Populasi dan Sampel penelitian Metode Pengumpulan Data

dalam hubungan timbal balik pimpinan dan bawahan. Afeksi Hubungan yang saling mempengaruhi satu sama lain antara atasan dan bawah an berdasarkan pada daya tarik interpersonal tidak hanya dari nilai profesional pekerja misalnya: persahabatan. Profesional Respek Persepsi sejauh mana setiap hubungan timbal balik telah memiliki dan membangun reputasi di dalam atau di luar organisasi, persepsi ini mungkin di dasarkan pada data historis mengenai orang tersebut. Skor yang lebih tinggi yang diperoleh pada skala LMX menunjukkan adanya hubungan yang berkualitas tinggi antara atasan dengan bawahan. Sebaliknya semakin rendah skor skala LMX m enunjukkan adanya hubungan yang berkualitas rendah antara atasan dengan bawahan.

C. Populasi dan Sampel penelitian

Dalam suatu penelitian masalah populasi dan sampel yang dipakai merupakan satu faktor penting yang harus diperhatikan. Populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang ingin diteliti Sugiarto, 2003. Menyadari luasnya keseluruhan populasi karyawan perkebunan X yang tersebar di lima daerah dan keterbatasan yang dimiliki penulis, maka subjek penelitian yang dipilih adalah p opulasi karyawan PT. X yang berada di daerah Tebing Tinggi. Karakteristik populasi penelitian Universitas Sumatera Utara diperlukan untuk menjamin homogenitas dari sampel penelitian. Adapun karakteristik subjek penelitian adalah sebagai berikut : 1. Karyawan tetap PT. X 2. Telah bekerja minimal 1 tahun Adapun alasan dipilih karyawan yang telah bekerja minimal satu tahun karena diasumsikan bahwa karyawan telah mengetahui tujuan dan nilai organisasi, sudah memiliki pengalaman kerja serta tanggungjawab terhadap pekerjaan Seniati, 2000.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam usaha pengumpulan data penelitian diperlukan suatu metode prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala mengingat data yang ingin diungkap berupa konstruk atau konsep psikolo gis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator -indikator perilaku atau gejala yang diterjemahkan dalam butir -butir pernyataan Azwar, 2006. Skala adalah suatu prosedur pengambilan data yang merupakan suatu alat ukur aspek afektif yang merupakan konstruk atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu Azwar, 2006. Hadi 2000 menyatakan bahwa skala dapat digunakan dalam penelitian berdasarkan asumsi-asumsi sebagai berikut : 1. Subjek adalah orang yang paling mengetahui m engenai dirinya Universitas Sumatera Utara 2. Hal-hal dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya 3. Interpretasi subjek tentang pernyataan -pernyataan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan yang dimaksudkan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan tiga ska la yaitu skala stres kerja, skala tuntutan pekerjaan dan skala Leader Member exchange. Skala ini mengunakan skala Likert. Skala terdiri dari pernyataan dengan lima pilihan jawaban yaitu : Netral N, Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS dan Sangat Tidak Sesuai STS. D.1. Skala Stres Kerja Alat ukur skala tuntutan pekerjaan disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Rice 1992 yang terdiri dari 3 aspek, yaitu : gejala psikologis, gejala fisik dan gejala perilaku. Peneliti membuat 30 ait em yang berupa pernyataan dengan lima pilihan jawaban. Skala ini mengunakan skala Likert. Skala terdiri dari pernyataan dengan lima pilihan jawaban yaitu : Netral N, Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS dan Sangat Tidak Sesuai STS. Skala d isajikan dalam bentuk pernyataan favorable mendukung aspek yang diukur dan unfavorable tidak mendukung aspek yang diukur. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. Blue Print Aitem -aitem Skala Stres Kerja No Aspek Indikator Aitem Jumlah Favorable Unfavorable 1 Fisiologis Sakit kepala 1 7 10 Peningkatan tekanan darah detak jantung 2 21 Gangguan pencernaan 4 27 Gangguan tidur 22 3 Masalah pernafasan 23 30 2 Psikologis Timbul rasa bosan dan ketidakpuasan terhadap pekerjaan 8 11 10 Kecemasan dan ketegangan meningkat 9 13 Penurunan konsentrasi kerja 14 10 Munculnya rasa frustasi dan marah 5 12 Kehilangan spontanitas dan kreativitas dalam bekerja 29 24 3 Perilaku Menunda dan menghindari pekerjaan 20 17 10 Menurunnya prestasi dan produktivitas kerja 18 15 Menurunnya hubungan dengan keluarga, teman-teman dan rekan kerja 16 19 Meningkatnya konsumsi minuman keras dan obat-obatan 25 28 Meningkatnya selera makan atau menurunnya selera makan sebagai pelarian dari masalah 26, 6 Jumlah 30 D.2. Skala Tuntutan pekerjaan Job Demand Alat ukur skala tuntutan pekerjaan di adaptasi dari Questionnaire on the Experience and Evaluation of Work QEEW atau de Vragenlijst Beleving en Beoordeling Van de Arbeid VBBA dalam bahasa Belanda oleh Van Veldhoven 2002. Skala QEEW untuk dimensi work overload, emotional load dan cognitive load terdiri dari total 20 aitem dengan jumlah aitem pada dimensi work overload sebanyak 7 aitem, pada dimensi emotional load 7 aitem dan pada dimensi cognitive load s ebanyak 6 aitem. Skor total pada masing-masing dimensi menunjukkan tinggi rendahnya Universitas Sumatera Utara masing-masing dimensi. Skor yang tinggi pada masing -masing dimensi menunjukkan seseorang memiliki tingkat beban kerja, beban kognitid dan beban emosional yang tinggi, begit u juga sebaliknya. Skala ini mengunakan skala Likert. Skala terdiri dari pernyataan dengan lima pilihan jawaban yaitu : Selalu SLL. Sering SRG, Kadang - kadang KDG, Jarang JRG, Tidak Pernah TP. Skala disajikan dalam bentuk pernyataan favorable mendukung aspek yang diukur dan unfavorable tidak mendukung aspek yang diukur. Tabel 5. Blue Print Aitem -aitem Skala Tuntutan Pekerjaan No Dimensi Indikator Aitem Jumlah Favorable Unfavorable 1 Work load Memiliki pekerjaan yang sangat banyak 1,3 7 7 Menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang terbatas 2 4 Mengerjakan pekerjaan yang komplek 6 5 2 Emotional load Karyawan dituntut untuk menghadapi orang yang menyulitkan yang dapat menimbulkan reaksi negatif 10, 13 12 7 Berada pada situasi ker ja yang dapat membuat marah 8, 9, 11 14 3 Cognitive load Pekerjaan yang membutuhkan ketepatan ingatan yang baik 15, 20 17 6 Pekerjaan yang membutuhkan atensi 16, 18 19 Jumlah 20 D.3. Skala Leader Member Exchange Alat ukur skala Leader Member Exchange disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Liden Maslyn 2000 yang terdiri dari 4 dimensi, yaitu : kontribusi, loyalitas, perasaan dan profesional respek. Peneliti membuat 30 aitem yang berupa pernyataan dengan lima pilihan jawaban. Skala ini mengunakan skala Likert. Skala terdiri dari pernyataan dengan lima pilihan jawaban yaitu : Netral N, Sangat Sesuai SS, Sesuai Universitas Sumatera Utara S, Tidak Sesuai TS dan Sangat Tidak Sesuai STS. Skala disajikan dalam bentuk pernyataan favorable mendukung aspek yang diukur dan unfavorable tidak mendukung aspek yang diukur. Tabel 6. Blue Print Skala Leader Member Exchange No Dimensi Indikator Aitem Jumlah Favorable Unfavorable 1. Kontribusi Mengerjakan pekerjaan melebihi uraian kerja 1,2 5 5 Kegiatan yang berorientasi pada pekerjaan 3 4 2 Loyalitas Atasan mendukung bawahan dalam menghadapi berbagai situasi 6, 8 10 5 Atasan melindungi bawahan dari orang lain 7 9 3 Afeksi Perasaan Hubungan interpersonal yang menyenangkan 13, 14 12 5 Atasan memiliki kepribadian yang menyenangkan 11 15 4 Profesional respek Pujian atas kerja atasan yang berkaitan dengan pengetahuan dan skill kerja yang diberikan baik dari dalam atau luar organisasi 16, 17 18 5 Prestasi yang pernah di raih 19 20 Jumlah 20

E. Uji Coba Alat Ukur