Distribusi Frekuensi dan Persentase Jumlah Akar Gigi Molar Satu Mandibula Permanen

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah gigi molar satu mandibula permanen yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi dengan jumlah sampel sebanyak 25 gigi yang terdiri dari 9 gigi molar satu mandibula permanen kiri dan 16 gigi molar satu mandibula permanen kanan. Sampel merupakan gigi molar satu mandibula permanen yang telah dicabut, tanpa informasi umur, jenis kelamin, dan suku karena sampel diperoleh berdasarkan gigi yang telah terkumpul di beberapa puskesmas dan praktek dokter gigi di Kota Medan tanpa pencatatan informasi sebelumnya. Sampel dikumpulkan selama 4 bulan yaitu mulai bulan Desember 2014 hingga bulan Maret 2015.

4.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Jumlah Akar Gigi Molar Satu Mandibula Permanen

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, jumlah akar gigi molar satu mandibula permanen yang ditemukan pada penelitian ini yaitu dua akar dan tiga akar Gambar 20. Tabel 3 menunjukkan distribusi frekuensi jumlah akar gigi molar satu mandibula permanen yang digunakan dalam penelitian ini. Pada penelitian ini, dari 9 sampel gigi molar satu mandibula permanen kiri, seluruhnya memiliki dua akar, yaitu akar mesial dan akar distal. Dari 16 sampel gigi molar satu mandibula permanen kanan terdapat 14 sampel dengan dua akar, yaitu akar mesial dan akar distal, dan 2 sampel dengan tiga akar, yaitu akar mesial, akar distal dan satu akar tambahan yang terletak di daerah distolingual. Universitas Sumatera Utara 2 Akar 3 Akar Gambar 20. Sampel dengan dua akar dan tiga akar dokumentasi Tabel 3. Distribusi frekuensi dan persentase jumlah akar gigi molar satu mandibula permanen Gigi Molar Satu Mandibula Permanen Jumlah Akar Total 2 3 Kiri 9 36 9 36 Kanan 14 56 2 8 16 64 Total 23 92 2 8 25 100 4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Tipe Konfigurasi Saluran Akar Gigi Molar Satu Mandibula Permanen Berdasarkan Klasifikasi Vertucci Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, tipe konfigurasi saluran akar gigi molar satu mandibula permanen ditemukan pada sampel penelitian ini yaitu tipe I, II, III, IV, dan V Gambar 21. Tipe konfigurasi ditentukan berdasarkan klasifikasi Vertucci Gambar 5 dan dilihat pada masing-masing akar, yaitu akar mesial, akar distal dan akar distolingual. Universitas Sumatera Utara Tipe I Tipe II Tipe III Tipe IV Tipe V Gambar 21. Tipe konfigurasi saluran akar yang ditemukan dalam penelitian dokumentasi Tabel 4 dan Grafik 1 menunjukkan distribusi frekuensi dan persentase tipe konfigurasi saluran akar gigi molar satu mandibula permanen berdasarkan klasifikasi Vertucci. Pada akar mesial, ditemukan gigi molar satu mandibula permanen yang memiliki konfigurasi saluran akar tipe I sebanyak 4 akar 16, tipe II sebanyak 9 akar 36, tipe III sebanyak 2 akar 8, tipe IV sebanyak 9 akar 36, dan tipe V sebanyak 1 akar 4. Tidak ditemukan konfigurasi saluran akar tipe VI, VII dan VIII pada akar mesial. Pada akar distal, ditemukan gigi molar satu mandibula permanen yang memiliki konfigurasi saluran akar tipe I sebanyak 21 akar 84, tipe II sebanyak 1 akar 4, tipe III sebayak 1 akar 4, dan tipe V sebanyak 2 akar 8. Tidak ditemukan konfigurasi saluran akar tipe IV, VI, VII dan VIII pada akar distal. Pada sampel yang memiliki tiga akar, dari dua sampel, konfigurasi saluran akar yang ditemukan pada akar distolingual yaitu seluruhnya 100 tipe I. Universitas Sumatera Utara 42 Gambar 5. Klasifikasi saluran akar menurut Vertucci 11 Tabel 4. Distribusi frekuensi dan persentase tipe konfigurasi saluran akar gigi molar satu mandibula permanen berdasarkan klasifikasi Vertucci Akar Jumlah Akar Tipe Konfigurasi Saluran Akar pada Akar Mesial Berdasarkan Klasifikasi Vertucci Total Tipe I 1 Tipe II 2-1 Tipe III 1-2-1 Tipe IV 2 Tipe V 1-2 Tipe VI 2-1-2 Tipe VII 1-2-1-2 Tipe VIII 3 Mesial 25 4 16 9 36 2 8 9 36 1 4 25 100 Distal 25 21 84 1 4 1 4 2 8 25 100 Distolingual 2 2 100 2 100 Universitas Sumatera Utara Grafik 1. Distribusi frekuensi tipe konfigurasi saluran akar gigi molar satu mandibula permanen berdasarkan klasifikasi Vertucci Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN