Penuntutan dan Pemeriksaan Sidang Perkara Psikotropika

Meyranda Lista Purba : Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Produsen Psikotropika Menurut UU No.5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika Study Kasus Reg. No.3142Pid B2006PN.SBY, No. 256Pid2007PT.SBY, No. 455KPID,SUS2007, 2008. USU Repository © 2009 tugasnya masing-masing. 57 Pengaturan hukum terhadap segala tindakan para penyelidik dan penyidik ialah sangat mutlak diperlukan. Hal ini untuk mencegah penyalahgunaan wewenang yang dapat merugikan hak-hak pribadi dari tersangka pelaku kejahatan di bidang psikotropikamaupun Negara dalam mewakili seliuruh masyarakat Indonesia.

2. Penuntutan dan Pemeriksaan Sidang Perkara Psikotropika

Pemeriksaan perkara psikotropika ini termasuk kedalam perkara yang didahulukan dari perkara lain untuk diajukan ke pengadilan guna pemeriksaan dan penyelesaian secepatnya, keputusan ini diambil kerana beberapa alasan dan alasan utamanya kerena kejahatan psikotropika dalah suatu tindak pidana yang dapat menimbulkan ketidakstabilan Negara dan dapat menghancurkan generasi penerus bangsa. 58 Persidangan perkara psikotropika yang diajukan pada pengadilan negeri Penuntutan perkara psikotropika tidak diatur khusus dalam undang-undang psikotropika. Oleh karena tidak ada aturannya maka berlaku ketentuan dalam Kitap Undang-Undang Hukum Acara Pidana mengenai penuntutan.Penuntutan perkara psikotropika dilakukan seperti menangani perkara biasa.Namun seperti yang telah diuraikan diatas penuntut umum perlu memperhatikan ketentuan undang-undang psikotropika tentang asas mendahulukan penyelesaian perkara psikotropika. 57 Ibid, Hal. 139 58 Lihat Ketentuan Pasal 58 Undang-Undang No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika Meyranda Lista Purba : Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Produsen Psikotropika Menurut UU No.5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika Study Kasus Reg. No.3142Pid B2006PN.SBY, No. 256Pid2007PT.SBY, No. 455KPID,SUS2007, 2008. USU Repository © 2009 disidangkan dengan cara pemeriksaan biasa karena pembuktian dan penerapan hukumnya tidak mudah. Bagi terdakwa perkara psikotropika yang diancam dengan pidana mati atau pidana penjara 15 lima belas tahun keatas atau bagi yang tidak mampu diancam pidana penjara 5 lima tahun ke atas, maka hakim wajib menunjuk penasehat hukum untuk mendampingi terdakwa di persidangan. Dalam persidangan hakim dapat memerintahkan terdakwa yang mengalami sindroma ketergantungan untuk menjalani pegobatan danatau perawatan. 59 59 Dani krisnawati, et al, Op. Cit Hal. 200-201. Meyranda Lista Purba : Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Produsen Psikotropika Menurut UU No.5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika Study Kasus Reg. No.3142Pid B2006PN.SBY, No. 256Pid2007PT.SBY, No. 455KPID,SUS2007, 2008. USU Repository © 2009

BAB III FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN

TIMBULNYA PRODUSEN PSIKOTROPIKA DI INDONESIA A . Faktor Hukum Semua orang di Indonesia tentu sudah mengetahui, bahwa negara Indonesia adalah negara hukum. Negara yang didasarkan atas hukum yang berlaku, baik hukum yang tertulis maupun hukum yang tidak tertulis, oleh karena itu semua warga negara Indonesia tanpa ada kekecualiannya, wajib taat kepada hukum. Tidak peduli rakyat kecil, pengusaha maupun pejabat tinggi wajib menaati hukum. Seluruh tindak tanduk atau perbuatan yang dilakukan di dalam negara kita, wajib didasarkan atas hukum yang berlaku. Demikian pula apabila terjadi pelanggaran maupun sengketa hukum diselesaikan secara hukum, 60 Yang diamaksud dengan faktor adalah hal atau keadaan yang akan tetapi masih banya faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya produsen psikotropika di Indonesia yang diakibatkan oleh faktor hukum yang belum dapat mengatur masyarakat seperti tujuan dibentuknya hukum tersebut. 60 Gatot, Supramono, Op.Cit Hlm. 6