Dukungan Sosial Keluarga Istri

Masih adanya keragu-raguan dari pihak pengelola, petugas, provider maupun toko agama dan tokoh masyarakat bahkan sebagian dari klien terhadap pelayanan vasektomi. Karena vasektomi sampai saat ini masih menjadi bahan perbincangan dan perdebatan dikalangan tokoh masyarakat dan tokoh agama. Belum optimalnya dukungan pengambil keputusan, tokoh masyarakat dan tokoh agama disebabkan kurangnya advokasi, budaya masyarakat, rendahnya pengetahuan keluarga tentang pentingnya keikutsertaan pria dalam KKG kesetaran dan keadilan gender dan kurang mantapnya pelaksanaan mekanisme operasional dalam penggarapan KB pria oleh para pengelola.

2.4.3. Dukungan Sosial Keluarga Istri

Penggunaan kontrasepsi merupakan tanggungjawab bersama pria dan wanita sebagai pasangan, sehingga metode kontrasepsi yang dipilih mencerminkan kebutuhan serta keinginan suami dan istri. Dalam penggunaan kontrasepsi pria seperti kondom dan vasektomi, suami mempunyai tanggung jawab utama sementara, jika istri sebagai pengguna kontrasepsi, suami dapat memaikan peranan penting dalam mendukung istri dan menjamin efektifitas pemakaian kontrasepsi. Suami dan istri harus saling mendukung dalam penggunaan metode kontrasepsi karena keluarga brencana, dan kesehatan reproduksi bukan hanya urusan pria atau wanita saja BKKBN, 2000. Menurut Prasetyawati 2011 yang mengutip pendapat Friedman 1998, dukungan sosial adalah suatu keadaan, yang bermanfaat bagi individu yang diperoleh Universitas Sumatera Utara dari orang lain yang dapat dipercaya sehingga seseorang akan tahu bahwa ada orang lain yang memperhatikan, menghargai dan mencintai. Dalam semua tahapan, dukungan keluarga menjadikan keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal sehingga akan meningkatkan kesehatan adaptasi mereka dalam kehidupan. Jenis dukungan keluarga ada empat menurut Prasetyawati 2011 yang mengutip pendapat Friedman 1998, yakni : 1. Dukungan Instrumental, yaitu keluarga merupakan sumber pertolongan praktis dan kongkrit, 2. Dukungan Informasional,yaitu keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan desiminator penyebar informasi. 3. Dukungan Penilaian Appraisal, yaitukeluarga bertindak sebagai sebuah umpan balik, membimbing pemecahan masalah dan sebagai sumber dan validate identitas keluarga 4. Dukungan Emosional, yaitu keluarga sebuah tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi. Keikutsertaan merupakan suatu bentuk khusus dari interaksi dan komunikasi yang berkaitan dengan pembagian: kewenangan, tanggung jawab dan manfaat. Dalam pengertian sehari-hari, keikutsertaan merupakan keikutsertaan atau keterlibatan seseorang individu atau warga masyarakat dalam suatu kegiatan tertentu. Faktor- faktor yang mempengaruhi terhadap tumbuh dan berkembangnya keikutsertaan dapat didekati dengan beragam pendekatan disiplin keilmuan. Menurut konsep proses Universitas Sumatera Utara pendidikan, keikutsertaan merupakan bentuk tanggapan atau responses atas rangsangan-rangsangan yang diberikan; yang dalam hal ini, tanggapan merupakan fungsi dari manfaat rewards yang dapat diharapkan Berlo, 1961. Gray dalam Winardi 2007, motivasi merupakan hasil sejumlah proses yang bersifat internal dan eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu atau ikut berkeikutsertaan. Menurut Atkinson, Hilgard, 1983, adanya pandangan mekanistik yang beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan manusia timbul dari adanya kekuatan internal dan eksternal di luar kontrol manusia itu sendiri, Hobbes abad ke -17 mengemukakan bahwa apapun alasan yang diberikan oleh seseorang atas perilakunya, sebab–sebab terpendam dari semua perilakunya itu adalah adanya kecenderungan untuk mencari kesenangan dan menghindari kesusahan Teori yang sama menunjukkan adanya hubungan partisipasi dengan motivasi intrinsik dan ektrinsik dimana motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan seseorang yang dapat menimbulkan tingkat antusiasmenya dalam melakukan sesuatu kegiatan baik yang bersumber dalam dini individu itu sendiri motivasi intrinsik maupun dari luar individu motivasi ektrinsik Desra, 2011.

2.5. Filosofi Penerangan dan Motivasi KB