Pelaksanaan Sosialisasi Bidan di Klinik Kepada Ibu Bersalin Pelaksanaan Implementasi Peraturan Pemerintah No.33 Tahun 2012 di klinik X,Y dan Z.

Petugas kesehatan di kamar bersalin harus memahami tatalaksana IMD dan laktasi yang baik dan benar, petugas kesehatan tersebut diharapkan selalu mempunyai sikap yang positif terhadap IMD dan ASI Eksklusif. Mereka diharapkan dapat memahami, menghayati dan mau melaksanakannya. Betapa pun sempitnya waktu yang dipunyai oleh petugas kesehatan tersebut, diharapkan masih dapat meluangkan waktu. untuk memotivasi dan membantu ibu habis bersalin untuk melaksanakan IMD dan ASI Eksklusif Roesli, 2008, 2005. Keberhasilan menyusu dini salah satunya adalah berasal dari dorongan dari petugas kesehatan. Hasil ini juga serupa dengan penelitian Sandra Fikawati dan Ahmad Syafiq 2010, yang menyatakan bahwa masih rendahnya pemberian ASI eksklusif di Indonesia dan masih kurang optimalnya fasilitasi IMD dikarenakan kebijakan ASI eksklusif belum lengkap dan komprehensif, IMD belum masuk secara eksplisit dalam kebijakan serta belum diimplementasikan secara maksimal oleh petugas kesehatan.

5.2.2 Pelaksanaan Sosialisasi Bidan di Klinik Kepada Ibu Bersalin

Berdasarkan hasil penelitian apabila faktor lingkungan memainkan peran yang sangat penting dan menentukan keberhasilan pelaksanaan ASI eksklusif. Studi-studi menunjukkan bahwa di samping faktor internal ibu, situasi dan kondisi lingkungan eksternal juga penting sebagai penentu keberhasilan pelaksanaan IMD dan ASI eksklusif. Situasi sosial-ekonomi masyarakat juga penting mendapatkan perhatian. Terutama yang harus dicermati fenomena pergeseran norma sosial dan kultural terkait pemberian ASI eksklusif, fenomena massifikasi dan kesetaraan pendidikan tinggi, dan variasi serta jurang sosial-ekonomi pada berbagai kelompok masyarakat baik di wilayah urban maupun pedesaan. Gencarnya pemasaran susu formula melalui kampanye terselubung, yaitu sebagai hadiah kepulangan ibu dan bayi dari fasilitas persalinan dilaporkan masih marak terjadi. Lebih lanjut, studi kualitatif tentang praktik keberhasilan dan Universitas Sumatera Utara kegagalan ASI eksklusif menunjukkan bahwa yang sering menjadi korban dari kampanye demikian adalah ibu-ibu berpendidikan rendah. Mengenai hambatan dan kendala pelaksanaan ASI eksklusif 6 bulan sebenarnya sudah mulai banyak muncul pada dekade terakhir ini. Kebijakan, selanjutnya, disusun berdasarkan bukti-bukti empirik dan saintifik yang kuat sehingga tidak menyebabkan kebijakan menjadi tidak realistis saat diterjemahkan menjadi program atau malah menimbulkan dampak negatif yang merugikan masyarakat

5.2.3 Pelaksanaan Implementasi Peraturan Pemerintah No.33 Tahun 2012 di klinik X,Y dan Z.

Terlaksananya pemberian ASI secara dini dimulai dari peran petugas kesehatan dalam melakukan proses pertolongan persalinan, karena pada saat itulah peran petugas dalam pemberian ASI sejak dini bisa dilihat. Hal ini selaras dengan Depkes RI 2001, yang menyatakan bahwa bayi diberikan kepada ibunya segera setelah lahir dan diletakkan di dada ibunya agar bayi tersebut mencari puting ibunya sendiri sehingga proses IMD akan terjadi. Jadi berhasil tidaknya pelaksanaan IMD sangat bergantung pada peran dari bidan sebagai tenaga kesehatan penolong persalinan. Peran petugas sangat penting dalam memotivasi ibu untuk memberikan ASI sejak dini pada bayi baru lahir. Ini sesuai dengan penelitian Tatiana O. Vieira, et.al 2010, yang menyatakan bahwa dalam rangka meningkatkan tingkat menyusui dalam satu jam pertama kehidupan IMD, profesional perawatan kesehatan harus mempromosikan faktor mendukung praktek ini seperti bimbingan prenatal mengenai keuntungan menyusui, persalinan per vaginam dan kelahiran cukup bulan, dan merangsang praktik ini dalam situasi yang rentan seperti sebagai ibu dengan operasi caesar dan kelahiran prematur. Peran bidan dalam memberikan penyuluhan-penyuluhan dan motivasi pada ibu tentang IMD dan ASI eksklusif, manfaat dari pemberian ASI sejak dini, serta manfaat kolostrum sangat perlu dilakukan mulai sejak ibu tersebut melakukan ANC sampai dengan pasca melahirkan. Pengawasan juga diperlukan dari Universitas Sumatera Utara pihak pembuat regulasi dan Dinas Kesehatan Kota Medan dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dalam memantau pelaksaan PP tersebut di klinik – klinik bersalin.

5.2.4 Informasi dan Edukasi tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah di Klinik Bersalin X, Y dan Z

Dokumen yang terkait

Analisis Implementasi Peraturan Pemerintah No 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif di Klinik/Bidan Bersalin Kota Medan Tahun 2015

6 148 153

Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah Kota Medan No 5 Tahun 2012 Dalam Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan Di Kota Medan

3 120 134

Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui Dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Sei Sikambing Medan Tahun 2012

1 48 56

Pengaruh Sikap Ibu Menyusui tentang Kebijakan ASI Eksklusif terhadap Pemberian ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2010

2 47 94

Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah Kota Medan No 5 Tahun 2012 Dalam Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan Di Kota Medan

4 66 134

Analisis Implementasi Peraturan Pemerintah No 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif di Klinik/Bidan Bersalin Kota Medan Tahun 2015

0 0 54

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian - Analisis Implementasi Peraturan Pemerintah No 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif di Klinik/Bidan Bersalin Kota Medan Tahun 2015

0 0 52

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI ( Air Susu Ibu ) - Analisis Implementasi Peraturan Pemerintah No 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif di Klinik/Bidan Bersalin Kota Medan Tahun 2015

0 0 20

Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah Kota Medan No 5 Tahun 2012 Dalam Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan Di Kota Medan

0 0 13

Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah Kota Medan No 5 Tahun 2012 Dalam Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan Di Kota Medan

0 1 13