Penyerapan Tenaga Kerja di Sektor Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

Fitri Afriani S. : Rumah Sakit Jiwa Daerah Provins Sumatera Utara 1981-1990, 2009. USU Repository © 2009 menjadi rumah sakit jiwa rujukan bagi rumah sakit lain yang ada di Provinsi Sumatera Utara.

3.2 Penyerapan Tenaga Kerja di Sektor Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

Kegiatan manajemen sumber daya manusia, atau disebut juga manajemen ketenagaan, di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara dapat meliputi berbagai proses seperti penerimaan pegawai, penempatan pegawai, kompensasi kerja, pengembangan mutu dan karier pegawai serta penghentian kerja di rumah sakit. Ruang lingkup manajemen tenaga kerja mulai dari perencanaan, seleksi, pelatihan, pengembangan, evaluasi, gaji, disiplin dan masa pensiun. 14 Sejak tahun 1981 Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara ini hanya memiliki 1 orang dokter spesialis jiwa yang dibantu oleh tenaga perawat dan bidan sebanyak 40 orang. Baru pada tahun 1986 dokter spesialis bisa bertambah menjadi 2 orang. Dari hal ini dapat dilihat bahwa produksi dokter spesialis masih sangat rendah dibandingkan dengan kebutuhan. Hal ini sangat wajar sekitar 80 dari dokter spesialis yang bekerja di rumah sakit swasta adalah tenaga yang masih bekerja di rumah sakit pemerintah, sehingga sangat berpengaruh terhadap produktivitas mereka di rumah sakit pemerintah. Untuk menjalankan operasionalnya, Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara harus di dukung oleh sumber daya manusia. Namun sejak tahun 1981-1990 Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara tetap mengalami kekurangan tenaga kerja. 15 14 Tjandra Yoga Aditama, Manajemen Administrasi Rumah Sakit, Jakarta : Universitas Indonesia, 2003,hal 38. 15 Soedarmono Soejitno, opcit., hal 194 Oleh sebab itu perubahan ketentuan dokter spesialis untuk bekerja pada Fitri Afriani S. : Rumah Sakit Jiwa Daerah Provins Sumatera Utara 1981-1990, 2009. USU Repository © 2009 rumah sakit swasta berdasarkan Permenkes No. 415a Tahun 1987 tentang Peningkatan Efisiensi Kerja Tenaga Medik di Rumah Sakit Pemerintah perlu diganti dengan peraturan yang memungkinkan rumah sakit dapat memanfaatkan dokter spesialis ke rumah sakit swasta. Adapun pegawai yang bekerja di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara terdiri dari: a. PNS berjumlah 77 orang. 16 b. Tenaga tidak tetap dengan masa bakti selama 3 tahun c. Honorer dengan masa kerja 1 tahun anggaran dan dapat diagkat kembali Ketenagaan PNS tahun 1981-1990 adalah sebagai berikut Pekerjaan Jumlah Ahli penyakit dalam 1 orang Ahli Jiwa 2 orang Dokter Umum 1 orang Dokter Gigi 2 orang Apoteker 2 orang Psikolog 2 orang Sarjana Lainnya 5 orang Perawatan 23 orang Non Perawatan 8 orang Non Medis 31 orang 16 Lihat Tabel Fitri Afriani S. : Rumah Sakit Jiwa Daerah Provins Sumatera Utara 1981-1990, 2009. USU Repository © 2009 Jumlah 77 orang Ketenagaan di luar data di atas terdiri dari Dokter PTT yang berjumlah 10 orang, Honorer berjumlah 16 orang yang terdiri dari satpam sebanyak 12 orang, administrasi sebanyak 4 orang, cleaning service sebanyak 2 orang dan juru masak sebanyak 2 orang. Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa jumlah tenaga medis sangat kecil sekali bila dibandingkan dengan jumlah pasien penderita gangguan jiwa yang masuk setiap tahunnya pada tahun 1981-1990. Kebanyakan dari tenaga medis tidak tertarik untuk bekerja di rumah sakit jiwa karena gaji mereka yang sedikit dan harus berhadapan dengan penderita gangguan jiwa. Hal ini membuat rumah sakit jiwa sangat membutuhkan tenaga medis jika melihat jumlah pasien di rumah sakit jiwa ini. Sejak tahun 1981- 1984 rata- rata setiap tahunnya pasien yang masuk bisa mencapai 928 orang, dan pasien yang dirawat jalan sekitar 5793 orang. 17 Karena kurangnya tenaga medis, maka pihak rumah sakit menggunakan tenaga para penderita gangguan jiwa untuk membantu mengerjakan tugas-tugas yang dianggap mereka mampu untuk melakukannya. Tidak semua mereka bekerja, hanya penderita yang Dengan bertambahnya tahun jumlah pasien di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara terus meningkat. Hal itu bisa diketahui karena tahun 1985-1990 pasien yang masuk setiap tahunnya mencapai 974 dan pasien yang rawat jalan berkisar 6725. Rumah sakit seringkali menghadapi masalah kekurangan tenaga, jumlah tenaga yang dibutuhkan di rumah sakit terus meningkat karena pelayanan yang diberikan juga makin beragam serta makin canggih. Kurangnya tenaga dapat membuat beban kerja jadi bertambah, sehingga mutu kerja menjadi menurun. 17 Wawancara dengan Sahriwirda pada tanggal 28 November 2008 di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Fitri Afriani S. : Rumah Sakit Jiwa Daerah Provins Sumatera Utara 1981-1990, 2009. USU Repository © 2009 hampir sembuh dan yang sadar yang membantu melakukan tugas-tugas seperti mengangkat air untuk membersihkan ruangan, membeli sesuatu, memotocopy dan lain- lain. Hal itu juga dilakukan sekaligus untuk melatih mental mereka. 18 b. Kepala Sub Bidang Pelayanan Medis II Upaya menanggulangi keluhan kurangnya pegawai adalah dengan mencoba menarik pegawai baru dengan memperbaiki kondisi lingkungan pekerjaan di rumah sakit, menaikkan kompensasi serta membuat jenjang karir yang jelas.

3.3. Manajemen Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara