26 pada larutan sampel sirup tersebut ditambahkan sedikit larutan Natrium
SakarinBPFI spiking kemudian diinjeksikan dan dianalisis kembali pada kondisi KCKT yang sama. Diamati kembali luas area dan dibandingkan antara
kromatogram hasil spiking dengan kromatogram larutan sampel sebelum spiking. Sampel dinyatakan mengandung Natrium Sakarin, jika terjadi peningkatan tinggi
puncak dan luas area pada kromatogram hasil spiking. 3.5.4 Analisis Kuantitatif
3.5.4.1 Pembuatan Larutan Induk Baku Natrium Sakarin BPFI
Ditimbang seksama sejumlah 50,0 mg Natrium Sakarin BPFI, dimasukkan kedalam labu tentukur 50 ml, dilarutkan dan diencerkan dengan pelarut metanol
60 hingga garis tanda sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 1000 µgml LIB I.
Dari LIB I dipipet 10 ml, lalu dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml, dilarutkan dan diencerkan dengan pelarut metanol 60 hingga garis tanda
sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 200 µgml LIB II.
3.5.4.2 Pembuatan Kurva Kalibrasi Natrium Sakarin BPFI
Dipipet LIB II sebanyak 1,25 ml; 2,5 ml; 5 ml dan 7,5 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 10 ml, diencerkan dengan pelarut hingga garis tanda. Kocok
sehingga diperoleh konsentrasi 25 µgml, 50 µgml, 100 µgml dan150 µgml. Sedangkan untuk konsentrasi 200 µgml diambil langsung dari LIB II. Kemudian
masing-masing larutan disaring dengan membran filter PTFE 0,2 µm, dan diinjeksikan ke sistem KCKT sebanyak 20 µl dan dideteksi pada panjang
gelombang 225 nm. Dari luas area yang diperoleh pada kromatogram dibuat kurva kalibrasi kemudian dihitung persamaan garis regresi dan faktor korelasinya.
Universitas Sumatera Utara
27
3.5.4.3 Penetapan Kadar Natrium Sakarin dalam Sirup Konsentrat
Diinjeksikan sebanyak 20 µl larutan sampel ke sistem KCKT dan dideteksi pada panjang gelombang 225 nm dengan perbandingan fase gerak metanol
60:dapar fosfat pH 6,8 40:60, laju alir 1 mlmenit. Dilakukan sebanyak 6 kali
perlakuan untuk setiap sampel.
Kadar Natrium Sakarin dapat dihitung dengan mensubstitusikan luas area sampel pada Y dari persamaan regresi : Y = ax + b.
Hasilnya lalu dikali dengan volume pengenceran, kemudian dibagi dengan berat penimbangan sampel sehingga diperoleh kadar Natrium Sakarin dalam sirup
dengan satuan µgg sampel. Menurut Cahyadi 2009, rumus perhitungan kadar Natrium Sakarin dalam
sirup dituliskan sebagai berikut:
g Sampel
Berat ml
Larutan Volume
x gml
i Konsentras
gg Sakarin
Natrium Kadar
µ µ
=
3.5.4.4 Perhitungan Kadar Natrium Sakarin dalam Sirup Sesuai Aturan Penggunaannya
Sirup yang sesuai dengan aturan penggunaannya adalah sirup yang telah ditambahkan dengan air sesuai dengan aturan penyajiannya, misalnya volume 1
botol sirup untuk 21 gelas air dengan ukuran gelas 200 ml. Menurut Simatupang 2009, kadar natrium sakarin dalam sirup sesuai
aturan penggunaan dapat dihitung dengan membagi volume 1 botol sirup sesuai aturan penyajiannya. Hasilnya kemudian dibagikan dengan volume 1 gelas air
200 ml, kemudian dikalikan dengan kadar natrium sakarin dalam 1 botol sirup.
Universitas Sumatera Utara
28
D m
× =
C B
A gkg
nya penggunaan
aturan sesuai
sirup dalam
Sakarin Na.
Kadar
Keterangan: A = Volume total sirup
B = Saran penyajian gelas C = Volume 1 gelas 200 ml
D = Kadar Na. Sakarin dalam sediaan sirup
3.5.4.5 Analisis Data Penetapan Kadar Natrium Sakarin dalam Sirup Secara Statistik