2 Rumusan Masalah 3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 4 Tinjauan Pustaka

khusus menangani segala sesuatunya yang menyangkut kegiatan radio amatir yaitu Organisasi Amatir Radio Indonesia ORARI . Organisasi Amatir Radio Indonesia ORARI berdiri secara nasional pada tanggal 9 Juli 1968 di Jakarta. Dikatakan berdiri secara nasional karena ORARI berdiri resmi serentak di seluruh Indonesia, termasuk di Sumatera Utara. ORARI ini merupakan wadah komunikasi radio resmi pertama di Indonesia. ORARI merupakan suatu bentuk organisasi yang bertujuan untuk membantu pemerintah dalam pengawasan dan penggunaan gelombang radio, khususnya yang dialokasikan bagi kegiatan radio amatir dan juga memberikan dukungan komunikasi kepada masyarakat apabila diperlukan dalam rangka penyelamatan jiwa dan harta benda dengan tata cara yang dibenarkan bagi amatir radio 8 .

1. 2 Rumusan Masalah

ORARI mempunyai peran yang penting dalam menyampaikan informasi yang benar pada masyarakat, karena ORARI merupakan organisasi yang resmi ada di Indonesia dan disetujui oleh pemerintah Indonesia. ORARI adalah Induk organisasi dari amatir radio yang ada di Indonesia. Jadi seluruh amatir radio berada dibawah naungan dan pengawasan ORARI Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengambil topik mengenai Orari dan perkembangannya di Sumatera Utara. Sesuai dengan judulnya yaitu “Organisasi Amatir Radio Indonesia di Sumatera Utara 1968 – 1988 ”, maka dibuatlah suatu batasan masalah. Hal ini dilakukan agar tulisan ini tidak menyimpang dari topik yang akan dibahas. Adapun masalah yang akan dibahas dan dikaji adalah sebagai berikut : 8 …..Callbook Nasional 2005, Jakarta : Team Orari, 2005 Alex Boby Irvanda Hutasoit : Organisasi Amatir Radio Indonesia Di Sumatera Utara 1968-1988, 2007 USU e-Repository © 2009 1. Mengapa ORARI berdiri di Sumatera Utara ? 2. Bagaimana perkembangan ORARI di Sumatera Utara ? Batasan masalah antara tahun 1968-1988 karena secara nasional ORARI diresmikan pada tanggal 9 Juli 1968, diakhiri tahun 1988 karena mengikuti masa bakti kepemimpinan dari ORARI dan Musyawarah Nasional Munas dilakukan setiap 5 tahun sekali 9 , dan ORARI mengalami masa jayanya disekitar tahun tersebut.

1. 3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan yang akan dipaparkan oleh penulis, yakni untuk mengetahui, antara lain : 1. Latar belakang berdirinya ORARI di Sumatera Utara. 2. Perkembangan ORARI di Sumatera Utara. Adapaun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Untuk lebih memperkenalkan sejarah ORARI sebagai media komunikasi dan informasi. 2. Untuk lebih memperluas pengetahuan tentang eksistensi ORARI sebagai alat komunikasi di Sumatera Utara.

1. 4 Tinjauan Pustaka

Menurut H. Muhammad T.W.H, dalam buku yang berjudul “ Peranan Radio Di Masa Perang Kemerdekaan “. Buku ini menjelaskan salah satu bukti sejarah tentang peranan radio sebagai salah satu unsur komunikasi massa dalam 9 ibid., Alex Boby Irvanda Hutasoit : Organisasi Amatir Radio Indonesia Di Sumatera Utara 1968-1988, 2007 USU e-Repository © 2009 melaksanakan misinya merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Di dalam buku ini sangat jelas diungkapkan bahwa perjuangan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia di dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan tidak hanya dilakukan dengan senjata saja, tetapi juga dilaksanakan melalui senjata-senjata media massa seperti salah satunya yaitu melalui pemancar- pemancar yang dilahirkan oleh para pejuang radio di Sumatera Utara. Selain itu juga menceritakan sedikit mengenai sejarah lahirnya radio sebagai salah satu unsur komunikasi massa. Menurut Onong Uchjana Effendi yang berjudul “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek “, menjelaskan tentang apa itu radio mulai dari sejarahnya, perkembangannya dari masa ke masa, sampai kegunaannya sebagai media komunikasi yang banyak digunakan oleh masyarakat pada zaman sekarang ini. Dengan adanya komunikasi maka akan terjadi perubahan dan peralihan dari masyarakat yang tradisional menjadi masyarakat yang lebih maju, khususnya peralihan dari kebiasaan-kebiasaan yang menghambat pembangunan ke arah sikap baru yang tanggap terhadap pembaharuan. Oleh karena itu tidak hanya diperlukan mahasiswa Ilmu Komunikasi, tetapi juga dapat berguna bagi para mahasiswa lainnya ataupun siapa saja yang senantiasa berupaya untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi. “ Buku Panduan MUNAS VII HAMFEST 2001 yang ditulis oleh team ORARI, dimana buku ini bersifat panduan khusus terhadap anggota-anggota ORARI dalam mengikuti dan melaksanakan Musyawarah Nasional. Buku ini juga mencantumkan tugas-tugas ORARI sebagai media komunikasi radio amatir, struktur organisasi dan hukum ORARI, hak dan kewajiban keanggotan ORARI, Alex Boby Irvanda Hutasoit : Organisasi Amatir Radio Indonesia Di Sumatera Utara 1968-1988, 2007 USU e-Repository © 2009 keanggotaan ORARI, fungsi ORARI, etika berkomunikasi terutama ala amatir radio, kode etik dalam amatir radio,dan kegiatan-kegiatan anggota ORARI. Putra Azhari dalam skripsinya yang berjudul “ Peranan Radio Rimba Raya Dalam Mempertahankan kemerdekaan di Aceh 1945 – 1949 “, menceritakan bahwa Radio Rimba Raya sebagai salah satu contoh radio di masa kemerdekaan yang berhasil membuktikan bahwa radio secara tidak langsung berhasil merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, hanya saja Radio Rimba Raya merupakan radio siaran. Jadi buku ini dijadikan sebagai bahan perbandingan antara radio amatir dengan radio siaran yang mana pada awal kemerdekaan hampir mempunyai kemiripan, misalnya dari segi kegunaan bahwa Radio Rimba Raya tidak digunakan sebagai media hiburan tetapi sebagai alat penyampaian informasi penting mengenai penjajah dan penyampaian informasi kemerdekaan ke kota-kota lain agar dapat didengar oleh masyarakat luas. Sama halnya dengan radio amatir yang digunakan sebagai alat informasi dan komunikasi antar individu.

1. 5 Metode Penelitian