Fitri Afriani S. : Rumah Sakit Jiwa Daerah Provins Sumatera Utara 1981-1990, 2009. USU Repository © 2009
serta bertanggungjawab atas pengadaan dan penyajian informasi obat yang siap pakai bagi semua pihak di rumah sakit, baik petugas maupun pasien.
Faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam pelayanan pada pasien meliputi: pelayanan yang cepat, ramah disertai jaminan tersedianya obat dengan kualitas baik,
harga yang kompetitif, adanya kerjasama dengan unsur lain di rumah sakit, seperti dokter dan perawat, faktor-faktor lain seperti lokasi apotik, kenyamanan, dan keragaman
komoditi. Standar Pelayanan Rumah Sakit yang dikeluarkan Departemen Kesehatan tahun
1990 menyebutkan bahwa sasaran pelayanan farmasi di rumah sakit diselenggarakan dan diatur untuk terselenggaranya pelayanan farmasi yang efisien dan bermutu berdasarkan
fasilitas dan standar yang ada. Untuk memenuhi standar pelayanan, maka rumah sakit juga harus memiliki
apotik. Adapun pelayanan apotik yang diberikan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut: Pasien non ASKES, termasuk di dalamnya pasien
yang tidak tertampung di ASKES, pasien ASKES yang terdiri dari ASKES PNS dan Askeskin
Dengan adanya Rumah Sakit Jiwa daerah Provinsi Sumatera Utara maka penderita gangguan jiwa dapat dirawat dan disembuhkan, sehingga mereka bisa kembali
kepada keluarganya masing-masing dan masyarakat tidak perlu cemas dengan mereka.
4.2. DALAM BIDANG PENDIDIKAN
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara tidak hanya mengubah masyarakat dalam bidang kesehatan saja tetapi juga dalam bidang pendidikan. Dalam
bidang pendidikan, Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara merupakan rumah
Fitri Afriani S. : Rumah Sakit Jiwa Daerah Provins Sumatera Utara 1981-1990, 2009. USU Repository © 2009
sakit pendidikan untuk mahasiswa Fakultas Kedokteran baik umum maupun khusus. Peranan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara dalam bidang pendidikan
adalah membantu Direktur dalam bidang pendidikan dan latihan terutama pada mahasiswa kesehatan seperti kedokteran, keperawatan, psikologi, dan mahasiswa
kesehatan masyarakat, karena diharapkan mereka bisa menjadi kader kesehatandi Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
29
Salah satu keunggulan utama rumah sakit pendidikan adalah kemampuan menemukan nilai-nilai kedokteran berbasis bukti evidence based medicine yang
kemudian dipakai dalam penentuan cara standar diagnosis dan penatalaksanaan penyakit. Tercapainya standar dalam penanganan penyakit ini juga sangat diperlukan dalam
perkembangan mutu pelayanan dunia kedokteran untuk mampu menjamin pelayanan bermutu kepada pasien dengan dasar ilmiah yang kuat.
Mahasiswa tersebut mempunyai kurikulum yang berlaku di Departemen Kesehatan dan Pendidikan Nasional yang mengharuskan bahwa setiap mahasiswa
memiliki potensi tertentu yang mencakup ketrampilan dan pengetahuan dalam kesehatan jiwa. Selain itu, mahasiswa harus mempunyai pengalaman praktek langsung agar menjadi
tenaga profesional yang berkualitas.
30
Pendidikan sangat penting dalam kehidupan, baik untuk diri sendiri maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan bekal pengetahuan yang dimiliki seseorang itu,
Dalam melengkapi pendidikannya Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara menyediakan asrama
mahasiswa yang diperlukan oleh mahasiswanya.
29
Wawancara dengan Nurhaidah pada tanggal 11 Februari 2009 di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara
30
Tjandra Yoga Aditama, opcit., hal. 239.
Fitri Afriani S. : Rumah Sakit Jiwa Daerah Provins Sumatera Utara 1981-1990, 2009. USU Repository © 2009
maka akan mambuatnya lebih mudah untuk menentukan suatu tindakan yang baik untuk dirinya sendiri dengan tidak merugikan orang lain. Rumah sakit juga harus mampu
menetapkan metodologi dan teknologi maju dalam pelayanan medis, serta menciptakan iklim yang kondusif untuk terselenggaranya pendidikan.
Fitri Afriani S. : Rumah Sakit Jiwa Daerah Provins Sumatera Utara 1981-1990, 2009. USU Repository © 2009
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN