dalam hal membantu proses peralihan masyarakat yang tradisional menjadi masyarakat yang lebih maju, khususnya peralihan dari kebiasaan-kebiasaan yang
menghambat pembangunan ke arah sikap baru yang tanggap terhadap pembaharuan demi pembaharuan. Radio adalah medium yang berperan dalam
pembangunan. Kebijaksaan dan program pembangunan pemerintah disebarluaskan melalui medium ini.
2. 3 Radio Sebagai Media Elektronika
Radio adalah salah satu diantara media elektronika disamping televisi dan film. Media ini sama penting perannya seperti media cetak surat kabar, majalah
dan lain-lain dalam menyampaikan pesannya kepada masyarakat. Perbedaan masing-masing media dapat ditinjau dari berbagai aspek, misalnnya dari sifat
lambang komunikasi yang digunakan untuk mengkonkritkan pesan-pesan yang disampaikannya. Hal ini akan jelas terlihat antara media cetak seperti surat kabar
dan majalah dengan media elektronika seperti radio, televisi, dan film. Malahan sesama media elektronika juga berbeda, misalnya antara televisi dengan radio
16
. Media cetak seperti surat kabar atau majalah, menyampaikan informasi
dengan lambang-lambang tercetak, sehingga menerpa indera penglihatan. Karena lambang yang digunakan dominan bahasa tulisan, maka dituntut kemampuan
membaca dari khalayaknya. Akibatnya, seseorang harus benar-benar memperhatikan untuk dapat mencerna isinya. Apalagi, media ini berusaha
memberikan informasi yang lebih luas dan komprehensif mengenai objek dan isu yang diberitakan. Apabila kurang dimengerti seseorang dapat berulang-ulang
16
Moeryanto Ginting Munthe, loc. Cit.,
Alex Boby Irvanda Hutasoit : Organisasi Amatir Radio Indonesia Di Sumatera Utara 1968-1988, 2007 USU e-Repository © 2009
melihat dan membacanya, dapat diangsur memahaminya, tergantung keinginan. Mau dimulai dari bagian awal, bagian tengah atau bagian akhirnya, tergantung
pembaca. Ini bisa terjadi karena sifat lambang yang digunakannya mampu menguasai waktu, sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lama.
Televisi dan film lambangnya bersifat audio visual, sehingga dapat menerpa indera dan mata telinga seseorang. Untuk itu memang tidak mutlak
membutuhkan syarat kemampuan membaca dari khalayaknya. Namun sinkronisasi antara lambang suara dan gambar terkadang tulisan mengharuskan
seseorang memusatkan perhatian untuk mendengar dan melihat sehingga dapat memahaminya secara utuh. Karena visualisasi gambar hidup yang
disampaikannya maka kelebihan media ini adalah bahwa lambang-lambangnya dapat menggambarkan sesuatu objek lebih mendekati kebenaran.
Sebagai salah satu media elektronika, radio mempunyai sifat-sifat khas yang dimilikinya dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada masyarakat.
Lambang komunikasi radio bersifat auditif, terbatas kepada rangkaian suara atau bunyi yang hanya menerpa indera telinga. Karenanya radio tidak menuntut
khalayaknya untuk memiliki kemampuan membaca, tidak menuntut kemampuan melihat, melainkan sekedar kemampuan mendengar. Begitu sederhananya
persyaratan yang dituntut radio. Dengan keterbatasan itu radio memiliki keunggulan.
Sejalan dengan kemajuan teknologi, generasi pesawat radio transistor berukuran kecil dengan kemampuan daya tangkap yang tinggi, serta harganya
relatif murah. Orang dapat menggunakannya dimana saja. Jadi siapa saja, kapan saja, dimana saja, mengenai apa saja, orang bisa menggunakan dan mendengarkan
Alex Boby Irvanda Hutasoit : Organisasi Amatir Radio Indonesia Di Sumatera Utara 1968-1988, 2007 USU e-Repository © 2009
radio. Karenanya pemakaian radio telah memasyarakat, mulai dari kalangan paling bawah sampai kalangan tingkat atas. Komunikasi dan informasi melalui
radio lebih aktual, dan lebih cepat penyampaiannya, karena secara teknis lebih memungkinkan dibanding dengan media lain seperti surat kabar atau televisi.
2. 4 Pengaruh Radio Amatir Dalam Penyebaran Informasi dan Komunikasi