Resi Hana Ester Silaban : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Dana Masyarakat Oleh Bank Umum Di Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Negara Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang membangun, memiliki banyak permasalahan yang dihadapi dalam melakukan pembangunan. Salah
satu masalah tersebut adalah kecilnya modal yang dimiliki. Modal sebagai sumber pembiayaan pembangunan bisa berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.
Modal pembangunan yang berasal dari luar negeri mempunyai fungsi sebagai pelengkap dana domestik yang belum memadai untuk membiayai seluruh proses
pembangunan di Indonesia. Namun demikian, modal pembangunan yang berasal dari luar negeri sangatlah besar resikonya. Tidak hanya membebani anggaran penerimaan
dan belanja negara tiap tahunnya, tetapi biasanya juga disertai campur tangan urusan dalam negeri oleh negara donor. Menciptakan ketergantungan terhadap negara-
negaralembaga donor, menimbulkan beban hutang yang semakin berat, dan juga turut andil dalam terjadinya krisis nilai tukar dan krisis ekonomi di Indonesia sejak
Resi Hana Ester Silaban : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Dana Masyarakat Oleh Bank Umum Di Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
pertengahan 1997. Hal ini membuat banyak pihak kurang menyukai sumber modal dari luar negeri. Dengan kata lain sumber modal luar negeri merupakan alternatif
terakhir. Modal pembangunan yang berasal dari dalam negeri biasanya dihimpun dari
dana masyarakat. Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga yang mempunyai potensi untuk menghimpun dana masyarakat. Masyarakat akan
menyisihkan sebagian dari pendapatannya yang tidak dikonsumsi untuk menabung. Tabungan inilah yang akan dihimpun oleh pihak bank sebagai dana pihak ketiga
DPK. Dimana tabungan ini hanya akan terjadi jika perkembangan ekonomi Indonesia bisa berjalan dengan lancar dan memungkinkan rakyat Indonesia untuk
menabung. Dana yang dihimpun bank biasanya dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito.
Faktor lain yang mendorong minat menabung masyarakat yaitu adanya jaminan keamanan terhadap dana masyarakat yang disimpan di bank. Indonesia
barangkali termasuk salah satu negara yang sampai saat ini belum mempunyai sistem pengamanan atas dana masyarakat yang disimpan di bank. Oleh sebab itu tidaklah
mengherankan apabila pada saat pemerintah melikuidasi 16 bank swasta, terjadi rush dalam bentuk penarikan uang oleh masyarakat dalam jumlah yang besar di berbagai
bank. Hal tersebut dilakukan karena masyarakat merasa tidak aman kalau terus menyimpan uangnya di bank. Masalah keamanan dana yang disimpan di bank baru
disadari oleh masyarakat pada saat pemerintah melikuidasi sejumlah bank yang bermasalah. Para nasabah bank yang dilikuidasi ternyata mengalami kesulitan untuk
Resi Hana Ester Silaban : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Dana Masyarakat Oleh Bank Umum Di Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
menarik dananya. Atas saran IMF pemerintah diwajibkan untuk memberikan apa yang disebut blanket guarantee, yaitu berupa program penjaminan atas dana
masyarakat yang disimpan di bank. Lembaga yang bertugas untuk menjamin dana masyarakat yang di simpan di bank adalah insurance deposit scheme IDS. IDS
adalah suatu skema penjaminan yang disediakan oleh perusahaan asuransi untuk menjamin dana masyarakat yang disimpan di suatu bank. Jadi bentuk penjaminan atas
resiko dana masyarakat yang disimpan di bank dilaksanakan dengan menggunakan prinsip asuransi.
Perkembangan dana simpanan masyarakat di perbankan menunjukkan peningkatan yang tinggi. Posisi dana simpanan dari tahun ke tahun mengalami
kenaikan secara bertahap. Dana simpanan mengalami kenaikan yang cukup tinggi pada tahun1997-1998, dari posisi Rp 2.598.171 milyar pada tahun 1997 menjadi Rp
4.529.470 milyar pada tahun 1998. Sedangkan dana masyarakat dalam bentuk Rupiah yang berhasil dihimpun oleh bank umum pada tahun 1997 berjumlah Rp 246.836
miliar dan sampai dengan posisi Desember 2007 jumlah tersebut telah mencapai Rp 1.309.758,03 miliar. Pesatnya pertumbuhan dana tersebut membuktikan bahwa masih
cukup banyak dana masyarakat yang belum terserap oleh perbankan di Indonesia. Oleh karena itu, upaya-upaya yang dilakukan selama ini perlu terus dilaksanakan dan
bahkan ditingkatkan lagi agar jumlah dana yang dihimpun perbankan di masa yang akan datang lebih meningkat lagi.
Guna mendukung peningkatan kinerja perbankan, pemerintah telah banyak mengeluarkan kebijakan di bidang keuangan. Paket 1 Juni 1983 PAKJUN ’83 dapat
Resi Hana Ester Silaban : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Dana Masyarakat Oleh Bank Umum Di Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
dikatakan sebagai kebijakan liberalisasi perbankan. Bank dapat menentukan tingkat bunga yang dianggap memadai dengan mempertimbangkan berbagai faktor, antara
lain perbedaan tingkat inflasi antarnegara, disparitas mata uang domestik dengan mata uang negara lain, perbedaan suku bunga domestik dengan suku bunga
internasional, dan perbedaan pendapatan nasional antarnegara. Dengan berhasilnya liberalisasi perbankan, maka arus pengalihan Rupiah ke mata uang asing dapat
dibendung. Dalam lingkup yang lebih luas, keberhasilan liberalisasi perbankan dipengaruhi oleh sistem dana masyarakat untuk tujuan investasi jangka panjang dan
peningkatan ekspor. Pada tahun 1988, disusul dengan dikeluarkannya paket Oktober 1988
PAKTO ’88. Dalam paket ini pada intinya pemerintah menjamin dana masyarakat yang ada di bank secara preventif dan memberi kesempatan yang sama antar bank
swasta dan bank pemerintah untuk dapat bersaing dalam menghimpun dana masyarakat. Hasil kebijakan tersebut cukup memuaskan dengan meningkatnya dana
simpanan masyarakat. Sesuai dengan Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998, penghimpunan dana yang berupa simpanan masyarakat yang salah satunya adalah
dilakukan oleh Bank Umum. Bentuk simpanan masyarakat tersebut dapat berupa: rekening giro demand deposit, rekening tabungan saving deposit, dan rekening
deposito time deposit. Pertengahan tahun 1997 sampai dengan tahun 1998 merupakan tahun yang
terberat dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi Indonesia. Diawali krisis nilai tukar yang terjadi pada pertengahan tahun 1997. Sejak itu, kinerja perekonomian
Resi Hana Ester Silaban : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Dana Masyarakat Oleh Bank Umum Di Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Indonesia menurun tajam dan berubah menjadi krisis yang berkepanjangan diberbagai bidang. Pada tahun 1998 produk domestik bruto PDB Indonesia mengalami
penciutan dan pertumbuhan ekonomi menunjukkan angka minus 13,13 sementara laju inflasi terus mengalami peningkatan sampai kepada level 77,63.
Ditengah situasi yang multi krisis, pemerintah terus melakukan upaya-upaya dengan mengeluarkan berbagai kebijakan untuk memperbaiki kondisi perbankan di
Indonesia. Namun upaya-upaya tersebut tidak begitu menunjukkan hasilnya karena adanya krisis kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan industri perbankan
dalam mengelola dana pihak ketiga. Melalui Keppres No. 271998, pemerintah memutuskan membentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN untuk
menangani permasalahan sistematik di Bank Indonesia. Tentunya bank-bank yang mampu bertahan hanyalah bank yang mempunyai strategi tertentu dalam menjaga
rasio kecukupan modal CAR, hal ini merupakan upaya memobilisasi dana dari masyarakat. Strategi tersebut dapat berupa peningkatan efisiensi perusahaan,
pemberian pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, pemberian suku bunga yang menarik, dan lain-lain.
Berdasarkan uraian diatas, pennyerapan dana masyarakat dalam bentuk rupiah oleh bank umum, pada awalnya sangat bergantung pada kemampuan
masyarakat dalam menyimpan dananya, dimana kemampuan ini tercermin dari pendapatan nasional. Sebelum masyarakat memutuskan untuk menyimpan dananya
pada lembaga perbankan, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, yaitu tingkat bunga nasional dan inflasi. Menurut teori klasik, tingkat bunga merupakan
Resi Hana Ester Silaban : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Dana Masyarakat Oleh Bank Umum Di Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
fungsi dari tabungan. Dimana pada tingkat bunga yang lebih tinggi, masyarakat akan lebih terdorong untuk menyimpan dananya pada lembaga perbankan..Berdasarkan
dari latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut di atas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian melalui penulisan skripsi dengan judul
“Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Dana Masyarakat Oleh Bank Umum Di Indonesia”.
1.2. Perumusan Masalah