Implementasi PP No 33 Tahun 2012 Kerangka Berfikir

Pasal 1, no. 14. Rumah bersalin mepunyai sifat privat dansemi privat, sebab tidak semua orang dapat keluar masuk di dalam area ini. Sifat privat terdapat pada bentuk pelayanan kesehatan dasar yang menyelenggarakan pelayanan kebidanan bagi wanita hamil, persalinan fisiologi, masa nifas,bayi baru lahir dan keluarga berencana KB. Dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan biaya terjangkau di era krisis ini, Klinik Richa menyediakan ruang perawatan dengan harga sangat terjangkau dan pasien dapat memilih ditolong oleh bidan atau dokter spesialis. Dengan lokasi klinik tidak dipinggir jalan utama dan konstruksi bangunan seperti rumah tinggal akan membuat pasien lebih nyaman dan tidak bising serta seperti melahirkan di rumah sendiri.

2.6.1 Pemberian ASI Eksklusif di Klinik BersalinSwasta

Pemberian ASI Air Susu Ibu eksklusif adalah pemberian air susu ibu kepada bayi umur 0 – 6 bulan tanpa diberikan makanan atau minuman tambahan. ASI mempunyai manfaat yang besar bagi bayi karena memiliki efek positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan. Bayi yang mendapatkan ASI akan lebih sehat dan terhindar dari berbagai penyakit infeksi. Hal inilah yang dapat menurunkan Angka Kematian Bayi. Dari aspek hukum, pemberian ASI eksklusif berarti memenuhi hak anak untuk hidup sehat sejahtera lahir dan batin. Berdasarkan hal tersebut, pemerintah mengeluarkan peraturan yang menjamin hak anak untuk mendapatkan ASI, seperti yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan serta Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 Tentang ASI Eksklusif.

2.7 Implementasi PP No 33 Tahun 2012

Universitas Sumatera Utara Sebelum tahun 2001, World Health Organization WHO merekomendasikanuntuk memberikan ASI eksklusif selama 4-6 bulan. Namun pada tahun 2001, setelah melakukan telaah artikel penelitian secara sistematik dan berkonsultasi dengan para pakar, WHO merevisi rekomendasi ASI eksklusif tersebut dari 4-6 bulan menjadi 6 bulan. Prevalensi ASI ekslusif menurut data SDKI hanya 32,7 menurut penelitian Mercy Corps sebesar 7,4 ASI predominan pada bayi usia 0- 5 bulan dan 28,9 ASI saja dalam 24 jam terakhir pada bayi usia 0-5 bulan,18 dan penelitian Awal Sehat Untuk Hidup Sehat sebesar 9,2.10 Survei yang dilakukan oleh Helen Keller International menyebutkan bahwa rata-rata bayi di Indonesia hanya mendapatkan ASI eksklusif selama 1,7 bulan. Target pencapaian ASI eksklusif 6 bulan sebesar 80 yang ditetapkan Depkes RI tampak terlalu tinggi. WHO merekomendasikan untuk memberikan hanya ASI saja sampai 6 bulan untuk keuntungan yang optimal bagi ibu dan bayi. Namun demikian ada beberapa rekomendasi dan catatan penting yang diungkapkan dalam kajian tim pakar tersebut. Rata-rata pemberian ASI eksklusif di Indonesia hanya 1,7 bulan maka perlu diberikan petunjuk yang jelas mengenai makanan pendamping apa saja yang dapat diberikan.

2.8 Teori Penelitian

Berkaitan dengan model implementasi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu model implementasi yang disampaikan oleh Merilee S. Grindle serta Mazmanian dan Sabatier dapat diketahui bahwa keduanya memiliki kerangka piker yang tidak jauh berbeda. Mereka sama sama melihat implementasi dalam keterpengaruhannya dengan daya tanggap dan sikap kelompok sasaran masyarakat. Dalam mengkaji tentang ASI eksklusif perspektif regulasi dengan mengacu pada pertanyaan penelitian dan kerangka teori.

2.8.1 Model teori implementasi menurut Grindle 1980

Universitas Sumatera Utara Keberhasilan implementasi menurut Merilee Grindle dipengaruhi oleh dua variabel besar, yaitu isi kebijakan content 0f policy dan lingkungan implementasi context of implementation . Variabel isi kebijakan mencakup : 1. Sejauh mana kepentingan kelompok sasasran atau target groups termuat dalam isi kebijakan; individu atau kelompok yang bersentuhan dalam implementasi kebijakan mungkin merasa diuntungkan tetapi dapat pula sebaiknya merasa dirugikan. Dengan demikian, yang merasa dirugikan akan melakukan perlawanan 2. Jenis manfaat yang diterima oleh target groups ; Manfaat yang diperoleh bias secara kolektif, biasanya lebih mudah untuk diimplementasikan. 3. Sejauhmana perubahan yang diinginkan dari sebuah kebijakan peraturan ; Derajat perubahan menyangkut perubahan perilaku dari pihak yang memperoleh manfaat. Tingkat perubahan perilaku dipengaruhi oleh manfaat kebijakan maupun waktu untuk mencapai tujuan kebijakan. 4. Apakah sebuah peraturan telah menyebutkan implementornya dengan rinci; keahlian, keaktifan, dan tanggung jawab pelaksana yang menentukan keberhasilan implementasi kebijakan. 5. Apakah sebuah peraturan didukung sumber daya yang memadai. Variabel lingkungan kebijakan menyangkut : 1. Seberapa besar kekuasaan, kepentingan, dan strategi yang dimiliki oleh para actor yang terlihat dalam implementasi kebijakan: Implementasi kebijakan melibatkan berbagai actor yang mempunyi proses administrasi pengambilan keputusan. Masing-masing actor mempunyai posisi dan Universitas Sumatera Utara kepentingan khusus yang dapat menyebabkan konflik kepentingan melalui strategi yang digunakan. 2. Karakteristik institusi dan rezim yang sedang berkuasa: Interaksi dalam persaingan actor memperebutkan sumber daya, tanggapan dari pejabat pelaksana dan elit politik dipengaruhi oleh karakteristik dari lembaga dan penguasa yang terkait. 3. Responsivitas Daya tanggap kelompok sasaran: Adalah bentuk partisipasi masyarakat yang berupa sikap mengerti dan mendukung terhadap peraturan yang diimplementasikan.

2.8.2 Model teori implementasi menurut Mazmanian dan Sabatier

Menurut Daniel A. Mazmanian dan Sabatier dalam Suwitri, 2008:82 , kerangka kerja analisis kebijakan public mencakup 4 variabel, yaitu 3 variabel dependen. Di dalam analisa implementasi kebijakan public, yang berperan penting adalah pengidentifikasian dari seluruh variabel, baik variabel pengaruh maupun variabel terpengaruh. Keseluruhan variabel dan unsur - unsur pokok dari masing-masing variabel beserta hubungan pengaruhnya satu sama lain sebagai berikut : Variabel - variabel bebas independen variables , terbagi dalam tidga kategori besar, yaitu : 1. Tractability Variabel of the problems tingkat kesederhanaan dari masalah, banyak masalah social yang tidak dapat didefenisikan tersebut, relatif sedikit yang dapat dipecahkan secara total. Semakin masalah public menunjukkan keteraturan dan kesederhanaan semakin mudah pemecahannya. 2. Ability of statue to structure implementation kemampuan undang-undang untuk menstrukturkan proses implementasi berisi variabel - variabel yang mampu mendeskripsikan kemampuan sebuah kebijakan, baik berupa peraturan, konsep program. Kebjakan yang mampu mengontrol, membentuk struktur yang kondusif dan member petunjuk dalam implementasi. Universitas Sumatera Utara 3. Nonstatutory variables affecting implementation Variabel diluar perundang- undangan yang mempengaruhi implementasi. Variabel – variabel tergantung dependent variables merupakan tahap-tahap dalam prosese implementasi, lima tahapan dalam implementasi kebijakan adalah : 1. Output kebijakan yaitu hasil formulasi kebijakan yang telah mendapat masalah dari perumusan masalah sebelumnya. 2. Pengessahan kesesuaian pelaksanaan output kebijakan dengan yang telah disahkan. 3. Hasil pelaksanaan senyatanya 4. Pengaruh yang ditimbulkan oleh pelaksanaan output kebijakan dan tingkat penerimaan kelompok sasaran terhadap pengaruh tersebut. 5. Evaluasi dari pelaksanaan kebijakan sebagai feedback bagi isi kebijakan. Terdapat beberapa prinsip implementasi yang terkandung dalam kerangka kerja implementasi kebijakan public Mazmanian dan Sabatier, yaitu : 1. Proses implementasi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor atau kekuatan yang dimiliki lembaga-lembaga administrative penanggungjawab pelaksanaan peraturan, melainkan juga dipengaruhi oleh kekuatan lain diluar lembaga yaitu kekuatan yang termasuk dalam tractability variabel dan non statutory variabel. 2. Tractability variable mempengaruhi statutory variable dan non statutory variable, selanjutnya secara bersama-sama ketiga variabel ini mempengaruhi proses implementasi yang dipandang sebagai dependen. 3. Dalam proses implementasi, terdapat lima tahap yang masing-masing tahap tersebut dapat dipandang sebagai variabel dependen bagi tahapan berikutnya. 4. Dalam independent vaiabel, focus perhatian terhadap potensi penstrukturan resmi dari proses implementasi dan dan terhadap kebutuhan secara terus-menerus. Universitas Sumatera Utara Prinsip-prinsip tersebut menunjukkan bahwa untuk dapat mencapai hasil seperti yang ditetapkan dalam tujuan, maka perlu bagi legislator dan pimpinan eksekutif untuk mempengaruhi proses implementasi melalui penyusunan perundang-undangan statutory , maupun melalui usaha mengidentifikasikan nonstatutory variable.

2.9 Kerangka Berfikir

Di bawah ini terdapat sebuah system pelayanan yang dapat diterapkan oleh bidan yang memberi pelayanan di tempat praktik bidan swasta. INPUT 1. SDM 2. Kebijakan PROSES 1. Sosialisasi PP kepada bidan di klinik 2. Pelaksanaan sosialisasi bidan di klinik kepada ibu bersalin 3. Pelaksanaan implementasi PP No.33Tahun 2012 di klinik 4. Informasi dan edukasi tentang pelaksanaan PP di klinik OUTPUT 1. Efektivitas PP di klinik 2. Peraturan dipatuhi atau tidak di klinik 3. Sanksi yang diberikan terhadap pelanggaran PP 4. Pelaksanaan PP di Klinik Bersalin Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional dan metode pengumpulan data kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan dilakukan dengan wawancara mendalam. Dalam penelitian ini, yang ingin dilihat adalah pelaksanaan inisiasi menyusu dini dan pemberian air susu ibu secara eksklusif tanpa dipengaruhi oleh provider susu formula.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di beberapa Kecamatan di Kota Medan, yaitu diantaranya Kecamatan Medan Denai, Medan Deli, dan Kecamatan Medan Helvetia dengan mengambil sampel beberapa klnikbidan swasta dari masing – masing kecamatan tersebut. Dari Kecamatan Medan Denai diambil sampel salah satu klinikbidan telah menjalankan PP No 33 Tahun 2012 tentang ASI Eklusif tetapi masih mau menerima promosi susu formula dan memberikan kepada bayi yang baru lahir, tanpa ada indikasi medis. Dari Kecamatan Medan Deli ada klnikbidan Swasta yang juga masih memberikan susu formula, di Kecamatan Medan Helvetia yaitu salah satu klinik bersalin yang juga menerima provider susu formula dan salah satu klinik Kecamatan Medan Denai yang memberikan kepada bayi yang baru lahir sehingga banyak bayi yang tidak mau lagi apabila diberikan ASI oleh ibunya. Penelitian dilakukan dari bulan Juli sampai dengan bAgustus 2015

3.3. Pemilihan Informan

Dalam pemilihan informan ada beberapa jenis informan yang digunakan diantaranya: informan kunci key informan, adalah informan yang pertama kali dijumpai untuk memperoleh data atau informasi tentang keberadaan dan jumlah bayi, serta bagaimana cara pemberian air susu Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Implementasi Peraturan Pemerintah No 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif di Klinik/Bidan Bersalin Kota Medan Tahun 2015

6 148 153

Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah Kota Medan No 5 Tahun 2012 Dalam Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan Di Kota Medan

3 120 134

Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui Dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Sei Sikambing Medan Tahun 2012

1 48 56

Pengaruh Sikap Ibu Menyusui tentang Kebijakan ASI Eksklusif terhadap Pemberian ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2010

2 47 94

Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah Kota Medan No 5 Tahun 2012 Dalam Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan Di Kota Medan

4 66 134

Analisis Implementasi Peraturan Pemerintah No 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif di Klinik/Bidan Bersalin Kota Medan Tahun 2015

0 0 54

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian - Analisis Implementasi Peraturan Pemerintah No 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif di Klinik/Bidan Bersalin Kota Medan Tahun 2015

0 0 52

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI ( Air Susu Ibu ) - Analisis Implementasi Peraturan Pemerintah No 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif di Klinik/Bidan Bersalin Kota Medan Tahun 2015

0 0 20

Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah Kota Medan No 5 Tahun 2012 Dalam Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan Di Kota Medan

0 0 13

Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah Kota Medan No 5 Tahun 2012 Dalam Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan Di Kota Medan

0 1 13