Peningkatan volume ekspor pertanian dalam hal ini adalah jumlah produksi yang dihasilkan oeh sektor pertanian di Indonesia untuk kemudian dijual ke luar
negeri. Peningkatan produksi harus selalu diikuti dengan peningkatan teknologi, modal Capital dan peningkatan jumlah tenaga kerja Labour. Model yang sama
juga dikemukakan oleh model Solow di mana dalam model ini dipakai suatu fungsi produksi Cobb-Douglas. Angkatan kerja diasumsikan tumbuh secara geometris dan
full employment selalu tercapai. Tetapi, dalam model ini pekerja sudah diperluaskan secara jelas sebagai salah satu faktor produksi, dan bukan sekedar pembagi untuk
memperoleh output pekerja. Dalam model ini juga dilihat substitusi antara modal fisik dan pekerja.
4.2.3. Variabel Nilai Tukar Petani terhadap Tenaga Kerja Sektor Pertanian
Dari hasil estimasi di atas, variabel nilai tukar petani NTP memberikan pengaruh yang negatif secara statistik terhadap penyerapan tenaga kerja sektor
pertanian di Provinsi Sumatera Utara. Nilai koefisien regresi untuk NTP sebesar negatif 0.022 mengandung arti bahwa setiap terjadi peningkatan terhadap indeks NTP
sebesar 1 satuan maka tenaga kerja sektor pertanian yang terserap akan mengalami penurunan sebanyak 0,022 ribu orang atau 22 orang, ceteris paribus. Hasil
pengolahan data ini tidak sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif variabel NTP terhadap penyerapan tenaga kerja sektor pertanian
di Sumatera Utara, ceteris paribus. Di samping itu, dari hasil pengujian t-statistiknya menunjukkan bahwa nilai t-
statistik sebesar -0,151 ternyata lebih kecil dari nilai t-tabel sebesar -2,107. Hal ini
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bahwa variabel NTP tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor pertanian di Provinsi Sumatera Utara pada
tingkat kepercayaan sebesar 90 persen selama kurun waktu 1988-2008. Dari nilai koefisien sebesar -0,022 ini menunjukkan nilai koefisien elastisitas diperoleh sebesar
-0.022 ini memberi arti nilai tukar petani bersifat inelastis, bahwa jika terjadi peningkatan nilai tukar petani sebesar 10 akan menyebabkan menurunnya
penyerapan tenaga kerja sektor pertanian sebesar 2,2, ceteris paribus. Berdasarkan hasil koefisien regresi diketahui nilai negatif yang mengandung arti bahwa setiap
peningkatan nilai tukar petani maka penyerapan tenaga kerja sektor pertanian akan menurun, kemudian hasil elastisitas menunjukkan nilai inelastis, artinya persentase
perubahan penyerapan tenaga kerja sektor pertanian lebih kecil daripada persentase perubahan nilai tukar petani.
Berdasarkan hasil estimasi ini dapat menjelaskan bahwa walaupun indeks NTP meningkat, akan tetapi harga kebutuhan pokok mengalami peningkatan yang
lebih cepat sehingga laju pertumbuhan NTP menjadi sangat lambat. Kenyataan ini sesuai dengan hasil penelitian Rusastra 2004 bahwa meskipun NTP meningkat tidak
memberikan pengaruh yang nyata terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian bahkan yang terjadi sebaliknya jumlah tenaga kerja yang dapat diserap
mengalami penurunan karena kenaikan harga kebutuhan konsumsi pokok yang lebih besar. Tenaga kerja menjadi tidak terpengaruh dengan naiknya indeks NTP
tersebut.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
4.2.4. Variabel PDRB Sektor Pertanian terhadap Tenaga Kerja Sektor