1 Sejarah Berdirinya ORARI LATAR BELAKANG ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA

BAB III LATAR BELAKANG ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA

3. 1 Sejarah Berdirinya ORARI

ORARI berdiri berdasarkan Peraturan pemerintah nomor : 21 Tahun 1967 juncto Peraturan Pemerintah nomor : 20 tahun 1980, dan berinduk kepada International Amateur Radio Union IARU yang menjadi anggota International Telecomunication Union ITU , di mana Pemerintah Indonesia menjadi salah satu anggotanya. Aturan main ORARI harus tunduk juga kepada IARU dan disesuaikan dengan ketentuan ITU dengan International Telecomunication Convention ITC nya, dimana wakil Pemerintah Indonesia ikut menandatangani serta telah diratifikasi dengan Undang-Undang nomor : 11 Tahun 1985 18 . ORARI sendiri lahir melalui perjalanan panjang. Pada tahun 1930 yaitu pada masa pemerintahan Hindia Belanda Nederland Indies amatir radio di Indonesia telah membentuk organisasi yang menamakan dirinya NIVERA Nederland Indische Vereniging Radio Amateur yang merupakan organisasi amatir radio pertama di Indonesia. Berdirinya organisasi ini disahkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Pada periode antara tahun-tahun 1933 hingga 1943, PK2MN seorang anggota bumiputra NIVERA mendirikan Solosche Radio Vereniging yang disusul oleh anggota bumiputra NIVERA lainnya dengan mendirikan organisasi sejenis seperti MARVO, CIRVO, VORO, VORL dan lainnya. Di tahun 1937 lahirlah Persatuan Perikatan Radio Ketimuran PPRK . 18 …..Callbook Nasional 2005, Jakarta : Team Orari, 2005 Alex Boby Irvanda Hutasoit : Organisasi Amatir Radio Indonesia Di Sumatera Utara 1968-1988, 2007 USU e-Repository © 2009 Cikal bakal ORARI kemudian diteruskan dengan lahirnya sebuah organisasi yang menamakan dirinya PRAI Persatuan Radio Amatir Indonesia pada akhir 1945. di akhir bulan Deember 1949, saat penyerahan kedaulatan dari Pemerintah Belanda kepada Republik Indonesia Serikat, semua kegiatan-kegiatan dihentikan dan dibubarkan. Pada tahun 1950 hingga 1952 amatir radio Indonesia membentuk PARI Persatuan Amatir Radio Indonesia . Namun di tahun 1952, karena memandang situasi di tanah air tidak memungkinkan, maka Pemerintah Indonseia mengeluarkan ketentuan bahwa selain pemancar radio milik pemerintah dilarang mengudara dan bagi stasiun yang melanggar dikenakan sanksi subversif. Kegiatan amatir radio terpaksa dibekukan pada kurun waktu antara tahun 1952- 1965. pembekuan tersebut diperkuat dengan UU No. 5 tahun 1964 yang mengenakan sanksi terhadap mereka yang memiliki radio pemancar tanpa seizin pihak yang berwenang. Tetapi dengan adanya larangan itu bukan berarti kegiatan radio amatir berhenti begitu saja, para amatir radio masih saja terus melakukan kegiatannya dengan cara sembunyi-sembunyi. Sampai pada akhirnya di sekitar tahun 1966 antusias amatir radio untuk mulai mengudara kembali tidak dapat dibendung lagi 19 . Di tahun 1966, tepatnya tanggal 14-26 Februari 1966, mengudara radio Ampera Amanat Penderitaan Rakyat yang merupakan sarana perjuangan kesatuan-kesatuan aksi dalam perjuangan Orde Baru. Muncul pula berbagai stasiun radio laskar Ampera dan stasiun radio lainnya yang melakukan kegiatan komunikasi dan broadcast. Stasiun-stasiun radio tersebut menamakan dirinya 19 Muhamad Mufid, Komunikasi Regulasi Penyiaran, Jakarta : PRENADA MEDIA, 2005, hlm. 34 Alex Boby Irvanda Hutasoit : Organisasi Amatir Radio Indonesia Di Sumatera Utara 1968-1988, 2007 USU e-Repository © 2009 sebagai radio amatir. Mereka mengudara pada frekuensi yang dipilih sendiri dan alat-alatnya menggunakan komponen radio bekas yang bisa dibeli di pasar loak. Dari rongsokan pemancar bekas kapal selam, tank, atau panser sampai ke rongsokan pesawat televisi dan radio, disiarkan pesan-pesan perjuangan yang bercampur baur dengan komunikasi antar remaja. Satu tahun kemudian diberbagai daerah telah terbentuk organisasi- organisasi amatir radio, seperti PARD Persatuan Amatir Radio Djakarta , PARB Persatuan Amatir Radio Bandung , PARJ Persatuan Amatir Radio Jogjakarta . Khusus mengenai perkembangan organisasi amatir radio di DIY Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dicatat di sini bahwa di tahun 1966 dibentuk PRAJOGJA Persatuan Radio Amatir Jogjakarta yang anggotanya cenderung mengadakan layanan penyiaran 20 . Protes dan teguran berdatangan dari kalangan telekomunikasi radio internasional, karena siaran-siaran ‘liar’ itu sangat mengganggu siaran radio resmi. Bahkan komunikasi radio penerbangan pun tidak terlepas dari gangguan pemancar-pemancar seperti itu. Setelah munculnya beberapa organisasi tersebut, setahun kemudian ketua DETELRI Dewan Telekomunikasi RI Dr. Rubiono Kertopati memanggil tokoh-tokoh amatir radio untuk mendapatkan masukan guna merumuskan ketentuan pemerintah tentang kegiatan amatir radio di Indoesia dan hasilnya adalah pada tanggal 30 Desember 1967 keluarlah Peraturan pemerintah Nomor 21 tahun 1967 tentang kegiatan amatir radio di Indonesia. Peraturan inilah yang menyediakan wadah khusus untuk mereka yang bergerak di bidang radio amatir 20 ibid., hlm. 35 Alex Boby Irvanda Hutasoit : Organisasi Amatir Radio Indonesia Di Sumatera Utara 1968-1988, 2007 USU e-Repository © 2009 dengan memberikan alokasi frekuensi dan kelas-kelas tertentu bagi para operatornya. Tanggal 9 Juli 1968, berdirilah ORARI Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia yang pelaksanaan teknis dan administratifnya dijalankan dengan Surat Keputusan DETELRI Dewan Telekomunikasi RI No. 0041968, melalui kongres pertama ORARI di Jakarta, dimana dalam kongres itu segala sesuatunya termasuk ADART ORARI disahkan dan diakui sebagai satu-satunya wadah resmi amatir radio di Indonesia, sehingga tanggal tersebut dinyatakan sebagai Hari Lahirnya ORARI dan Hari Amatir Radio Indonesia. Dalam perkembangan selanjutnya, nama organisasi itu mengalami sedikit perubahan menjadi Organisasi Amatir Radio Indonesia, dengan akronim tetap sama yaitu ORARI. Atas dasar pandangan pemerintah bahwa dengan adanya kegiatan amatirisme radio inilah maka ORARI diberi wewenang dan izin untuk berdiri, dimana dalam hal ini pemerintah mengharapkan adanya sumbangsih dari kebiasaan dan eksistensi para radio amatir bagi kemajuan bangsa dan negara terutama dalam bidang komunikasi radio. Perkembangan yang sangat pesat di bidang elektronika dan mudahnya barang-barang elektronika masuk ke Indonesia memacu ORARI untuk berbenah diri secara profesional. Jumlah anggotanya dalam waktu singkat membengkak, kegiatannya mulai dikenal di dunia internasional, dan kemampuan para operatornya diakui oleh masyarakat amatir radio. Secara perorangan, banyak anggota ORARI yang menjadi anggota organisasi-organisasi amatir radio negara- negara lain. Alex Boby Irvanda Hutasoit : Organisasi Amatir Radio Indonesia Di Sumatera Utara 1968-1988, 2007 USU e-Repository © 2009

3. 2 Tugas, Tujuan dan Fungsi ORARI