Batasan Operasional Populasi dan Sampel Penelitian

41

3.3 Batasan Operasional

Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian hanya dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia BEI. 2. Periode penelitian yang dilakukan dibatasi mulai tahun 2010-2013. 3. Proksi dari kualitas audit yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran Kantor Akuntan Publik dan auditor spesialisasi industri, sedangkan yang menjadi proksi untuk mengukur earnings management adalah manajemen laba riil real earnings management melalui arus kas operasi abnormal.

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

Menurut Erlina 2011: 48 pengoperasian konsep operationalizing the concept atau biasa juga disebut dengan mendefinisikan konsep secara operasional adalah menjelaskan karakteristik dari obyek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep diukur dan dioperasionalkan ke dalam penelitian. Varibel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel dependen terikat dan variabel independen bebas. Pada tabel 3.3 dapat dilihat definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian. Universitas Sumatera Utara 42 Tabel 3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional Pengukuran Indikator Skala Manajemen Laba Riil Manajemen laba riil merupakan tindakan- tindakan manajemen yang menyimpang dari praktek bisnis yang normal yang dilakukan dengan tujuan utama untuk mencapai target laba. Arus Kas Operasi Abnormal: ABNCFO = CFOt - CFO t A t-1 100 ABNCFO = Arus kas operasi abnormal CFOt = Arus kas operasi perusahaan I pada tahun t A t-1 = Total aktiva perusahaan i pada tahun t Rasio Kualitas Audit diproksikan dengan ukuran KAP Kualitas audit diproksikan dengan menggunakan ukuran KAP yakni KAP yang berafiliasi dengan KAP Big Four dan KAP Non Big Four . Jika perusahaan diaudit oleh KAP Big Four atau afiliasinya maka akan diberikan angka 1, sedangkan jika perusahaan diaudit oleh KAP non Big Four atau afiliasinya maka diberikan angka 0. Nomi nal Kualitas Audit diproksikan dengan auditor spesialisasi industri Auditor spesialisasi industri menggambarkan keahlian dan pengalaman audit seorang auditor pada bidang industri tertentu yang diproksi dengan jasa audit pada bidang industri tertentu. Rumus Rasio Spesialisasi Industri: SPEC = mn m = aset perusahaan yang telah diaudit oleh auditor tertentu n = total aset perusahaan dalam satu industri Jika SPEC diatas 15 maka termasuk auditor spesialisasi industri dan sebaliknya. Lalu dimasukkan ke variabel dummy dengan ketentuan auditor spesialisasi industri diberi angka 1 dan auditor non spesialisasiindustridiberiangka0 Nomi nal Universitas Sumatera Utara 43 Sumber: Hasil olahan Peneliti 2014

3.4.1 Variabel Dependen

Variabel dependen sering juga disebut variabel terikat atau variabel tidak bebas. Variabel ini merupakan perhatian utama dalam sebuah penelitian. Variabel ini dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Jadi variabel dependen adalah konsekuensi dari variabel independen Erlina, 2011: 36. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajemen laba riil.

3.4.1.1 Manajemen Laba Riil

Proksi manajemen laba riil yang digunakan dalam penelitian ini adalah abnormal cash flow operation CFO yang masing-masing dihitung dengan pendekatan yang digunakan oleh Roychowdhury, 2006 dalam Subekti, Kee dan Ahmad, 2010: 13 sebagaimana uraian berikut ini: Lanjutan Tabel 3.3 Auditor Tenure Auditor tenure adalah masa perikatan keterlibatan antara Kantor Akuntan Publik dan klien terkait jasa audit yang disepakati atau dapat juga diartikan sebagai jangka waktu hubungan auditor dan klien. Jika perusahaan diaudit oleh auditor kurang dari 3 tahun diberikan angka 1, sedangkan jika perusahaan diaudit oleh auditor lebih dari 3 tahun maka diberikan angka 0. Nomi nal Universitas Sumatera Utara 44

1. Manajemen Laba Riil Melalui Arus Kas Operasi

Berdasarkan model Dechow et al. 1998 dalam Roychowdhury 2006: 344 menggambarkan arus kas kegiatan operasi normal sebagai fungsi linear dari penjualan dan perubahan penjualan dalam suatu periode. Sebelum masuk dalam pengujian hipotesis maka akan dilakukan regresi untuk mencari arus kas kegiatan operasi normal. Model cross-sectional regression untuk arus kas kegiatan operasi normal mereplikasi dari penelitian Roychowdhury 2006 sebagai berikut: CFO t A t-1 = α + α 1 1 A t-1 + α 2 S t A t-1 + α 3 ∆S t A t-1 + ε t Keterangan: CFO t = Arus kas operasi perusahaan i pada tahun t At-1 = Total aktiva perusahaan i pada tahun t St = Penjualan perusahaan i pada tahun t ΔSt = Penjualan perusahaan i pada tahun t dikurangi penjualan pada tahun t-1 α = Koefisien regresi εt = error term pada tahun t Oleh karena itu, dalam penelitian ini yang akan digunakan adalah arus kas kegiatan operasi abnormal, maka untuk setiap observasi tahun arus kas kegiatan operasi abnormal ABNCFO adalah nilai residual dari estimasi model persamaaan regresi di atas. ABNCFO = CFOt - CFO t A t-1 Keterangan: ABN_CFO = Arus kas operasi abnormal CFO t = Arus kas operasi perusahaan i pada tahun t At-1 = Total aktiva perusahaan i pada tahun t Universitas Sumatera Utara 45

3.4.2 Variabel Independen

Variabel independen dapat juga disebut variabel bebas. Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau variabel terikat Sugioyono, 2008: 59. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas audit diproksikan dengan ukuran KAP dan auditor spesialisasi industri serta auditor tenure.

3.4.2.1 Kualitas Audit diproksikan dengan Ukuran KAP

KAP Big Four menghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi dibandingkan dengan KAP Non Big Four DeAngelo, 1981 dalam Rusmin, 2010: 621. Ukuran KAP menunjukkan kemampuan auditor untuk bersikap independen dan melaksanakan audit secara professional. KAP Big Four merupakan auditor yang memiliki keahlian dan reputasi yang tinggi dibanding dengan auditor KAP non-big four Nurina, 2010 dalam Kono, 2013: 3. Jika perusahaan diaudit oleh KAP Big Four atau afiliasinya maka akan diberikan angka 1,sedangkan jika perusahaan diaudit oleh KAP non Big Four atau afiliasinya maka diberikan angka 0. Menurut Tuanakotta 2011: 299 Kantor Akuntan Publik yang termasuk dalam kelompok Big Four adalah: 1. KAP Osman Bing Satrio dan Rekan yang berafiliasi dengan Deloitte; 2. KAP Purwarntono, Sarwoko dan Sandjaja yang berafiliasi dengan Ernst and Young Global; 3. KAP Haryanto Sahari dan Rekan yang berafiliasi dengan PricewaterhouseCoopers; Universitas Sumatera Utara 46 4. Siddharta dan Widjaja yang berafiliasi dengan KPMG International.

3.4.2.2 Kualitas Audit diproksikan dengan Auditor Spesialisasi Industri

Spesialisasi industri diproksi dengan konsentrasi jasa auditor pada bidang tertentu Rahmadika, 2013: 36. Auditor yang memiliki spesialisasi industri yaitu keahlian dalam suatu industri tertentu dimungkinkan akan dapat lebih mendeteksi kesalahan-kesalahan dan manipulasi yang dilakukan oleh pihak manajemen daripada auditor tanpa keahlian khusus. Auditor spesialisasi industri menggambarkan keahlian dan pengalaman audit seorang auditor pada bidang industri tertentu. Pengukuran spesialisasi industri auditor Mahdi, 2011: 15 adalah penjualan perusahaan yang telah diaudit oleh KAP tertentu dibagi dengan total penjualan perusahaan dalam satu industri. Namun berdasarkan saran Mahdi 2011: 15 sebaiknya menggunakan total aset perusahaan, karena aset menggambarkan seberapa besar perusahaan tersebut dalam suatu jenis industri. Pengukurannya menggunakan variabel dummy, jika SPEC menunjukkan di atas 15 maka akan diberikan angka 1, artinya diaudit oleh auditor yang memiliki spesialiasi industri, sedangkan jika lainnya akan diberi angka 0, artinya perusahaan diaudit bukan oleh auditor yang memiliki spesialisasi industri. Universitas Sumatera Utara 47

3.4.2.2 Auditor Tenure

Auditor tenure adalah masa perikatan keterlibatan antara KAP dan klien terkait jasa audit yang disepakati atau dapat juga diartikan sebagai jangka waktu hubungan auditor dan klien. Auditor tenure telah ditentukan secara mandatory oleh peraturan pemerintah. Auditor tenure diukur dengan menghitung jumlah tahun seorang auditor mengaudit laporan keuangan sebuah perusahaan secara berurutan Al-Thuneibat et al. 2011: 320. Di Indonesia, lamanya masa perikatan audit oleh auditor dibatasi selama 3 tahun buku berturut-turut, sehingga untuk menghitung jumlah tahun tenure sebuah perusahaan, maka dilihat dari laporan keuangan auditan perusahaan tersebut selama 3 tahun berturut-turut, yaitu periode 2013-2011. Jika perusahaan diaudit oleh auditor kurang dari 3 tahun diberikan angka 1, sedangkan jika perusahaan diaudit oleh auditor lebih dari 3 tahun maka diberikan angka 0.

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Ridwan dan Kuncoro dalam Erlina 2011: 81 mendefinisikan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2010 hingga 2013 sejumlah 140 perusahaan. Lampiran 1 Universitas Sumatera Utara 48 Menurut Erlina 2011: 82 sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi. Sampel yang diambil dari populasi haruslah representatif atau mewakili. Jika sampel kurang representatif, akan mengakibatkan nilai yang dihitung dari sampel tidak cukup tepat untuk menduga nilai populasi sesungguhnya Erlina, 2011: 82. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling sampling bertujuan yaitu metode pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu Erlina, 2011: 88. Kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini adalah: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI sejak tahun 2010-2013. 2. Perusahaan yang tidak delisting dari BEI selama periode pengamatan tahun 2010-2013. 3. Harus tersedia minimal 7 perusahaan dari setiap sektor industri pada perusahaan manufaktur untuk memperoleh polling data yang memadai dalam proksi spesialisasi industri. 4. Perusahaan mengalami laba bersih setelah pajak selama periode pengamatan tahun 2010- 2013. 5. Perusahaan yang menggunakan mata uang rupiah 6. Memiliki data keuangan lengkap dari tahun 2010-2013. Universitas Sumatera Utara 49 Setelah proses seleksi pada tabel 3.4, berdasarkan kriteria di atas dan lampiran 1, maka perusahaan sampel penelitian terdiri dari 36 perusahaan tabel 3.5 dengan periode penelitian selama 4 tahun, sehingga total unit analisis sebanyak 144 observasi 36x 4 = 144. Tabel 3.4 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria No. Kriteria Jumlah Pelanggaran Kriteria Akumulasi 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI sejak tahun 2010-2013. 4 136 2. Perusahaan yang tidak dalam proses delisting dari BEI selama periode pengamatan tahun 2010-2013 4 132 3. Harus tersedia minimal 7 perusahaan dari setiap sektor industri pada perusahaan manufaktur untuk memperoleh polling data yang memadai dalam proksi spesialisasi industri. 37 95 4. Perusahaan mengalami laba bersih setelah pajak selama periode pengamatan tahun 2010- 2013. 12 83 5. Perusahaan yang menggunakan mata uang rupiah 16 67 6. Memiliki data keuangan lengkap dari tahun 2010-2013. 31 36 7. Jumlah Sampel Perusahaan 36 8. Tahun Pengamatan 4 9. Total Sampel Pengamatan 144 Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2014 Universitas Sumatera Utara 50 Tabel 3.5 Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian No. Nama Perusahaan Kode Perusahaan 1. Astra International Tbk. ASII 2. Astra Otoparts Tbk. AUTO 3. Gajah Tunggal Tbk. GJTL 4. Indomobil Sukses Internasional Tbk. IMAS 5. Indospring Tbk. INDS 6. Nipress Tbk. NIPS 7. Prima Alloy Steel Universal Tbk. PRAS 8. Selamat Sempur na SMSM 9. Akasha Wira International Tbk. ADES 10. Cahaya Kalbar Tbk. CEKA 11. Delta Djakarta Tbk. DLTA 12. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. ICBP 13. Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF 14. Multi Bintang Indonesia Tbk. MLBI 15. Nippon Indosari Corporindo Tbk. ROTI 16. Sekar Laut Tbk. SKLT 17. Siantar Top Tbk. STTP 18. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. AISA 19. Ultrajaya Milk Industry Trading Co. Tbk. ULTJ 20. Alumindo Light Metal Industry Tbk. ALMI 21. Bentonjaya Manunggal Tbk. BTON 22. Indal Aluminium Industry Tbk. INAI 23. Lion Metal Works Tbk. LION 24. Lionmesh Prima Tbk. LMSH 25. Pelangi Indah Canindo Tbk. PICO 26. Indo Acitama Tbk. SRSN 27. Champion Pacific Indonesia Tbk. IGAR 28. Trias Sentosa Tbk. TRST 29 Yanaprima Hastapersada Tbk. YPAS 30. Nusantara Inti Corpora Tbk. UNIT 31. Ricky Putra Globalindo Tbk. RICY 32. Darya-Varia Laboratoria Tbk. DVLA 33. Kalbe Farma Tbk. KLBF 34. Kimia Farma Persero Tbk. KAEF 35. Pyridam Farma Tbk. PYFA 36. Tempo Scan Pacific Tbk. TSPC Universitas Sumatera Utara 51

3.6 Jenis Data dan Sumber Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH KUALITAS AUDIT TERHADAP REAL EARNINGS MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 7 17

PENDAHULUAN PENGARUH KUALITAS AUDIT TERHADAP REAL EARNINGS MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 7 7

PENUTUP PENGARUH KUALITAS AUDIT TERHADAP REAL EARNINGS MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 28

PENGARUH AUDIT TENURE Pengaruh Audit Tenure Dan Spesialisasi Auditor Terhadap ((Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013).

0 3 17

PENGARUH KUALITAS AUDIT TERHADAP TAX-INDUCED EARNINGS MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 15

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi Auditor, Spesialisasi Audit dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

PENGARUH EARNINGS MANAGEMENT TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 55

B. Industri Keramik, Porselen dan Kaca - Pengaruh Kualitas Audit dan Auditor Tenure terhadap Earnings Management pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 27

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Kualitas Audit dan Auditor Tenure terhadap Earnings Management pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 12

Pengaruh Kualitas Audit dan Auditor Tenure terhadap Earnings Management pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12