Teori Gabungan Teori-Teori Mengenai Tujuan Pemidanaan

Meyranda Lista Purba : Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Produsen Psikotropika Menurut UU No.5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika Study Kasus Reg. No.3142Pid B2006PN.SBY, No. 256Pid2007PT.SBY, No. 455KPID,SUS2007, 2008. USU Repository © 2009 tidak dijatuhkan pidana pihak-pihak yang terlibat 35

c. Teori Gabungan

. Karena titik tekan teori ini pada aspek kemanfaatn meemperbaiki pelaku dan mencegah orang lain melakukan kejahatan,teori relative melihat pada usaha untuk dengan menjatuhkan pidana dapat memperbaiki si penjahat agar menjadi orang baik, yang tidak akan melakukan kejahatan lagi. Apabila ada dua pendapat yang diametraal berhadapan satu sama lain, biasanya ada suatu pendapat ketiga yang berada di tengah-tengah.di samping teori absolute dan teori relative tentang hukum pidana, kemudian muncul teori ketiga, yang disatu pihak mengakui adanya unsur pembalasan dalam hukum pidana, tetapi lain pihak mengakui pula unsur memperbaiki penjahat yang melekat pada tiap pidana. Teori gabungan ini mendasarkan pidana pada asas pembalasan dan asas pertahan tata tertib masyarakat, dengan kata lain dua alasan ini adalah menjadi dasar dari penjatuhan pidana. Teori-teori gabungan ini dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: 1. Teori Gabungan Pertama Teori gabungan yang mengutamakan pembalasan, tetapi pembalasan itu tidak boleh melampui batas dari apa yang perlu dan cukup dan dapatnya dipertahankannya tata tertib masyarakat. Pendukung teori gabungan yang menitik beratkan pada pembalasan ini didukung oleh POMPE, yang berpandangan bahwa 35 Jimly Assiddigie, Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia , Bandung, :Angkasa, 1996, Hlm. 168 Meyranda Lista Purba : Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Produsen Psikotropika Menurut UU No.5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika Study Kasus Reg. No.3142Pid B2006PN.SBY, No. 256Pid2007PT.SBY, No. 455KPID,SUS2007, 2008. USU Repository © 2009 pidana tiada lain adalah pembalasan kepada penjahat, teteapi juga bertujuan untuk mempertahankan tata tertib hukum agar supaya kepentingan umum dapat diselamatkan dan terjamin dari kejahatan. Pakar hukum pendukung teori gabungan pertama ini ialah Ze venbergen yang berpendapat bahwa makna setiap pidana adalah suatu pembalasan, tetapi mempunyai maksud melindungi tata tertib hukum sebab pidana itu ialah mengembalikan dan memepertahankan ketaatan pada hukum dan pemerintahan. 2. Teori Gabungan yang Kedua Menurut Thomas Aquino, bahwa yang menjadi dasar pidana itu ialah kesejahteraan umum. Untuk adanya pidana maka harus adanya kesalahan pada pelaku perbuatan, dan kesalahan itu hanya terdapat pada perbuatan-perbuatan yang dilakukan dengan sukarela. Pidana yang dijatuhkan pada orang yang melakukan perbuatan yang dilakukan dengan sukarela inilah yang tiada lain bersifat pembalasan. Sifat membalas dari pidana adalah merupakan sifat umum dari pidana, tetapi bukan tujuan dari pidana, sebab tujuan pidana pada hakekatnya adalah pertahanan dan perlindungan tata tertib masyarakat. 36

4. Metode Penelitian