Fasilitas rumah sakit jiwa

Fitri Afriani S. : Rumah Sakit Jiwa Daerah Provins Sumatera Utara 1981-1990, 2009. USU Repository © 2009 kesuksesan misi keagamaan. Dalam perkembangan selanjutnya, khususnya setelah Pemerintah Hindia Belanda meninggalkan Indonesia, maka pengelolaan pelayanan kesehatan dan rumah sakit di ambil alih oleh Pemerintah Indonesia dan lembaga-lembaga keagamaan pihak swasta. Dana untuk sebuah rumah sakit diperoleh dari sumbangan kemanusiaan. Hal ini tidak mengherankan jika dilihat dari awal berdirinya rumah sakit di Indonesia khususnya para zending yang mengambil dana dari summbangan kemanusiaan.

3.4 Fasilitas rumah sakit jiwa

Sesuai fungsinya, dimana rumah sakit adalah sebagai tempat untuk merawat orang sakit, pelayanan kesehatan, maka harus tersedia fasilitas-fasilitas yang memadai. DR. T.M. Panjaitan, SKM dalam bukunya yang berjudul Standar Pelayanan Rumah Sakit menerangkan bahwa rumah sakit yang standar harus memiliki farmasi, laboratorium, bank darah, radiologi, rehabilitas medis, pelayanan gizi dan lain-lain. Meskipun Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara belum memenuhi semua kriteria seperti apa yang dituturkan oleh DR.T.M. Panjaitan tersebut. Akan tetapi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara bisa menjalankan tugasnya sesuai dengan fungsinya. Sejak R pindah ke Jalan Tali Air pada tahun 1981, maka fasilitas yang ada pada rumah sakit jiwa sebelumnya dipindahkan ke rumah sakit jiwa yang baru yakni di jalan Tali Air. Adapun fasilitas-fasilitas yang ada di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara pada tahun 1981-1990 adalah ruang rawat inap dengan kapasitas 250 tempat tidur yang dibagi menjadi 4 ruangan, ruang rawat jalan 1 buah, gedung farmasiapotik 1 buah, laboratoium 1 buah, gedung administrasi 1 buah yang dibagi menjadi 2 tingkat. Sejak tahun 1981 Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Fitri Afriani S. : Rumah Sakit Jiwa Daerah Provins Sumatera Utara 1981-1990, 2009. USU Repository © 2009 ini juga melayani bimbingan sosial dan psikologi sehingga ada 1 buah ruangan untuk psikologi, apotik 1 buah, mesjid 1 buah, dapur masak 1 buah, ruang control 1 buah, mesin setrika 1 buah, mesin cuci 1 buah, dan peralatan lainnya seperti meja-meja dan kursi yang tidak dapat dihitung jumlahnya karena kursi-kursi yang rusak langsung diganti. Rumah sakit jiwa pada tahun 1981-1990 tidak mengalami penambahan fasilitas yang terlalu penting karena dana yang kurang sehingga fasilitas yang sudah ada, itulah yang mereka pakai. Fasilitas yang disediakan oleh pihak rumah sakit ini dinilai masih kurang. Masih banyak sekali yang harus ditambahkan. Misalnya saja mobil ambulance agar dapat digunakan sewaktu-waktu bila diperlukan.

BAB IV PERANAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH

PROVINSI SUMATERA UTARA

4.1 Dalam Bidang Kesehatan