bersifat santai, saling tanya-menanya di luar kepentingan organisasi. Mereka saling bercanda dan bersenda gurau mulai dari sore hingga malam hari tanpa
memperhatikan waktu dan sekelilingnya, dimana para tetangga yang menyetel televisi dan radio akan merasa terganggu siarannya disebabkan adanya pemakaian
frekuensi radio oleh anggota ORARI. Kesemuanya itu merupakan segelintir hal-hal negatif yang terjadi dalam
ORARI dan berdampak negatif juga terhadap anggota-anggota ORARI maupun terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.
4. 4 ORARI Mengahadapi Persaingan Teknologi Media Elektronik
Organisasi yang bergerak di bidang komunikasi pada umumnya merupakan organisasi yang menggunakan teknologi yang lahir pada permulaan
abad ini dan berkembang sampai sekarang ini, mulai dari peralatan-peralatan yang menggunakan tabung hampa sampai dengan semi konduktor. Dalam
perkembangan hingga dewasa ini penggunaan teknologi elektronika khususnya di bidang radio amatir akan memiliki nilai berdaya guna apabila mengikuti dan
melekat pada kebijaksanaan pembangunan nasional. Teknologi merupakan produk dari pembangunan yang dapat dinikmati, sehingga kebijaksanaan penggunaan
teknologi radio khususnya radio amatir dalam pembangunan merupakan konsekuensi wajar dari usaha membangun teknologi secara sadar untuk
menyongsong masyarakat maju dan modern. Bagi ORARI Sumatera Utara perkembangan dan kemajuan dibidang
media elektronika dewasa ini merupakan suatu tantangan tersendiri yang harus dihadapi dengan suatu kewaspadaan. Dengan lain arti bahwa ORARI Sumatera
Alex Boby Irvanda Hutasoit : Organisasi Amatir Radio Indonesia Di Sumatera Utara 1968-1988, 2007 USU e-Repository © 2009
Utara harus mengantisipasi perkembangan yang ada dan mengikutinya sejalan dengan kondisi dan kemampuan yang dimiliki.
Kesemuanya itu merupakan konsekuensi dari pertumbuhan media elektronik yang tidak mungkin dihalangi karena tuntutan dan kebutuhan dari
masyarakat yang semakin meningkat. Disekitar awal pembentukannya ORARI hampir tidak memiliki saingan
yang berarti dalam bidang radio amatir, hanya saja untuk saingan dalam bidang elektronika radio ORARI mempunyai saingan seperti RRI dan stasiun-stasiun
radio siaran lainnya. Namun seperti yang telah dibahas dalam sub bab sebelumnya bahwa radio terbagi kedalam dua jenis yaitu radio siaran dan radio amatir.
Dikarenakan ORARI merupakan satu-satunya organisasi radio amatir di Indonesia, maka segala sesuatunya yang bersangkutan dengan kegiatan radio
amatir harus berada di bawah naungan ORARI. Semenjak ditemukannya Handy Talky, jika dibanding-bandingkan dengan
alat komunikasi lainnya, radio amatir melalui ORARI dengan alatnya Handy Talky HT memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan alat komunikasi
lainnya seperti radio siaran, televisi, telepon, pager, dan lain sebagainya. Dengan menggunakan HT kita tidak akan mengeluarkan biaya dalam menggunakannya.
Selain itu, menggunakan HT juga tidak memerlukan aliran listrik, melainkan dengan baterai juga bisa. Dimana-mana kita bisa saling berkomunikasi dengan
sesama pengguna HT tanpa harus memperhatikan tempat, waktu dan posisi penggunanya.
Mungkin tantangan dan persaingan secara tersendiri muncul dari dalam organisasi ORARI itu sendiri, dimana semakin banyak dan meningkatnya
Alex Boby Irvanda Hutasoit : Organisasi Amatir Radio Indonesia Di Sumatera Utara 1968-1988, 2007 USU e-Repository © 2009
pengguna amatir radio yang menyebabkan terganggunya pemakaian frekuensi gelombang radio oleh stasiun-stasiun dan pengguna amatir radio gela, sehingga
menekankan kepada ORARI itu sendiri untuk dapat lebih berkonsentrasi dalam mengantisipasi semakin parahnya kondisi yang sedemikian rupa, dengan jalan
lebih mentertibkan mulai dari anggota-anggotanya sendiri agar lebih dibina dalam menggali manfaat amatir radio. Dengan kata lain persaingan yang tampak adalah
persaingan ORARI dengan stasiun-stasiun radio gelap yang ada, dengan lebih memprioritaskan pencarian dan penertiban pengguna stasiun-stasiun radio gelap
tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa ORARI dalam bidang amatir radio memilik
kekuatan tersendiri dalam dunia komunikasi, hanya saja penggunaan radio amatir masih relatif baru jika dibandingkan dengan media komunikasi lainnya, jadi
penggunaan radio amatir radio sebagai alat komunikasi merupakan alat
komunikasi terakhir yang digunakan setelah televisi, radio, dan telepon.
Alex Boby Irvanda Hutasoit : Organisasi Amatir Radio Indonesia Di Sumatera Utara 1968-1988, 2007 USU e-Repository © 2009
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN