Meyranda Lista Purba : Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Produsen Psikotropika Menurut UU No.5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika Study Kasus Reg. No.3142Pid B2006PN.SBY, No. 256Pid2007PT.SBY, No.
455KPID,SUS2007, 2008. USU Repository © 2009
dikenal dengan sebutan pristiwa 3 Juli 1946.
28
B. Hukuman-Hukuman Tambahan
Pidana tambahan adalah pidana tambahan dari pidana pokok, biasanya fakultatif,jadi boleh pula tidak.Pidana tambahan hanya dapat ditambahkan pada
pidana pokok, tetapi ada juga pengecualianya, perampasan barang-barang tertentu dapat dilakukan terhadap anak yang disrahkan kepada pemerintah tetapi hanya
mengenai barang-barang yang disita. Dalam hal ini ada pidana tambahan pada suatu tindakan,dan bukan pada pidana pokok perkara.
1. Pencabutan Beberapa Hak Yang Tertentu
Undang-Undang hanya memberikan kepada Negara wewenang melakukan pencabutan hak tertentu saja, yang menurut pasal 35 ayat 1 KUHP , Hak-hak yang
dapat dicabut tersebut adalah a
Hak memegang jabatan pada umumnya atau jabatan tertentu b
Hak menjalankan jabatan dalam Angkatan BersenjataTNI c
Hak memilih dan dipilih dalam pemilihan yang diadakan berdasarkan aturan-aturan umum.
d Hak menjadi penasehat hukum atau pengurus atau penempatan
pengadilan, hak menjadi ahli waris, wali pengawas, pengampu, atau pengampu pengawas atas anak yang bukan anak sendiri
e Hak menjalankan kekuasaan bapak, menjalankan perwalian atau
pengampuan atas anak sendiri f
Hak menjalankan mata pencarian
28
Meyranda Lista Purba : Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Produsen Psikotropika Menurut UU No.5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika Study Kasus Reg. No.3142Pid B2006PN.SBY, No. 256Pid2007PT.SBY, No.
455KPID,SUS2007, 2008. USU Repository © 2009
Sifat hak-hak tertentu yang dicabut oleh hakim, tidak untuk selama- lamanya melainkan dalam waktu tertentu saja, kecuali bila yang bersangkutan
dijatuhi pidana penjara seumur hidup atau pidana mati.
29
Utrecht berpendapat bahwa barang tersebut harus menajdi milik terpidana pada saat ia melakukan kejahatan. Pendapat ini didasarkan kepada alas an bersifat
praktis, yaitu bahwa jika beranggapan, barang tersebut menjadi milik terpidana
2. Perampasan Barang yang Tertentu
Perampasan barang sebagai suatu pidana hanya diperkenankan atas barang-barang tertentu saja , tidak diperkenankan untuk semua barang. Undang-
undang tidak mengenal permapasan untuk semua kekayaan.ada dua jenis barang yang dapat dirampas memalui putusan hakim pidana, yaitu barang-barang yang
berasal dari suatu kejahatan bukan dari pelanggaan, yang disebut dengan Corpora Delictie, misalnya uang palsu dari kejahatan pemalsuan uang, dan
barang-barang yang diunakan dalam melakukan kejahatan, yang disebut dengan Instrumental delictie, misalnya pisau yang digunakan dalam kejahan
pembunuhan. Berdasaran pasal 39 ayat 1, timbul suatu permasalahan dimana dinyatakan
barang milik terpidana bukan tersangka atau terdakwa barang itu menjadi milik terpidana saat pidana dijatuhkan. Maka timbul persoalan pada saat manakah
barang-barang yang dirampas itu harus menjadi milik terpidana? Apakah pada saat kejahatan dilakukan atau pada saat pidana dijatuhkan oleh Hakim.
29
Ibid, Hal.44
Meyranda Lista Purba : Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Produsen Psikotropika Menurut UU No.5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika Study Kasus Reg. No.3142Pid B2006PN.SBY, No. 256Pid2007PT.SBY, No.
455KPID,SUS2007, 2008. USU Repository © 2009
pada saaat pidana dijatuhkan , namun bukanlah selama jangka waktu antara sewaktu kejahatan dilakukan sampai saat hakim mejatuhkan putusan,
tersangkaterdakwa mempunyai kesempatan yang cukup untuk mengalihkan hak miliknya atas barang itu. Jika demikian, barang tersebut menjadi tidak dapat lagi
dirampas.
30
Maksud dari Pengumuman Putusan Hakim yang demikian ini adalah sebagai usaha preventif, mencegah bagi orang-orang tertentu agar tidak
melakukan tindak pidana yang sering dilakukan orang. Maksud yang lain adalah
3. Pengumuman keputusan Hakim