terbatas pada kontrak kerja. dan hubungan atasan -bawahan yang tinggi menyerupai hubungan kemitraan yang berdasar pada saling m enghargai,
percaya dan mutual obligation wech, 2002. Melihat situasi dan kondisi pekerjaan yang ada di perkebunan PT. X Tebing Tinggi, maka intervensi yang
paling memungkinkan untuk dilakukan adalah peningkatan keterampilan hubungan atasan-bawah guna membantu karyawan dalam mengelola tingkat
stres kerjanya, salah satu adalah pelatihan supervisor.
E. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu : 1. Pengambilan data penelitian menggunakan populasi karyawan PT. X
yang berada di kantor operasional Tebing Tinggi, sehingga membatasi generalisasi pengambilan kesimpulan.
2. Dalam mengumpulkan data penelitian, penelitian ini dilakukan dengan bantuan orang lain yang berari peneliti tidak dapat mengontrol
bagaimana partisipasi mengisi data , sehingga terdapat kemungkinan partisipan menjawab seadanya atau asal menjawab.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan menguraikan jawaban dari permasalahan yang terdapat di 4dalam penelitian ini, dan pada akhir bab ini peneliti akan memberikan saran-
saran bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan tema yang mirip dengan penelitian ini.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan mengenai hasil penelitian ya ng dilakukan yaitu:
1. Gambaran tingkat stres kerja karyawan perusahaan X di kantor operasional Tebing Tinggi, yaitu: memiliki tingkat stres kerja yang sedang yaitu
sebesar 77,1 . 2. Gambaran tuntutan kerja karyawan PT. X yaitu sebagian dirasakan tinggi
yaitu sebesar 55,71 , hal ini dikarenakan ada beban kerja yang berlebihan workload dan kurangnya pengetahuan karyawan serta uraian kerja yang
kurang jelas. 3. Gambaran hubungan atasan -bawahan karyawan PT. X merasakan kualitas
hubungan atasan-bawahan tinggi yaitu sebesar 53,57, hal ini dikarenakan atasan cukup mampu membangun hubungan yang efektif.
Universitas Sumatera Utara
4. Ada pengaruh positif antara tuntutan kerja terhadap stres kerja, dimana semakin tinggi tuntutan kerja maka akan semakin tinggi tingkat stres kerja
karyawan PT. X 5. ada pengaruh positif dimensi tuntutan kerja terhadap stres kerja, dari ketiga
dimensi tuntutan kerja yang diteliti work overload, emotional load dan cognitive load, dimensi work overload yang paling mempengaruhi stres
kerja karyawan PT. X 6. Ada pengaruh negatif hubungan atasan-bawahan terhadap stres kerja,
dimana semakin rendah kualitas hubungan atasan -bawahan maka semakin tinggi tingkat stres kerja karyawan PT. X
7. Ada pengaruh negatif dimensi hubungan atasan -bawahan terhadap stres kerja, dari ke empat dimensi kontribusi, loyalitas, afeksi dan profesional
respek dimensi yang paling mempengaruhi stres kerja karyawan PT. X adalah dimensi afeksi, kontribusi dan loyalitas.
B. Saran