Sertifikat Bank Indonesia SBI

Resi Hana Ester Silaban : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Dana Masyarakat Oleh Bank Umum Di Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 akan menginginkan uang kas yang lebih sedikit dengan membeli obligasi tingkat bunga turun sampai kembali pada tingkat keseimbangan. Bilamana tingkat bunga yang terjadi berada di bawah keseimbangan i 1 , masyarakat akan menginginkan uang kas lebih besar, hal ini membuat perlu menjual obligasi yang dipegang. Tindakan untuk menjual obligasi inilah yang mendesak harganya turun dan tingkat bunga akan bergerak naik. Tingkat bunga i Jumlah uang i 1 Liquidity preference M1 Permintaan Uang Gambar 2.5 Teori Keynes tentang suku bunga

2.4.3. Sertifikat Bank Indonesia SBI

a. Pengertian dan Sejarah Penerbitan SBI Sertifikat Bank Indonesia pada prinsipnya adalah surat berharga atas unjuk dalam Rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek yang diperjualbelikan dengan sistem diskonto. Resi Hana Ester Silaban : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Dana Masyarakat Oleh Bank Umum Di Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Sertifikat Bank Indonesia pertama kali diterbitkan pada tahun 1970 dengan sasaran utama untuk menciptakan pasar uang yang hanya diperdagangkan antar bank dengan terlebih dahulu memperoleh izin dari Bank Indonesia. Namun dengan diterbitkannya sertifikat deposito pada tahun 1972, maka Sertifikat Bank Indonesia tidak lagi diterbitkan karena sertifikat deposito dianggap akan mengganti SBI. Oleh kaena itu, SBI sebenarnya hanya sempat beredar kurang lebih satu tahun. Namun sejalan dengan berubahnya pendekatan kebijakan moneter, maka Bank Indonesia kembali menerbitkan SBI sebagai instrumen kebijakan operasi pasar terbuka terutama untuk kontraksi moneter. Selain sebagai piranti operasi pasar terbuka, penggunaan SBI pada dasarnya sama dengan penggunaan Treasury Bills T_Bills di pasar uang Amerika Serikat. Melalui penggunaan SBI tersebut, Bank Indonesia dapat secara tidak langsung mempengaruhi tingkat bunga di pasar uang dengan cara mengumumkann Stop Out Rate SOR tersebut akan dapat dipakai sebagai indikator bagi tingkat suku bunga transaksi di pasar uang pada umumnya. b. Tujuan Penerbitan SBI Sebagai otoritas moneter, Bank Indonesia berkewajiban memelihara kestabilan nilai Rupiah. Dalam paradigma yang dianut, jumlah uang primer uang kartal ditambah uang giral di Bank Indonesia yang berlebihan dapat mengurangi kestabilan nilai Rupiah. SBI diterbitkan dan dijual oleh Bank Indonesia untuk mengurangi kelebihan uang tersebut. Resi Hana Ester Silaban : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Dana Masyarakat Oleh Bank Umum Di Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 c. Dasar Hukum Penerbitan SBI Adapun dasar hukum penerbitan SBI adalah Surat keputusan Direksi BI No. 3167KEPDIR tanggal 23 Juli 1998 tentang penerbitan dan perdagangan SBI serta intervensi Rupiah d. Pihak yang Berhak Memiliki SBI Sejalan dengan ide dasar penerbitan SBI sebagai salah satu piranti operasi pasar terbuka, penjualan SBI diprioritaskan pada lembaga perbankan. Tetapi tidak tertutup kemungkinan masyarakat baik perorangan maupun perusahaan untuk dapat memiliki SBI. Pembalian SBI oleh masyarakat, tidak dapat dilakukan secara langsung oleh Bank Indonesia, melainkan harus melalui bank umum serta pialang pasar uang dan pialang pasar modal yang ditunjukkan oleh Bank Indonesia. e. Karakteristik SBI 1. Jangka waktu maksimal 12 bulan dan sementarara waktu hanya diterbitkan untuka jangka waktu 1 bulan dan 3 bulan. 2. Denominasi dasar yang terendah Rp. 50.000.000,00 sampai tertinggi Rp. 1.000.000.000,00. 3. SBI diterbitkan dan diperdagangkan dengan sistem diskonto. 4. Pembalian SBI didasarkan pada nilai tunai yang diperoleh dari rumus: Nilai Tunai = Nilai nominal x 360 Resi Hana Ester Silaban : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Dana Masyarakat Oleh Bank Umum Di Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 360 + Tingkat diskonto x Jangka waktu 5. Nilai diskonto terhitung sebagai berikut: Nilai diskonto = Nilai nominal – Nilai tunai 6. Diterbitkan tanpa warkat script less. 7. Dapat diperdagangkan di pasar sekunder. f. Tata cara penjualan SBI 1. Penjualan SBI dilakukan melalui lelang. 2. Bank Indonesia mengumumkan rencana lelang selambat-lambatnya pada satu hari kerja sebelum pelaksanaan lelang tersebut. 3. Jumlah SBI yang akan dilelang diumumkan setiap hari Selasa. 4. Lelang SBI dilakukan setiap hari Rabu atu pada hari kerja berikutnya dan dapat diikuti oleh seluruh bank umum, pialang pasar uang, dan pialang pasar modal dengan penyelesaian transaksi hari Kamis. 5. Dalam pelaksanaan lelang SBI, masing-masing peserta mengajukan penawaran jumlah SBI yang ingin dibeli serta tingkat diskontonya. Pemenang lelang adalah peserta yang mengajukan peserta yang mengajukan penawaran tingkat diskonto yang terendah sampai dengan jumlah SBI lelang yang diumukan tercapai. 6. Untuk menjaga keamanan dari kehilangan atau pencurian sera menghindari pemalsuan, maka pihak SBI memperoleh Bilyet Depot Simpanan sebagai Resi Hana Ester Silaban : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Dana Masyarakat Oleh Bank Umum Di Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 bukti atas penghimpunan fisik warkat SBI pada Bank Indonesia tanpa dipungut biaya apapun Siamat, 2001:220.

BAB III METODE PENELITIAN