2.6 Landasan Teori
Pembentukan gigi dimulai dengan terbentuknya lamina dental dari epitel oral. Lamina dental kemudian berkembang menjadi selapis sel epitel dan berpenetrasi ke
dalam jaringan mesenkim di sekitar maksila dan mandibula yang kemudian akan membentuk benih gigi. Benih gigi selanjutnya akan melalui tahap perkembangan
yang disebut tahap
bud
,
cap
,dan
bell
sehingga terbentuk mahkota gigi.
17
Setelah pembentukan enamel selesai, pembentukan akar dimulai. Epitelium enamel dalam dan luar pada bagian distal lengkung servikal bergabung membentuk
Hertwig’s epithelial root sheath HERS. HERS menentukan ukuran dan bentuk akar gigi.
11,17,18
Seluruh ruang dalam dentin dimana pulpa berada disebut sistem saluran akar. Sistem saluran akar dibagi menjadi dua bagian, yaitu kamar pulpa yang terletak
dalam mahkota gigi, dan pulpa atau saluran akar yang berada dalam akar gigi. Komponen lain dari sistem saluran akar yaitu tanduk pulpa, kanal aksesori, kanal
lateral, kanal furkasi, orifisi, koneksi antar kanal isthmus, delta apikal dan foramen apikal. Saluran akar dimulai dari orifisi yang umumnya berada setentang atau sedikit
ke apikal dari garis servikal dan berakhir pada foramen apikal. Dalam sebagian besar kasus, jumlah saluran akar sesuai dengan jumlah akar, namun akar berbentuk oval
dapat memiliki lebih dari satu saluran akar.
11,12
Morfologi ini dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.
5
Morfologi saluran akar adalah morfologi yang sangat kompleks dan sangat bervariasi. Saluran akar dapat bercabang, terbagi dan bergabung kembali.
11-13
Vertucci dengan menggunakan gigi yang dijernihkan dan dilakukan pewarnaan pada saluran akar mengidentifikasi delapan tipe konfigurasi saluran akar.Tipe I: saluran
tunggal yang membentang dari kamar pulpa hingga ke apeks 1, tipe II: dua saluran akar yang terpisah dari kamar pulpa tetapi bersatu membentuk satu saluran menuju
apeks 2-1, tipe III: satu saluran mulai dari kamar pulpa kemudian bercabang dua dan bersatu kembali menuju apeks 1-2-1, tipe IV: dua saluran yang terpisah mulai
dari kamar pulpa hingga apeks 2, tipe V: satu saluran yang keluar dari kamar pulpa namun berpisah menjadi dua saluran dengan foramen apikal yang berbeda 1-2, tipe
Universitas Sumatera Utara
VI: dua saluran akar yang terpisah mulai dari kamar pulpa kemudian bersatu di tengah dan berpisah kembali menuju apeks dengan foramen apikal yang berbeda 2-
1-2, tipe VII: satu saluran akar yang meninggalkan kamar pulpa, berpisah dan bersatu dan kemudian berpisah kembali menjadi dua bagian pada apeks 1-2-1-2,
dan tipe VIII: tiga saluran akar yang terpisah mulai dari kamar pulpa hingga apeks 3.
11-13
Gulabivala 2001 melakukan penelitian terhadap gigi molar mandibula dan mengungkapkan tujuh konfigurasi tambahan.Tipe I: tiga saluran akar yang terpisah
dari kamar pulpa kemudian bersatu membentuk satu saluran pada apeks 3-1, tipe II: tiga saluran yang terpisah dari kamar pulpa kemudian bergabung membentuk dua
saluran pada apeks 3-2, tipe III: dua saluran yang terpisah dari kamar pulpa kemudian berpisah membentuk tiga saluran pada apeks 2-3, tipe IV: dua saluran
yang terpisah dari kamar pulpa, bersatu pada bagian tengah akar, kemudian berpisah dan bersatu kembali membentuk satu saluran pada apeks 2-1-2-1, tipe V: empat
saluran yang terpisah dari kamar pulpa dan bersatu membentuk dua saluran pada apeks 4-2, tipe VI: empat saluran yang terpisah mulai dari kamar pulpa hingga
apeks 4, tipe VII: lima saluran yang terpisah mulai dari kamar pulpa tetapi bersatu membentuk empat saluran yang berbeda pada apeks 5-4.
11-12
Banyak metode yang dapat digunakan untuk melihat dan mempelajari morfologi internal akar, salah satunya adalah dengan menggunakanteknik
dekalsifikasi dan pewarnaan saluran akar. Teknik ini merupakan metode in vitro utama dan memiliki nilai yang cukup besar dalam mempelajari morfologi saluran
akar.
8,24,25
Teknik ini juga dilaporkan dapat memberikan gambaran anatomi saluran akar yang sangat jelas dan lebih baik daripada CT tiga dimensi.
29
Teknik dekalsifikasi dan pewarnaan ini merupakan suatu teknik yang menjadikan gigi transparan dengan
menggunakan proses fisika dan kimia dengan langkah menghilangkan debris organik, mendemineralisasi komponen anorganik gigi, dehidrasi dan menaikkan indeks
refraktif gigi sehingga gigi akan menjadi transparan.
28,30
Universitas Sumatera Utara
Kerangka Teori
Tipe I 3-1 Tipe II 3-2
Tipe III 2-3 Tipe IV 2-1-2-1
Tipe V 4-2 Tipe VI 4
Tipe VII 5-4 Klasifikasi Gulabivala
Klasifikasi Vertucci Jamak
Tunggal Klasifikasi Tipe Saluran Akar
Jumlah Akar Gigi Internal
Eksternal Morfologi Akar Gigi
HERS Pembentukan Akar
Tahap Bell Tahap Cap
Tahap Bud Pembentukan Mahkota
Benih Gigi Lamina Dental
Sel epitel
organ enamel Sel mesenkim
papila dental
pulpa Organ enamel
epitel enamel luar epitel enamel dalam
ameloblas
enamel papila dental
odontoblas
dentin Genetik dan lingkungan
Tipe I 1 Tipe II 2-1
Tipe III 1-2-1 Tipe IV 2
Tipe V 1-2 Tipe VI 2-1-2
Tipe VII 1-2-1-2 Tipe VIII 3
Universitas Sumatera Utara
2.7 Kerangka Konsep