Resi Hana Ester Silaban : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Dana Masyarakat Oleh Bank Umum Di Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
investasi, masalah perburuhan, faktor ekonomi yang berasal dari investasi dan ekspor yang terabatas. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih
bertumpu pada konsumsi, sementara peranan investasi dan ekspor dalam mendorong pertumbuhan masih terbatas.
Secara keseluruhan, perkembangan perekonomian Indonesia masih mengalami banyak perubahan dan juga perbaikan secara fundamental. Perekonomian
Indonesia mencatat pencapaian pokok yang menggembirakan meskipun mendapat tekanan dan gejolak terutama dari sisi eksternal. Daya tahan perekonomian Indonesia
yang lebih baik tersebut antara lain disumbang oleh kombinasi kebijakan makroekonomi dan sektoral yang ditempuh khususnya koordinasi antara kebijakan
moneter dan fiskal. Di sisi moneter, respon kebijakan dilakukan secara berhati-hati dan konsisiten pada upaya pengendalian inflasi pada tingkat yang semakin rendah
dalam jangka menengah-panjang. Sedangkan di sisi fiskal, kesinambungan keuangan pemerintah tetap dijaga dengan baik di tengah upaya untuk mengendalikan harga
komoditas strategis. Sementara itu di sisi perbankan fungsi intermediasi perbaankan terus diperkuat. Adapun di sisi sektoral pemerintah terus berupaya mendorong dan
meningkatkan kualitas ekonomi melalui perbaikan iklim investasi, pembangunan infrastruktur, pemberdayaan UMKM, serta penguatan sisitem keuangan.
4.2. Perkembangan Bank Umum
Resi Hana Ester Silaban : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Dana Masyarakat Oleh Bank Umum Di Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Krisis ekonomi yang terjadi juga berdampak negatif terhadap kegiatan perbankan. Melemahnya rupiah mengakibatkan kesulitan likuiditas yang besar pada
perbankan. Situasi tersebut kemudian diperberat oleh lemahnya kondisi internal perbankan akibat lemahnya manajemen kredit, moral hazard, tidak transparan, dan
pengawasan Bank Indonesia yang kurang. Sejak selesainya program restrukturisasi perbankan pada tahun 1999, kondisi
perbankan menunjukkan perkembangan yang semakin membaik. Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan intermediasi maupun dari kondisi ketahanan. Dari aspek
intermediasi, pencapaian tersebut tercermin dari pertumbuhan kredit yang melampaui target yang ditetapkan dan dari aspek ketahanan terlihat dari tingginya modal dan
NPL yang rendah. Hal ini tentu tidak terlepas dari berbagai langkah kebijakan yang ditempuh pemerintah untuk merestrukturisasi dan peningkatan kesehatan sistem
perbankan di Indonesia. Pelayanan perbankan kepada masyarakat semakin luas dengan bertambahnya
jumlah bank dan kantor bank. Semakin berkambangnya perekonomian di berbagai daerah dan tingginya persaingan untuk menarik nasabah mendorong bank untuk lebih
meningkatkan pelayanannya. Salah satu cara adalah dengan membuka kantor cabang atau kantor pelayanan. Namun perkembangan ini tidak akan terlepas dari kebijakan
PAKTO 88 yang memberikan kemudahan bagi bank-bank untuk memperluas pelayanannya.
Perbaikan kinerja perbankan ini tidak terlepas dari stabilitas ekonomi makro dan moneter seperti menurunnya suku bunga SBI, inflasi, dan stabilitas nilai tukar
Resi Hana Ester Silaban : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Dana Masyarakat Oleh Bank Umum Di Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
rupiah. Stabilitas sistem perbankan dan stabilitas moneter merupakan dua aspek yang saling terkait dan memerlukan satu sama lain. Dengan demikian apabila kondisi
moneter cenderung stabil maka semakin kecil pula resiko pasar yang dihadapi perbankan sehingga mendukung terjaganya stabilitas perbankan. Sebaliknya, dalam
hal tekanan inflasi dan pelemahan nilai tukar sehingga memerlukan pengetatan moneter dengan menetapkan suku bunga yang tinggi, maka resiko pasar yang
dihadapi perbankan juga akan semakin besar sehingga akan berpengaruh negatif tehadap stabilitas sistem perbankan.
Tabel 4.1 Indikator Kinerja Bank Umum di Indonesia
Tahun Aset Rp.
T DPK Rp.
T Kredit
Rp. T LDR
NPL CAR
1999 1006,7
617,6 277,3
44,9 7,3
8,1 2000
1030,5 699,1
320,5 45,8
5,8 12,7
2001 1091,7
797,4 358,6
45 3,6
20,5 2002
1112,2 835,8
410,3 49,1
3,1 22,5
2003 1196,2
888,6 477,2
53,7 3,0
19,4 2004
1272,3 963,1
595,1 61,8
1,7 19,4
2005 1469,8
1127,9 730,2
64,7 4,8
19,5 2006
1693,5 1287
832,9 64,7
3,6 20,5
2007 1986,5
1510 1045,9
69,2 1,9
19,2
Sumber: Bank Indonesia Kantor Cabang Medan. Laporan tahunan Bank Indonesia.
Tabel 4.2 Perkembangan Jumlah Bank Umum
Resi Hana Ester Silaban : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Dana Masyarakat Oleh Bank Umum Di Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Jenis Bank
Umum 1998
2000 2003
2004 2005
2006 2007
B.Persero Bank
Kantor 7
1865 5
1736 5
2072 5
2112 5
2178 5
2548 5
2765
BPD Bank
Kantor 27
821 26
825 26
1003 26
1064 26
1107 26
1217 26
1205
BUSN Devisa
Bank Kantor
48 3982
38 3302
36 3829
34 3947
34 4113
35 4395
35 4694
BUSN non Devisa
Bank Kantor
45 532
43 535
40 700
38 688
37 709
36 759
36 778
Bank Campuran
Bank Kantor
33 62
29 58
20 57
19 59
18 64
17 77
17 96
Bank Asing Bank
Kantor 10
41 10
53 11
69 11
69 11
72 11
134 11
142
Total Bank
Kantor 170
7303 151
6509 138
7730 133
7939 131
8243 130
9130 130
9680
Sumber: Bank Indonesia Kantor Cabang Medan. Laporan tahunan Bank Indonesia.
4.3. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi