Perhitungan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Teori Pertumbuhan Ekonomi

Resi Hana Ester Silaban : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Dana Masyarakat Oleh Bank Umum Di Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Pertumbuhan ekonomi merupakan ukuran utama keberhasilan pembangunan, pertumbuhan ekonomi tersebut harus dapat dinikmati masyarakat sampai ke bagian yang paling bawah. Pertumbuhan harus berjalan secara beriringan dan menyebar untuk mengupayakan terciptanya pemerataan pembangunan. Bila pembangunan dan hasil-hasilnya telah terdistribusi secara merata maka daerah-daerah yang miskin akan menjadi lebih produktif sehingga memepercepat laju pertumbuhan ekonomi itu sendiri.

2.2.4. Perhitungan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi

Fluktuasi pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun tercermin dalam nilai Produk Domestik Bruto PDB. PDB yaitu seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai sektor atau lapangan usaha yang melakukan kegiatan usahanya di suatu domestik atau agregat. Perubahan nilai PDB akan menunjukkan perubahan jumlah kuantitas barang dan jasa yang dihasilkan selama periode tertentu. Selain PDB, dalam suatu negara juga dikenal ukuran PNB Produk Nasional Bruto serta Penadapatan Nasional National Income. Adapun konsep perhitungan pertumbuhan ekonomi dalam suatu periode, yaitu: Gt = PDRBt – PDRBt-1 x 100 PDRBt-1 dimana: Resi Hana Ester Silaban : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Dana Masyarakat Oleh Bank Umum Di Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Gt = Pertumbuhan ekonomi periode t PDBt = Produk domestik bruto periode t PDBt-1= Produk domestil bruto tahun sebelumnya.

2.2.5. Teori Pertumbuhan Ekonomi

PDB adalah salah satu konsep pendapatan ekonomi makro. Teori-teori yang mendukung PDB dapat dilihat dalam teori-teori pertumbuhan ekonomi. Teori-teori pertumbuhan ekonomi melihat pengaruh pertumbuhan ekonomi dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Perbedaan antara teori yang satu dengan teori yang lainnya terletak pada perbedaan fokus pembahasan dan asumsi yang digunakan. a. Teori Jumlah Penduduk Optimal Optimal Population Theory Teori ini telah lama dikembangkan oleh kaum klasik. Menurut teori ini, berlakunya hukum hasil yang semakin berkurang The Law of Diminishing Return menyebabkan tidak semua penduduk dapat dilibatkan dalam proses produksi. Jika dipaksakan, justru akan menurunkan tingkat output perekonomian. Total ProduksiOutput Q 3 TP 2 Resi Hana Ester Silaban : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Dana Masyarakat Oleh Bank Umum Di Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Q 1 Q 2 TP 1 0 L 1 L 2 Tenaga kerja Gambar 2.1 Jumlah Penduduk Optimal Pada gambar kurva TP 1 menunjukkan hubungan antara jumlah tenaga kerja dengan tingkat output fungsi produksi. Kondisi optimal akan tercapai jika jumlah penduduk tenaga kerja yang terlibat dalam proses adalah L 1 , dengan jumlah output PDB adalah Q 1 . Jika jumlah tenaga kerja ditambah menjadi L 2 , PDB justru berkurang menjadi Q 2 . Hal ini karena cepat terjadinya The Law of Diminishing Return TLDR. Bagaimana agar penambahan tenaga kerja ke L 2 dapat meningkatkan output, misalnya menjadi Q 3 . Yang harus dilakukan adalah investasi fisik barang modal dan sumber daya manusia SDM yang menunda terjadinya gejala TLDR. Bahkan kedua investasi tersebut menimbulkan sinergi. Jika hal tersebut yang terjadi, maka fungsi produksi membaik. Hal ini digambarkan dengan bergesernya kurva produksi ke TP 2 . Penambahan tenaga kerja akan meningkatkan output PDB. b. Teori Pertumbuhan Neoklasik Neo Classic Growth Theory Teori ini dikembangkan oleh Solow 1956 dan merupakan penyempurnaan teori-teori klasik sebelumnya. Fokus pembahasan teori pertumbuhan Neoklasik Resi Hana Ester Silaban : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Dana Masyarakat Oleh Bank Umum Di Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 adalah akumulasi stok barang modal dan keterkaitannya dengan keputusan masyarakat untuk menabung atau melakukan investasi. Asumsi-asumsi penting dari model Solow antara lain adalah: 1. Tingkat teknologi dianggap konstan tidak ada kemajuan teknologi 2. Tingkat depresiasi dianggap konstan 3. Tidak ada perdagangan luar negeri atau aliran keluar masuk barang modal 4. Tidak ada sektor pemerintah 5. Tingkat pertambahan penduduk tenaga kerja juga dianggap konstan 6. Untuk mempermudah analisis, dapat ditambahkan asumsi bahwa seluruh penduduk bekerja, sehingga jumlah penduduk sama dengan jumlah tenaga kerja Dengan asumsi-asumsi tersebut, kita dapat mempersempit faktor-faktor penentu. Pertumbuhan menjadi hanya stok barang modal dan tenaga kerja. Untuk lebih lanjut lagi, dapat diasumsikan bahwa PDB perkapita semata-mata ditentukan oleh stok barang modal per tenaga kerja. Jika Q = output atau PDB, K = barang modal, dan L = tenaga kerja, maka: y = f k dimana: y = PDB perkapita atau QL k = barang modal perkapita atau KL c. Teori Pertumbuhan Rostow Menurut Rostow, pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses dari berbagai perubahan, yaitu sebagai berikut: Resi Hana Ester Silaban : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Dana Masyarakat Oleh Bank Umum Di Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 1. Perubahan reorientasi organisasi ekonomi 2. Perubahan pandangan masyarakat 3. Perubahan cara menabung atau menanamkan modal dari yang tidak produktif ke yang lebih produktif 4. Perubahan pandangan terhadap faktor alam. Manusia harus mengubah keyakinan bahwa alam itu tidak akan menentukan kehidupan manusia, tapi kehidupan manusia harus mampu menaklukkanmengendalikan sumber kehidupan dalam mencapai kemakmuran Selanjutnya Rostow juga mengemukakan tahap-tahap dalam pertumbuhan ekonomi, antara lain sebagai berikut: 1. The traditional society masyarakat tradisional, artinya suatu kehidupan ekonomi masyarakat yang berkembang secara tradisional dan belum didasarkan pada perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, kadang- kadang cara berpikirnya primitif dan irasional. 2. The pre condition for the take off persyaratan tinggal landas, merupakan masa transisi masyarakat untuk mempersiapkan dirinya mulai menerima teknik-teknik baru dan pemikiran-pemikiran baru dari luar kehidupan mereka. 3. The take off tinggal landas, artinya pada tahap ini terjadi perubahan- perubahan yang sangat drastis dalam terciptanya kemajuan yang pesat dalam inovasi penemuan-penemuan baru dalam berproduksi. Resi Hana Ester Silaban : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Dana Masyarakat Oleh Bank Umum Di Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 4. The drive to maturity menuju kematangan, artinya pada tahap ini masyarakat secara efektif telah menggunakan teknologi modern pada sebagian besar faktor-faktor produksi dan kekayaan alam. 5. The age high mass consumption konsumsi tinggi, artinya pada tahap ini perhatian masyarakat lebih menekankan pada masalah kesejahteraan dan upaya masyarakat tertuju untuk menciptakan welfare state, yaitu kemakmuran yang lebih merata kepada penduduknya dengan cara mengusahakan distribusi.

2.3. Inflasi