Morfologi Eksternal dan Internal Mahkota

2.4 Gigi Molar Satu Mandibula Permanen

Gigi molar satu mandibula adalah gigi permanen pertama yang erupsi sekitar usia 6 tahun. 1,2 Anatomi gigi berupa pit dan fisur pada permukaan oklusal menyebabkan gigi rentan terhadap karies karena sisa makanan mudah menumpuk di daerah tersebut terutama pit dan fisur yang dalam. 3 Kurangnya pemahaman serta anggapan yang keliru dari orang tua bahwa gigi ini masih akan digantikan menyebabkan mereka lalai untuk merawatnya. 2 Gigi ini merupakan gigi yang paling kuat dalam lengkungnya dan mempunyai fungsi mastikasi, mempertahankan vertikal dimensi dan kontinuitas lengkung rahang, menjaga gigi lainnya untuk tetap berada pada lengkungnya. Kehilangan gigi ini akan menyebabkan pergerakan dan tipping pada gigi di sampingnya. 4 Hal ini menyebabkan gigi ini menjadi gigi yang paling sering membutuhkan perawatan endodonti untuk mempertahankannya. 1,5,6 Gigi ini memiliki rata-rata panjang keseluruhan 21,5 mm dengan rata-rata panjang mahkota sebesar 7,5 mm dan rata-rata panjang akar 14mm. 13 Gambar 7. Gigi molar satu mandibula permanen 21

2.4.1 Morfologi Eksternal dan Internal Mahkota

Mahkota gigi molar satu mandibula permanen ketika dilihat dari pandangan oklusal memiliki outline pentagonal dengan ukuran mesiodistal lebih lebar dari bukolingual. Permukaan oklusal terbagi atas bagian bukal dan lingual oleh fisur oklusal mesiodistal yang berasal dari fosa sentral dalam. Sisi bukal oklusal memiliki tiga cusp : mesiobukal, distobukal dan distal. Setiap cusp dipisahkan oleh groove yang Universitas Sumatera Utara bersatu dengan fisur mesiodistal. Sisi lingual memiliki dua cusp : mesiolingual dan distolingual. Fisur yang memisahkan cusp lingual bersatu dengan fisur mesiodistal pada daerah fosa sentral. Cusp lingual cenderung lebih besar dan runcing. Puncak cusp bukal mengarah ke lingual, membulat dan lebih rendah dari puncak cusp lingual. Cusp terkecil adalah cusp distal, yang sedikit berada pada permukaan bukal. Ciri ini, dan pola lima cusp , diistilahkan dengan pola Dryopithecus . Karena menghasilkan pola fisur berbentuk Y dan lima cusp , pola Dryopithecus terkadang disebut sebagai pola Y5. 22,23 Dari pandangan bukal, terlihat bahwa cusp distal memiliki ukuran paling kecil diantara cusp lainnya. 23 Fisur yang memisahkan cusp mesiobukal dan distobukal berakhir pada pertengahan permukaan bukal pada pit bukal. Permukaan bukal berbentuk konveks terutama pada daerah sepertiga servikal mahkota. 22,23 Konveksitas ini dihubungkan dengan karakteristik cusp bukal yang memiliki inklinasi ke arah lingual. 23 Dari aspek lingual, meskipun kedua cusp memiliki ukuran yang hampir sama, cusp mesiolingual terlihat sedikit lebih besar. Fisur antara kedua cusp lingual berasal dari fosa sentral pada permukaan oklusal, namun tidak meluas secara signifikan menurun ke permukaan lingual. Permukaan lingual berbentuk konveks pada oklusal dan sepertiga tengah namun datar atau konkaf pada servikalnya. 23 Bentuk kamar pulpa mengikuti bentuk permukaan eksternal mahkota. 18 Pada gigi molar satu mandibula permanen, kamar memiliki lima tanduk pulpa dengan tanduk pulpa lingual yang lebih tinggi dan meruncing. Ukuran mesiodistal kamar pulpa lebih lebar dari ukuran bukolingual. Lantai kamar pulpa berada tepat atau sedikit di bawah tepi servikal. 23

2.4.2 Morfologi Eksternal dan Internal Akar