sodium pada ASI sangat cocok untuk bayi. Sodium yang terdapat pada susu sapi lebih rendah daripada ASI setelah mendapatkan proses modifikasi proses perubahan susu segar ke dalam susu kaleng atau bubuk. Kalsium, Fosfor dan Magnesium Kalsium, fosfor dan magnesium pada susu botol atau formula memang lebih banyak dibanding yang terdapat pada ASI. Namun, setelah kalium, fosfor dan magnesium menjadi susu formula maka akan menyusut atau berkurang. Oleh karenanya, walaupun zat tersebut hanya sedikit yang terkandung dalam ASI namun harus tetap diberikan kepada bayi secara eksklusif yaitu selama enam bulan. Taurin Fungsi utama taurin adalah membantu perkembangan mata si kecil. Pada mata, taurin banyak terdapat di retina, terutama terkonsentrasi di epitel pigmen retina dan lapisan fotoreseptor. Asupan taurin yang adekuat dapat menjaga penglihatan si kecil dari gangguan retina. Selain itu, ia juga berfungsi dalam perkembangan otak dan sistem saraf. Lactobacillus Lactobacillus dalam ASI berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri E.Coli yang sering menyebabkan diare pada bayi. Universitas Sumatera Utara Bayi yang lebih banyak mengonsumsi susu formula akan lebih sering terkena diare karena dalam susu formula hanya sedikit lactobacillusnya. Mengandung Air Sebagian besar ASI mengandung air. Untuk itu, jika ibu ingin ASI-nya selalu produktif maka ia harus sering minum air putih.

2.1.2 ASI Mengandung Antibodi

Dokumen yang terkait

Analisis Implementasi Peraturan Pemerintah No 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif di Klinik/Bidan Bersalin Kota Medan Tahun 2015

6 148 153

Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah Kota Medan No 5 Tahun 2012 Dalam Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan Di Kota Medan

3 120 134

Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui Dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Sei Sikambing Medan Tahun 2012

1 48 56

Pengaruh Sikap Ibu Menyusui tentang Kebijakan ASI Eksklusif terhadap Pemberian ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2010

2 47 94

Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah Kota Medan No 5 Tahun 2012 Dalam Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan Di Kota Medan

4 66 134

Analisis Implementasi Peraturan Pemerintah No 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif di Klinik/Bidan Bersalin Kota Medan Tahun 2015

0 0 54

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian - Analisis Implementasi Peraturan Pemerintah No 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif di Klinik/Bidan Bersalin Kota Medan Tahun 2015

0 0 52

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI ( Air Susu Ibu ) - Analisis Implementasi Peraturan Pemerintah No 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif di Klinik/Bidan Bersalin Kota Medan Tahun 2015

0 0 20

Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah Kota Medan No 5 Tahun 2012 Dalam Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan Di Kota Medan

0 0 13

Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah Kota Medan No 5 Tahun 2012 Dalam Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan Di Kota Medan

0 1 13