perawatan endodonti, gigi dengan karies mencapai pulpa, gigi yang telah direstorasi
crown
dan onlay, gigi dengan resorbsi akar eksternal, gigi dengan fraktur akar, gigi dengan akar dilaserasi, dan gigi dengan atrisi parah.
Pengambilan data jumlah akar pada penelitian ini dilakukan dengan melakukan pemeriksaan visual terhadap semua sampel yang telah dibersihkan.
Pengambilan data tipe konfigurasi saluran akar dilakukan dengan melakukan observasi menggunakan stereomikroskop setelah sebelumnya gigi dijadikan
transparan menggunakan teknik dekalsifikasi dan pewarnaan saluran akar kemudian diklasifikasikan berdasarkan klasifikasi Vertucci.
5.1 Variasi Jumlah Akar Gigi Molar Satu Mandibula Permanen
Hasil pengamatan terhadap jumlah akar gigi molar satu mandibula permanen ditunjukkan pada Tabel 3. Dari tabel diketahui bahwa pada gigi molar satu mandibula
permanen, 92 memiliki dua akar. Penelitian yang dilakukan oleh Miloglu dkk 2012 di Turki pada 533 gambar CBCT gigi molar satu mandibula menunjukkan
bahwa 97,6 gigi molar satu mandibula memiliki dua akar.
15
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Chourasia, dkk 2011 di India pada 150 gigi molar satu mandibula
permanen menemukan bahwa 94,6 memiliki dua akar.
5
Penelitian Ahmed HA, dkk 2007 di Sudan pada 100 gigi molar satu mandibula permanen menemukan bahwa
94 memiliki dua akar.
24
Hasil pada penelitian ini sesuai dengan penelitian yang yang telah dipaparkan di atas, dimana pada umumnya lebih dari 90 gigi molar satu mandibula permanen
memiliki dua akar, yaitu akar mesial dan akar distal. Pada penelitian ini, ditemukan 8 gigi molar satu mandibula yang memiliki
tiga akar. Penelitian yang dilakukan oleh Miloglu dkk 2012 di Turki pada 533 gambar CBCT gigi molar satu mandibula menunjukkan bahwa 2,4 memiliki tiga
akar.
15
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Chourasia, dkk 2011 di India pada 150 gigi molar satu mandibula permanen menemukan bahwa 5,3 memiliki tiga akar.
5
Penelitian Ahmed HA, dkk 2007 di Sudan pada 100 gigi molar satu mandibula permanen menemukan bahwa 3 memiliki tiga akar.
24
Universitas Sumatera Utara
Pada gigi molar satu mandibula permanen yang memiliki tiga akar, akar tambahan terletak pada daerah distolingual. Akar tambahan ini diturunkan secara
genetis, bukan developmental atau hal-hal yang terjadi selama masa pertumbuhan.
38
Lebih tingginya persentase gigi molar satu mandibula permanen yang memiliki tiga akar pada penelitian ini dibanding tiga penelitian yang telah dipaparkan di atas dapat
disebabkan oleh adanya perbedaan ras populasi sampel yang diteliti. Pablo, dkk 2010 menyatakan bahwa insidensi gigi molar satu mandibula yang memiliki tiga
akar sangat dipengaruhi oleh ras. Insidensi gigi molar satu mandibula dengan tiga akar pada populasi Mongoloid ketika dibandingkan dengan Kaukasoid dan Amerika
Afrika memiliki perbandingan 3:1. Pada populasi Mongoloid, penduduk asli Amerika, Eskimo dan Cina, adanya akar ketiga dapat dianggap sebagai variasi
anatomi yang normal karena memiliki insidensi lebih dari 20, sedangkan pada populasi Afrika Amerika dan Kaukasia, insidensi akar ketiga hanya terdapat kurang
dari 5.
8,13
Blumenfeld 2011 menyatakan bahwa adanya akar tambahan pada gigi molar satu mandibula merupakan ciri khas dari ras mongoloid.
39
Akar gigi memiliki fungsi untuk mendukung dan menstabilisasi gigi ketika mendapat tekanan mastikasi.
40
Oleh karena itu, bentuk dari akar dipengaruhi oleh keseluruhan bentuk gigi beserta fungsinya. Gigi molar memiliki akar jamak dan
mengembang untuk menstabilisasi gigi terhadap tekanan pengunyahan yang besar dari fungsi menggiling dan menghaluskan makanan.
21
Akar jamak dapat terjadi akibat adanya diferensiasi selubung akar pada
root trunk
. Sel pada diafragma epitel tumbuh berlebihan pada dua atau lebih area hingga menyentuh perpanjangan epitel yang
berlawanan. Perpanjangan ini kemudian bersatu dan rongga yang awalnya satu terbagi menjadi dua atau tiga rongga. Diafragma epitel yang mengelilingi rongga ini
melanjutkan pertumbuhan seperti halnya pada gigi berakar satu sehingga terbentuklah akar jamak.
11,17,18
Adanya akar ketiga pada gigi molar satu mandibula memiliki konsekuensi penting dalam perawatan saluran akar. Preparasi akses yang umumnya berbentuk
triangular harus diperluas ke arah distolingual menjadi rektangular untuk mengidentifikasi saluran akar tambahan. Hal ini juga berarti terdapat satu saluran
Universitas Sumatera Utara
tambahan yang harus dilakukan perawatan. Selain berpengaruh dalam perawatan saluran akar, akar tambahan ini dapat menjadi faktor kontribusi destruksi periodontal
lokalisata dan rentan fraktur saat dilakukan ekstraksi.
15
5.2 Variasi Tipe Konfigurasi Saluran Akar Berdasarkan Klasifikasi Vertucci