2 Peran Serta ORARI Sebagai Media Komunikasi dalam Pembangunan Nasional

4. 2 Peran Serta ORARI Sebagai Media Komunikasi dalam Pembangunan Nasional

Sudah bukan menjadi rahasia umum kiranya bahwa masalah komunikasi memegang peranan yang amat penting dalam setiap nafas kehidupan masyarakat luas. Teknologi mutakhir selalu berusaha untuk dapat memberikan kemudahan- kemudahan yang dituntut oleh penggunaannya. Walaupun pada saat ini dengan mudah kita dapati berbagai bentuk dan macam peralatan komunikasi yang dipasarkan di tanah air kita ini, namun tidak semuanya selalu dapat memenuhi kebutuhan yang diharapkan. Oleh karenanya, kehadiran ORARI yang pada dasarnya bersandarkan pada para penggemar dan pecinta komunikasi, merupakan sebuah organisasi yang sangat banyak membantu pemerintah terutama dalam bidang komunikasi dengan cara memanfaatkan kegunaannya bagi tugas-tugas kemanusiaan dalam berbagai bentuk dan manifestasinya. Secara tidak langsung ORARI banyak memberikan manfaat, sebab ORARI adalah tempat pendidikan non formal. Atas kemauan sendiri anggotanya harus terus belajar berbagai pengetahuan ilmu komunikasi, merakit radio, elektro, antena, dan sebagainya. Berkomunikasi dengan negara luar harus bisa berbahasa inggris. Ujian untuk kenaikan tingkat diperlukan berbagai persyaratan, salah satu diantaranya yaitu harus bisa mengirim dan menerima morse, serta bisa berbahasa inggris. Dari segi income pemasukan untuk pemerintah dapat dilihat dari sudut iuran anggota dapat dihitung, dan lainnya setiap bulannya ada ratusan QSL Card Alex Boby Irvanda Hutasoit : Organisasi Amatir Radio Indonesia Di Sumatera Utara 1968-1988, 2007 USU e-Repository © 2009 38 yang beredar di dalam maupun ke luar negeri yang semuanya tentu berperangko. Untuk meningkatkan pariwisata, QSL Card yang dikirimkan ke luar negeri umumnya punya latar belakang pengetahuan tentang pariwisata alam Indonesia. Usaha yang telah dilaksanakan ORARI dalam mengabdikan diri kepada masyarakat dan negara memang kelihatannya sudah banyak. Partisipasi ORARI telah muncul dalam setiap kegiatan Daerah maupun Nasional. Hal ini dapat dilihat dalam peran sertanya mengisi setiap kegiatan-kegiatan kemanusiaan seperti SAR, Bencana Alam, dan lain-lainnya. ORARI Sumatera Utara telah berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi tugasnya sesuai dengan Peraturan Pemerintah. Sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, Salah satu tujuan ORARI adalah mengabdi kepada negara dan masyarakat, bukan memisahkan diri. Akibat logis dari kenyataan ini, maka ORARI diharuskan dapat membantu Pemerintah dalam pengabdiannya kepada masyarakat dengan memanfaatkan kemampuannya, yaitu antara lain komunikasi radio. Ketentuan tidak membenarkan ORARI dengan fasilitasnya dijadikan sistem komunikasi dinas instansi Pemerintah atau badan bukan Pemerintah. Di samping itu tidak semua orang dapat menghubungi instansi Pemerintah atau badan lainnya secara gampang dan cepat, karena mereka tidak mempunyai sarana atau tidak mampu mencapai dan menggunakan sarana yang ada, sedangkan mereka perlu menghubungi instansi badan tersebut dalam rangka penyelamatan jiwa manusia serta harta benda. Di sini ORARI dapat mengambil peranan dengan 38 QSL Card adalah konfirmasi dari komunikasi dan report, berfungsi sebagai koleksi, rekaman kenangan, bukti prestasi, syarat untuk mendapatkan penghargaan dan kenaikan tingkat. Alex Boby Irvanda Hutasoit : Organisasi Amatir Radio Indonesia Di Sumatera Utara 1968-1988, 2007 USU e-Repository © 2009 kegiatan Public Service-nya. Untuk itu, ORARI membagi Public Service menjadi 2 dua sub kegiatan yaitu : Penyelenggaraan Jaringan komunikasi atas prakarsa sendiri yang dinamakan Traffic Net dengan traffic Handling-nya, dan Penyelenggaraan Emergency Communication Service dengan menyediakan Jaringan Komunikasi Darurat atas permintaan. Traffic Handling merupakan suatu kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan berita yang dilakukan melalui Traffic Net atau Non Net Traffic Activities. Suatu penyampaian dan penerimaan pesan berita traffic melalui Rag Chewing kegiatan berkomunikasi antar Amatir Radio yang paling tua dan populer di udara serta menyangkut suatu subyek atau topik atau bukan Traffic Net untuk disampaikan ke alamatnya, dinamakan Non Net Traffic Activities. Pengirim pesan berita adalah seorang Amatir Radio biasa atau mereka yang memang ditugaskan sebagai operator pada suatu stasiun yang berada pada lokasi rawan. Penerima pesan berita adalah seorang Amatir Radio atau stasiun Zulu yang diadakan dalam rangka Traffic Net, antara lain seperti Stasiun Zulu yang berada di Pemda, Kodim, Polres, dan Rumah Sakit. Perlu dijelaskan sekali lagi bahwa stasiun Zulu yang berada di instansi Pemerintah, ABRI, dan Rumah Sakit itu bukan sarana komunikasi dinas instansi tersebut, tetapi adalah sarana komunikasi antar Stasiun Radio Amatir dalam rangka Traffic Handling ini. Pesan berita yang dapat dikirim dan diterima adalah informasi yang perlu disampaikan secara cepat dan menyangkut penyelamatan jiwa manusia serta harta benda. Pengecualian untuk ini, hanya atas permintaan Pemerintah yang berwenang. Kebenaran pesan berita harus dipertanggungjawabkan oleh kebenaran identitas Operator Pengirim dan Stasiun Radio Amatirnya. Alex Boby Irvanda Hutasoit : Organisasi Amatir Radio Indonesia Di Sumatera Utara 1968-1988, 2007 USU e-Repository © 2009 Emergency Communication Service adalah setiap peyelenggaraan Bantuan Komunikasi Radio atas permintaan, dengan kata lain dapat juga dinamakan Bantuan Komunikasi Darurat atau BANKOMDAR, dan sesuai namanya, komunikasi itu bersifat darurat. Ada 2 dua macam bantuan yang diselenggarakan oleh ORARI yaitu : 1 Bantuan Komunikasi Cadangan Nasional atau BANKOMCADNAS. Sistem bantuan ini dilaksanakan apabila pesan berita dengan Traffic Handling menyangkut tidak berfungsinya Sistem Komunikasi Normal dalam kondisi Darurat Komunikasi, dan memerlukan Bantuan Komunikasi Darurat sebagai pengganti sementara . Tim ini tidak diperintahkan kepada instansi yang dibantu, tetapi hanya berstatus bantuan langsung. 2 Bantuan Komunikasi Kemanusiaan atau BANKOMMAN. Apabila pesan berita melalui Traffic Handling menyangkut keperluan Bantuan Komunikasi Darurat, karena akan dikerahkannya suatu badan seperti tim SAR yang dalam rangka tugasnya memerlukan sistem komunikasi, maka ORARI harus mengerahkan tim BANKOMMAN-nya untuk dibawahperintahkan kepada badan yang dibantu. Tim ini harus mempunyai keterampilan bergerak mengikuti gerakan badan yang dibantu. Komunikasi kedua sistem bantuan ini tetap dinamakan Komunikasi Darurat. BANKOMCADNAS diselenggarakan dalam rangka Darurat Komunikasi, sedangkan BANKOMMAN dalam rangka Kemanusiaan dan dalam kondisi biasa sehari-hari . Penyelenggaraan bantuan-bantuan seperti ini juga Alex Boby Irvanda Hutasoit : Organisasi Amatir Radio Indonesia Di Sumatera Utara 1968-1988, 2007 USU e-Repository © 2009 dilaksanakan tidak hanya dalam kategori Darurat saja, seperti halnya BANKOM untuk Pemilu dan PON ataupun beberapa kegiatan penting lainnya yang ada di Indonesia khususnya Sumatera Utara, serta musibah-musibah yang terjadi melalui Team Emergency Service. Team Emergency Service TES adalah suatu misi ORARI khususnya ORARI Sumatera Utara untuk membantu masyarakat yang membutuhkan komunikasi dalam kegiatannya. Team Emergency Service ini bukan suatu wadah untuk gagah-gagahan, dan bukan terbatas kepada anggota-anggota tertentu. TES adalah salah satu bidang di bawah operasional yang memberikan bantuan kemanusiaan baik diminta ataupun tidak pada setiap musibah yang menimpa masyarakat. Banyak event dan peristiwa-peristiwa yang telah diikuti dan dibantu oleh TES, diantaranya yang dapat disebutkan sebagai contoh yaitu : a. Musibah-musibah seperti tanah longsor di Tarutung, air bah di Sembahe, kebakaran di Pasar Ikan Lama, kecelakaan-kecelakaan pesawat yang terjadi di wilayah Sumatera Utara seperti kecelakaan pesawat Hercules AURI di Gunung Sibayak tahun 1985, b. Bantuan-bantuan Kamtibmas, misalnya kerjasama dengan Polri, kerjasama dengan KODAU I Medan, Hari ABRI, kerjasama dengan KODAM II dalam pengamanan PEMILU tahun 1982 – 2004. c. Kerjasama ORARI dengan PRAMUKA dalam kegiatan Jambore On The Air JOTA , dimana ORARI berperan di bidang komunikasi dalam mensukseskan kegiatan-kegiatan JOTA Alex Boby Irvanda Hutasoit : Organisasi Amatir Radio Indonesia Di Sumatera Utara 1968-1988, 2007 USU e-Repository © 2009 d. Bantuan-bantuan komunikasi, misalnya komunikasi ujian masuk Proyek Perintis I USU tahun 1983, bantuan komunikasi untuk Wapres yang datang ke Sumatera Utara dalam rangka meresmikan Proyek Tangga II – PLTA Asahan tahun 1983, dan lain-lain 39 . Selain beberapa kegiatan di atas, ORARI juga mempunyai sebuah kegiatan yang dinamakan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat PPGD . Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kegiatan kemanusiaan dari ORARI Sumatera Utara. Umumnya kegiatan ini diarahkan kepada rumah sakit-rumah sakit yang ada di Sumatera Utara khususnya di kota Medan. Adapun bentuk bantuan yang dapat diberikan oleh PPGD ini adalah : a. Pelayanan informasi pertolongan bagi penderita gawat darurat melalui komunikasi radio, misalnya ada seorang yang membutuhkan pertolongan maka dengan menghubungi PPGD dan melaporkan situasi dan bantuan yang dibutuhkan maka dia akan segera diberikan pertolongan oleh dokter- dokter yang juga sebagai anggota ORARI. b. Supervisi medis bagi penderita gawat darurat melalui komunikasi radio, misalnya tanpa harus ke rumah sakit seseorang akan diberikan petunjuk dan arahan mengenai pertolongan yang akan diberikan kepada si penderita yang terlebih dahulu dilaporkan situasi dan kondisinya. c. Komunikasi antar rumah sakit untuk penanggulangan penderita gawat darurat, misalnya antara rumah sakit yang satu dengan yang lainnya dapat saling bertukar informasi mengenai keadaan dan kondisi masing-masing rumah sakit, baik itu para pasien dan dokter yang menangani sehingga 39 Bulletin ORARI Daerah Sumatera Utara – Aceh, Tahun Ke 5 Agustus 1981, hlm. 15-17 Alex Boby Irvanda Hutasoit : Organisasi Amatir Radio Indonesia Di Sumatera Utara 1968-1988, 2007 USU e-Repository © 2009 apabila ada pasien yang membutuhkan pertolongan maka dengan bantuan ini akan lebih mudah untuk dirujuk ke rumah sakit yang mana yang sedang ada dokter yang siap sedia untuk memberikan pertolongan. d. Permintaan persiapan penerimaan penderita gawat darurat beserta penanggulangannya, misalnya ada seorang korban kecelakaan dan ia butuh pertolongan, maka dengan bantuan PPGD ini dapat menghubungi rumah sakit terdekat untuk dapat segera memberikan bantuan atau juga mempersiapkan apa saja yang dapat dibuat apabila si pasien datang, ehingga tidak ada lagi yang namnya menunggu. e. Hal-hal lain yang menyangkut pelayanan penderita gawat darurat 40 . Adapun klasifikasi dari penderita gawat darurat tersebut seperti : a. Kecelakaan lalu lintas dengan cedera berat yang mengancam jiwa penderita. b. Kecelakaan dalam suatu pekerjaan dengan cedera berat yang mengancam jiwa penderita. c. Penyakit yang dapat segera menyebabkan kematian seperti serangan jantung, kegagalan pernapasan, pendarahan yang hebat, kehilangan kesadaran yang tiba-tiba oleh sebab apapun, dan lain lain. Kemampuan ORARI untuk mengcover semua daerah merupakan satu potensi yang sangat besar yang dapat disumbangkan bagi masyarakat. Jumlah anggota ORARI yang berkeliaran setiap saat di setiap tempat akan dapat memberikan laporan pandangan mata yang berharga bila melihat satu kejadian yang menyangkut masalah masyarakat dan dapat melaporkan sedini mungkin 40 Bulletin Organisasi Amatir Radio Indonesia Daerah Sumatera Utara, No.3+4 Tahun ke IX April 1985 Alex Boby Irvanda Hutasoit : Organisasi Amatir Radio Indonesia Di Sumatera Utara 1968-1988, 2007 USU e-Repository © 2009 kepada orang yang tepat untuk dapat menangani masalah yang terjadi. Kebanyakan hal-hal yang dilaporkan adalah bencana alam, kebakaran, kecelakaan lalulintas, perampokan pengrusakan, kemacetan lalu lintas, demonstrasi, dan lain sebagainya. Banyak surat-surat dan piagam penghargaan telah diterima dari pejabat- pejabat tinggi di daerah Sumatera Utara baik untuk ORARI maupun untuk anggota Team Emergency. Ini membuktikan bahwa TES berhasil dalam misinya membantu dan memberikan peran kepada negara dan masyarakat dalam menjalankan fungsi demi kemajuan Pembangunan Nasional 41 .

4. 3 Dampak dan Respon masyarakat terhadap ORARI