Perkembangan Inflasi ANALISA DAN PEMBAHASAN

Resi Hana Ester Silaban : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Dana Masyarakat Oleh Bank Umum Di Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Perkembangan PDB sektoral secara tahunan pada tahun 2007 dalam seluruh sektor ekonomi mengalami ekspansi tertinggi yang terjadi pada sektor pengangkutan dan komunikasi 14,38, diikuti oleh sektor listrik, gas dan air bersih 10,40, dan sektor bangunan 8,61.

4.4. Perkembangan Inflasi

Dewasa ini sejalan dengan komplesitas mata rantai hubungan antara inflasi dengan beberapa variabel makro lainnya, sangat sulit untuk mengamati perilaku pembentukan harga secara spesifik. Tingkat inflasi yang cenderung stabil dan moderat merupakan sasaran utama yang ingin dicapai setiap negara, tidak terkecuali Indonesia. Upaya pengendalian inflasi menuntut adanya pemahaman dan pengetahuan yang mendalam mengenai perilaku inflasi itu sendiri. Dua aspek perilaku inflasi yang selama ini menjadi tantangan dalam upaya menurunkan maupun mengendalikan laju inflasi di Indonesia adalah sulitnya menurunkan laju inflasi ke level yang lebih rendah serta persistensi inflasi yang tinggi ketika terjadi shock, laju inflasi akan cenderung lama untuk kembali ke tingkat yang semula. Pemahaman tersebut akan membantu dalam menentukan suatu target inflasi agar dapat dilakukan secara realistis. Penentuan target yang tidak realistis akan memaksa Bank Indonesia menerapakan kebijakan moneter yang ekstrim sehingga akan menimbulkan biaya perekonomian yang besar. Resi Hana Ester Silaban : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Dana Masyarakat Oleh Bank Umum Di Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Faktor-faktor yang memepengaruhi relatif stabilnya inflasi lebih disebabkan oleh membaiknya kondisi faktor-faktor non fundamental serta didukung oleh cukup membaiknya faktor-faktor fundamental. Faktor non fundamental yakni tidak adanya perubahan kebijakan pemerintah di bidang administered price untuk barang-barang publik seperti BBM, subsidi, dan tarif dasar listrik TDL. Sedangkan faktor fundamental yakni terkendalinya inflasi akibat ekspektasi inflasi dan minimalnya tekanan dari interaksi permintaan dan penawaran agregat. Bila laju inflasi bergerak tidak terkontrol, daya beli dikhawatirkan akan semakin merosot dan meluas ke kalangan kelas menengah dimana permintaan dalam negeri masih ditopang oleh kalangan ini. Apalagi target pertumbuhan ekonomi yang masih mengandalkan konsumsi dalam negeri, ekspor migas, produk pertambangan, serta ekspor produk perkebunan. Secara keseluruhan, pada periode sebelum krisis tingkat inflasi cenderung stabil dan single digit. Namun pada periode krisis yakni pada tahun 1998, inflasi mulai meningkat mencapai double digit yakni 9,47, bahkan pada tahun berikutnya sudah meningkat mencapai 77,63. Kondisi ini tentu saja hampir membuat perekonomian Indonesia collapse. Namun karena koordinasi kebijakan yang baik, tingkat inflasi bisa ditekan hingga kembali mencapai 9 pada tahun 2000. Di era globalisasi yang ditandai dengan gejolak perekonomian dunia dan ketidakpastian, pada periode tahun 2001-2007, tingkat inflasi cenderung naik turun dan sensitif terhadap suaru permasalahan ekonomi yang terjadi. Tragedy 11 September 2001, Resi Hana Ester Silaban : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Dana Masyarakat Oleh Bank Umum Di Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 tragedy boom Bali tahun 2002, kenaikan BBM dalam negeri tahun 2005, dan kemajuan ekonomi pada tahun 2007 merupakan beberapa hal yang membuat inflasi berfluktuasi. Prinsipnya sasaran inflasi tidak terlepas dari semakin baiknya koordinasi antara Bank Indonesia dan pemerintah dalam mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi serta menciptakan stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan. Dalam rangka koordinasi kebijakan, maka pada tahun 2004 BI dan pemerintah membuat tim pengendali inflasi yang bertugas merumuskan kebijakan- kebijakan yang diperlukan untuk mengendalikan tekanan inflasi. Pada tahun 2005 bank sentral mencanangkan Inflation Targetting Framework ITF untuk memudahkan dalam menetapkan target inflasi setiap tahunnya. Tabel 4.4. Perkembangan Inflasi di Indonesia Tahun Inflasi 1989 6,00 1990 5.97 1991 7,50 1992 8,00 1993 8,30 1994 8,30 1995 8,70 1996 9,00 Resi Hana Ester Silaban : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Dana Masyarakat Oleh Bank Umum Di Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 1997 9,47 1998 77,63 1999 13,00 2000 9,00 2001 8,30 2002 12.55 2003 10,00 2004 6,00 2005 5,70 2006 5,90 2007 6,00 Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara

4.5. Perkembangan Sertifikat Bank Indonesia SBI