dibandingkan larutan lain. Tahap terakhir dari metode ini adalah melakukan pewarnaan pada saluran akar gigi dengan menyuntikkan tinta kedalam saluran akar.
Selanjutnya gigi direndam kembali dalam larutan metil salisilat hingga dilakukan pengamatan.
28,30
Untuk melihat morfologi saluran akar dengan lebih akurat, gigi yang sudah menjadi transparan dapat dilihat dengan menggunakan stereomikroskop.
30
Stereomikroskop pada dasarnya merupakan dua buah mikroskop yang berfokus pada satu objek.
31
Mikroskop ini menyediakan tampilan objek dengan cara yang mirip dengan mata manusia.
32
Oleh karena memiliki dua jalur cahaya yang independen untuk masing-masing mata, mikroskop ini memberikan gambaran tiga
dimensi dari objek.
31
Stereomikroskop memiliki pembesaran lemah, yaitu 0,7 hingga 40 kali pembesaran sehingga memberikan tampilan lapangan pandang yang luas dan
dalam.
31,32
2.5.2 Radiografi konvensional
Radiografi konvensional adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengobservasi bentuk saluran akar dan dapat digunakan baik secara
in vitro
maupun
in vivo
. Radiografi merupakan alat yang paling umum dan mudah digunakan. Namun radiografi konvensional hanya menampilkan gambaran dua dimensi sehingga tidak
selalu menampilkan jumlah dan bentuk saluran akar dengan tepat.
15,30
Penelitian menunjukkan bahwa radiografi tidak dapat diandalkan dalam mendeteksi saluran akar
ganda, saluran akar lateral dan letak foramen apikal.
25,27
2.5.3
Cone-beam Computed Tomography
CBCT
Cone-beam computed tomography
CBCT juga dikenal dengan istilah
cone- beam volumetric tomography
CBVT. CBCT merupakan variasi dari CT tradisional dan mulai digunakan dalam dunia kedokteran gigi sejak tahun 1998. Umumnya alat
ini memiliki bentuk yang serupa dengan alat radiografi panoramik dental, dimana pasien berdiri atau duduk saat sinar yang diarahkan pada area target dengan sensor
penangkap berada pada sisi yang berlawanan berputar mengelilingi pasien. Gambar 10. Informasi yang didapatkan selanjutnya direkonstruksi dan diinterpretasi secara
Universitas Sumatera Utara
digital sehingga menjadi gambaran tiga dimensi yang dapat diiris dalam beragam bidang seperti aksial, sagital dan koronal.
11
Keunggulan utama dari gambaran CBCT adalah teknik ini merupakan teknik non destruktif dan dapat digunakan di dalam
klinik. CBCT memiliki pencitraan tiga dimensi sehingga memberikan gambaran yang lebih detail dan akurat dibanding radiografi konvensional. CBCT juga memiliki
kemampuan untuk mengambil gambaran jaringan lunak dan keras dalam satu pindaian.
33
Penelitian Neelakantan di India melaporkan bahwa CBCT cukup akurat dalam hal mengidentifikasi sistem saluran akar Gambar 11.
26
Tidak hanya untuk mengobservasi saluran akar, alat ini juga dapat digunakan untuk pemeriksaan
jaringan periodontal, lesi periapikal dan trauma dentoalveolar.
34
Gambar 10. Alat CBCT
11
Gambar 11. Tampilan konfigurasi saluran akar dalam gambaran CBCT
35
Universitas Sumatera Utara
2.6 Landasan Teori