Pengaruh Dimensi Tuntutan Kerja dan Hubungan At asan-

b. Pengaruh Dimensi Tuntutan Kerja dan Hubungan At asan-

Bawahan terhadap Stres kerja Tabel 20. Analisa Regresi Dimensi Tuntutan Kerja dan Dimensi Hubungan Atasan-Bawahan terhadap Stres Kerja Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 915.728 1 915.728 21.735 .000 a Residual 5814.015 138 42.131 Total 6729.743 139 2 Regression 1324.964 2 662.482 16.793 .000 b Residual 5404.779 137 39.451 Total 6729.743 139 3 Regression 1705.101 3 568.367 15.384 .000 c Residual 5024.642 136 36.946 Total 6729.743 139 4 Regression 1859.235 4 464.809 12.883 .000 d Residual 4870.508 135 36.078 Total 6729.743 139 a. Predictors: Constant, Afeksi b. Predictors: Constant, Afeksi, kontribusi c. Predictors: Constant, Afeksi, kontribusi, workload d. Predictors: Constant, Afek si, kontribusi, workload, Loyalitas e. Dependent Variable: stres kerja Pada tabel dapat dilihat signifikansi adalah 0,000 dengan kriteria p 0,05 maka dapat dikatakan bahwa dimensi tuntutan kerja workload dan dimensi hubungan atasan -bawahan afeksi, kontribusi, dan loyalitas Universitas Sumatera Utara memiliki pengaruh terhadap stres kerja. Sehingga hipotesis minor diterima, bahwa ada pengaruh dimensi tuntutan kerja workload dan dimensi hubungan atasan-bawahan afeksi, kontribusi, loyalitas terhadap stres kerja. Selanjutnya akan dilihat dan besarnya sumbangan efektif tuntutan kerja dan hubungan atasan -bawahan terhadap stres kerja yang dapat dilihat pada tabel 21 berikut. Tabel 21. Sumbangan Efektif Dimensi Tuntutan Kerja dan Dimensi Hubungan Atasan-Bawahan Model Summary e Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .369 a .136 .130 6.49080 2 .444 b .197 .185 6.28100 3 .503 c .253 .237 6.07831 4 .526 d .276 .255 6.00648 1.468 a. Predictors: Constant, Afeksi b. Predictors: Constant, Af eksi, kontribusi c. Predictors: Constant, Afeksi, kontribusi, workload d. Predictors: Constant, Afeksi, kontribusi, workload, Loyalitas e. Dependent Variable: stres kerja Dengan melihat nilai R afeksi = 0,369, R konribusi = 0,444, R workload = 0,503 dan R loyalitas = 0,526 yang bertanda positif maka dapat dikatakan bahwa hubungan variabel tuntutan kerja dan hubungan atasan-bawahan terhadap stres kerja adalah searah yang artinya semakin tinggi tuntutan kerja dan hubungan atasan -bawahan maka semakin t inggi juga tingkat stres kerjanya, begitu juga sebaliknya. Dari tabel terlihat Universitas Sumatera Utara bahwa koefisien determinan R square afeksi = 0,136; namun bila digabungkan dengan dimensi kontribusi menjadi 0,197; begitu juga bila digabungkan dengan dimensi workload menjad i 0,253 dan bila gabunkan dengan dimensi loyalitas menjadi 0,276, hal ini berarti bahwa pengaruh dimensi hubungan atasan bawahan yaitu dimensi afeksi hanya dapat menjelaskan sebesar 13,6 . Berikut ini m odel persamaan regresi dapat dibuat dengan melihat tabel 22 berikut. Tabel 22. Model Persamaan Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 46.483 6.343 7.328 .000 workload .574 .254 .186 2.262 .025 .787 1.271 Emotionalload .500 .283 .152 1.768 .079 .722 1.385 Cognitiveload -.022 .267 -.008 -.083 .934 .594 1.684 kontribusi -.692 .178 -.325 -3.885 .000 .759 1.318 Loyalitas .522 .271 .144 1.924 .057 .952 1.051 Afeksi -.957 .333 -.258 -2.870 .005 .655 1.527 P. Respek .151 .199 .071 .758 .450 .612 1.633 a. Dependent Variable: stres kerja Pada tabel 22 di atas dapat diketahui bahwa nilai koefisien variabel adalah 46,483 sehingga model persamaan regresi estimasi linear berganda yang diperoleh adalah sebagai berikut. Y = Bo + B 1 X 1 +B 2 X 2 + .... + ∑ Universitas Sumatera Utara Y = 46,483 +0,574+0,5-0,022 X1 + - 0,692 + 0,522 - 0,957+ 0,151 X2 Keterangan : Y = Stres Kerja X1 = Tuntutan Kerja X2 = Hubungan Atasan-Bawahan Dari persamaan garis di atas, dapat diartikan bahwa bila tuntutan kerja dan hubungan atasan bawahan bertambah satu satuan maka terjadi perubahan tingkat stres sebanyak 4 6,559 satuan.

C. Kategorisasi Skor Penelitian

1. Kategori skor penelitian Stres kerja Data stres kerja diperoleh dengan m enggunakan skor skala stres kerja yang terdiri dari 18 item yang sahih. Pemberian skor terhadap setiap butir pernyataan bergerak dari 1 -5, dari hal tersebut maka skor harapan terendah yang dapat dicapai adalah 18 dan skor tertinggi yang diharapkan dapat dicapai adalah 90. Dari skala stres kerja diperoleh mean hipotetik µ sebesar 54 dengan standar deviasi σ adalah sebesar 12. Sementara mean empirik X yang diperoleh adalah sebesar 46,95 dengan standar deviasi S 6,95. Perbandingan data empirik dan hipo tetik dapat dilihat dalam tabel 2 3 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 23. Perbandingan Data Empirik dan Hipotetik Stres Kerja Variabel Data Empirik Data Hipotetik Stres Kerja Min Max Mean SD Min Max Mean SD 36 64 46,95 6,95 18 90 54 12 Berdasarkan hasil penelitian, didapat hasil perbandingan mean empirik dan mean hipotetik dari variabel stres kerja yang menunjukkan bahwa mean rerata empirik X = 46,95 lebih rendah daripada rerata hipotetik µ = 54. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata -rata stres kerja subjek penelitian termasuk dalam kategori rendah. Selanjutnya, subjek digolongkan dalam 3 kategori stres kerja yaitu rendah, sedang dan tinggi. Pengkategorian stres kerja dengan membagi distribusi normal atas enam bagian atau enam satuan standar deviasi. Untuk menggolongkan subjek ke dalam 3 kategori stres kerja, maka keenam satuan deviasi standar itu dibagi ke dalam 3 bagian menjadi: X µ - 1.0σ = stres kerja rendah ; µ - 1.0σ ≤ X µ + 1.0σ = stres kerja sedang ; µ + 1.0σ ≥ X = stres kerja tinggi. Skala stres kerja yang sahih terdiri dari 18 item dengan 5 pilihan jawaban yang bergerak dari 1 -5 sehingga diperoleh rentang mini mun- maksimumnya adalah 18x1 = 18 sampai dengan 18x5 = 90 sehingga luas jarak sebarannya adalah 90 – 18 = 72. Dengan demikian setiap satuan Universitas Sumatera Utara deviasi standarnya bernilai σ = 12 dan mean hipotetiknya µ = 54. Dari data tersebut, dapat dibuat kategorisasi skor s tres kerja seperti tabel 24. Tabel 24. Kategorisasi Skor Stres Kerja Rentang Nilai Kategori Stres Kerja Jumlah N Persentase X 42 Stres kerja rendah 32 22,8 42 ≤ X 81 Stres kerja sedang 108 77, 1 66 ≥ X Stres kerja tinggi - - Jumlah 140 100 Dari tabel 24 dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki stres kerja rendah sebanyak 32 orang 22,8 , subjek yang memiliki stres kerja sedang sebanyak 108 orang 77,1 , dan subjek dengan stres kerja tinggi nol. 2. Kategori skor Penelitian Tuntutan Kerja Data tuntutan kerja diperoleh dengan menggunakan skor tuntutan kerja yang terdiri dari 12 item yang sahih. Pemberian skor terhadap setiap butir pernyataan bergerak dari 1 -5, dari hal tersebut maka skor harapan terendah yang dapat dicapai adalah 12 dan skor t ertinggi yang diharapan dapat dicapai adalah 60. Dari skala tuntutan kerja diperoleh mean hipotetik µ sebesar 36 dengan standar deviasi σ sebesar 8. Sementara mean X yang diperoleh adalah 44,94 dengan standar deviasi Universitas Sumatera Utara S 5,34. Perbandingan data empir ik dan hipotetik dapat dilihat dalam tabel 25 berikut. Tabel 25. Perbandingan Data Empirik dan Hipotetik Tuntutan Kerja Variabel Data Empirik Data Hipotetik Tuntutan Kerja Min Max Mean SD Min Max Mean SD 32 58 44,94 5,34 12 60 36 8 Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh hasil perbandingan mean empirik dan mean hipotettik dari variabel tuntutan kerja yang menunjukkan bahwa rerata empirik X = 44,94 lebih tinggi daripada rerata hipotetik µ = 36. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tuntutan kerja pada subjek penelitian lebih tinggi. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa standar deviasi empirik S = 5,34 lebih rendah dari standar deviasi hipotetik σ = 8. Hal ini menunjukkan bahwa tuntutan kerja pada karyawan perkebunan memiliki variasi yang rendah. Kemudian, subjek akan digolongkan dalam 3 kategori tuntutan kerja yaitu rendah, sedang dan tinggi. Pengkategorian tuntutan kerja dilakukan dengan membagi distribusi normal atas enam bagian atau enam satuan deviasi standar. Skala tuntutan kerja berubah yang terdiri dari 12 item yang sahih dengan 5 pilihan jawaban yang bergerak dari 1 -5, maka diperoleh rentang minimum-maksimumnya yaitu 12 x 1 = 12 sampai dengan 12 x 5 = 60 Universitas Sumatera Utara sehingga luas jarak sebarannya adalah 60 – 12 = 48. Dengan demikian setiap satuan deviasi standarnya bernilai σ = 486 = 8 dan mean hipotetiknya adalah µ = 36. Dari perhitungan di atas, dapat dibuat kategorisasi tuntutan kerja seperti tabel 2 6 berikut. Tabel 26. Kategorisasi Skor Tuntutan Kerja Rentang Nilai Kategori Tuntutan Kerja Jumlah N Persentase X 28 Tuntutan Kerja Rendah - - 28 ≤ X 44 Tuntutan Kerja Sedang 62 44,28 44 ≥ X Tuntutan Kerja Tinggi 78 55,71 Jumlah 140 100 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki tuntutan kerja yang rendah sebanyak 0 orang , subjek dengan tuntutan kerja sedang 62 orang 44,28, subjek dengan tuntutan kerja tinggi adalah sebanyak 78 orang 55,71. 3. Kategori skor Penelitian workload Data workload diperoleh dengan menggunakan skor workload yang terdiri dari 5 item yang sahih. Pe mberian skor terhadap setiap butir pernyataan bergerak dari 1 -5, dari hal tersebut maka skor harapan terendah yang dapat dicapai adalah 5 dan skor tertinggi harapan yang dapat dicapai adalah 27. Universitas Sumatera Utara Tabel 27. Perbandingan Data Empirik dan Data Hipotetik dala m Dimensi Workload Dimensi Data Empirik Data Hipotetik Workload Min Max Mean SD Min Max Mean SD 13 25 18,86 2,25 5 25 15 3,3 Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh hasil perbandingan mean empirik dan mean hipotettik dari variabel tuntutan kerja y ang menunjukkan bahwa rerata empirik X = 18,86 lebih tinggi daripada rerata hipotetik µ = 15. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dimensi workload pada subjek penelitian lebih tinggi. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa standar deviasi empirik S = 2,25 lebih tinggi dari standar deviasi hipotetik σ = 3,3. Hal ini menunjukkan bahwa workload pada karyawan perkebunan memiliki variasi yang tinggi. 4. Kategorisasi skor emotional load Data emotional load diperoleh dengan menggunakan skor emotional yang terdiri dari 3 item yang sahih. Pemberian skor terhadap setiap butir pernyataan bergerak dari 1 -5, dari hal tersebut maka skor harapan terendah yang dapat dicapai adalah 3 dan skor tertinggi harapan yang dapat dicapai adalah 15. Berikut penjelasanya pada tabel 28. Universitas Sumatera Utara Tabel 28. Perbandingan Data Empirik dan Data Hipotetik dalam Dimensi Emotional Load Dimensi Data Empirik Data Hipotetik Emotional Load Min Max Mean SD Min Max Mean SD 5 15 10,59 2,11 3 15 9 2 Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh hasil perban dingan mean empirik dan mean hipotettik dari variabel tuntutan kerja yang menunjukkan bahwa rerata empirik X = 10,59 lebih tinggi daripada rerata hipotetik µ = 9. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dimensi emotional load pada subjek penelitian lebih ting gi. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa standar deviasi empirik S = 2,11 lebih tinggi dari standar deviasi hipotetik σ = 2. Hal ini menunjukkan bahwa emotional load pada karyawan perkebunan memiliki variasi yang tinggi. 5. Kategorisasi cognitive load Data cognitive load diperoleh dengan menggunakan skor cognitve load yang terdiri dari 4 item yang sahih. Pemberian skor terhadap setiap butir pernyataan bergerak dari 1 -5, dari hal tersebut maka skor harapan terendah yang dapat dicapai adalah 4 dan skor tertinggi harapan yang dapat dicapai adalah 20. Berikut penjelasanya pada tabel 29. Universitas Sumatera Utara Tabel 29. Perbandingan Data Empirik dan Data Hipotetik dalam Dimensi Cognitive Load Dimensi Data Empirik Data Hipotetik Cognitive Load Min Max Mean SD Min Max Mean SD 8 20 15,48 2,47 4 20 12 2,67 Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh hasil perbandingan mean empirik dan mean hipotettik dari variabel tuntutan kerja yang menunjukkan bahwa rerata empirik X = 15,48 lebih tinggi daripada rerata hipotetik µ = 12. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dimensi cognitive load pada subjek penelitian lebih tinggi. Has il perbandingan menunjukkan bahwa standar deviasi empirik S = 2,47 lebih rendah dari standar deviasi hipotetik σ = 2,67. Hal ini menunjukkan bahwa cognitive load pada karyawan perkebunan memiliki variasi yang rendah. 6. Hubungan Atasan-Bawahan Data hubungan atasan-bawahan diperoleh dengan menggunakan skor hubungan atasan -bawahan yang terdiri dari 16 yang sahih. Pemberian skor terhadap setiap butir pernyataan bergerak 1 -5, dari hal tersebut maka skor harapan terendah yang dapat dicapai adalah 16 dan skor tertinggi yang diharapkan dapat mencapai 80. Dari skala hubungan atasan-bawahan diperoleh mean hipotetik µ sebanyak 48 dengan standar deviasi σ sebesar 10,67. Sementara mean empirik X yang Universitas Sumatera Utara diperoleh adalah 57,44 dengan standar deviasi S 7,14. Perbandingan data empirik dan hipotetik dapat dilihat dalam tabel 30 berikut. Tabel 30. Perbandingan Data Empirik dan Data Hipotetik Hubungan Atasan-Bawahan Variabel Data Empirik Data Hipotetik Hub. Atasan- Bawahan Min Max Mean SD Min Max Mean SD 33 70 57,44 7,14 16 80 48 10,67 Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh hasil perbandingan mean empirik dan mean hipotetik dari variabel hubungan atasan - bawahan yang menunjukkan bahwa rerata empirik X=57,44 lebih tinggi daripada rerata hipotetik µ=48. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan atasan-bawahan pada subjek penelitian tinggi. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa standar deviasi empirik S=7,14 lebih tinggi dari standar deviasi hipotetik σ=10,67. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan atasan -bawahan pada karyawan perusahaan ini memiliki variasi yang rendah. Kemudian, subjek akan digol ongkan dalam 3 kategori hubungan atasan-bawahan yaitu rendah, sedang dan tinggi. Pengkategorian hubungan atasan-bawahan dilakukan dengan membagi distribusi normal atas enam bagian atau enam satuan deviasi standar. Skala hubungan atasan yang terdiri dari 16 item dengan 5 pilihan jawaban yang bergerak dari 1 -5, maka diperoleh rentang minimum - Universitas Sumatera Utara maksimumnya yaitu 16x1= 16 sampai dengan 16x5= 80, sehingga luas jarak sebarannya adalah 80 -16= 64. Dengan demikian setiap satuan deviasi standarnya bernilai σ646 = 10,67 dan mean hipotetiknya adalah µ= 48. Dari perhitungan di atas, dapat dibuat kategorisasi hub ungan atasan-bawahan seperti tabel 31 berikut. Tabel 31. Kategori skor hubungan atasan -bawahan Rentang Nilai Kategori Hubungan Atasan -bawahan Jumlah N Persentase X 37 Hubungan atasan-bawahan Rendah 1 0,71 37 ≤ X 58 Hubungan atasan-bawahn Sedang 64 45,71 58 ≥ X Hubungan atasan-bawahan Tinggi 75 53,57 Jumlah 140 100 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki hubungan atasan-bawahan yang rendah sebanyak 1 orang 0,71, subjek dengan hubungan atasan -bawahan yang sedang adalah sebanyak 64 orang 45,71, dan subjek dengan hubungan atasan -bawahan tinggi adalah sebanyak 75 orang 53,57. 7. Kategorisasi skor kontribusi Data kontribusi diperoleh dengan menggunakan skor kontribusi yang terdiri dari 5 item yang sahih. Pemberian skor te rhadap setiap butir pernyataan bergerak dari 1 -5, dari hal tersebut maka skor harapan Universitas Sumatera Utara terendah yang dapat dicapai adalah 5 dan skor tertinggi harapan yang dapat dicapai adalah 25. Berikut penjelasanya pada tabel 32. Tabel 32. Perbandingan Data Empirik dan Data Hipotetik Dimensi Kontribusi Dimensi Data Empirik Data Hipotetik Kontribusi Min Max Mean SD Min Max Mean SD 10 25 17,63 3,27 5 25 15 3,3 Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh hasil perbandingan mean empirik dan mean hipotetik dari dimensi kontribusi yang menunjukkan bahwa rerata empirik X = 17,63 lebih tinggi daripada rerata hipotetik µ = 15. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dimensi kontribusi pada subjek penelitian lebih tinggi. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa standar deviasi empir ik S = 3,27 lebih rendah dari standar deviasi hipotetik σ = 3,3. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi pada karyawan perkebunan memiliki variasi yang rendah. 8. Kategorisasi skor loyalitas Data loyalitas diperoleh dengan menggunakan skor loyalitas yang terdiri dari 3 item yang sahih. Pemberian skor terhadap setiap butir pernyataan bergerak dari 1 -5, dari hal tersebut maka skor harapan terendah yang dapat dicapai adalah 3 dan skor tertinggi harapan yang dapat dicapai adalah 15. Berikut penjelasanya pada tabe l 33. Universitas Sumatera Utara Tabel 33. Perbandingan Data Empirik dan Data Hipotetik Dimensi Loyalitas Dimensi Data Empirik Data Hipotetik Loyalita s Min Max Mean SD Min Max Mean SD 4 14 9,68 1,92 3 15 9 2 Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh hasil perbandingan mean empirik dan mean hipotetik dari dimensi loyalitas yang menunjukkan bahwa rerata empirik X = 9,68 lebih tinggi daripada rerata hipotetik µ = 9. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dimensi loyalitas pada subjek penelitian lebih tinggi. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa standar deviasi empirik S = 1,92 lebih rendah dari standar deviasi hipotetik σ = 2. Hal ini menunjukkan bahwa dimensi loyalitas pada karyawan perkebunan memiliki variasi yang rendah. 9. Kategoriasi skor afeksi Data afeksi diperoleh dengan menggunakan skor afeksi yang terdiri dari 3 item yang sahih. Pemberian skor terhadap setiap butir pernyataan bergerak dari 1-5, dari hal tersebut maka skor harapan terendah yang dapat dicapai adalah 3 dan skor tertinggi harapan yang dapat dicapai adalah 15. Berikut penjelasanya pada tabel 34. Universitas Sumatera Utara Tabel 34. Perbandingan Data Empirik dan Data H ipotetik Dimensi Afeksi Dimensi Data Empirik Data Hipotetik Afeksi Min Max Mean SD Min Max Mean SD 5 15 11,45 1,88 3 15 9 2 Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh hasil perbandingan mean empirik dan mean hipotetik dari dimensi afeksi yang menunjukkan bahwa rerata empirik X = 11,45 lebih tinggi daripada rerata hipotetik µ = 9. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dimensi afeksi pada subjek penelitian lebih tinggi. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa standar deviasi empirik S = 1,88 lebih rendah dari standar deviasi hipoteti k σ = 2. Hal ini menunjukkan bahwa dimensi afeksi pada karyawan perkebunan memiliki variasi yang rendah. 10. Kategorisasi skor profesional respek Data profesional respek diperoleh dengan menggunakan skor profesional respek yang terdiri dari 5 item yang sahih . Pemberian skor terhadap setiap butir pernyataan bergerak dari 1 -5, dari hal tersebut maka skor harapan terendah yang dapat dicapai adalah 5 dan skor tertinggi harapan yang dapat dicapai adalah 25. Berikut penjelasanya pada tabel 35. Universitas Sumatera Utara Tabel 35. Perbandingan Data Empirik dan Data Hipotetik Dimensi Profesional Respek Dimensi Data Empirik Data Hipotetik P.Respek Min Max Mean SD Min Max Mean SD 5 24 18,68 3,26 5 25 15 3,3 Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh hasil perbandingan mean empirik dan mean hipotetik dari dimensi loyalitas yang menunjukkan bahwa rerata empirik X = 18,68 lebih tinggi daripada rerata hipotetik µ = 15. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dimensi profesional respek pada subjek penelitian lebih tinggi. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa standar deviasi empirik S = 3,26 lebih rendah dari standar deviasi hipotetik σ = 3,3. Hal ini menunjukkan bahwa dimensi loyalitas pada karyawan perkebunan memiliki variasi yang rendah.

D. Pembahasan

Tujuan dari penelitian ini adalah ingin melihat apakah tuntutan kerja dan hubungan atasan-bawahan memiliki pengaruh terhadap stres kerja pada karyawan. Hasil penelitian pada 140 orang karyawan perusahaan perkebunan menunjukkan hipotesis yang berbunyi “ ada pengaruh antara tuntutan kerja dan hubungan atasan-bawahan terhadap stres kerja” diterima. Dan “ada pengaruh dimensi-dimensi tuntutan kerja work load, emotional load dan cognitive load Universitas Sumatera Utara dan dimensi hubungan atasan -bawahan kontribusi, loyalitas, afeksi dan profesional respek terhadap stres kerja” di terima. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan k aryawan PT. X kantor operasional di Tebing Tinggi mengalami stres kerja. Karyawan menunjukkan bahwa mereka mengalami stres kerja kategori sedang, stres kerja ini yang berasal dari tuntutan kerja, mereka merasakan beban kerja terlalu banyak, selain mereka harus menyelesaikan pekerjaan utama terkadang mereka juga harus menyelesaikan pekerjaan tambahan diluar dari uraian pekerjaan, bahkan mereka bekerja diluar dari jam kerja. Namun, tuntutan pekerjaan dirasakan banyak mereka tetap cukup bertanggung jawab terha dap pekerjaannya. Hal ini dikarenakan mereka menyadari pekerjaan -pekerjaan itu sudah menjadi bagian mereka sebagai karyawan dan mereka harus bertahan hidup demi keluarga sehingga mereka mau menerima segala bentuk situasi dan kondisi yang ada di perusahaan. Sebagian lagi karyawan merasa tingkat stres kerja nya berada kategori rendah, hal ini dikarenakan beberapa karyawan sudah merasa nyaman dengan pekerjaannya, sehingga dalam menyelesaikan pekerjaan mereka menganggap pekerjaan yang ada bukan sebagai beban m elainkan sebagai tantangan. Hal ini sejalan dengan beberapa karyawan yang menyukai tuntutan kerja yang banyak karena dapat membuat dirinya menjadi lebih kreatif, aktif dan bonus yang diterima bertambah. Sejalan dengan h asil penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa tuntutan kerja merupakan persepsi karyawan untuk menilai lingkungan kerja yang akan menggarahkan karyawan untuk Universitas Sumatera Utara menggangap sebagai tantangan atau sebagai beban kerja Bakker, A Demerouti, E. 2006. Lebih lanjut dikatakan bahwa karyawan yang menganggap tuntutan kerja sebagai beban atau ancaman cenderung berpotensi stres Dianne, G; Richard, F. 2009. Tuntutan kerja di perusahaan PT. X tuntutan kerja tergolong tinggi, hal ini dikarenakan karyawan diharuskan untuk menyelesaikan banyak pekerjaa n dalam waktu yang bersamaan. PT. X yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan karet, karyawan setiap hari dituntut untuk menghasilkan produksi yang banyak, hasil produksi setiap hari dikontrol baik dari segi jumlah produksi maupun dari sisi kuali tas nya. Bila karyawan tidak mencapai target produksi karyawan mendapatkan sanksi manajemen dan pemotongan bonus. Hal ini terungkap dalam wawancara dengan beberapa karyawan ketika hasil produksi tidak mencapai target, karyawan PT. X mengalami kecemasan, yang akhirnya dapat berujung pada stres kerja. Sejalan dengan penjelasan diatas, dimensi tuntutan kerja yang paling berpengaruh terhadap stres kerja adalah workload. Stres kerja yang ada di PT. X juga dipengaruhi dengan hubungan atasan - bawahan. Berdasarkan hasil penelitian kategorisasi hubungan atasan -bawahan di PT. X adalah tinggi, hal ini dikarenakan karyawan memiliki kualitas hubungan yang baik dengan atasanya. Hal ini terungkap dalam wawancara dengan atasan yang mengatakan bahwa hubungan atasan -bawahan terjalin baik bila karyawan mau bekerja sama dan menunjukkan hasil kerja nyata yaitu mencapai target perusahaan. Universitas Sumatera Utara Sayangnya perhatian atasan terhadap karyawan satu dengan karyawan yang lain berbeda. Karena berdasarkan hasil penelitian terdapat kategorisasi hubungan atasan-bawahan yang sedang. Hal ini terungkap dalam wawancara dengan beberapa karyawan PT.X di kebun Tebing Tinggi bahwa karyawan merasa komunikasi dengan atasannya terbatas, adanya jarak antara atasan - bawahan serta peluang karir yang terbatas. De ngan kata lain hubungan atasan - bawahan yang berupa hubungan persahabatan kurang terjalin dan berdasarkan hasil penelitian dimensi yang paling berpengaruh terhadap stres kerja adalah dimensi afeksi. Sehingga dapat ditarik kesimpulan hasil penelitian ini pen garuh hubungan atasan-bawahan terhadap stres kerja adalah diterima. Kemudian, berdasarkan hasil penelitian ini dimensi hubungan atasan - bawahan yang paling berpengaruh terhadap stres kerja adalah dimensi afeksi, kontribusi dan loyalitas. Dimana dimensi afe ksi dapat menjelaskan 13 tingkat stres kerja, dimensi afeksi dan kontribusi dapat menjelaskan 19,7 terhadap stres kerja, dimensi afeksi, kontribusi dan workload terhadap stres kerja 25,3 terhadap stres kerja dan dimensi afeksi, kontribusi, loyalitas dan workload dapat menjelaskan 27,6 terhadap stres kerja. Sehingga berdasarkan hasil penelitian ini m odel persamaan regresi estimasi linear berganda yang diperoleh adalah Y = 46,483 +0,574+0,5- 0,022 X1 + - 0,692 + 0,522 - 0,957+ 0,151 X2, yang dapat diartikan bahwa jika dimensi tuntutan kerja dan dimensi hubungan atasan-bawahan adalah 1 maka stres kerja adalah sebesar 4 6,559 satuan. Universitas Sumatera Utara Penyebab lain hubungan atasan -bawahan dipengaruhi dengan demografis subjek. Xin 1997 menjelaskan demografis secara sig nifikan menyumbang pada pembentukan kualitas hubungan atasan -bawahan. Berdasarkan hasil penelitian ini, subjek penelitian yang berjenis kelamin laki -laki lebih besar dari pada perempuan. Hal ini sesuai dengan tuntutan pekerjaan PT. X yang harus bekerja operasional di perkebunan. Selain itu, pengawas pria akan memberikan perlakuan berbeda dengan bawahan wanita, begitu juga bila pengawas wanita memperlakukan bawahan pria Varma dan Stroh; 2001. Dengan kata lain, tingkat stres kerja di perkebunan yang di dom inasi pria memungkinkan untuk meningkat. Berdasarkan hasil penelitian ini, level pendidikan karyawan PT. X di Tebing Tinggi kebanyakan berada pada level SMA, hal ini dikarenakan pekerjaan yang ada bentuknya rutinitas dan ini juga terlihat dari hasil penel itian ini yang kebanyakan usia karyawan PT. X berkisar 21 -40 tahun. Artinya karyawan PT. X di Tebing Tinggi memiliki karyawan yang berada usia produktif. Penelitian menemukan karyawan dibatasi dalam mengungkapkan pendapatnya serta kurangnya pengembangan sumber daya manusia khususnya di bidang psikologis. Dan berdasarkan hasil wawancara kepada bawahan ketika tamu dari Medan datang atasan terlihat lebih sering menyalahkan bawahan tanpa ada alasan yang jelas, menegur bawahan di depan orang banyak tanpa memperdulikan perasaan karyawannya. Sehingga sejalan dengan hasil penelitian bahwa kualitas hubungan atasan -bawahan yang rendah hanya Universitas Sumatera Utara terbatas pada kontrak kerja. dan hubungan atasan -bawahan yang tinggi menyerupai hubungan kemitraan yang berdasar pada saling m enghargai, percaya dan mutual obligation wech, 2002. Melihat situasi dan kondisi pekerjaan yang ada di perkebunan PT. X Tebing Tinggi, maka intervensi yang paling memungkinkan untuk dilakukan adalah peningkatan keterampilan hubungan atasan-bawah guna membantu karyawan dalam mengelola tingkat stres kerjanya, salah satu adalah pelatihan supervisor.

E. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu : 1. Pengambilan data penelitian menggunakan populasi karyawan PT. X yang berada di kantor operasional Tebing Tinggi, sehingga membatasi generalisasi pengambilan kesimpulan. 2. Dalam mengumpulkan data penelitian, penelitian ini dilakukan dengan bantuan orang lain yang berari peneliti tidak dapat mengontrol bagaimana partisipasi mengisi data , sehingga terdapat kemungkinan partisipan menjawab seadanya atau asal menjawab. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan menguraikan jawaban dari permasalahan yang terdapat di 4dalam penelitian ini, dan pada akhir bab ini peneliti akan memberikan saran- saran bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan tema yang mirip dengan penelitian ini.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan mengenai hasil penelitian ya ng dilakukan yaitu: 1. Gambaran tingkat stres kerja karyawan perusahaan X di kantor operasional Tebing Tinggi, yaitu: memiliki tingkat stres kerja yang sedang yaitu sebesar 77,1 . 2. Gambaran tuntutan kerja karyawan PT. X yaitu sebagian dirasakan tinggi yaitu sebesar 55,71 , hal ini dikarenakan ada beban kerja yang berlebihan workload dan kurangnya pengetahuan karyawan serta uraian kerja yang kurang jelas. 3. Gambaran hubungan atasan -bawahan karyawan PT. X merasakan kualitas hubungan atasan-bawahan tinggi yaitu sebesar 53,57, hal ini dikarenakan atasan cukup mampu membangun hubungan yang efektif. Universitas Sumatera Utara 4. Ada pengaruh positif antara tuntutan kerja terhadap stres kerja, dimana semakin tinggi tuntutan kerja maka akan semakin tinggi tingkat stres kerja karyawan PT. X 5. ada pengaruh positif dimensi tuntutan kerja terhadap stres kerja, dari ketiga dimensi tuntutan kerja yang diteliti work overload, emotional load dan cognitive load, dimensi work overload yang paling mempengaruhi stres kerja karyawan PT. X 6. Ada pengaruh negatif hubungan atasan-bawahan terhadap stres kerja, dimana semakin rendah kualitas hubungan atasan -bawahan maka semakin tinggi tingkat stres kerja karyawan PT. X 7. Ada pengaruh negatif dimensi hubungan atasan -bawahan terhadap stres kerja, dari ke empat dimensi kontribusi, loyalitas, afeksi dan profesional respek dimensi yang paling mempengaruhi stres kerja karyawan PT. X adalah dimensi afeksi, kontribusi dan loyalitas.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penelitian mengemukakan beberapa s aran yang berguna bagi perkembangan studi imlmiah mengenai stres kerja, tuntutan kerja dan hubungan atasan -bawahan, serta dapat berguna bagi pihak perusahaan sebagai berikut: 1. Saran metodologis a. Berdasarkan koefisien determinasi diketahui bahwa sumbangan efe ktif dari hasil penelitian dari dimensi hubungan atasan -bawahan antara lain : Universitas Sumatera Utara afeksi dan dimensi dari tuntutan kerja yaitu : work load, yang selebihnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Bagi peneliti yang tertarik mel akukan penelitian mengenai stres kerja, peneliti menyarankan untuk melihat faktor lain yang turut mempengaruhi stres kerja b. Penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian serupa pada jenis perusahaan yang berbeda dengan jumlah sampel yang lebih besar dan representatif. 2. Saran praktis a. Penelitian ini menemukan bahwa gambaran tingkat stres karyawan berada pada kategori sedang, kemudian gambaran tuntutan kerja karyawan PT. X dirasakan tinggi dan gambaran hubungan atasan - bawahan dirasakan tinggi, Berdasarkan hasil penelitian bahwa ada pengaruh tuntutan kerja dan hubungan atasan -bawahan terhadap stres kerja karyawan PT. X di kantor operasional di Tebing Tinggi. b. Penelitian ini menemukan dimensi beban kerja yang berlebihan workload yang paling memberikan kontr ibusi terhadap tingkat stres kerja untuk itu diharapkan perusahaan melakukan analisa beban kerja workload untuk mendapatkan data yang lebih menjelaskan tentang beban kerja workload yang nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk jumlah kebutuhan karya wan yang sesuai dengan beban kerja. c. Kemudian, penelitian menemukan dimensi afeksi yang paling memberikan kontribusi terhadap tingkat stres kerja untuk itu diharapkan Universitas Sumatera Utara perusahaan peningkatan keterampilan atasan untuk berinteraksi dengan bawahaan. Karena menurut Yulk et al 2009 bahwa kualitas hubungan atasan-bawahan sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan keterampilan atasan, sejalan dengan diatas Riggio 2008 mengungkapkan bahwa untuk meningkatkan keterampilan yang dimiliki oleh atasan dengan cara memberikan pelatihan kepemimpinan ataupun keterampilan atasan Riggio, 2008. Selain itu, beban kerja yang berlebih workload dapat diatasi dengan meningkatkan sumber dayanya Resource yang akhirnya dapat menurunkan tingkat stres kerja Schaufeli, 2003; Bakker Demerouti, 2007 sehingga perusahaan diharapkan menerapkan intervensi pelatihan keterampilan atasan supervisor yang sesuai dengan kondisi kebutuhan karyawan PT. X Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Abhyankar, Shobhana; Pujari, Uma. 2012. Occupational Stress and Work-Life Imbalance among Industrial Employess. Journal of Psychosocial Research, 7.1, 17-24 Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta: PT. Rineka Cipta. Azwar. S. 2004. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pe lajar _______ . 2005. Reliabilitas Dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Arnold, J., Randal, R. 2010. Work Psychology-Understanding Human Behavior in The Workplace. 5th ed. Endiburg Gate, Harlow: Pearson Education Limited. Culbertson, S.S; Huffman, A.H; Alden-Anderson, R. 2010. Leader Member Exchange and Work-family Interactions: the Mediating Role of Self - Reported Challenge and Hindrance -Related Stress. The Journal of Psychology, 144.1, 15-36. Demerouti, E, Nachreiner, F, Bakker, Arnold B. Schaufeli, Wilmar B. 2001. The Job Demand-Resources Model of Burnout. Journal of applied psychology, 86,3,499-512. Demerouti, E; Le Blanc, P. M; Bakker, Arnold, B; Schaufeli, W,B; Hox Joop. 2009. Present but Sick: a three -wave study on Job Demands, Presenteeism and Burnout. Career Development International, 14.1, 50 - 68. De Braine, Roslyn; Roodt, Gert. 2011. The Job Demans -Resource Model as Predictor of Work Identity and Work Engagement: a Comparative Analysis. SA Journal of Industrial Psychology, 37.2, 1-11. Field, Andy. 2009. Discovering Statistics Using SPSS. British: Sage Publication Ltd. Graen, G.B. and Uhl-Bien, M. 1995. Development of Leader member Exchange LMX theory of leadership over 25 years: Applying a multi -domain perspective. Leadership Quartely, 6.2, 219-247. Gardner, Dianne; Fletcher, Richard. 2009. Demands, Appraisal, Coping and Outcomes: Positive and Negative Aspects of Occupational Stres in Veterinarians. International Jounal of Organizational Analysis, 17.4. 268-284. Universitas Sumatera Utara Ghozali, imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS . Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Hoegl, M., Gemuenden, H. G. 2001. Teamwork Quality and The Success of Innovative Projects : a Theoritical concept and Empirical Evidance Organization Science, 12, 435 -449. Hadi, Sutrisno 2000. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Harris, Kenneth, J; Kacmar, K. M. 2006. Too much of a good thing: the curvilinear effect of leader member exchange on stress. The Journal of Social Psychology, 146.1, 20 -26. Jordan, Peter.J; Troht, Ashlea. 2011. Emotional Inteligence and Leader Member Exchange. Leadership Organization Development Journal, 32.3, 260 - 280. Jehangir, M; Kareem, N.; Khan, A; Jan.M.T; Soherwardi. 2011. Effect of J ob Stress on Job Performance Job Satisfaction. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Bussiness, 3, 7. Kerlinger, Fred N. 2003. Asas-Asas Penelitian Behavioural . Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Liden, R.C. Maslyn, J.M. 1998 . Multidimensionality of Leader -Member Exchange: an empirical assessment through scale development. Journal of Management, 24, 47-72. Luthans, F. 2011. Organizational Behavior ; an Evidance -Based Approach 12th ed. New York. McGraw-Hill. Lawerence, Erica R; Kacmar, K Michele. 2012. Leader Member Exchange and Stress: The Mediating Role of Job Involvement and Role Conflict. Journal of Behavioural and Applied Management , 14, 39-52. Loon, M; Casimir, Gian. 2008. Job Demands for Learning and Job Related Learning the Moderating effect of Need for Achievement. Journal of Managerial Psychology, 23, 89 -102. Love E.D. Peter; Irani, Z; Standing, Craig; Themistocleous, Marinos. 2007. Influence of Job Demands, Job Control and Social Support on Information Systems Professional Psychological Well -being. International Journal of Manpower, 28.6, 513-528. Munandar, A.S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Depok: Penerbit Universitas Indonesia UI Press. Rini, Jacinta F. 2002. Stress Kerja. Artikel.www.dha rmajala.com. Universitas Sumatera Utara Riggio, R. 2009. Introduction to Industrial Organizational Psychology 5th ed. New Jersey: Prentice Hall. Rice, Philip. L. 1992. Stress and Health 2nd ed . California: Brook Cole Publishing Co. Rivera-Torres, Pilar; Araque-Padilla; Rafael Angel; Montero-Simo; Maria Jose. 20130. Job stress across gender: the importance of emotional and intellectual demands and social support in women. International Journal of Environtment Research and Publich Health, 10.1, 375-389. Robbins, S.P. Jugde, T.A. 2006. Organizational Behaviour. USA: Prentice Hall. Ryska, Tood A. 2002. Leadership styles and occupational stres among college athletic directors: the moderating effect of program goals. The Journal of Psychology, 136.2, 195-213. Ross, Randall. R; Altmeir, Elizabeth. 1994. Intervention in Occupational Stress A Handbook of Counselling for Stress at Work. London: Sage Publisher. Sugiarto dkk. 2003. Teknik Sampling. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Sarafino, Edward. 1998. Health Psychology: Biopsychosocial Interactions. New York : Wiley. Schriesscheim, Castor Cogliser. 1999. Leader Member Exchange research: a comprehensive review of theory, measurement and data analytic practice. Shunlong, Xie; Weiming, Zhang. 2012. The Relationships betwen transformational leadership, LMX and employee innovative behaviour. The Journal of Applied Bussiness and Economics, 13, 87-96. Suryonto, A. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta, Universitas Indonesia. Van Veldhoven, M., Meijman, T. F. 1994. Het Meten Van Psychosociale Arbeidsbelasting Met Een Vragenlijst: De Vragenlijst Beleving En Beoordeling Van Den Arbeid The Measurement Of Psychosocial Strain At Work: The Questionnaire Experience And Evaluation Of Work . Amsterdam: NIA Veldhoven, M.J.P.M. Van, Meijman, T ., Broersen, S. 2002. Handleiding. VBBA : Onderzoek Naar De Beleving Van Psychosociale Arbeidsbelasting En Werkstress Met Behulp Van De Vragenlijst Beleving En Beoordeling Van De Arbeid. Amsterdam: Stichting Kwaliteitsbevordering Bedrijfsgezondheidszorg. Van Veldhoven, M., De Jonge, J., Broersen, S., Kompier, M., Meijman, T. F. 2002. Specific relations between psychosocial job conditions and job - Universitas Sumatera Utara related stress: a three-level analytic approach. Work Stress, 16, 207 - 228. Wech, B.A. 2002. Trust Context: Effect on Organizational Citizenship Behaviour, Supervisory Fairness and Job Satisfaction Beyond the Influence of Leader Member Exchange. The Journal of Bussines Society, 41, 353. Xanthopoulou, Despoina; Bakker, Arnold. B ; Dollard Maureen. F; Demerouti Evangelia; Schoufeli, Wilmar. B; et al. 2007. When do job demands particulary predict burnout?: the moderating role of job resources. Journal of Managerial Psychology, 22.8,766 -786. Yulk, G. 2006. Leadership in Organizat ion 6th ed. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Data Try Out a. Skala stres kerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 4 4 4 2 4 4 3 2 4 4 2 1 3 2 2 4 4 4 1 1 2 4 2 3 1 4 4 1 4 2 2 3 4 1 2 2 4 3 2 4 3 2 3 4 4 2 3 4 4 1 1 1 3 2 4 1 4 3 1 4 2 3 2 3 3 2 4 2 4 4 5 5 4 4 3 3 3 2 2 2 1 2 5 4 3 2 1 4 4 1 4 4 4 2 4 3 2 4 2 3 2 2 3 2 2 4 2 3 5 4 3 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 4 2 5 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 1 1 2 5 4 3 1 4 4 1 4 2 6 4 3 4 3 5 3 4 3 4 4 3 4 2 3 4 2 2 4 1 1 4 4 3 1 1 5 2 1 4 2 7 5 4 1 3 3 2 4 2 4 4 2 2 3 4 4 4 3 4 1 1 2 4 3 3 1 4 3 5 4 3 8 4 4 2 2 4 4 2 2 4 3 2 1 2 2 3 4 4 4 1 2 2 5 4 3 1 4 4 1 4 4 9 5 4 3 2 2 4 3 2 2 5 4 2 4 3 4 3 5 4 1 1 1 3 2 3 1 2 2 1 3 2 10 5 4 4 4 4 2 4 2 4 4 2 2 4 3 3 4 4 4 1 1 2 4 3 3 1 4 4 1 4 3 11 2 4 2 2 2 5 2 2 4 4 4 2 4 3 4 2 5 1 1 1 4 4 2 4 1 2 2 4 1 2 12 3 4 2 1 1 3 2 2 3 3 1 2 4 4 1 2 3 2 1 1 3 2 1 3 1 2 2 2 2 2 13 4 2 4 4 2 4 3 2 5 4 3 2 4 3 1 4 4 4 1 1 4 4 1 4 1 5 2 1 2 5 14 4 5 2 2 2 4 2 1 2 4 4 2 4 3 4 2 4 2 1 1 4 4 1 4 1 2 2 5 4 2 15 3 4 2 1 1 3 2 2 4 3 1 2 4 4 1 2 3 2 1 1 3 2 1 3 1 2 2 2 2 2 16 5 5 5 5 4 3 5 4 3 5 4 5 5 2 5 1 4 4 2 3 2 4 2 5 2 1 4 5 4 1 17 2 5 1 2 2 4 2 4 2 4 4 2 4 5 3 4 5 4 2 1 4 4 5 2 2 2 2 1 2 2 18 3 5 2 2 1 4 2 1 3 3 1 3 4 2 2 1 4 1 1 1 3 2 1 3 2 2 3 2 2 2 19 3 3 2 2 3 4 2 4 2 4 3 3 2 4 4 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 2 20 2 5 2 2 2 4 2 2 4 2 1 4 4 5 3 5 4 2 1 1 4 4 2 2 1 2 4 1 4 1 21 3 5 2 2 1 4 2 1 3 3 1 3 4 2 2 1 4 1 1 1 3 2 1 3 2 2 3 2 2 2 Universitas Sumatera Utara 22 5 5 4 2 2 2 4 3 3 5 3 4 4 4 3 2 5 2 2 2 5 3 1 5 1 4 5 5 2 2 23 2 3 2 1 2 3 2 1 4 1 1 2 3 3 2 2 3 2 1 1 2 2 1 3 1 2 2 1 1 2 24 5 5 4 2 2 2 4 3 4 5 3 4 4 3 3 2 5 2 2 2 5 3 1 5 1 4 5 5 2 2 25 2 2 2 2 2 4 2 2 4 4 4 2 4 3 4 2 4 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 2 26 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 5 4 4 3 4 2 3 4 4 2 3 2 2 3 4 3 2 27 3 4 2 3 2 4 2 3 4 4 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 4 3 2 28 3 3 3 3 2 4 4 2 4 3 2 3 3 4 2 3 3 4 2 2 3 4 2 2 2 3 2 4 4 2 29 4 4 4 3 3 4 3 3 4 5 4 2 4 5 3 3 3 2 1 2 4 3 2 2 1 3 2 1 2 2 30 4 2 2 2 2 4 2 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 1 1 2 3 1 2 1 3 2 1 3 1 31 4 4 2 2 4 4 2 2 5 4 2 1 3 5 2 5 4 4 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 4 2 32 3 4 3 5 4 4 1 2 4 2 1 2 3 4 2 3 4 3 1 1 2 2 1 1 1 3 1 1 2 1 33 3 4 2 3 2 5 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 4 1 2 1 5 2 2 2 2 3 1 2 2 4 34 3 4 1 3 2 4 2 3 3 2 2 1 2 3 1 3 2 2 1 1 4 3 1 2 1 2 3 5 3 4 35 3 4 2 2 1 4 1 3 3 2 2 1 1 2 5 2 2 2 1 1 1 3 2 1 1 2 2 5 2 2 36 3 4 3 1 2 4 1 2 2 2 1 2 3 3 2 3 4 3 1 1 2 2 1 1 1 3 1 1 1 1 37 3 4 3 1 2 4 1 2 2 2 1 2 3 2 2 3 4 3 1 1 2 4 4 1 1 3 1 1 2 1 38 4 4 4 2 4 4 2 2 2 4 1 1 3 3 3 5 4 4 1 1 2 4 2 2 1 4 4 1 4 2 39 4 4 4 2 4 4 2 2 3 4 2 1 3 4 3 5 4 4 1 1 2 4 2 2 1 2 2 1 4 2 40 2 3 2 1 2 3 2 1 2 1 1 2 3 2 2 2 3 2 1 1 2 2 1 3 1 2 2 1 1 2 41 3 4 2 1 2 4 2 2 2 1 1 1 3 2 2 2 3 2 1 1 2 2 1 3 1 2 2 2 1 2 42 3 4 2 1 2 4 2 1 3 2 1 2 3 2 1 3 2 2 1 1 3 2 1 3 1 2 2 2 1 2 43 5 5 4 2 2 2 4 4 1 3 4 4 2 3 3 2 5 2 2 2 5 3 1 5 1 4 5 5 2 2 44 4 4 2 2 4 4 2 2 2 1 2 1 3 4 3 5 4 4 1 1 4 2 2 2 1 2 2 1 4 2 45 4 4 2 2 4 4 2 2 2 3 2 1 2 3 3 5 4 4 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 5 4 46 5 5 4 3 2 3 4 3 4 4 3 2 4 2 4 2 4 2 2 3 4 4 2 4 2 2 4 4 4 3 47 4 5 4 4 3 4 2 2 4 3 1 1 2 4 3 5 4 5 1 1 2 4 2 2 1 2 2 1 4 2 48 3 4 2 1 2 4 2 2 4 1 1 1 3 2 2 2 3 2 1 1 2 2 1 3 1 2 2 2 1 2 49 5 5 4 2 2 2 4 3 4 5 3 4 4 4 3 2 5 2 2 2 5 3 1 5 1 4 5 5 2 2 50 4 4 2 2 2 5 2 2 4 3 2 1 3 3 2 4 4 4 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 4 2 Universitas Sumatera Utara 51 2 5 1 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 4 4 4 5 2 1 1 2 4 2 2 1 1 5 5 2 2 52 2 4 2 2 2 4 2 2 4 2 4 2 4 1 4 4 4 4 1 1 2 1 2 4 1 2 2 2 2 2 53 4 5 2 2 2 4 2 2 5 3 2 1 2 5 3 4 4 5 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 4 2 54 4 5 2 2 2 4 2 2 4 3 2 1 3 4 2 5 4 5 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 4 2 55 5 4 2 4 3 4 2 2 4 3 2 1 3 3 2 5 4 4 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 4 2 56 5 4 2 2 2 4 2 2 4 3 1 2 3 3 2 5 4 4 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 4 2 57 3 4 2 1 2 4 2 2 3 1 1 3 4 3 1 2 2 1 1 1 3 2 1 3 1 3 2 2 2 2 58 5 5 4 2 2 2 4 3 2 5 3 4 4 4 3 2 5 2 2 2 5 3 1 5 1 4 5 5 2 2 59 5 5 4 2 2 2 4 3 3 5 3 4 4 3 3 2 5 2 2 2 5 3 1 5 1 4 5 5 2 2 60 3 5 4 1 2 3 4 3 2 2 1 2 3 3 2 1 4 1 1 1 2 2 1 3 1 3 4 2 3 2

b. Skala Tuntutan Kerja

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 3 3 4 1 5 1 4 3 3 1 3 4 5 2 4 3 5 5 3 3 2 3 4 5 3 4 2 5 5 5 3 4 5 5 3 3 4 4 5 3 3 3 4 5 4 3 4 4 5 4 3 4 5 3 5 2 5 4 3 5 1 5 4 3 4 3 3 5 5 3 5 3 1 1 3 4 3 4 2 5 5 2 4 5 3 4 4 2 4 3 5 5 5 2 3 5 5 2 3 4 5 5 2 4 6 4 3 4 4 3 4 5 4 3 3 3 2 5 3 5 3 3 5 2 5 7 3 3 5 2 5 2 3 4 4 3 4 4 5 3 4 3 5 4 1 4 8 3 4 4 1 3 2 4 5 4 4 3 3 5 3 4 5 5 5 2 4 9 2 4 5 3 3 4 4 5 1 1 1 5 5 3 3 2 5 4 4 3 10 4 4 5 2 5 1 4 4 4 2 4 3 5 3 4 3 5 5 2 3 11 2 4 3 5 5 1 5 1 1 1 1 1 5 3 4 2 4 4 4 4 12 5 2 5 5 5 1 4 1 2 1 2 5 5 4 4 3 5 5 4 2 13 1 1 3 3 5 1 5 4 1 1 2 1 1 2 4 2 5 5 2 1 14 2 3 3 1 5 3 4 1 1 1 3 4 4 3 1 3 5 5 3 5 Universitas Sumatera Utara 15 4 1 5 5 5 1 4 1 2 1 4 5 5 4 4 3 5 5 4 2 16 4 1 4 3 5 5 3 5 1 2 2 2 5 2 1 4 3 3 2 2 17 2 2 3 4 5 1 1 2 1 2 1 3 1 1 1 3 2 5 4 2 18 5 2 5 5 5 2 5 2 1 2 2 5 5 4 5 3 5 5 5 5 19 2 3 3 3 5 1 5 2 2 3 2 4 3 4 2 1 4 2 4 3 20 2 1 3 2 3 3 4 1 1 1 1 4 3 4 1 1 5 5 3 1 21 5 2 5 5 5 2 5 2 1 2 2 5 5 4 5 3 5 5 5 5 22 4 4 4 3 5 3 2 3 4 4 1 3 3 2 1 3 4 3 1 1 23 5 3 5 5 5 1 5 2 2 2 1 4 5 4 4 3 5 5 5 3 24 4 4 4 3 5 3 2 3 4 4 1 3 3 2 1 3 4 3 1 1 25 2 2 4 3 5 1 3 3 4 3 1 2 3 5 1 1 5 1 3 4 26 3 2 3 4 5 1 3 1 2 2 2 5 3 3 2 1 4 2 5 2 27 4 5 4 3 2 5 3 4 4 5 4 1 5 3 5 4 1 5 3 5 28 4 3 4 3 2 4 1 4 4 5 3 2 1 2 5 4 3 3 2 5 29 5 3 5 4 3 2 3 1 3 3 2 4 5 3 5 3 3 5 2 3 30 4 3 5 3 4 3 4 3 2 4 3 4 5 4 5 4 3 5 3 3 31 3 4 5 2 1 4 3 5 4 2 3 3 5 4 4 5 5 5 4 3 32 3 2 4 3 4 2 5 3 2 3 2 4 5 3 5 3 3 5 2 3 33 5 4 3 2 4 3 2 3 5 4 3 2 5 3 5 4 3 5 2 3 34 4 4 3 1 3 3 4 3 4 2 3 2 1 2 5 3 5 3 2 1 35 5 4 5 2 3 3 5 3 4 4 3 2 1 2 4 5 3 5 3 5 36 3 2 4 3 4 2 5 3 2 3 2 4 5 3 5 3 3 5 2 3 37 3 2 4 3 4 2 5 3 2 3 2 4 5 3 5 3 3 5 2 3 38 3 4 5 2 4 3 3 5 4 2 3 4 5 3 4 5 5 5 3 3 39 3 5 4 2 4 3 3 5 4 3 4 4 5 3 4 5 5 5 2 3 40 5 3 5 5 5 1 5 1 2 2 1 4 5 4 4 3 5 5 5 3 41 4 2 5 4 5 1 5 2 2 1 2 4 5 4 5 3 5 5 4 1 42 4 2 5 4 5 1 5 2 2 1 2 4 5 3 5 4 5 5 4 2 43 4 4 4 3 5 3 2 3 4 4 1 3 3 2 1 4 4 3 1 1 Universitas Sumatera Utara 44 3 4 5 1 5 3 4 5 4 3 3 4 5 4 4 5 5 5 2 3 45 3 4 5 1 4 3 4 5 4 2 3 3 5 3 4 5 5 5 2 3 46 3 4 3 3 5 4 5 4 4 4 3 3 3 2 1 1 3 3 2 3 47 2 4 5 1 4 1 3 5 5 3 4 4 5 3 5 5 5 5 2 2 48 4 2 5 4 5 1 5 2 2 1 2 4 5 4 5 3 5 5 4 1 49 4 4 4 3 5 3 2 3 4 4 1 3 3 2 1 3 4 3 1 1 50 3 4 4 1 4 3 3 5 4 3 4 4 5 3 4 5 5 5 2 3 51 3 3 3 1 5 1 5 1 1 2 1 3 4 1 5 2 2 5 1 5 52 5 3 2 1 5 1 5 1 2 1 1 3 4 3 2 2 5 5 3 4 53 3 4 4 1 4 1 3 5 5 2 3 5 5 3 4 5 5 5 2 3 54 3 4 5 2 5 2 3 5 5 2 3 5 5 3 4 5 5 5 3 3 55 3 4 4 1 5 2 3 5 4 2 3 4 5 3 4 5 5 5 2 3 56 4 4 5 2 4 3 3 5 4 3 4 5 5 3 4 4 5 5 3 3 57 4 2 5 5 5 1 5 2 1 2 1 4 5 3 5 4 5 5 3 2 58 4 4 4 3 5 3 2 3 4 4 1 3 3 2 1 3 4 3 1 1 59 4 4 4 3 5 3 2 3 4 4 1 3 3 2 1 3 4 3 1 1 60 4 3 5 5 5 2 5 4 3 3 2 1 5 3 5 4 5 5 2 2

c. Skala Leader Member Exchange

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 4 4 5 5 5 2 4 3 4 5 3 4 2 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 5 5 5 5 2 5 1 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 3 4 4 4 5 5 5 2 4 2 5 5 4 1 2 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 5 4 4 4 4 4 6 5 4 5 5 4 2 4 2 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 7 4 4 5 5 4 2 3 2 3 4 4 4 2 4 5 5 4 4 4 4 8 5 4 5 5 4 2 4 3 4 5 2 4 2 4 5 5 4 4 4 4 9 4 3 5 5 4 2 5 2 3 5 4 5 2 4 5 4 4 4 4 5 Universitas Sumatera Utara 10 4 4 5 5 4 2 3 2 4 5 3 4 2 4 5 4 4 4 4 4 11 2 2 2 4 2 4 4 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 12 2 4 5 5 3 1 2 3 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 13 3 4 5 4 2 1 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 14 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 5 2 2 1 2 5 15 2 4 5 5 3 1 2 3 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 16 3 4 4 4 2 2 5 2 3 2 5 2 2 2 4 4 2 5 4 3 17 2 2 4 4 4 2 4 4 2 4 5 1 2 4 3 3 3 3 4 4 18 2 4 5 3 4 2 1 2 3 5 5 2 3 4 5 3 4 4 3 4 19 3 4 4 3 3 2 4 2 3 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 20 2 2 5 2 1 3 4 4 2 4 5 4 2 3 4 4 4 4 4 2 21 2 4 5 3 4 2 1 2 3 5 5 4 3 4 5 3 4 4 3 4 22 3 3 2 2 2 2 2 3 3 5 5 2 3 2 3 2 2 4 3 3 23 3 4 5 4 3 1 2 3 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 24 3 3 2 4 2 2 2 3 3 5 5 2 3 2 3 2 2 4 3 3 25 2 4 4 3 4 2 2 2 2 4 2 2 3 3 4 4 2 4 3 2 26 3 4 4 3 4 2 3 3 4 2 4 3 3 4 4 3 4 3 4 2 27 2 4 4 4 2 2 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 28 1 2 4 5 2 1 1 4 4 5 3 3 4 4 3 5 5 5 4 4 29 3 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 30 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 3 4 4 4 31 5 4 5 5 4 2 4 3 5 4 4 4 2 4 5 5 4 2 4 4 32 3 4 5 4 3 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 33 1 4 4 5 1 1 2 2 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 34 3 4 5 3 3 3 4 4 3 3 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 35 1 2 4 4 4 1 1 2 5 5 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 36 3 4 5 4 3 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 37 3 4 5 4 3 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 38 5 4 5 5 4 2 4 3 5 4 4 4 2 5 5 4 4 4 5 4 Universitas Sumatera Utara 39 5 4 5 5 4 2 4 2 5 4 4 4 2 5 5 4 4 4 4 4 40 3 4 5 4 3 1 2 3 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 41 2 5 5 4 4 1 2 3 4 5 4 5 4 5 5 4 4 3 5 4 42 2 4 5 4 3 2 1 3 4 5 5 4 3 4 5 4 2 4 4 4 43 3 3 2 4 2 2 2 3 3 5 5 2 3 3 3 2 2 2 3 3 44 5 4 5 5 4 2 4 2 5 4 4 4 2 5 5 4 4 4 5 4 45 5 4 4 5 4 2 4 3 5 4 4 4 2 4 5 5 4 4 4 4 46 3 3 3 3 1 3 3 4 4 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 47 4 4 5 5 4 2 4 3 4 5 4 4 2 5 5 4 4 4 4 4 48 2 5 5 4 4 1 2 3 4 5 4 5 4 5 5 4 4 3 5 4 49 3 3 2 4 2 2 2 3 3 5 5 4 3 2 3 2 2 2 3 3 50 5 4 5 5 4 2 4 3 4 5 3 4 2 4 5 5 4 4 4 4 51 1 1 1 5 2 2 2 4 4 4 3 2 2 4 2 2 2 5 5 1 52 2 4 4 4 2 2 4 4 2 5 4 2 1 4 1 3 2 4 1 2 53 5 4 5 5 4 2 4 2 4 5 3 4 2 5 5 4 4 4 4 4 54 5 4 5 5 4 2 4 3 4 5 3 4 2 5 5 4 4 4 4 4 55 5 4 5 5 4 2 4 2 4 5 3 4 2 4 5 4 4 4 4 4 56 5 4 5 5 4 2 4 2 4 5 3 4 2 4 5 5 4 4 4 4 57 3 4 5 3 3 2 1 3 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 58 3 3 2 4 2 2 2 3 3 5 5 2 3 2 3 2 2 4 3 3 59 3 3 2 4 2 2 2 3 3 5 5 2 3 2 3 2 2 4 3 3 60 2 3 5 5 2 1 3 2 5 5 5 2 3 3 5 3 4 4 5 5 Universitas Sumatera Utara HASIL TRY OUT SKALA STRES KERJA

A. Hasil Uji Coba Skala Stres Kerja Analisis I

Case Processing Summary N Cases Valid 60 100.0 Excluded a .0 Total 60 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .832 .837 30 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted i1 76.7167 139.359 .558 . .820 i2 76.2000 150.197 .153 . .833 i3 77.6167 140.240 .507 . .822 i4 78.0667 142.097 .471 . .823 i5 77.7833 145.393 .312 . .828 i6 76.7500 164.564 -.527 . .851 i7 77.7500 137.174 .693 . .816 i8 77.9667 142.745 .549 . .822 Universitas Sumatera Utara i9 76.9667 149.999 .116 . .835 i10 77.1000 130.973 .777 . .809 i11 78.0333 136.982 .606 . .817 i12 78.0667 141.284 .443 . .824 i13 77.0667 149.487 .185 . .832 i14 77.0833 147.840 .211 . .832 i15 77.5500 141.336 .477 . .823 i16 77.1667 152.718 -.018 . .843 i17 76.5500 145.472 .354 . .827 i18 77.3833 146.783 .201 . .833 i19 79.0333 147.897 .535 . .826 i20 78.9167 144.959 .575 . .824 i21 77.4667 142.016 .355 . .827 i22 77.3333 139.718 .576 . .820 i23 78.4500 148.048 .229 . .831 i24 77.4667 141.609 .406 . .825 i25 79.1000 152.295 .137 . .832 i26 77.5667 144.012 .376 . .826 i27 77.5333 136.592 .568 . .818 i28 77.9833 139.678 .297 . .832 i29 77.4333 142.860 .356 . .827 i30 78.1167 151.190 .102 . .834 Analisis II Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .894 .902 18 Universitas Sumatera Utara Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted i1 42.8167 112.729 .499 .624 .889 i3 43.7167 111.156 .562 .570 .887 i4 44.1667 117.429 .297 .344 .895 i7 43.8500 108.197 .766 .719 .881 i8 44.0667 114.063 .581 .666 .887 i10 43.2000 105.451 .715 .658 .881 i11 44.1333 109.134 .617 .790 .885 i12 44.1667 109.260 .627 .605 .885 i15 43.6500 113.858 .449 .667 .891 i17 42.6500 117.248 .340 .582 .893 i19 45.1333 118.084 .657 .760 .889 i20 45.0167 115.949 .624 .734 .888 i21 43.5667 110.182 .504 .567 .889 i22 43.4333 114.148 .458 .495 .890 i24 43.5667 108.860 .611 .729 .885 i26 43.6667 115.209 .399 .529 .892 i27 43.6333 106.372 .683 .676 .883 i28 44.0833 104.281 .528 .645 .892

B. Hasil Analisa Faktor Skala Stres Kerja Hasil Uji Validitas Konstruk Skala Stres Kerja.

1. KMO

KMO and Bartletts Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .757 Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square 579.560 Df 153 Sig. .000 Universitas Sumatera Utara

2. MSA