menimbulkan kerugian pada orang lain maka ia telah “melawan” tanpa harus menggerakkan badanya.
34
Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, yang lazim dikenal sebagai Pasal tentang perbuatan melawan hukum, mengharuskan terpenuhinya 4 empat unsur
pokok yaitu : a
Adanya perbuatan b
Adanya unsur kesalahan c
Adanya kerugian yang diderita d
Adanya hubungan kausalitas antara kesalahan dan kerugian
1. Konsepsi
Peranan konsep dalam penelitian ini adalah untuk menghubungkan dunia teori dan observasi, antara abstraksi dan realitas. Konsep diartikan sebagai kata yang menyatakan
abstraksi yang digeneralisasikan dalam hal-hal yang khusus, yang disebut dengan definisi operasional. Pentingnya definisi operasional adalah untuk menghindarkan perbedaan
pengertian antara penafsiran dari suatu istilah yang dipakai. Selain itu dipergunakan juga untuk memberikan pegangan pada proses penelitian ini.
Dalam penelitian ini ada dua variable yang terkait yaitu : Pertama, Pengoplos beras dalam hal ini diartikan sebagai pelaku usaha. Kedua, Perlindungan konsumen. Dari
uraian kerangka teori di atas, peneliti akan menjelaskan beberapa konsep dasar yang akan digunakan dalam tesis ini antara lain :
34
Abdul Halim Barkatullah, Op.cit., hlm. 75-76
Universitas Sumatera Utara
1. Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum
untuk memberi perlindungan kepada konsumen.
35
2. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang danatau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun mahluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan
36
3. Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk
badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri
maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
37
4. Beras adalah butir padi yang telah dibuang kulit luarnya biasa disebut sekam atau
epicarp
38
, atau gabah yang telah dikupas dan telah terbebas dari bekatul.
39
5. Produk adalah barang atau jasa yang dibuat dan ditambah gunanya atau nilainya dalam
proses produksi dan menjadi hasil akhirnya dari proses produksi tersebut.
40
6. Dari penelusuran literatur yang ada, kata Oplos berasal dari Bahasa Belanda
41
. yaitu “oplossen“
42
artinya; melebur, larut dan meluluh. Di Indonesia kata oplos sering dikonotasikan dengan usaha mencampur.
35
Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
36
Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
37
Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
38
Khudori, op.cit., hlm v
39
Abdul Waris Patiwiri, Teknologi Penggilingan Padi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006 hlm. 19
40
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai pustaka, 1996 hlm. 254
41
http:www.sekolahvirtual.or.id200910kata-serapan-dari-bahasa-belanda-dalam-bahasa-indonesia- k-o, diakses tanggal 11-04-2010
Universitas Sumatera Utara
7. Mencampur adalah : menyatukan atau mengumpulkan dua atau tiga macam benda
dsb supaya bercampur
43
atau memadupadankan satu benda dengan satu atau beberapa benda lainnya kemudian diolah dan diproses menjadi benda dengan nama yang lain
44
. 8.
Perum BULOG adalah Perusahaan Umum BULOG yang selanjutnya disebut Perusahaan adalah Badan Usaha Milik Negara sebagaimana diatur dalam Undang-
undang No. 9 Tahun 1969, dimana seluruh modalnya dimiliki Negara berupa kekayaan Negara yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham.
45
9. Standar mutu beras adalah persyaratan standar mutu beras berdasarkan Standar
Nasional Indonesia SNI No. 01-6127-1999 yang terdiri dari komponen umum dan komponen fisik beras.
10. Yang dimaksud dengan komponen umum adalah :
a. bebas hama dan penyakit, b. bebas bau apek, asam atau bau asing lainnya,
c. bebas dari campuran bekatul dan d. bebas dari tanda-tanda adanya bahan kimia yang membahayakan,
Sedangkan komponen fisik beras ditunjukkan pada tabel di bawah ini :
42
Susi Moeimam, Hein Steinhauer, Kamus Belanda-Indonesia Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005
43
Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia Jakarta: PN. Balai Pustaka, 1976 hlm. 182
44
http:albertusgoentoer, blogspot.com200904mencampur, diakses 10 Maret 2010.
45
Bab I Pasal 1 butir 1 PP No. 7 Tahun 2003 tentang pendirian Perum BULOG
Universitas Sumatera Utara
Tabel.1. Komponen Fisik beras sesuai Standar Nasional Indonesia SNI No. 01- 6127-1999 .
No Komponen
Mutu
Satuan Mutu
I Mutu
II Mutu
III Mutu
IV Mutu
V
1
Derajat sosoh min 100
100 100
95 85
2
Kadar Air mak 14
14 14
14 15
3
Beras Kepala min 100
95 84
73 60
4
Butir utuh min 60
50 40
35 35
5
Butir Patah mak 5
15 25
35
6
Butir Menir mak 1
2 5
7
Butir merah mak 1
3 3
8
Butir kuningrusak mak 1
3 5
9
Butir mengapur mak 1
3 5
10
Butir asing mak 0,02
0.05 0,2
11
Butir gabah mak 1
2 3
12
Campuran Varietas lain mak
5 5
5 10
10
Sumber:
Abdul Waris Patiwiri, Teknologi Penggilingan Padi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006 hlm. 20-21
Universitas Sumatera Utara
G. Metode Penelitian