35
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan suatu model yang menjelasakan hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang telah diketahui dalam suatu
masalah. Adapun yang menjadi variabel independen X dalam penelitian ini adalah kualitas audit diproksikan dengan ukuran KAP dan auditor spesialisasi
industri serta auditor tenure. Sedangkan variabel dependennya Y adalah manajemen laba riil. Hubungan antara kualitas audit diproksikan dengan ukuran
KAP dan auditor spesialisasi industri serta auditor tenure terhadap manajemen laba riil dapat digambarkan dalam kerangka konseptual penelitian pada gambar
2.2.
Variabel Independen Variabel Dependen
2 H1
H2
H3 H4
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Penelitian
KUALITAS AUDIT Ukuran KAP
X1 Auditor Spesialisasi
Industri X2
Auditor Tenure X3
MANAJEMEN LABA RIIL
Y
Universitas Sumatera Utara
36 Dalam teori agensi dan teori stewardship dijelaskan bahwa adanya pihak
prinsipal dengan pihak agen yang digambarkan dengan hubungan manajemen dan auditor dalam proses audit. Seorang prinsipal akan cenderung menunjuk auditor
yang memiliki independensi untuk memperoleh audit yang berkualitas. Auditor yang memiliki independensi tinggi diasumsikan oleh auditor yang berada dalam
KAP yang besar. Dalam hal ini ukuran KAP dijadikan sebagai patokan dalam menentukan hasil audit yang diperlukan dalam pengambilan keputusan.
KAP Big Four merupakan auditor yang memiliki keahlian dan reputasi yang tinggi dibanding dengan auditor KAP Non Big Four Nurina, 2010 dalam
Kono, 2013: 3. Auditor Big Four diharapkan lebih bisa mengungkap salah saji material dalam laporan keuangan atau lebih mampu mendeteksi adanya
manipulasi dalam laporan keuangan, selain itu KAP Big Four cenderung memiliki auditor yang lebih berpengalaman yang akhirnya mampu membatasi besarnya
manajemen laba pada suatu perusahaan Kono, 2013: 3. Dahlan 2009: 9 menambahkan bahwa KAP Big Four memiliki dorongan yang lebih besar untuk
mengetahui kesalahan dalam sistem akuntansi klien, selain itu perusahaan yang diaudit oleh auditor KAP Big Four cenderung akan membatasi praktik manajemen
laba. Penelitian yang dilakukan oleh Nihlati 2014:9 menyimpulkan bahwa ukuran KAP berpengaruh negatif dan signifikan terhadap manajemen laba riil
sedangkan Inaam dan Khmoussi 2012: 31 menyimpulkan bahwa ukuran KAP berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba riil.
Universitas Sumatera Utara
37 Dalam hubungan keagenan pihak agen sebagai pihak yang diberi
tanggungjawab oleh pihak prinsipal akan terdorong untuk melakukan berbagai hal untuk memberikan hasil pertanggungjawaban yang sebaik mungkin walaupun
terkadang tidak sesuai dengan realita misalnya dengan melakukan perubahan pada laba. Oleh karena itu, auditor dituntut untuk menguasai keahlian di bidang industri
perusahan auditee. Chi et al. 2011 dalam Inaam dan Khmoussi 2012: 21 menemukan bahwa keahlian industri auditor berhubungan dengan manajemen
laba berbasi riil yang lebih besar. Dengan meningkatnya keahlian auditor dimungkinkan bahwa manajemen akan menggunakan berbagai caranya untuk
memanipulasi aktivitasnya terkait dengan tingkat laba yang dihasilkan perusahaan. Manajemen memiliki kapasitas untuk mengatur setiap kegiatan di
dalam perusahaan sehingga dapat mendorong memenuhi target laba. Oleh karena itu dengan adanya auditor dengan keahlian pada spesialisasi industri, manajemen
laba riil akan meningkat terkait manipulasi aktivitas perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Nihlati 2014:9 menyimpulkan bahwa auditor spesialisasi industri
berpengaruh positif terhadap manajemen laba riil sedangkan Inaam dan Khmoussi 2012: 31 menyimpulkan bahwa auditor spesialisasi industri tidak berpengaruh
terhadap manajemen laba riil. Di sisi lain dimana salah satu pihak memiliki lebih banyak informasi
sehingga menimbulkan kondisi asimetri informasi, yakni pihak agen memiliki lebih banyak informasi daripada prinsipal. Hal ini akan memungkinkan pihak
agen untuk memanipulasi laporan keuangan dengan pengetahuan yang lebih daripada pihak prinsipal dengan cara menjalin hubungan dengan auditor. Auditor
Universitas Sumatera Utara
38 secara teori merupakan pihak yang independen, namun pada kenyataannya
independensi auditor tersebut dapat rusak dengan adanya hubungan yang lama antara pihak agen dan auditor. Lamanya hubungan antara agen dan auditor
menjadi sebuah indikasi bahwa sikap independen auditor yang sesungguhnya menjadi sangat sulit untuk diterapkan karena adanya kepentingan terhadap klien.
Auditor tenure dalam jangka waktu yang lama, juga dapat menyebabkan auditor
mengembangkan “hubungan yang lebih nyaman” dan kesetiaan yang kuat atau hubungan emosional dengan klien mereka, sehingga dapat menyebakan
independensi auditor menjadi terancam. Hubungan ini yang akan meningkatkan praktik manajemen laba sehingga
dapat menimbulkan asimetri informasi antara pihak prinsipal dan agen. Semakin lama auditor berhubungan dengan agen maka independensi yang dimilikinya akan
semakin menurun dan aktivitas manajemen laba. Penelitian yang dilakukan oleh Nihlati 2014: 9 menyimpulkan bahwa auditor tenure tidak berpengaruh terhadap
manajemen laba riil. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Inaam dan Khmoussi 2012: 31 yang menyimpulkan bahwa auditor tenure tidak
berpengaruh terhadap manajemen laba riil.
Universitas Sumatera Utara
39
2.4 Hipotesis Penelitian