Cronbach dan diperoleh hasil r
xx
= 0,902 yang berarti tingkat reliabilitas tinggi. Distribusi item skala setelah uji coba ditunjukkan pada tabel 9.
Tabel 9. Skala Leader Member Exchange setelah Uji Coba
No Dimensi
Indikator Aitem
Jumlah Favorable
Unfavorable 1.
Kontribusi Mengerjakan pekerjaan melebihi uraian
kerja 1,2
5 5
Kegiatan yang
berorientasi pada
pekerjaan 3
4 2
Loyalitas Atasan mendukung bawahan dalam
menghadapi berbagai situasi 6
- 3
Atasan melindungi bawahan dari orang lain
7 9
3 Afeksi Perasaan
Hubungan interpersonal yang menyenangkan
14 12
3 Atasan memiliki kepribadian yang
menyenangkan -
15 4
Profesional respek
Pujian atas kerja atasan yang berkaitan dengan pengetahuan dan skill kerja yang
diberikan baik dari dalam atau luar organisasi
16, 17 18
5 Prestasi yang pernah di raih
19 20
Jumlah 16
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
F.1. Tahap persiapan dan pelaksanaan
Dalam tahap persiapan ini, peneliti melakukan: 1. Mengumpulkan data atau fenomena yang ada dalam perusahaan
melalui proses magang Pada tahap ini, peneliti magang pada perusahaan dalam rangka
menemukan permasalahan atau fenomena yang terjadi dalam perusahaan. Peneliti mulai magang pada bulan Maret 2013 – Mei 2013.
Dalam menggumpulkan data, peneliti melakukan observasi pada
Universitas Sumatera Utara
karyawan perusahaan dan wawancara terhadap atasan dan karyawannya PT. X.
2. Pembuatan alat ukur Penelitian ini menggunakan tiga buah alat ukur, yaitu : skala stres kerja,
skala tuntutan kerja dan skala hubungan atasan -bawahan. Skala stres kerja disusun berdasarkan 3 aspek dari Rice 1992. Skala tuntutan kerja
merupakan adaptasi alat ukur dari QEEW oleh Van Veldhoven 2002. Dan skala hubungan atasan -bawahan merupakan adaptasi alat ukur dari
Liden dan Masylin 2000. 3. Uji coba alat ukur dan pengambilan data penelitian
Uji coba alat ukur dan pengambilan data penelitian dilakukan secara bersamaan pada februari 2014 – Maret 2014. Uji coba alat ukur dan
pengambilan data penelitian dilakukan dengan memberikan 225 skala stres kerja, tuntutan kerja dan hubungan atasan -bawahan. 225 skala
disebarkan di kantor operasional kebun di Tebing Tinggi. Dari yang disebarkan ada 200 skala yang dikembalikan. Dari 200 skala yang
diperoleh 60 skala digunakan untuk uji coba alat ukur penelitian dan 140 skala digunakan untuk data penelitian.
Setelah melakukan uji coba alat ukur, maka peneliti melakukan uji daya beda aitem realibitas pada ketiga skala dengan menggunakan aplikasi
komputer SPSS versi 17 for windows. Hasil uji daya beda aitem pada skala stres kerja diperoleh 18 item, pada tuntutan kerja diperoleh 12 item
dan pada skala hubungan atasan -bawahan diperoleh 16 item.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya peneliti menggunakan item -item tersebut untuk digunakan dalam data penelitian.
F.2. Pengolahan data penelitian
Setelah diperoleh skor stres kerja, tuntutan pekerjaan dan hubungan antara atasan dengan bawahan pada masing -masing subjek, maka untuk
pengolahan data selanjutnya seperti uji asumsi dan uji hipotesa, peneliti menggunakan aplikasi program SPSS 17 for windows.
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linear Berganda Multiple Regresion dengan model sebagai
berikut : Y = Bo + B
1
X
1
+B
2
X
2
+ .... + ∑
Keterangan : Y = Stres kerja
X
1
= Tuntutan pekerjaan X
2
= Hubungan atasan dengan bawahan B
o
= Koefisien regresi B
1
= Koefisien Variabel X
1
B
2
= Koefisien variabel X
2
∑ = Epsilon atau variabel yang tidak diteliti
Universitas Sumatera Utara
Data yang akan diolah harus me lalui uji asumsi terlebih dahulu. Menurut Field 2009 pengunaan Model Regeresi Linear Berganda harus
memenuhi asumsi klasik, antara lain :
1. Uji Normalitas Untuk pengujian normalitas data, menurut pendapat Ghozali 2005
menyatakan bahwa, jika data menyeba r sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan
pola distribusi normal maka model regersi memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal
dan atau tidak mengikuti arah ga ris diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas. Uji normalitas ini dilakukan dengan uji Kolmogorov smirnov dengan bantuan program SPSS. Data dikatakan
terdistribusi secara normal jika nilai probabilitas di atas 0,05 p0,05. 2. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah data ketiga variabel stres kerja, dimensi tuntutan pekerjaan dan dimensi hubungan atasan
dengan bawahan berkorelasi memenuhi asumsi garis li near. Jika memenuhi, artinya setiap perubahan yang terjadi pada satu variabel
akan diikuti perubahan dengan besaran yang sejajar pada variabel lainnya.
Universitas Sumatera Utara
3. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terdapat masalah multikolinieritas. Pada model
regresi yang baik tidak terjadi korelasi diantara variabel independen Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi gejala
multikolonieritas, yaitu: d. Dengan melakukan analisis koefisien korelasi antara variabel
bebasnya misalnya X1 dan X2. Apabila terdapat koefisien korelasi yang tinggi maka dapat diprediksi akan terjadi
multikolinieritas bila X1 dan X2 digunakan secara bersama -sama. e. Dengan melihat toleransi varibel dan variance inflantion factor
VIF. Jika nilai Toleransi 0,10 atau VIF 10 maka terdapat multikoliniearitas, sehingga variabel tersebut harus dibuang atau
sebaliknya. 4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut heteroskedastisitas. Model regres i
yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Mengukur heterokedatisitas dilihat dari nilai
signifikan korelasi Rank Spearman. Jika signifikan α, maka tidak
Universitas Sumatera Utara
terdapat heterokedatisitas dan jika signifikan α maka terdapat heterokedasitas.
5. Uji Autokorelasi Salah satu asumsi klasik yang harus dipenuhi dari analisis regresi
berganda adalah tidak terjadinya autokore lasi antar variabel bebas. Adanya korelasi serial antara variabel bebas akan menyebabkan
terjadinya varians kesalahan variance error tidak minimum sebagai syarat dalam analisis regresi baik pada sampel kecil maupun besar
Gujarati, 2011. Selanjutnya dengan adanya korelasi serial bahwa varians kesalahan
akan tidak dapat dipakai untuk menaksir besarnya varians kesalahan populasi. Selain itu, pengunaan uji t dan uji F tidak akan valid dalam
pengujian analisis regresi selanjutnya, sehingga hasilnya akan menyesatkan atau tidak sesuai dengan harapan atau kaidah -kaidah
analisis regresi. Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah dengan melihat nialai dubrin watson d. Nilai dubrin watson hitung harus
berada di antara nilai dubrin watson tabel Gujarati, 2011.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan memberikan gambaran umum tentang subjek penelitian dan hasil penelitian yang berkaitan dengan analisa terhadap data penelitian. Analisa
data pada bab ini berkaitan dengan masalah yang akan dijawab maup un variabel yang diteliti oleh peneliti.
A. Gambaran Umum Subjek Penelitian