Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

Fitri Afriani S. : Rumah Sakit Jiwa Daerah Provins Sumatera Utara 1981-1990, 2009. USU Repository © 2009 2. Memudahkan keberadaan para pasien dengan memberi mereka perlindungan terhadap faktor-faktor lingkungan yang memicu dan memperberat kesakitan mereka 3. Menyediakan perhatian yang mendukung, hubungan perseorangan, dan kesempatan-kesempatan untuk pengungkapan diri serta konseling psikiatri. Dalam rangka mempermudah penyembuhan dan pemulihan kesakitan mental, rumah sakit tersebut merupakan sebuah lingkungan yang berpengaruh, yaitu melindungi, aman, dapat diperkirakan, hangat, memberikan perhatian, dan pemeliharaan.

BAB III KEBERADAAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH

PROVINSI SUMATERA UTARA

3.1 Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara tidak terlepas dari besarnya peranan Belanda di Indonesia dengan cara mendirikan rumah sakit di Indonesia. Meskipun awalnya mereka mendirikan rumah sakit hanya untuk kepentingan mereka namun bangsa Indonesia bisa memanfaatkan rumah sakit tersebut untuk kepentingan rakyat. Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara ini mempunyai sejarah yang cukup panjang karena berkaitan dengan penjajahan kolonial di Indonesia. Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara ini awalnya berdiri di Glugur pada tahun 1935. Fitri Afriani S. : Rumah Sakit Jiwa Daerah Provins Sumatera Utara 1981-1990, 2009. USU Repository © 2009 Dalam tahun 1946, karena sebagian rumah sakit dipergunakan oleh tentara sekutu, maka berturut-turut pasien dipindahkan ke Dolok Merangir dan ke rumah penjara Pematang Siantar. Pada tanggal 15 Juni 1958 rumah sakit ini pindah ke Jalan Timor no.10 Medan yang memiliki 250 buah tempat tidur dan hanya memiliki 1 orang dokter spesialis. Tenaga perawat dan bidan pada waktu itu mencapai 40 orang dengan fasilitas laboratorium farmasi, bimbingan sosial, dan psikologi. Rumah sakit ini kemudian dipindahkan lagi karena adanya perubahan tata kota, dimana rumah sakit yang baru berada di Jalan Tali Air No.21 Medan yang diresmikan pada tahun 1981. Pelayanan yang diberikan sejak tahun 1981 tidak jauh berbeda dari rumah sakit sebelumnya. Namun, perlahan rumah sakit ini mengalami perkembangan. Adapun kondisi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara ini yang beralamat di Jalan Letjend. Jamin Ginting No.10 mempunyai luas tanah 38.210 m2 dengan luas bangunan 9.410 m2. Rumah sakit ini merupakan satu-satunya Rumah Sakit Jiwa Pemerintah yang ada di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki kemampuan pelayanan diklasifikasikan kelas A. Selain melaksanakan pelayanan kesehatan jiwa juga menyelenggarakan pendidikan. Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara mempunyai visi dan misi yang baik dalam melayani pasiennya dimana visinya adalah menjadikan pelayanan kesehatan jiwa dan fisik yang terbaik secara profesionalisme untuk kepuasan masyarakat. Visi dapat dimiliki bila ada kemampuan untuk mengantisipasi masa depan dengan wawasan dan Fitri Afriani S. : Rumah Sakit Jiwa Daerah Provins Sumatera Utara 1981-1990, 2009. USU Repository © 2009 perspektif yang jernih. Selain itu, sebagai cita-cita, visi tidak juga dapat lepas dari nilai- nilai dasar universal maupun nilai-nilai dasar nasional. 11 1. Melaksanakan pelayanan kesehatan jiwa dan fisik yang terpadu. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan jiwa dan fisik yang terpadu di rumah sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan sehari-hari di Rumah Sakit Jiwa itu sendiri. Semua pihak yang terkait dalam rumah sakit tersebut, mulai dari pimpinan, para dokter, sampai profesional lainnya serta staf pada umumnya perlu menyadari kenyataan itu. Adapun misi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut: Sejak Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara ini menjadi milik pemerintah yang berada di bawah pembinaan Direktorat Kesehatan Jiwa, pelayanan yang diberikan sudah jauh berbeda dibandingkan pada masa kolonial. Dimana Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara ini berupaya melaksanakan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi dan profesional dengan dilandasi sentuhan manusiawi serta terjangkau bagi masyarakat. 2. Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan gangguan jiwa dan masalah psikososial di masyarakat. Untuk meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan tersebut maka Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara ini melibatkan orang-orang yang profesional dalam bekerja. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan bersosialisasi dengan pasien 11 Soedarmono Soejitno, opcit., hal 94. Fitri Afriani S. : Rumah Sakit Jiwa Daerah Provins Sumatera Utara 1981-1990, 2009. USU Repository © 2009 gangguan jiwa, karena untuk menyembuhkan pasien gangguan jiwa dibutuhkan peran tenaga dokter dan perawat bahkan keluarga dari pasien. 3. Menyediakan dan mengembangkan fasilitas pendidikan, pelatihan dan penelitian dalam bidang pelayanan kesehatan jiwa. Hal ini dilakukan agar orang-orang yang sudah dilatih dapat menangani masalah gangguan jiwa di masa mendatang. 4. Meningkatkan upaya profesionalisme dan sumber daya manusia melalui, ketrampilan dan etika profesi. 12 Misi rumah sakit merupakan pernyataan mengenai mengapa sebuah rumah sakit didirikan, apa tugasnya dan untuk siapa rumah sakit tersebut melakukan kegiatan. Dalam hal ini setiap tenaga kerja dituntut untuk bisa mempertanggungjawabkan tugas-tugas mereka. 13 1. Membantu Kepala Daerah dalam menyelengarakan pelayanan, pencegahan, peningkatan, pemulihan dan rehabilitasi di bidang kesehatan jiwa bagi masyarakat Sumatera Utara. Dalam hal ini yang bertugas untuk membantu Kepala Daerah adalah Direktur, yang selalu mengupayakan peningkatan mutu di Rumah Sakit Jiwa. Serta mengadakan rehabilitasi dimana tugasnya pada rehabilitasi medis yaitu mengadakan pengobatan-pengobatan untuk pasien. Selain visi dan misi setiap rumah sakit juga mempunyai tugas. Adapun tugas pokok Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut: 12 Wawancara dengan Sahriwirda pada tanggal 28 November 2008 di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara 13 Soedarmono Soejitno, opcit., hal 97. Fitri Afriani S. : Rumah Sakit Jiwa Daerah Provins Sumatera Utara 1981-1990, 2009. USU Repository © 2009 2. Sebagai tempat pendidikan, latihan dan penelitian, pengembangan bagi tenaga di bidang kesehatan jiwa. Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara menerima mahasiswa dari instansi lain yang ingin menambah wawasannya terhadap rumah sakit dan pasien serta menerima mahasiswa yang ingin melakukan praktek. Dimana, mereka dididik dan dilatih untuk bisa menjadi tenaga kerja di rumah sakit tersebut. Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara didirikan dengan tujuan antara lain: 1. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan pelayanan kesehatan jiwa dan kesehatan umum. Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara selalu berupaya untuk mengembangkan pelayanan kesehatan jiwa dan kesehatan umum dengan tidak mempersulit para pasien yang kekurangan dana karena Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara ini masuk kedalam anggaran APBD. 2. Mencegah masyarakat dari penyalahgunaan obat kerasnarkoba. Hal ini dibuktikan dengan dibangunnya ruangan rehabilitasi. 3. Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia kesehatan jiwa. Sejak tahun 1981 Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara mengalami kekurangan tenaga kerja. Oleh sebab itu setiap tenaga kerja harus mampu bekerja optimal sehingga perlu ditingkatkan kompetensi sumber daya manusia. 4. Mengembangkan peran Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara sebagai pusat rujukan dan ilmu kesehatan jiwa di provinsi Sumatera Utara. Dengan kemampuan pelayanan yang dimiliki Rumah Sakit Jiwa ini telah mampu Fitri Afriani S. : Rumah Sakit Jiwa Daerah Provins Sumatera Utara 1981-1990, 2009. USU Repository © 2009 menjadi rumah sakit jiwa rujukan bagi rumah sakit lain yang ada di Provinsi Sumatera Utara.

3.2 Penyerapan Tenaga Kerja di Sektor Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara