pengeluaran petani terkait dengan keragaman pola konsumsi petani antar daerah dan waktu Supriyati, 2000.
2.6. Penelitian Sebelumnya
Roosgandha 2000 melakukan penelitian dengan judul “Peran Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Komoditas dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Petani”
dapat disimpulkan bahwa pengaruh negatip di satu sisi dari krisis ekonomi yang dipicu oleh krisis moneter terhadap pertanian dan pedesaan antara lain seperti:
meningkatkan pengangguran dan jumlah penduduk miskin; pengaruh positif di sisi lain adalah peningkatan harga komoditas pertanian karena meningkatnya nilai tukar
mata uang asing. Kenaikan harga produk yang dihasilkan petani lebih besar dari kenaikan harga barang yang dibeli, maka daya beli petani akan meningkat
mengindikasikan peningkatan kesejahteraan petani yang diformulasikan dalam bentuk nilai tukar petani. Kebijaksanaan pemerintah di sektor pertanian
kebijaksanaan harga, subsidi, perkreditan dan lainnya mulai dari kegiatan usahatani sampai pemasaran hasil secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi
nilai tukar petani. Peningkatanperbaikan nilai tukar petani berkaitan erat dengan kegairahan petani berproduksi, dengan dampak ganda yaitu peningkatan partisipasi
petani dan produksi pertanian serta menghidupkan perekonomian pedesaan, penciptaan lapangan perkerjaan di pedesaan, yang berarti akan menciptakan
sedikitnya keseimbangan pembangunan antar daerah dan antar wilayah serta optimalisasi sumberdaya nasional.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Saktynu 2000 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Penentuan Indikator Utama Pembangunan Sektor Pertanian di Indonesia”. Pendekatan Analisis
Komponen Utama dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan indikator utama pembangunan pertanian di tingkat makro nasional dan mikro petani sebanyak 8
indikator yaitu: 1 pertumbuhan luas lahan irigasi tahun; 2 rasio tenaga kerja desakota di sektor pertanian; 3 rasio tenaga kerja desakota di sektor non pertanian;
4 pertumbuhan Indeks Ketahanan Pangan energi dan protein; 5 pertumbuhan PDRB sektor pertanian tahun; 6 pangsa PDRB sektor pertanian tahun;
7 penggunaan sarana produksi bibit, pupuk dan pestisida dan 8 produktivitas usahatani. Delapan indikator utama tersebut telah mencerminkan 38 indikator
pembangunan pertanian. Ini memberikan implikasi bahwa untuk mengetahui kondisi 52 indikator tersebut, hanya dibutuhkan pengukuran terhadap delapan indikator
utama di atas. Untuk itu, disarankan agar kedelapan indikator utama tersebut dapat dijadikan sebagai indikator kinerja pembangunan pertanian. Sasaran pembangunan
pertanian lima tahun ke depan adalah peningkatan ketahanan pangan, daya saing dan pendapatan petani. Berdasarkan hasil penelitian ini, ternyata tingkat pendapatan
petani dan daya saing komoditas pertanian diukur dari pertumbuhan ekspor dan impor bukanlah indikator utama pembangunan pertanian. Oleh karena itu, sasaran
pembangunan pertanian bukanlah untuk meningkatkan pendapatan petani, tetapi untuk meningkatkan produktivitas usahatani melalui peningkatan penggunaan sarana
produksi.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Agus 2001, melakukan penelitian dengan judul “Analisis Struktural Kesempatan Kerja di Indonesia Sebelum dan Setelah Krisis Moneter”, dengan
menggunakan beberapa model linear ekonomi makro dari teori tenaga kerja yang dianalisa melalui maximum likelihood method. Penelitian ini menggunakan data
skunder deret waktu time series, yaitu mulai tahun 1993 sampai tahun 1999. Hasil dari penelitian ini adalah pertumbuhan sektor-sektor ekonomi nasional yang
mempunyai elastisitas kesempatan kerja yang tinggi yaitu sektor konstruksi, jasa dan transportasikomunikasi, sedangkan pada sektor pertanian menunjukkan pengaruh
yang negatif dan signifikan terhadap kesempatan kerja akibat permintaan barangjasa mengalami penurunan. Turunnya permintaan konsumsi berdampak kepada aktivitas
perusahaan mengalami stagnasi atau penurunan, bersamaan dengan itu penawaran tenaga kerja mengalami peningkatan, yaitu baik yang disebabkan karena penambahan
penduduk maupun dari tenaga kerja yang terpaksa menganggur karena turunnya aktivitas produksi. Sektor pertanian boleh jadi sering mengalami turunnya aktivitas
produksi misalkan akibat dari sulitnya sarana produksi, peningkatan teknologi pertanian, rendahnya nilai tukar atau harga yang diterima atau karena adanya alih
fungsi lahan. Pudji 2002, melakukan penelitian dengan judul “Kesempatan Kerja dan
Pertumbuhan Ekonomi, dengan Menggunakan Model Linear Ekonomi Makro”, diperoleh hasil bahwa dampak pengangguran yang bersifat multidimensi
mengharuskan pemerintah untuk melakukan kebijakan yang tepat dalam mengatasi pengangguran. Dikatakan harus tepat karena tersedianya resources, baik berupa
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
tanah, modal dan teknologi, maka pemahaman akan model kesempatan kerja akan meminimalisir kesalahan dalam pembuatan kebijakan. Pengembangan simulasi
model, akan memberikan masukan atau gambaran mengenai dampak suatu kebijakan terhadap kesempatan kerja nasional.
Sektor pertanian masih merupakan tumpuan penyediaan kesempatan kerja secara nasional. Pada periode tahun 1990 – 1996, proporsi kesempatan kerja sektor
pertanian mengalami penurunan, tetapi masih tetap merupakan penyumbang kesempatan kerja dominan secara nasional. Penyebab penurunan ini adalah
kesempatan kerja di pedesaan masih terbatas sementara terjadi peningkatan kualitas pendidikan juga ditemui perbedaan tingkat upah diantara desa dan kota serta peluang
mendapatkan pekerjaan di kota lebih besar. Selain itu secara rata-rata pendapatan masyarakat pedesaan atas tiga daerah penelitian mengalami penurunan dibandingkan
perkotaan. Sumarto, dkk 2004, melakukan penelitian dengan judul “The Role of
Agricultural Growth in Poverty Reduction in Indonesia”, memakai data sekunder untuk periode 1982-1998, hasil regresi menunjukkan bahwa diantara tiga sektor,
pertanian ternyata merupakan sektor yang memiliki hubungan paling kuat dan signifikan antara pertumbuhan output sektoral dan penurunan kemiskinan,
dibandingkan pertumbuhan output di sektor industri dan sektor perdagangan. Hasil penelitian mereka dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan output
di industri dan perdagangan tidak penting bagi pengurangan kemiskinan. Sebaliknya dan khususnya pertumbuhan sektor industri selama Orde Baru sudah terbukti sangat
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
berperan dalam keberhasilan Indonesia mengurangi kemiskinan dengan menyerap banyak tenaga kerja berpendidikan rendah termasuk yang datang dari pertanian
pedesaan. Namun demikian, seperti telah ditunjukkan sebelumnya, pertanian adalah sektor terbesar dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Studi terakhir dari
Sumarto, dkk. 2004 menunjukkan lebih dari 50 dari penurunan kemiskinan di tingkat propinsi dalam periode 1984-1996 adalah sumbangan dari pertumbuhan
output di pertanian. Sedangkan sumbangan dari pertumbuhan output di industri terhadap penurunan kemiskinan di perkotaan hanya marjinal.
Rusastra 2004 melakukan penelitian dengan judul “Ekonomi Tenaga Kerja Pertanian dan Implikasinya dalam Meningkatkan Produksi dan Kesejahteraan Buruh
Tani” dapat disimpulkan bahwa tingkat upah NTP = Nilai Tukar Petani berdampak negatif inelastis terhadap keuntungan dan penawaran pada usaha tani padi. Elastisitas
tenaga kerja terhadap produksi padi adalah yang tertinggi 0,13 dibandingkan faktor produksi lainnya 0,04. Kontribusi tenaga kerja dinilai menentukan kinerja usaha
tani yang bersifat padat tenaga kerja. Sinaga 2005 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kesempatan
Kerja Sektoral di Provinsi Sumatera Utara”, menunjukkan hasil bahwa secara umum struktur lapangan pekerjaan terbesar didominasi oleh sektor pertanian, kemudian
diikuti oleh sektor industri dan selanjutnya oleh sektor jasa. Dari hasil estimasi model yaitu Method of Ordinary Least Squares OLS menjelaskan bahwa masing-masing
variabel memberikan pengaruh positif terhadap kesempatan kerja sektoral di Sumatera Utara. PDRB Provinsi Sumatera Utara terhadap pertumbuhan Tenaga
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Kerja Sektoral Provinsi Sumatera Utara memiliki tanda yang positif bersifat inelastis dan signifikan. Hal ini menunjukkan PDRB yang berasal dari sektor pertanian adalah
leading sector di Sumatera Utara selama tahun 1987-2002 adalah penyerap tenaga kerja yang terbesar dan sektor pertanian ini merupakan salah satu sektor yang mampu
mengurangi pengangguran di masa kini. Siregar 2006, melakukan penelitian sekunder tentang ketenagakerjaan yaitu
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pasar tenaga kerja dan implikasinya terhadap sektor pertanian di Kabupaten Bogor, hasilnya menunjukkan bahwa untuk
sektor pertanian penyerapan tenaga kerja terdidik dipengaruhi secara signifikan oleh investasi sektor pertanian dan pengangguran terdidik, sedangkan penyerapan tenaga
kerja tidak terdidik di sektor pertanian dipengaruhi secara nyata oleh upah, investasi, dan PDRB sektor pertanian, serta kebijakan otonomi daerah. Produktivitas tenaga
kerja sektor pertanian juga signifikan dipengaruhi oleh upah, sementara upah disetiap sektor dipengaruhi oleh UMR, selanjutnya produktivitas tenaga kerja, PDRB dan
penyerapan tenaga kerja sektoral hanya berpengaruh nyata terhadap upah di sektor jasa.
Secara simultan penelitiannya menunjukkan bahwa diantara variabel-variabel ketenagakerjaan, terdapat keterkaitan atau hubungan positif dua arah antara
produktivitas dan upah dan ini terjadi pada sektor jasa, sedangkan pada sektor pertanian dan industri hubungan bersifat satu arah yaitu upah mempengaruhi secara
signifikan produktivitas tenaga kerja. PDRB sektoral berpengaruh nyata terhadap penyerapan tenaga kerja dan produktivitas sektoral. Diperkirakan dampak absolut
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
penyerapan tenaga kerja sektoral terhadap PDRB sektoral lebih besar dibandingkan dengan dampak produktivitas sektoral terhadap PDRB sektoral. PDRB sektoral
sebaliknya secara nyata juga mempengaruhi berbagai variabel ketenagakerjaan.
2.7. Kerangka Pemikiran