Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka

Fitri Afriani S. : Rumah Sakit Jiwa Daerah Provins Sumatera Utara 1981-1990, 2009. USU Repository © 2009 dimana Rumah Sakit Jiwa ini mulai ditempati dan diresmikan. Tahun 1990 merupakan akhir pembahasan batas waktu penelitian.

1.2. Rumusan Masalah

Penulisan sejarah harus memiliki permasalahan pokok yang spesifik untuk dijadikan tempat berpijak dalam penelitiannya dan sekaligus dapat mempermudah pemecahan masalah tersebut. Rumusan masalah merupakan awal dari segenap proses ilmiah. Tanpa rumusan masalah tidak akan ada penelitian ilmiah karena masalah merupakan jantung atau inti dari setiap rencana penelitian ilmiah. Masalah yang dirumuskan sangat menentukan keberhasilan suatu penulisan. 7 1. Bagaimana keberadaan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara ? Adapun yang menjadi masalah, antara lain: 2. Bagaimana peranan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara ?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui, antara lain: 1. Keberadaan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera 2. Peranan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Adapun Manfaat Penelitian ini antara lain: 1. Sebagai sumber informasi tentang Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara 2. Sebagai sumber informasi untuk Departemen Sejarah tentang penulisan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

1.4. Tinjauan Pustaka

7 Wasri Wasmanto, Pedoman Tehnik Penulisan Skripsi, Jakarta : Bumi Aksara, 1993, hal.10 Fitri Afriani S. : Rumah Sakit Jiwa Daerah Provins Sumatera Utara 1981-1990, 2009. USU Repository © 2009 Ada beberapa kerangka pemikiran yang diambil sebagai bahan acuan telaah pustaka diantaranya buku T.M. Panjaitan yang berjudul, “Standar Pelayanan Rumah Sakit, Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan”. Beliau menjelaskan bahwa, ada hal-hal yang menjadi persyaratan yang harus dipenuhi sebuah rumah sakit. Setiap rumah sakit pemerintah maupun swasta harus menerapkan standar dan kriteria agar dapat mencapai pelayanan yang bermutu. Pelayanan rumah sakit merupakan pelayanan yang profesional terhadap pasien tanpa memandang latar belakang pasien, dan para dokter harus dapat menjaga kode etika kedokteran sehingga pasien merasa puas dan nyaman. Selanjutnya menjelaskan tentang hal-hal yang diperlukan dalam rumah sakit. Rumah sakit tidak saja berfungsi sebagai tempat berbagai profesi melakukan kegiatan untuk mencari nafkah, serta menjadi tempat berbagai kegiatan mencari keuntungan dari penjualan obat atau pemakaian peralatan kedokteran tetapi bagaimana rumah sakit dapat berpegang pada misi sosial untuk menyembuhkan orang sakit, sekaligus menjelaskan bahwa rumah sakit harus memberikan fasilitas yang layak bagi pasien. Laksono Trisnantoro dalam bukunya “ Memahami Penggunaan Ilmu Ekonomi Dalam Manajemen Rumah Sakit”, banyak menceritakan tentang sejarah berdirinya rumah sakit di Indonesia, mulai dari awal hingga perkembangannya. Dalam buku ini dijelaskan latar belakang berdirinya rumah sakit di Indonesia. Di samping itu juga membahas peranan yang dilakukan oleh orang Eropa dalam perkembangan rumah sakit di Indonesia termasuk pengaruh misi zending yang memberikan perubahan penting bagi perkembangan rumah sakit. Sejarah perkembangan sistem manajemen rumah sakit di Indonesia dari masa Kolonial Belanda hingga masa Perang Kemerdekaan. Menurut Laksono Trisnantoro Fitri Afriani S. : Rumah Sakit Jiwa Daerah Provins Sumatera Utara 1981-1990, 2009. USU Repository © 2009 dengan berpijak pada akar sejarah, maka keadaan rumah sakit di Indonesia dapat dibahas secara berkelompok yaitu: Rumah Sakit Pemerintah, Rumah Sakit Swasta Keagamaan, hingga rumah sakit swasta yang mencari keuntungan. Sistem ekonomi berperan penting dalam sebuah rumah sakit karena dapat merubah berbagai hal di dalam rumah sakit, termasuk para profesional di rumah sakit dimana pola hidup mereka cenderung bergerak ke arah budaya global yang berorientasi pada materi. Selanjutnya manajemen dalam rumah sakit sangat penting dalam sebuah rumah sakit, sekaligus membahas sistem menejemen rumah sakit dalam perspektif sejarah, mulai dari perkembangnnya sampai kepada pendanaannya sehingga sebuah rumah sakit bisa bertahan. Soedarmono Soejitno dkk., bukunya yang berjudul “ Reformasi Perumahsakitan Indonesia” mengatakan bahwa rumah sakit pertama yang berdiri di negara ini adalah milik swasta, yaitu rumah sakit yang dimiliki VOC. Pada awalnya pelayanannya hanya eksklusif untuk orang Eropa. Kemudian orang non-Eropa pegawai VOC juga diperbolehkan berobat, tetapi tempat, fasilitas dan pelayanannya dibedakan dengan pasien Eropa. Ketika VOC jatuh bangkrut kemudian diambil alih oleh pemerintah Kolonial Belanda, namun tetap saja kepentingan rakyat banyak merupakan prioritas rendah. Penduduk pribumi mulai mendapat perhatian ketika para misionaris kristen datang yang kemudian diikuti oleh berbagai organisasi sosial keagamaan seperti Muhammadiyah. Maka dapat disimpulkan bahwa kecuali rumah sakit milik organisasi sosial keagamaan, orientasi utama dari pelayanan rumah sakit selama masa penjajahan adalah memaksimalkan keuntungan penguasa. Menurut Soedarmono Soejitno dkk. bahwa faktor yang menyebabkan perubahan lingkungan pada rumah sakit, dimana perubahan lingkungan membimbing organisasi Fitri Afriani S. : Rumah Sakit Jiwa Daerah Provins Sumatera Utara 1981-1990, 2009. USU Repository © 2009 untuk memiliki orientasi kedepan demi kelangsungan hidup dan perkembangannya. Orientasi organisasi ini disebut orientasi strategis. Orientasi strategis membentuk pola organisasi dalam beradaptasi terhadap perubahan lingkungannya dan merupakan kunci dari keberlangsungan serta perkembangan organisasi di masa mendatang.

1.5. Metode Penelitian