bersatu dengan fisur mesiodistal. Sisi lingual memiliki dua
cusp
: mesiolingual dan distolingual. Fisur yang memisahkan
cusp
lingual bersatu dengan fisur mesiodistal pada daerah fosa sentral.
Cusp
lingual cenderung lebih besar dan runcing. Puncak
cusp
bukal mengarah ke lingual, membulat dan lebih rendah dari puncak
cusp
lingual.
Cusp
terkecil adalah
cusp
distal, yang sedikit berada pada permukaan bukal. Ciri ini, dan pola lima
cusp
, diistilahkan dengan pola
Dryopithecus
. Karena menghasilkan pola fisur berbentuk Y dan lima
cusp
, pola
Dryopithecus
terkadang disebut sebagai pola Y5.
22,23
Dari pandangan bukal, terlihat bahwa
cusp
distal memiliki ukuran paling kecil diantara
cusp
lainnya.
23
Fisur yang memisahkan
cusp
mesiobukal dan distobukal berakhir pada pertengahan permukaan bukal pada pit bukal. Permukaan bukal
berbentuk konveks terutama pada daerah sepertiga servikal mahkota.
22,23
Konveksitas ini dihubungkan dengan karakteristik
cusp
bukal yang memiliki inklinasi ke arah lingual.
23
Dari aspek lingual, meskipun kedua
cusp
memiliki ukuran yang hampir sama,
cusp
mesiolingual terlihat sedikit lebih besar. Fisur antara kedua
cusp
lingual berasal dari fosa sentral pada permukaan oklusal, namun tidak meluas secara signifikan
menurun ke permukaan lingual. Permukaan lingual berbentuk konveks pada oklusal dan sepertiga tengah namun datar atau konkaf pada servikalnya.
23
Bentuk kamar pulpa mengikuti bentuk permukaan eksternal mahkota.
18
Pada gigi molar satu mandibula permanen, kamar memiliki lima tanduk pulpa dengan
tanduk pulpa lingual yang lebih tinggi dan meruncing. Ukuran mesiodistal kamar pulpa lebih lebar dari ukuran bukolingual. Lantai kamar pulpa berada tepat atau
sedikit di bawah tepi servikal.
23
2.4.2 Morfologi Eksternal dan Internal Akar
Gigi molar satu mandibula permanen umumnya memiliki dua akar yaitu akar mesial dan distal yang terpisah cukup lebar dengan adanya furkasi seperti terlihat
pada Gambar 7. Kedua akar berbentuk pipih dengan lebar bukolingual yang lebih luas dibanding mesiodistal dan membengkok ke arah distal.
13
Akar mesial berbentuk
Universitas Sumatera Utara
konkaf pada permukaan mesial dan distalnya serta menyudut sedikit ke mesial sebelum akhirnya membengkok ke distal pada pertengahan akar dan biasanya
memiliki
groove
yang dalam.
13,22
Akar distal umumnya lebih ovoid dalam potongan
cross-sectional
.
13
Morfologi internal gigi molar satu mandibula permanen umumnya memiliki dua saluran akar pada akar mesial dan satu saluran akar pada akar distal. Pada gigi
molar satu mandibula yang memiliki dua akar, 95,8 memiliki dua saluran akar. Saluran akar mesial dapat memiliki satu foramen apikal atau menjadi dua saluran
dengan foramen apikal yang berbeda. Akar distal umumnya memiliki satu saluran akar, namun saluran dapat berpisah menjadi dua saluran pada sepertiga apikal akar.
13
Pada gigi molar satu mandibula dengan tiga akar, akar mesial memiliki dua saluran akar dengan 93,1 memiliki satu foramen apikal. Sedangkan akar distobukal
97,6 memiliki satu saluran akar dan akar distolingual yang merupakan akar ketiga memiliki satu saluran akar.
13
2.4.3 Variasi Morfologi Eksternal dan Internal Akar
Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk menilai karakteristik anatomi gigi molar satu mandibula. Variasi yang paling umum dijumpai berupa adanya
saluran akar tambahan pada satu atau lebih akar. Juga terdapat laporan adanya supernumerari akar Gambar 8, foramen apikal multipel, koneksi antar kanal
isthmus, kanal lateral, taurodontism dan saluran akar berbentuk C.
5,13
Gambar 8. Gigi molar satu mandibula dengan supernumerari akar
24
Universitas Sumatera Utara
Miloglu dkk melakukan penelitian terhadap 533 gigi molar satu mandibula permanen pada gambaran CBCT dalam populasi di Turki pada tahun 2012 dan
menemukan bahwa 97,6 gigi molar satu mandibula memiliki dua akar dan 2,4 memiliki tiga akar. 0,4 memiliki dua saluran akar, 69,9 memiliki tiga saluran
akar, 28,7 empat saluran akar dan 1 memiliki lima saluran akar. Morfologi saluran akar berdasarkan klasifikasi Vertucci yang ditemukan pada akar mesial
adalah 0,4 tipe I, 32,8 tipe II, 2,3 tipe III, 59,5 tipe IV, 2,4 tipe V, 0,4 tipe VI dan 1,3 tipe VIII. Juga terdapat 0,6 tipe II dan 0,4 tipe III berdasarkan
klasifikasi Gulabivala. Pada akar distal, morfologi saluran akar berdasarkan klasifikasi Vertuci yang ditemukan yaitu 74,7 tipe I, 12,3 tipe II, 1,5 tipe III,
9,7 tipe IV, dan 1,8 tipe V.
15
Chourasia dkk 2011 mengumpulkan 150 gigi molar satu mandibula permanen dalam populasi india dan melaporkan bahwa 94,6 gigi memiliki dua akar,
5,3 memiliki akar distal tambahan. 64 memiliki tiga saluran akar dan 36 memiliki empat saluran akar. Morfologi saluran akar berdasarkan klasifikasi Vertucci
yang ditemukan pada akar mesial adalah 36,6 tipe II, 54 tipe IV, 0,6 tipe V, dan 8 tipe VI. Juga terdapat 0,6 tipe IV berdasarkan klasifikasi Gulabivala. Pada akar
distal, morfologi saluran akar berdasarkan klasifikasi Vertucci yang ditemukan yaitu 65,3 tipe I, 20,6 tipe II, 1,3 tipe III, 9,3 tipe IV dan 3,3 tipe V.
5
Penelitian tentang morfologi saluran akar juga telah dilakukan oleh Ahmed dengan menggunakan 100 gigi molar satu mandibula permanen yang dikumpulkan
dalam populasi Sudan. Ahmed menemukan bahwa 3 gigi molar satu mandibula permanen memiliki satu akar dengan bentuk konikal, 68 memiliki dua akar
terpisah yang keduanya berbentuk pipih, 26 memiliki dua akar terpisah dengan akar mesial yang pipih dan akar distal yang berbentuk konikal. Hanya 3 gigi yang
memiliki tiga akar dengan akar tambahan pada aspek lingual akar distal. Sebagian besar akar mesial 86 memiliki dua saluran akar sedangkan 59 akar distal
memiliki dua saluran akar. Konfigurasi akar yang paling umum ditemukan adalah Vertucci tipe IV 73, dan tipe II 14.
24
Universitas Sumatera Utara
2.5 Metode untuk Mengobservasi Morfologi Internal Akar