Hasil Wawancara 1. Karakteristik Informan
tinggi yaitu 4,46 yang artinya setiap rumah tangga yang ada di Desa Gala-Gala Pakkailan rata rata memiliki anggota rumah tangga sebanyak 4-5 orang. Sementara
yang terkecil terdapat di Desa Parparean IV dengan rata rata ARTRT sebanyak 3,44 dengan kata lain setiap rumah tangga yang ada di desa Desa Parparean rata rata
memiliki anggota rumah tangga sebanyak 3-4 orang. Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur terbesar berada pada
kelompok usia muda yaitu kelompok umur 5-9 tahun sebanyak 1.785 jiwa atau sekitar 13,21. Sedangkan jumlah penduduk yang paling kecil berada pada
kelompok umur 60-64 tahun yaitu 412 jiwa atau sekitar 3,05 dari jumlah penduduk di Kecamatan Porsea.
4.2. Hasil Wawancara 4.2.1. Karakteristik Informan
Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Informan
No Umur
Informan Umur Saat
Menikah Pekerjaan
Informan Jumlah
Anak Umur
Istri Pekrjaan
Istri
1 41
24 Supir
5 35
Ibu RT 2
41 31
Supir 4
27 Bertani
3 41
26 Supir
4 34
Bertani 4
38 27
Supir 3
41 Bertani
Tabel 4.1 di atas memperlihatkan bahwa informan berjumlah 4 orang yang mana seluruhnya adalah pria atau kepala rumah tangga. Dilihat dari usianya mulai
dari 38 tahun sampai dengan 41 tahun dengan umur saat menikah mulai dari 24 tahun sampai 31 tahun. Jumlah anak lebih dari dua orang, dan jenis pekerjaan informan
adalah supir.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2. Pengetahuan Informan
1. Pengetahuan Informan tentang KB Pria dan Jenisnya Pegetahuan informan tentang pengertian dan jenis KB pria pada umumnya
cukup baik meskipun belum semua informan dapat menerangkan secara jelas. Informan mengatakan bahwa program keluarga berencana bermaksud untuk
mengatur jarak kelahiran, mencegah kehamilan dan untuk membatasi kelahiran. Sementara jenis KB pria yang diketahui adalah KB dengan metode operasi dan
menggunakan kondom. Hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat pada Matriks 4.1.
Matriks 4.1. Jawaban Informan tentang KB Pria dan Jenisnya Informan
Jawaban
Informan 1
“…KB pria adalah suatu KB yang dilakukan pria melalui operasi, dan juga dapat menggunakan kondom, biar kita dapat mencegah
untuk tidak menghasilkan anak lagi…, dan aku tau dari tokeku yang menganjurkan untuk ber KB…, dan kebetulan sekarang lagi
ada…, kalau kau mau, kuantar kau…, ada di Rumah Sakit Porsea…, jadi aku pun pergi saja kesana tanpa permisi sama
istriku…, dan terjadilah operasi tadi…”
Informan 2
“…KB itu kan biar jangan punya anak lagi…, kudengar pernah ada yang operasi, ada juga kondom. Aku sudah lama dengar KB
untuk laki-laki ini, tapi aku takut mau pakai KB. Istriku juga tidak bisa ber KB. Setelah aku lihat kawan-kawan KB operasi, makanya
aku ikut KB…”
Informan 3
“… KB pria itu, aku gak palah tau kali lah…, tapi aku pernah dengar KB…, dan aku tau KB untuk perempuan…, tapi untuk pria
aku tidak tau, dan jenisnya pun aku tidak tau kian. Pernahnya datang tokeku, dibilangnya kau sudah KB nya...? kujawab tidak…,
mau kau KB operasi…? Yah.. kubilang yang kayak mana lah itu…, jadi dibilangnya KB vasektomi atau operasi biar jangan punya
anak lagi katanya…”
Universitas Sumatera Utara
Matriks 4.1. Lanjutan Informan
Jawaban
Informan 4
“… menurut aku KB pria adalah KB biar jangan punya keturunan lagi…, dengan cara operasi…, seperti aku ini kan sudah KB
operasi. Dulu katanya biar jangan punya anak lagi, itu nya yang kudengar. Kalau jenisnya aku tidak terlalu paham…, cuman pernah
kudengar dari teman cerita kondom juga…, dan aku pun tau tentang vasektomi ini yang pas kebetulannya aku lewat dari rumah
sakit itu…, kan rumahku lewat rumah sakit. Pas aku lewat aku distop kan, katanya mau KB..? yah kutanya apa itu, katanya biar
jangan punya anak lagi… saat itu aku langgsung mau…”
Menurut informan, yang dimaksud KB pria adalah jenis KB yang dilakukan pria melalui tindakan operasi, dengan tujuan agar dapat mencegah terjadinya
kehamilan. Selain itu, informan juga mengetahui kondom sebagai alat kontrasepsi pria. Informan juga mengatakan bahwa tindakan operasi dilakukan di Rumah Sakit
Umum Porsea atas anjuran dari tokenya. Informan lainnya juga mengatakan bahwa yang dimaksud KB pria adalah jenis KB yang dilakukan pria melalui tindakan
operasi, dan ada juga dalam bentuk kondom. 2. Pengetahuan Informan tentang Vasektomi, Jenisnya, dan Syaratnya
Informan menjelaskan bahwa vasektomi merupakan salah satu alat kotrasepsi untuk pria dengan melakukan tindakan operasi kecil. Namun pada saat
ditanya jenis dan syarat melakukan KB dengan vasektomi, diketahui semua informan tidak dapat menjelaskannya. Adapun persyaratan bagi para peserta yang ingin
melakukan KB dengan cara vasektomi antara lain, suami memiliki badan yang sehat, sukarela, bahagia jumlah anak sudah cukup, umur minimal istri tidak kurang dari 25
Universitas Sumatera Utara
tahun dan mengetahui kelebihan dan keterbatasan Vasektomi. Sedangkan untuk peserta yang tidak boleh menjadi peserta Vasektomi adalah suami yang mengidap
kencing manis, hernia turun berok, kudis dan koreng di daerah scrotum kantung pelir, tekanan darah tinggi, pembekuan darah atau keadaan kejiwaan yang tidak
stabil. Gambaran pengetahuan informan tentang vasektomi, jenisnya, dan syaratnya
dapat dilihat dari hasil wawancara berikut. Matriks 4.2. Jawaban Informan tentang Vasektomi, Jenisnya, dan Syaratnya
Informan Jawaban
Informan 1
“…Vasektomi…? yaa. itu tadi yang kubilang, adalah KB yang melalui operasi untuk pria…, jenisnya yaitu operasi yang cuma
kutau…, karena itu kata tokeku melalui menandatangani surat yang disuruh petugas, lalu kuteken…, lagian anakku kan sudah
banyak…, kebetulan anakku pun sudah ada 5 orang, anak laki-laki ada 4 dan perempuan ada 1…, jadi sudah cukuplah kurasa, apalagi
kami orang batak…, anak laki-laki itu sangat penting untuk dapat meneruskan margaku nantinya…, apalagi sudah 4 orang.., kan
banyak itu, maka akupun ikut KB lah…”
Informan 2
“…Seperti tadi yang aku katakan…, bahwa Vasektomi adalah KB yang dioperasi…, katanya biar jangan punya anak lagi. Tapi jenis
operasi itu, enggak tau pula lah…, yang aku tau cuma operasi aja. Kalau syaratnya dibilang kalau anak kita sudah cukup, dan
menandatangani surat-surat kemarin di Rumah Sakit. Setelah aku bilang anak aku 4 orang…, 2 laki-laki dan 2 perempuan, dan aku
mau operasi. Karena aku tidak mau punya anak lagi. Karena aku pikirkan ekonomi sekarang tidak perlu banyak anak, cukup punya
anak 2 pasang saja. Dan istriku juga tidak cocok ber KB…, karena pernah kemarin pakai KB suntik, jadi sakit-sakit. Yaah…, terus
terang, makanya aku mau ikut KB operasi…”
Informan 3
“… Yah seperti yang aku dengar tadi dari tokeku…, biar jangan punya anak lagi…, kalau jenisnya aku tidak tau, dan syaratnya
katanya kalau merasa cukup aja anak kita…”
Universitas Sumatera Utara
Matriks 4.2. Lanjutan Informan
Jawaban
Informan 4
“… yah itulah KB pria yang dioperasi…, katanya itu namanya Vasektomi.., yang tadi kan sudah kubilang biar jangan beranak
lagi…, itu pun aku tahu sesudah aku mau operasi Vasektomi. Dan kalau jenisnya…, aku tidak tau…, ntah ada jenis- jenisnya…, yang
aku tau ajalah yang aku pakai…? yahh kalau syaratnya itu …, katanya kemarin sama aku kalau anaknya sudah cukup. Kebetulan
anakku 3 orang, yah sudah gabelah punya anak laki-laki dan perempuan. Kalau aku belum punya boru dan anak anak
perempuan dan laki-laki…, manalah aku mau divasektomi. Ito sendirlah, ito orang Batak…, apa ito mau..? yah itulah, kira-kira
syaratnya kemarin dikasih tau di rumah sakit…”
Dari hasil wawancara juga diketahui bahwa informan mengetahui tentang KB vasektomi seperti yang sudah disebutkannya sebelumnya. Dimana informan
mengatakan bahwa syarat ikut KB vasektomi yaitu apabila telah memiliki banyak anak. Informan lainnya juga menambahkan bahwa yang dimaksud dengan vasektomi
adalah salah satu jenis KB yang diperuntukkan untuk laki-laki. Sementara jenisnya disebutkan hanya operasi saja. Informan juga menyebutkan syarat untuk melakukan
vasektomi yaitu apabila keluarga tersebut telah memiliki jumlah anak yang cukup, dan menandatangani surat-surat persetujuan untuk melakukan operasi.
3. Pengetahuan Informan tentang Mekanisme Kerja Vasektomi Informan belum mengetahui mekanisme kerja vasektomi. Semua informan
menjelaskan tentang tindakan yang harus dilakukan pascaperasi, yaitu tidak melakukan hubungan suami istri selama 1 bulan, tidak melakukan pekerjaan yang
tergolong berat, dan melakukan kontrol setiap 3 bulan sekali. Hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat pada matriks berikut.
Universitas Sumatera Utara
Matriks 4.3. Jawaban Informan tentang Mekanisme Kerja Vasektomi Informan
Jawaban
Informan 1
“…Yang kutau dan kurasakan adalah setelah aku dioperasi…, aku disuruh istirahat selama 2 sampai 3 hari, dan tokeku pun
mengijinkan aku untuk tidak kerja…, maka akupun ikut operasi itu…, kemudian dianjurkan tidak melakukan hubungan suami istri
selama 1 bulan, dan aku disuruh datang lagi untuk control…, apakah ada pendarahan atau tidak…, dan setiap 3 bulan datang
untuk pemeriksaan kembali…, cuma itu yang aku tau…”.
Informan 2
“… yang aku rasakan waktu operasi tidak ada. Tapi setelah aku siap operasi, ada rasa sakit…, dan waktu itu aku disuruh istirahat
selama 2 sampai 3 hari, dan dianjurkan tidak kerja berat terutama naik sepeda. Dan waktu itu juga dianjurkan tidak boleh melakukan
hubungan suami istri selama 1 bulan. Dan disuruh periksa lagi apakah ada keluhan setelah operasi. Dan waktu itu aku dikasih
kondom, katanya kalau mau berhungan intim pakai kondom dulu…”
Informan 3
“… kalau cara kerja vasektomi itu…, baguslah…, waktu itu aku hanya merasa kesakitan sebentar aja kok…, tidak ada pendarahan
dan keluhanku yang lain…, hanya sewaktu aku dioperasi disuruh istrahat dan jangan naik sepeda dan juga angkat yang berat selama
2-3 hari…, itu aja, dan dipesankan lagi kalau ada keluhan yang lain seperti pendarahan periksakan ke dokter…, itu aja...”
Informan 4
“… kalau menurut aku…, mekanisme kerja vasektomi ini ya..? yah bagus jugalah…, biar jangan lahir lagi anak aku. Hanya waktu aku
selesai dioperasi, aku merasa kesakitan sekali…, sempat waktu itu ada sedikit pendarahan…, aku gak tau ntah kenapa itu...”
I
nforman hanya mengatakan perawatan yang harus dilakukan pascaoperasi, yaitu istirahat selama 2 sampai 3 hari, tidak melakukan hubungan suami istri selama 1
bulan, dan setiap 3 bulan datang untuk pemeriksaan kembali. Informan juga mengatakan bahwa mekanisme kerja vasektomi adalah dengan melakukan istirahat
selama 2 sampai 3 hari, tidak boleh melakukan hubungan suami istri selama 1 bulan, dan memeriksa keluhan setelah operasi.
Universitas Sumatera Utara
4. Pengetahuan Informan tentang Kelebihan dan Kekurangan Vasektomi Informan masih belum paham tentang kelebih dan dan kekurangan dari
vasektomi. Informan menjelaskan bahwa vasektomi dapat mengganggu hubungan seksual antara suami istri. Sehingga dengan kurangnya pengetahuan informan tentang
kelebihan dan kekurangan vasektomi, maka KB dengan cara vasektomi masih kurang diminati masyarakat. Jawaban informan berdasarkan hasil wawancara dapat dilihat
pada matriks berikut.
Matriks 4.4. Jawaban Informan tentang Kelebihan dan Kekurangan Vasektomi Informan
Jawaban
Informan 1
“…Yang kutau ya…, yang menjadi kelebihan adalah kita tidak dapat lagi keturunan, jadi cocoklah kalau untuk laki-laki yang
sudah banyak anak, daripada susah kita ngasih makannya…, apalagi aku cuma supir, untuk anak 5 ini aja aku sudah pusing
memikirkan biayanya…, sedangkan kekurangannya adalah aku itu tidak ada lagi selera dengan perempuan…, karena selama ini aku
pulang kerja langsung minum tuak, dan kalau sudah banyak minum tuak aku pergi nyanyi-nyanyi ke tempat banyak perempuan disebut
lokalisasi…, setelah itu aku tidak lagi timbul nafsu untuk main sama perempuan itulah…, bahkan sama istriku pun aku tidak selera
juga…, maka sekarang setelah pulang kerja aku kumpul sama keluarga, maka uang aku pun tidak habis percuma, itulah yang
menjadi kerugian, tapi menjadi keuntungan bagiku buk…”
Informan 2
“…kelebihannya…, yaitulah kita tidak bisa punya keturunan lagi…, yah buat aku cocoklah. Karena aku sudah punya anak empat orang
seperti tadi yang aku bilang. Ekonomi sekarang sangat susah, aku hanya seorang supir saja..., yah taulah berapa uang supir. Kalau
masalah kekurangan vasektomi ini.., menurut aku yah tidak ada, biasa-biasa saja…, hanya kalau berhubungan sama istri aku jadi
tidak selera lagi. Kadang-kadang sekali-sekali saja, itu pun cepat keluarnya dan tidak ada lah rasa puasanya…”
Informan 3
“… kalau menurut aku… kelebihannya biar jangan punya anak lagi…, karena tujuan kita kan biar jangan punya anak lagi. Tapi
kekurangannya itu aku gak selera lagi, istilahnya gak bernafsu lagi…, gak ada lagi gairah untuk berhubungan istri…”
Universitas Sumatera Utara
Matriks 4.4. Lanjutan Informan
Jawaban
Informan 4
“… yah.. kelebihannya biar jangan punya anak lagi…, yah kita lihat lah dulu, apa betul aku tidak punya anak lagi…, karena ini
kan belum ada aku 1 tahun divasektomi. Dan kalau kekurangannya..., ya itu…, malu aku ngasih taunya…, ahh apalah
kubilang yaa…, hah hini, sepertinya aku tidak bersemangat lagi untuk melakukan hubungan suami istri…, yah gak seperti dululah,
selalu mau minta sama istri…, hanya itulah. Ntah kenapa jadi begitu, aku tidak tau...”
Informan juga menyebutkan kelebihan dan kekurangan KB vasektomi. Yang menjadi kelebihan vasektomi yaitu tidak dapat lagi memiliki keturunan, sehingga
tidak menambah beban bagi ekonomi keluarga. Sementara kekurangan yang dirasakan informan adalah keinginan dalam melakukan hubungan suami-istri semakin
berkurang. Informan lainnya juga menjawab tentang kelebihan vasektomi adalah tidak bisa mempunyai keturunan lagi. Informan merasa bahwa dengan memiliki 4
orang anak sudah cukup, karena kesulitan ekonomi membuat keluarga sulit dalam memenuhi kebutuhan anak-anak. Sementara kekurangan vasektomi terletak pada
menurunnya keinginan untuk melakukan hubungan suami-istri. 5. Pengetahuan Informan tentang Dampak Resiko Pelaksanaan Vasektomi
Informan mengganggap bahwa vasektomi dapat membuat pria menjadi tidak jantan sehingga dapat menghilangkan potensi sebagai laki-laki. Hal tersebut tidak
benar karena jika di lihat dari proses tindakan, yaitu: vasektomi hanya memutus kontinuitas vas deferens yang berfungsi menyalurkan spermatozoa dari testis, maka
yang terjadi adalah hambatan penyaluran spermatozoa melalui saluran tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Keluhan informan berkaitan dengan risiko pelaksanaan vasektomi dapat dijelaskan
pada matriks berikut. Matriks 4.5. Jawaban Informan tentang Dampak Resiko Pelaksanaan Vasektomi
Informan Jawaban
Informan 1
“…Kalau aku pikir tidak adalah resikonya…, kalaupun ada itu tadilah…, tidak punya anak lagi dan tidak selera lagi dengan
perempuan lain, bahkan sama istri sendiri pun tidak selera lagi…, jadi nafsu dapat dicegah dengan vesoktomi ini…, cuma itulah
resikonya menurutku…, dan yang lainya yang pernah kudengar, ada pendarahan itu resikonya, tapi aku tidak ada pulak itu rasakan
kek gitu…”.
Informan 2
“…Kalau aku pikir, tidak ada resikonya…, Yah seperti tadi aku bilang, tidak bisa punya anak lagi lah, dan juga tidak selera lagi
untuk berhubungan sama istri..., yah tidak napsu gitulah…”
Informan 3
“… yah menurut aku banyaklah dampaknya…, seperti tadi kukatakan., aku gak bernafsu lagi, gak ada lagi niatku
berhubungan intim kepada istriku…, yah terus terang aja aku merasa menyesal ikut KB…”
Informan 4
“… kalau dampaknya menurut aku sangatlah banyak…, contohnya seperti aku masih muda sudah berkurang rasa keinginan untuk
berhubungan istri…, padahal aku masih mudah…, yah aku merasa rugilah buk…, apa lagi aku masih enak-enaknya untuk melakukan
itu…, untung aja istriku lebih tua dari aku, sempat istriku lebih mudah…, yah kemungkinan istriku dah kecarian sama orang lain,
karena dari aku dia sudah kekurangan.., yah itu ajalah kurasa dampaknya…”
Informan mengatakan bahwa tindakan operasi dalam melakukan KB vasektomi tidak memiliki risiko. Meskipun ada, risikonya tidak akan memiliki anak
lagi dan rasa untuk melakukan suami istri berkurang. Informan juga menambahkan bahwa risiko yang kemungkinan dapat terjadi pascaoperasi adalah pendarahan.
Sementara informan lain ketika ditanya risiko yang dapat dialami setelah melakukan vasektomi, maka informan menjawab dengan menegaskan jawaban sebelumnya,
Universitas Sumatera Utara
yaitu tidak ada risikonya. Hanya saja tidak akan memiliki anak, dan niat untuk melakukan hubungan suami istri menurun.
6. Pengetahuan tentang Pengembalian Kesuburan Pria Setelah Vasektomi Salah satu informan mengatakan bahwa kesuburan pria dapat dikembalikan
setelah KB dengan cara vasektomi. Sementara informan lain mengatakan bahwa tidak ada keinginannya untuk mengembalikan kesuburannya setelah melakukan vasektomi,
karena informan tidak memiliki biaya untuk mengembalikan kesuburannya. Jawaban informan selengkapnya dapat dilihat pada matriks berikut.
Matriks 4.6. Jawaban Informan tentang Pengembalian Kesuburan Pria Setelah Vasektomi
Informan Jawaban
Informan 1
“…Kalau menurut aku dan yang aku rasakan tidak ada penambahan kesuburan…, malah sebaliknya, yang aku rasakan
adalah mematikan napsu aku…, sehingga aku tidak selera lagi dengan perempuan lain bahkan sama istriku pun tidak…, walaupun
sekali-sekali aku melakukan hubungan dengan istriku, tapi tidak seperti dululah…, jadi tidak ada lagi kesuburan lah…, entah kalau
kita tak mau lagi vasektomi…, katanya bisa juga kita operasi untuk melepaskan vasektomi itu…, mungkin tambah suburlah, tapi aku
tetap aku vasektomi, karena sudah tua…, cocoklah vasektomi itu…”
Informan 2
“…Yah kalau menurut aku…, tidak ada yang aku lakukan, yah aku sadar aja mungkin inilah yang dibilang tidak dapat punya anak.
Dan aku sendiri tidak ada usaha untuk mengembalikan kesuburanku…, aku tidak terpikir untuk itu lagi…, aku hanya
berpikir bagaimana caranya kumpulkan uang banyak biar bisa sekolah, seperti ito…, jangan kayak bapak dan mamaknya tidak
sekolah. Mungkin disamping umur dah tua, jadi tidak selera lagi. Tadi kan, biar jangan tambah lagi anakku, makanya aku mau KB
vasektomi…”
Universitas Sumatera Utara
Matriks 4.6. Lanjutan Informan
Jawaban
Informan 3
“… yah gimana lah dibuat mengembalikannya…? yah mungkin karena dioperasi itulah, makanya gak bernafsu lagi aku sama
istriku…, tapi kadang kadang aku minum bir hitam, karena aku pernah dengar biar kuat stamina kita minum bir hitam campur telur
ayam…, tapi toh juganya…,sama aja. Kalau obat aku gak berani, jadi yah gak ada lah aku buat untuk mengembalikan semangat ku
itu…”
Informan 4
“… aku gak ada usaha untuk mengembalikan kesuburanku…, apa kubuat kesitu..? uangku aja pas-pasan aja dapat dari kerjaan ku
ini..? yah tau ajalah, berapa lah uang supir...? yah aku pasrah aja, mungkin inilah efek yang divasektomi itu…”
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa upaya yang dapat dilakukan untuk mengembalikan kesuburan pria setelah KB vasektomi adalah dengan
melakukan kembali tindakan operasi, dengan tujuan untuk melepaskan vasektomi tersebut. Informan menjelaskan bahwa tidak ada upaya yang dilakukan untuk
mengembalikan kesuburan setelah melakukan vasektomi. Dimana tindakan vasektomi yang telah dilakuan sebelumnya atas dasar kesadaran dan niat untuk tidak
memiliki anak lagi.
4.2.3. Sikap Informan
1. Tanggapan Informan terhadap Keikutsertaan Suami Dalam KB Informan mengatakan bahwa KB dengan cara vasektomi sangat tepat
digunakan oleh suami yang tidak ingin lagi menambah anak. Informan juga menjelaskan bahwa dengan membatasi jumlah anak, maka kebutuhan keluarga dapat
dipenuhi. Jawaban informan berdasarkan hasil wawancara dapat dilihat pada matriks
berikut.
Universitas Sumatera Utara
Matriks 4.7. Jawaban Informan tentang Keikutsertaan Suami dalam KB Informan
Jawaban
Informan 1
“…Menurutku sangat bagus itu bagi keluarga yang sudah banyak anak, dan kalau sudah tua…, karena laki-laki ini kan nafsunya
tetap berjalan apabila masih hidup…, kalau orangnya mati, maka mati jugalah nafsunya…, dan juga sangat baik membantu istri yang
tidak mau ber KB..., istriku tidak tahan badannya kalau ikut KB…, jadi baguslah untuk suami kan…?, tidak menambah lagi jumlah
anak nantinya…”.
Informan 2
“…kalau aku pribadi…, sangatlah bagus, karena aku merasa cukup punya anak empat orang dan sangat baik dan cocok buat aku…,
karena istriku tidak bisa ber KB. Baguslah untuk keluargaku, dan menolong jugalah, karena biayanya gratis…”
Informan 3
“…kalau menurut aku…, keikutsertaan suami untuk KB, yah baguslah…, biar kurang jumlah penduduk ini, karena terlalu
banyak anak, pusing juga nya kita mikirkan biaya hidupnya…, apalagi aku Cuma supir yah sangat kuranglah…,
Informan 4
“… tanggapanku mengenai keikutsertaan suami dalam KB sangatlah bagus…, karena mereka mau mengurangi jumlah
penduduk ini…, hanya itu aja…”
Tanggapan informan dengan keikutsertaan suami dalam KB sangat baik. Informan mengatakan bahwa KB pria sangat disarankan bagi keluarga yang sudah
memiliki banyak anak, apalagi bagi istri yang tidak tahan kalau ikut KB, sehingga KB dapat dilakukan oleh suami. Tanggapan informan lainnya juga menunjukkan
bahwa keikutsertaan suami dalam KB sangat positif. Informan merasa bahwa jumlah anak merupakan alasan utamanya untuk ikut KB vasektomi.
Universitas Sumatera Utara
2. Tanggapan Informan terhadap Suami yang Melakukan KB Informan mengatakan bahwa KB dengan cara vasektomi dapat mengurangi
jumlah penduduk di Indonesia, sehingga beban ekonomi setiap keluarga tidak bertambah. Alasan tersebut menyebabkan informan merasa perlu bagi setiap suami
untuk melakukan KB dengan cara vasektomi. Jawaban informan berdasarkan hasil
wawancara dapat dilihat pada matriks berikut. Matriks 4.8. Jawaban Informan tentang Suami yang Melakukan KB
Informan Jawaban
Informan 1
“…Menurut aku seperti tadi yang aku bilang lah…, sangat bagus itu, bagi keluarga yang telah banyak anak apalagi kalau sudah
lengkap anaknya, yaitu ada perempuan dan laki-laki, dan kompletlah keluarga itu…, jadi suami sangat baik bisa jadi
pahlawan untuk mengurangi jumlah penduduk di Indonesia, karena kita sudah cukup banyak jumlah penduduknya…”.
Informan 2
“… seperti yang aku katakan tadi…, sangat baik dan cocok buat aku. Dan maunya setelah dilihat kawan-kawanku aku ikut
vasektomi, maunya ikut mereka nanti, seperti aku katakan tadi…, setelah kulihatnya kawan-kawanku yang sudah vasektomi tidak ada
keluhannya makanya aku ikut. Sepertinya aku sangat untung kali lah…”
Informan 3
“… yah tanggapanku terhadap suami yang ikut melakukan KB…, yah seperti aku katakan tadi, bagus…, apalagi ekonomi dan biaya
hidup sekarang sangatlah mahal…, susah cari uang…, apalagi yang kutau cari uang, yah inilah hanya supir aja…, ini pun mobil
orang yah, mobil toke lah …”
Informan 1
“… yah itu, seperti yang aku katakan tadi…, bagus. Maunya suami itulah yang ber KB, karena aku tidak merasakan yang lain-lain,
misalnya sehatnya aku. Kalau kulihat istri itu ber KB, kadang- kadang panas cuaca dia merasa kedinginan…, karena istriku
pernah dulu pakai suntik KB…”
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa informan menegaskan sikapnya terhadap suami yang melakukan vasektomi. Menurut informan vasektomi
sangat bagus bagi keluarga yang telah banyak anak apalagi kalau sudah lengkap anaknya, yaitu ada perempuan dan laki-laki, dimana sangat baik untuk mengurangi
jumlah penduduk di Indonesia.
3.
Tanggapan Informan tentang Kaitan Vasektomi dengan Hubungan Seksual Semua informan mengatakan bahwa KB dengan cara vasektomi dapat
menurunkan kejantanan pria. Hal tersebut merupakan keluhan yang paling dirasakan oleh informan. Jawaban informan selengkapnya dapat dilihat pada matriks berikut.
Matriks 4.9.
Jawaban Informan tentang Kaitan Antara Vasektomi dengan Hubungan Seksual
Informan Jawaban
Informan 1
“…Menurut aku tadilah…, bahwa vasektomi ini dapat mencegah nafsu kita…, contoh aku tadikan.., aku tidak lagi selera ke kedai
tuak dan kelokalisasi dan main dengan perempuan, bahkan juga sama istri…, jadi vasektomi itu sangat baik untuk mencegah
kelahiran anak, dan juga bisa mengendalikan nafsu karena kita tidak lagi memiliki nafsu yang menggebu-gebu, yang maunya main
terus…, apalagi minum tuak, wah tambah gawat lah…”
Informan 2
“…Menurut aku, kalau vasektomi ini dapat mencegah nafsu kita…, contohnya aku tadi kan sudah kubilang tidak selera lagi untuk
melakukan suami istri…, jadi vasektomi itu sangat baguslah untuk tidak mempunyai anak lagi, dan untuk mengendalikan nafsu…”
Informan 3
“… jujur aku katakan.., kalau hubungan vasektomi ini dengan hubungan seksual sangatlah terganggu…, kenapa aku katakana
seperti itu…? Yah seperti tadi aku katakana, aku tidak selera lagi atau tidak bernafsu lagi untuk melakukan hubungan istri terhadap
istriku…, gak selera lagilah…, yah bisa dikatakan sudah jarang. Bayangkan lah, kadang-kadang satu kali dalam dua bulan, itupun
prosesnya cepat sekali…”
Universitas Sumatera Utara
Matriks 4.9. Lanjutan
Informan Jawaban
Informan 4
“… yah seperti yang aku katakan tadi…, bisa aja nanti istri-istri pada cari sama orang lain. Karena hidup ini kan masih perlu
melakukan hubungan suami istri. Orang yang sudah tua itu pun masih mau…, apa lagi kami masih muda... yah itu ajalah…”
Tanggapan informan tentang keterkaitan antara vasektomi dengan hubungan seksual, yaitu bahwa vasektomi dapat mencegah nafsu seksual, sehingga informan
tidak lagi pergi ke lokalisasi untuk bermain dengan perempuan lain. Bahkan nafsu seksual dengan istrinya pun menurun. Jawaban informan lainnya terhadap vasektomi
dan kaitannya dengan hubungan seksual adalah bahwa KB vasektomi dapat mengurangi nafsu seksual, sehingga selera untuk berhubungan suami-istri berkurang.
4.
Tanggapan Informan tentang Kaitan Antara Vasektomi dengan Keturunan Informan menjelaskan bahwa faktor ekonomi merupakan alasan suami yang
telah memiliki banyak anak untuk segera KB dengan cara vasektomi. Informan mengatakan bahwa apabila anak semakin banyak maka pendapatan rumah tangga
dituntut meningkat untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan dan termasuk juga pendidikan anak. Jawaban informan berkaitan dengan tanggapannya terhadap
vasektomi dan keturunan dapat dilihat pada matriks berikut.
Universitas Sumatera Utara
Matriks 4.10. Jawaban Informan tentang Kaitan Antara Vasektomi dengan Keturunan
Informan Jawaban
Informan 1
“…Ya jelaslah dengan vasektomi…, kan mencegah keturunan, maka sangat baiklah untuk bapak-bapak yang sudah banyak anak
dan sudah tua…, itu menurut akulah, entahlah kalau bapak-bapak lainnya…, kalau aku itulah yang terbaik…”.
Informan 2
“…Namanya kita sudah operasi KB…, yah jelas lah gak punya keturunan, kan tujuan kita supaya kita tidak punya anak lagi.
Menurut aku baguslah, biar sedikit anak kita, kan ?. Sekarang nggak jamannya lagi banyak anak. Memang kata orang tua dulu
banyak anak banyak rejeki, tapi buat aku banyak anak banyak pengeluaran. Ini pun kalau aku pribadi, sudah terlambat, anakku
empat tapi aku sudah berumur 41 tahun baru ikut KB…”
Informan 3
“ … tanggapanku terhadap vasektomi dengan keturunan…, yah jelas gak banyak lagi tambah penduduk…, kan vasektomi ini biar
jangan punya keturunan…, yah kalau kita sudah vasektomi, yah jelas keturunan kita tidak bertambah lagi…”
Informan 4
“… itu yah? jelas lah biar tidak tambah lagi keturunan…, berarti seperti yang aku katakan tadi, jadi berkurang jumlah penduduk
ini…, yah maunya kawan-kawanku yang lain kubilang pun agar mereka mau vasektomi…”
Tanggapan informan tentang keterkaitan antara vasektomi dan keturunan, yaitu bahwa KB vasektomi sangat membantu dalam mencegah terjadinya kehamilan
atau menambah keturunan, sehingga informan merasa bahwa jenis kontrasepsi ini sangat baik untuk bapak-bapak yang sudah memiliki banyak anak. Informan menilai
bahwa alat kontrasepsi KB vasektomi sangat membantu dalam mencegah terjadinya kehamilan, sehingga jumlah anak dapat dibatasi. Meskipun ada istilah yang
mengatakan bahwa banyak anak banyak rejeki, namun bagi informan hal itu hanya akan menambah biaya pengeluaran saja.
Universitas Sumatera Utara
5. Tanggapan Informan terhadap Suami yang Melakukan Vasektomi Tanpa Dukungan Istri
Informan menjelaskan bahwa tindakan vasektomi yang telah dilakukannya bukan karena dukungan yang diberikan oleh istri. KB dengan cara vasektomi
dilakukan setelah mendapatkan informasi tentang vasektomi dari “tokeknya”.
Jawaban informan selengkapnya dapat dilihat pada matriks berikut. Matriks 4.11. Jawaban Informan terhadap Suami yang Melakukan
Vasektomi Tanpa Dukungan Istri Informan
Jawaban
Informan 1
“…Menurut aku, kalau ada bapak-bapak yang mau vasektomi dan tidak didukung sama istri, itu namanya istri yang bodoh kalilah…,
tapi kalau menurut aku istri yang tidak mendukung itu perlu diberi penyuluhan, biar istri itu tidak hanya berpikir emosional saja, yang
mana kalau bapak-bapak ikut vasektomi katanya laki-laki itu bebas melakukan hubungan dengan siapa saja tanpa ada resiko
nantinya…, itu yang pernah aku dengar dari teman aku…, tapi waktu aku, istri memang tidak tau. Seteleh aku pulang dan
bersarung-sarung, istriku bertanya…, kenapa bersarung sarung..? aku bilang kalau aku baru siap operasi untuk KB pria…, vasektomi
namanya. Dan dia menjawab, kenapa ikut KB..? kan aku sudah ikut KB.., tapi istriku tidak marah. Justru sekarang dia jadi senang,
karna aku selalu di rumah. Biasanya aku pulang malam, bahkan bisa juga tidak pulang. Maka itu aku bilang, kalau istri tidak
mendukung, itu istri yang bodoh...”
Informan 2
“… Kalau menurut aku tidak masalah…, buktinya aku sendiri …, aku ikut operasi tanpa sepengetahuan istriku. Sewaktu aku pulang
dari rumah sakit, dilihat istriku aku pakai sarung dengan jalan agak mengangkang. Lalu ditanya istriku kau kenapa..? yah
kujawab aja tadi aku ikut operasi KB. Waktu itu kupikir istriku marah, malah dia bilang baguslah. Syukurlah kau ikut KB, aku kan
gak bisa ikut ber KB, sakit-sakit aku.. kalau tidak KB kau, dan aku pasti tambah lagi anak kita..., jadi semua tergantung istrinya, kalau
istriku malah dibilang syukurlah. Tapi kalau dipikir-pikir juga untung aku tidak kenapa-kenapa yang dioperasi itu, sampai kalau
terjadi pendarahan. Wah aku rasa istriku terkejut…, kan toh juga jadi masalah dalam keluargaku. …”
Universitas Sumatera Utara
Matriks 4.11. Lanjutan Informan
Jawaban
Informan 3
“… kalau menurut aku suami yang melakukan vasektomi tanpa dukungan istri itu sudah lah besar, contohnya aku…, aku ikut
vasektomi tidak diketahui istriku. Waktu itu aku mau ikut vasektomi, pas kebetulan aku di Pasar Porsea jumpa sama tokeku, yang saat
itu dibilang KB…, aku pun langgsung ikut sewaktu itu…, yah setelah aku pulang dari rumah sakit dilihat istriku aku pakai sarung
dengan sedikir jalan agak mengangkang…, ditanya kenapa…? dipikirnya aku jatuh, yah kubilang tadi ditawarin toke aku biar KB,
aku pun langsung mau…”
Informan 4
“… yah itu dia…, biar tau, aku ini ikut divasektomi gak tau istriku …, seperti tadi kukatakan…, pas kebetulan lewat dari rumah
sakitnya aku …, jadi ada seseorang nyetop kan aku …, dibilang mau ber KB..? jadi kutanya apa itu..? katanya biar jangan beranak
lagi…, ehh ntah kenapa aku langsung mau ikut dibawa ke rumah sakit…, langsung mendaftar dan ada yang diteken surat-surat…,
jadi aku tidak kasih tau sama istriku…, mungkin kalau dikasih tau, ntah gak dikasih nya aku ikut operasi KB…”
Tanggapan informan terhadap tindakan suami yang melakukan vasektomi tanpa dukungan istri, yaitu adanya kebodohan dari pihak istri itu sendiri, karena itu
istri yang tidak mendukung tersebut perlu diberi penyuluhan. Informan menilai bahwa istri yang tidak mendukung hanya berpikir secara emosional, dan merasa
suami yang ikut vasektomi tujuannya supaya bebas melakukan hubungan dengan siapa saja tanpa ada resikonya.
4.2.4. Dukungan Keluarga
1. Dukungan Keluarga Istri dalam Bentuk Pemberian Informasi tentang Vasektomi Pemberian informasi merupakan salah satu dukungan yang dapat diberikan
oleh keluarga atau istri kepada suami yang ingin ber KB dengan cara vasektomi. Adanya komunikasi yang baik antara keluargaistri dengan suami dapat memperkuat
Universitas Sumatera Utara
kesiapannya untuk ber KB dengan cara vasektomi. Namun dari hasil wawancara terlihat bahwa keluargaistri tidak memberikan dukungan dalam bentuk informasi
tentang vasektomi kepada informan. Hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat pada matriks berikut.
Matriks 4.12. Jawaban Informan tentang Dukungan Keluarga Istri dalam Bentuk Pemberian Informasi tentang Vasektomi
Informan Jawaban
Informan 1
“…Tidak pernah.., istri aku itu cerita tentang vasektomi.., cuma aku tau dari tokeku. Aku langsung aja pergi ke Rumah Sakit Porsea
untuk ikut vasektomi.., apalagi aku dikasih uang 150.000,. Untuk mengganti uang yang tidak bekerja selama 3 hari…, jadi tidak ada
informasi atau cerita tentang apapun sama aku tentang vasektomi itu...”
Informan 2
“…tidak ada…, tapi ada dulu teman bilang bahwa ada operasi KB…, yah kupikir-pikir dulu, waktu itu. Setelah kulihat teman-
temanku yang ikut KB itu, beberapa lama kemudian baru aku ikut. Namun kalau keluargaku tidak pernah tau tentang KB operasi
ini…”
Informan 3
“… tidak ada istriku memberitahu aku tentang vasektomi…, istriku pun gak tau juga apa vasektomi…, setelah aku divasektomi,
disitulah istriku tau apa vasektomi…”
Informan 4
“… aku gak pernah di kasih tau istri untuk vasektomi…, seperti yang aku katakan tadi pas kebetulan lewatnya aku dari rumah
sakit, disitulah aku tau apa itu vasektomi. Aku gak pernah dengar tentang vasektomi, dan istriku pun kurasa gak pernah dengar apa
itu vasektomi…”
Salah satu bentuk dukungan istri kepada suami yang mau ikut ber KB adalah dengan memberikan informasi-informasi tantang KB terutama KB vasektomi.
Informan mengatakan bahwa informasi tentang KB vasektomi tidak didapatkan dari istrinya, melainkan dari tokenya. Informan menilai bahwa istrinya tidak mengetahui
tentang KB vasektomi. Sementara jawaban informan lain mengatakan bahwa
Universitas Sumatera Utara
dukungan keluarga berdasarkan pemberian informasi tentang KB vasektomi, diketahui bahwa informan tidak mendapatkan informasi tentang KB vasektomi dari
keluarga atau istri. Hal ini dikarenakan ketidaktahuan keluargaistri. 2. Dukungan KeluargaIstri dalam Menganjurkan Suami Melakukan Vasektomi
Faktor keluarga termasuk istri merupakan salah satu faktor penguat bagi suami dalam bertindak untuk ber KB dengan cara vasektomi. Namun berdasarkan
hasil wawancara diketahui bahwa tindakan vasektomi yang telah dilakukan oleh informan bukan karena dukungan yang telah diberikan oleh istri. Jawaban informan
selengkapnya dapat dilihat pada matriks berikut.
Matriks 4.13. Jawaban Informan tentang Dukungan KeluargaIstri dalam Menganjurkan Suami Melakukan Vasektomi
Informan Jawaban
Informan 1
“…Ya..enggak lah…, kan sudah aku bilang tadi, kok nanya pula lagi..?. Kan sudah aku bilang tadi, aku sendiri yang memutuskan
untuk ikut vasektomi. Setelah operasi baru dia tau, tapi kan tidak marah dia. Berarti dia setujulah aku ikut KB vasektomi itu...”
Informan 2
“…Yahh tadi kan dah kubilang…, kalau aku tadi dioperasi tidak diketahui istriku. Sesudah aku pulang dari rumah sakit dilihat aku
pakai sarung sambil mengangkang jalan ditanya nya kau kenapa..? Kubilang aku tadi ikut KB operasi…, yah dijawab istriku syukurlah.
Itu aja, kalau dianjurkan yah tidak ada …”
Informan 3
“… yah gimana istriku menganjurkan aku ikut vasektomi, sedangkan istilah vasektomi istriku tau setelah aku divasektomi…,
boro-boro untuk menganjurkannya, tau aja pun baru dari aku…”
Informan 4
“… ya gimana ya? jelaslah tidak dianjurkan, sedangkan dia tau aku divasektomi setelah dilihatnya aku pendarahan sedikit…, waktu
itu ditanya aku, kenapa celanamu..? kok ada darah..? Yah ku bilang aku tadi ikut operasi KB…,yah itu aja, tidak ada
komentarnya…”
Universitas Sumatera Utara
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa keikutsertaan informan dalam KB vasektomi bukan karena anjuran dari istri. Namun tindakan informan
dalam ber KB tersebut ditanggapi positif oleh istri. Kurangnya dukungan keluarga juga terlihat dari tidak adanya anjuran dari keluarga agar informan melakukan KB
vasektomi. Sehingga tindakan operasi yang dilakukan bukan atas dasar dukungan dari keuarga, namun berdasarkan pengalaman teman-temannya yang sudah melakukan
KB Vasektomi. 3. Dukungan KeluargaIstri dalam Menemani Suami Saat Melakukan Vasektomi
Keterliban keluargaistri dalam pengambilan keputusan suami untuk memilih akseptor KB merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap perilaku
suami untuk ber KB. Dukungan keluargaistri kepada suami juga dapat ditunjukkan dengan menemaninya saat melakukan vasektomi. Dari hasil wawancara terlihat
bahwa tidak ada informan yang ditemani oleh keluargaistri pada saat informan ber KB dengan cara vasektomi. Jawaban informan selengkapnya dapat dilihat pada
matriks berikut.
Universitas Sumatera Utara
Matriks 4.14. Jawaban Informan tentang Dukungan KeluargaIstri dalam Menemani Suami Saat Melakukan Vasektomi
Informan Jawaban
Informan 1
“…ito ku ini kok ada-ada aja ya…, kan sudah aku bilang tadi, aku operasi vasektomi tanpa setuju istriku. Bagaimana pula
menemaninya, ada-ada aja ito ini pun…”
Informan 2
“… jadi bingung aku dengar pertanyaan ito ini…, bolak balik…, kan tadi dah kubilang aku dioperasi KB tanpa diketahui istriku.
Setelah pulang aku dari rumah sakit dilihatnya keadaanku yang seperti itu…, yah jelaslah gak ditemani istriku…, macam mana nya
ito ini…, gabe maoto au di bahen ho jadi bingung aku dibuat…”
Informan 3
“…Ini dari tadi dah kubilang, jangankan menganjurkan ikut vasektomi…, istilahnya itu pun setelah aku divasektomi baru dia
tau…, apa lagi untuk nemani kita ke rumah sakit…”
Informan 4
“… kan sudah aku katakan juga sebelumnya tadi…kalau istri aku tidak ikut meneani aku waktu aku mau divasektomi…”
Dari hasil wawancara terlihat bahwa rencana informan untuk melakukan vasektomi tidak didukung oleh istri. Namun dukungan atau sikap positif istri timbul
setelah informan selesai melakukan tindakan operasi. Jawaban informan lain saat peneliti bertanya kepada informan berkaitan dengan ada tidaknya dukungan keluarga
untuk menemaninya pada saat melakukan KB vasektomi, informan menegaskan kembali bahwa tindakan KB vasektomi yang dilakukan informan sebelumnya tidak
diketahui oleh istrinya. Sehingga wajar kalau istri tidak ikut. 4.
Sikap KeluargaIstri Setelah Informan Melakukan Vasektomi Sikap kelurga terutama istri yang tidak mendukung terhadap partisipasi pria
dalam KB karena kemungkinan pengetahuan dari istri yang kurang tentang KB dengan cara vasektomi. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh jawaban informan
Universitas Sumatera Utara
berkaitan dengan sikap keluargaistri setelah informan melakukan vasektomi, seperti yang terlihat pada matriks berikut.
Matriks 4.15. Jawaban Informan tentang Sikap KeluargaIstri Setelah Informan Melakukan Vasektomi
Informan Jawaban
Informan 1
“…Ini baru betul…, bukan pertanyaan yang di ulang-ulang. Kalau pertanyaan ini yang ito bilang, maka aku jawab kalau sikap istri
aku setelah aku lihat, dia malah senang kok. Karena aku lihat di wajahnya agak cerah setelah aku selalu di rumah…, walaupun aku
ikut vasektomi bukan anjuran istri aku, tapi aku sendiri. Jadi, sikapnya itu yah, positiflah…”
Informan 2
“… kalau sikap istriku tidak ada sama aku setelah aku operasi…, biasa-biasa saja…, kayaknya gak ada masalah lah…”
Informan 3
“… yah terus terang…, kalau sikap istriku saat aku vasektomi sangatlah kecewa…, karena aku tidak seperti dulu lagi bisa
melayaninya. Rasa kecewa isriku banyak, malah istriku marah- marah…, dikatakannya untung aja aku perempuan baik-baik, coba
dulu aku tidak perempuan baik-baik pasti aku sudah pergi cari kepuasan sama laki-laki lain. Memang aku pun merasa tidak
berarti lagi…, karena aku tidak seperti laki-laki lain…,sampai- sampai aku pikirkan untuk membuka KB ku ini lagi, biar aku
kembali seperti dulu…, apa lagi kami masih muda, masih membutuhkan itu. Kalau bisa dibuka, tolong lah…, aku jadi seperti
orang bodoh-bodoh kurasa …, tolang tanya ya ito..?”
Informan 4
“… yah sikap istriku sama aku setelah ikut vasektomi yah biasa…, hanya itu, istriku marah karena pendarahan lagi…, jadi kami
berobat lagi ke rumah sakit…, yah habis uanglah untuk berobat lagi…, itu kurasa makanya istriku marah-marah sama aku...”
Pada saat informan ditanya tentang sikap istri setelah melakukan vasektomi, maka informan menjawab dengan nada sedikit emosi. Dikarenakan bahwa informan
merasa telah menjawab pertanyaan tersebut sebelumnya. Meskipun dukungan dari keluarga tidak ada sebelum informan melakukan tindakan operasi KB vasektomi,
Universitas Sumatera Utara
namun keluargaistri tetap memberikan sikap positif bagi informan setelah keluargaistri diberi tahu bahwa informan telah KB vasektomi.
4.2.5. Pelaksanaan Vasektomi
1. Waktu Menjadi Akseptor Vasektomi
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh jawaban informan berkaitan dengan pelaksanaan vasektomi yang dilakukan oleh informan, seperti yang terlihat pada
matriks berikut.
Matriks 4.16. Jawaban Informan terhadap Waktu Menjadi Akseptor Vasektomi Informan
Jawaban
Informan 1
“…Aku mulai ikut vasektomi itu.., yang aku ingat sejak bulan September atau November. Itu yang aku ingat…, tanggalnya aku
lupa, tapi tahunnya tahun semalamlah ya itu tahun 2013…, itu yang aku ingat. Mudah-mudahan benar ya…”
Informan 2
“… Ahhh aku ikut operasi KB…, dibulan bulan Oktober kalau gak salah…, kalau tanggalnya gak lah kuingat lagi…, ini pun bulannya
kukira-kiranya, tapi yang jelas gak dalam tahun ini…”
Informan 3
“… aku ikut vasektomi kira-kira antara bulan September atau bulan oktober…, tahun yang lewat…, yah kira-kira 9 atau 10 bulan
lah…”
Informan 4
“… aku ikut waktu itu bulan September atau Oktober lah…, pokoknya belum ada setahun lah…”
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa informan ikut menjadi akseptor vasektomi sekitar bulan September atau November tahun 2013.
Universitas Sumatera Utara
2. Alasan Ikut Menjadi Akseptor Vasektomi Informan mengatakan bahwa alasan untuk ikut vasektomi adalah karena tidak
ingin lagi menambah anak. Informan juga menjelaskan bahwa dengan membatasi jumlah anak, maka kebutuhan keluarga dapat dipenuhi. Jawaban informan
berdasarkan hasil wawancara dapat dilihat pada matriks berikut.
Matriks 4.17. Jawaban Informan terhadap Alasan Ikut Menjadi Akseptor Vasektomi
Informan Jawaban
Informan 1
“…Aku ikut itu…, yang telah kita ceritakan tadilah. Karena aku dikasih tau toke dan apa untungnya…, dengan jawaban toke itu,
aku tertarik. Kata toke itu, ikut kau vasektomi agar jangan lagi nambah anakmu, bagus itu. Setelah aku pikir-pikir bagus, jadi aku
putuskan ikut dan kebetulan ada di Rumah Sakit Porsea. Bahkan dikasih uang lagi, maka aku ikut vasektomi. Disamping itu, anak
aku dah banyak. Itulah alasan aku, dan juga yang aku bilang tadi aku tidak lagi ke kedai tuak. Kalau kepingin aku beli minum di
rumah dan juga aku tidak lagi ikut bermain dengan perempuan lagi, cukup sama istri aku bila aku kepingin…”
Informan 2
“…kan dah aku katakan dari mulanya…, kalo aku dah merasa cukup punya anak empat orang…, tambah lagi dipikirkan ekonomi
sekarang sangatlah susah. Disamping itu, istriku tidak sehat ber KB, sakit-sakit terus…, dan kulihat pulak kawan-kawanku yang
sudah operasi KB itu, sehat semua. Makanya aku mau dioperasi. Memang ini gratisnya, dan dikasih juga uang 150.000, sewaktu itu.
Tapi terus terang kukatakana…, kalau aku ikut KB operasi bukan karena dikasih uang memang sudah niatku setelah aku lihat kawan-
kawanku operasi, semua tidak ada masalah…, sehat-sehatlah dikatakan…”
Informan 3
“… seperti yang aku katakan tadi…, aku tau KB dari toke ku…, dan kebetulan aku merasa sudah punya 4 anak, dan katanya kita makin
sehat…, makanya aku mau…, dan dulu aku dikasih uang sebanyak 150.000, tapi bukan karena uang itu buk…, berapalah uang
sebanyak itu…?. Karena aku sudah cukup punya anak. Diekonomi yang susah sekarang, apa lagi aku hanya seorang supir yang
tergantung ama toke…, itu aja, gak ada unsur yang lain…”
Universitas Sumatera Utara
Matriks 4.16. Lanjutan Informan
Jawaban
Informan 4
“… yah itu, karena distopkannya aku pas lewat dari rumah sakit…, kurasa kalau gak lewat aku dari situ, ntah gak ikut aku
vasektomi…, jadi terus terang, gara-gara orang itulah aku mau ikut vasektomi…, itu pun, tau gak ? orang itu aku gak kenal…, kenapa
aku langsung mau sampai sekarang pun masih kepikiran, dan bingung…, kok lagsung mau aku divasektomi…”
Keikutsertaan informan menjadi akseptor vasektomi setelah informan mendapatkan informasi tentang vasektomi dari tokeknya. Informan merasa bahwa
informasi yang dia dapatkan telah cukup dan memantapkan informan untuk ikut KB vasektomi.
3. Dukungan Istri terhadap Suami yang Vasektomi Berdasarkan hasil wawancara, juga diperoleh gambaran dukungan istri
terhadap suami yang melakukan vasektomi. Jawaban istri berkaitan dengan dukungannya kepada suami yang melakukan vasektomi dapat dilihat pada matriks
berikut.
Universitas Sumatera Utara
Matriks 4.17. Jawaban Informan terhadap Alasan Ikut Menjadi Akseptor Vasektomi
Informan Jawaban
Istri 1 “…kubilang.., bodoh kali kau langsung mau dioperasi…, udah ada
rupanya KB operasi laki-laki…? Istri 2
“….yaa…kubilang gini…yaudah terserah kau…, kaulah nanti yang merasakan…, asalkan lah jangan ada keluhanmu samaku…”
Istri 3 Aku terus terang saja nggak setuju…, marah sekali aku sama suamiku…,
apalagi setelah kuliat keadaan suamiku seperti itu…, kadang-kadang aku tidak mau lagi satu tempat tidur sama dia…, untung aku perempuan baik-
baik…, seandainya aku seperti perempuan-perempuan sana…, kuarasa aku mau lari ma laki-laki lain…, terus terang saja, aku kan masih
muda…, lagi hangat-hangatnya dalam rumah tangga…”
Istri 4 “…ngapain pula kau operasi…, umurku pun sudah lebih 40 tahun…”
Pada umumnya istri tidak setuju terhadap suami yang ber KB dengan melakukan vasektomi. Tidak adanya dukungan dari istri dikarenakan pengetahuan
istri tentang vasektomi masih kurang, sehingga anggapan yang salah tentang vasektomi masih diyakini. Selain itu, istri juga tidak mengetahui bahwa vasektomi
merupakan salah satu alat kontrasepsi yang diperuntukkan kepada suami dengan melakukan tindakan operasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN