28
2.1.4.2 Auditor Spesialisasi Industri
Dalam Zhou dan Elder 2004: 96 membuktikan bahwa kualitas audit berhubungan dengan auditor spesialis industri. Auditor yang melakukan
spesialisasi pada industri tertentu memiliki lebih banyak pengetahuan mengenai informasi industri tersebut dibandingkan auditor non-spesialis. Auditor
spesialisasi industri menggambarkan keahlian dan pengalaman audit seorang auditor pada bidang industri tertentu yang diproksi dengan jasa audit pada bidang
industri tertentu. Dengan demikian, auditor spesialisasi industri diharapkan memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan auditor lainnya dalam
meminimalisir adanya praktik manajemen laba Solomon et al., Owhoso et al. dalam Rusmin, 2010: 621.
Auditor spesialisasi industri diproksi dengan konsentrasi jasa auditor pada bidang tertentu Rahmadika, 2013: 36. Auditor yang memiliki spesialisasi
industri yakni auditor yang memiliki keahlian dalam suatu industri tertentu, auditor spesialisasi industri dimungkinkan akan lebih dapat mendeteksi kesalahan-
kesalahan dan manipulasi yang dilakukan oleh manajemen daripada auditor tanpa keahlian khusus.
Chi et al. 2011 dalam Inaam dan Khmoussi 2012: 21 menemukan bahwa keahlian industri auditor berhubungan dengan manajemen laba berbasi riil
yang lebih besar. Dengan meningkatnya keahlian auditor dimungkinkan bahwa manajemen akan menggunakan berbagai caranya untuk memanipulasi
aktivitasnya terkait dengan tingkat laba yang dihasilkan perusahaan. Manajemen
Universitas Sumatera Utara
29 memiliki kapasitas untuk mengatur setiap kegiatan di dalam perusahaan sehingga
dapat mendorong memenuhi target laba. Oleh karena itu dengan adanya auditor dengan keahlian pada spesialisasi industri, manajemen laba riil akan meningkat
terkait manipulasi aktivitas perusahaan. Dalam teori agensi dan teori stewardship dimana pihak agen sebagai pihak
yang diberi tanggungjawab oleh pihak prinsipal akan terdorong untuk melakukan berbagai hal untuk memberikan hasil pertanggungjawaban yang sebaik mungkin
walaupun terkadang tidak sesuai dengan realita misalnya dengan melakukan perubahan pada laba. Oleh karena itu, auditor dituntut untuk menguasai keahlian
di bidang industri perusahan. Dengan demikian auditor yang memiliki keahlian dalam spesialisasi industri maka akan dapat menurunkan praktek manajemen laba.
2.1.5. Auditor Tenure