adanya sanksi dan upaya yang optimal dari pemerintah bagi pemasaran susu formula sangat sulit target ASI eksklusif dan IMD bisa dicapai. Saat ini sudah sangat umum apabila masalah
kesehatan dijadikan ajang promosi dalam pemilu. Kesempatan ini sangat baik untuk membangun komitmen dari penentu kebijakan untuk mengutamakan pemberian ASI eksklusif dan IMD.
Apabila ini semakin banyak dilakukan kemungkinan adanya komitmen di tingkat pemerintahan terhadap kebijakan ASI eksklusif dan IMD akan lebih mudah terlaksana.
Dalam subsistem kebijakan, kendati di kalangan kesehatan pentingnya ASI eksklusif dan IMD tidak diragukan, ASI eksklusif dan IMD belum terlalu diperhitungkan. Selama ini diskusi
antar koalisi yang penting tidak terdokumentasi dengan baik. Seperti telah dibahas sebelumnya pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan berlangsung tidak transparan dan tidak
terdokumentasi dengan baik. Demikian juga dengan pengalokasian dana dan penunjukan tugas dan kewenangan belum jelas tindak lanjutnya. Selama ini tidak ada kejelasan penerapan sanksi,
insentif, monitoring, dan evaluasi dari kebijakan mengenai ASI eksklusif.
5.3.2 Pelaksanaan Peraturan Pemerintah di Klinik Bersalin X,Y dan Z
Berdasarkan hasil penelitian dari beberapa informan bahwa bidan sebagai tenaga kesehatan tidak mengetahui tentang adanya Peraturan Pemerintah terebut sehingga implementasi
akan peraturan tersebut sulit untuk dijalankan. Selain itu pengetahuan ibu atau bapak masih kurang akan program IMD dan pemberian ASI Eksklusif. Pelatihan dan pembinaan pun jarang
diikuti oleh tenaga kesehatan di klinik, tenaga kesehatan masih kurang informasi dan edukasi sehingga tidak bida menjalankan peraturan tersebut tidak berjalan sebagaiamana mestinya di
klinik. Kurangnya pengawasan juga menjadi faktor yang menentukan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan seperti bidan, perawat dan dokter. Hal ini
kurangnya sosialiasi atau penginformasian akan peraturan pemerintah yang seharusnya dijalankan agar tidak hanya ada secara tertulis saja tetapi juga dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Sehingga cakupan pemberian ASI Eksklusif di Kota Medan dapat meningkat dan angka kematian bayi pun dapat menurun.
Universitas Sumatera Utara
5.3.3 Sanski yang diberikan terhadap pelanggaran sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 33 Tahun 2012 di Klinik Bersalin Swasta X,Y dan Z.
Berdasarkan hasil penelitian ini di dalam peraturan pemerintah dalam pasal 14 sanksi administratif yang diberikan apabila tenaga kesehatan tidak melaksanakan IMD terhadap bayi
yang baru lahir kepada ibunya paling singkat selama 1 jam, menempatkan ibu dalam satu ruangan atau rawat gabung kecuali atau indikasi medis yang ditetapkan oleh dokter, serta memberikan
informasi dan edukasi ASI Eksklusif kepada ibu danatau anggota keluarga dari bayi yang bersangkutan sejak pemeriksaan kehamilan sampai dengan periode pemberian ASI Eksklusif
selesai. Namun pada kenyataannya hal ini tidak berjalan di ketiga klinik tersebut. IMD berjalan namun melihat kondisi dan situasi, pemberian ASI Eksklusif ada pada satu klinik saja selain itu
susu formula masih menjadi alternatif paling cepat diberikan kepada bayi pasca melahirkan agar tidak menangis, dan selama ini tidak ada teguran atau pemeriksaan dari pemerintah atau Dinas
Kesehatan selain itu juga belum pernah ada pencabutan izin karena praktek bersalin yang tidak melaksankan peraturan tersebut sebagaiman terlampir di dalam isi peraturan tersebut.
5.3.4 Peraturan dipatuhi atau tidak dipatuhi dalam pelaksanaan IMD dan