Variabel Ekspor terhadap Tenaga Kerja Sektor Pertanian

variable. Dari estimasi tersebut diperoleh nilai prob F-Statistik sebesar 0.000  0,05 atau F hitung 9,975 F tabel 2,81 yang berarti secara bersama-sama ekspor, nilai tukar petani, PDRB sektor pertanian, Upah Minimum Provinsi dan pengangguran dapat mempengaruhi tenaga kerja sektor pertanian dengan tingkat keyakinan 95 persen. Sebagaimana yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya, bahwa pengujian secara partial dilakukan dengan membandingkan nilai t- hitung dengan nilai t-tabel. Selain itu juga dilihat berdasarkan nilai signifikansi sig pada hasil estimasi. Berdasarkan uji partial Uji t-statistik dapat diketahui variabel-variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor pertanian di Sumatera Utara.

4.2.2. Variabel Ekspor terhadap Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Dari hasil estimasi di atas, variabel ekspor EKS memberikan pengaruh yang positif secara statistik terhadap penyerapan tenaga kerja sektor pertanian di Provinsi Sumatera Utara. Nilai koefisien regresi untuk ekspor sebesar 0.096 mengandung arti bahwa setiap terjadi peningkatan terhadap ekspor di sektor pertanian sebanyak 1.000 Ton maka tenaga kerja sektor pertanian yang terserap akan mengalami peningkatan sebanyak 96 orang, ceteris paribus. Hasil pengolahan data ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif variabel ekspor sektor pertanian terhadap penyerapan tenaga kerja sektor pertanian di Sumatera Utara, ceteris paribus. p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara Di samping itu, dari hasil pengujian t-statistiknya menunjukkan bahwa nilai t- statistik sebesar 3.238 ternyata lebih besar dari nilai t-tabel sebesar 2,560. Hal ini menunjukkan bahwa variabel ekspor sektor pertanian memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor pertanian di Provinsi Sumatera Utara pada tingkat kepercayaan sebesar 99 persen selama kurun waktu 1985-2008. Dari nilai koefisien sebesar 0,096, ini menunjukkan nilai koefisien elastisitas diperoleh sebesar 0.096 ini memberi arti ekspor bersifat inelastis, bahwa jika terjadi peningkatan jumlah ekspor ton sebesar 10 akan menyebabkan meningkatnya penyerapan tenaga kerja sektor pertanian sebesar 9,6, ceteris paribus. Berdasarkan hasil koefisien regresi diketahui nilai positif yang mengandung arti bahwa setiap peningkatan jumlah ekspor sektor pertanian maka penyerapan tenaga kerja sektor pertanian juga akan meningkat, namun hasil elastisitas menunjukkan nilai inelastis, artinya persentase perubahan penyerapan tenaga kerja lebih kecil dari persentase perubahan jumlah ekspor sektor pertanian. Berdasarkan hasil olahan data ini menunjukkan bahwa ekspor sektor pertanian di Sumatera Utara masih berperan dalam menyerap tenaga kerja. Hal ini terlihat bahwa ekspor sektor pertanian yang dilakukan di Provinsi Sumatera Utara selama kurun waktu 1985-2008 terus mengalami peningkatan seiring peningkatan jumlah tenaga kerja sektor pertanian. Dengan demikian, hasil studi ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi para pengambil kebijakan khususnya di Provinsi Sumatera Utara, untuk dapat menjadikan ekspor sebagai penggerak pembangunan pertanian di masa mendatang dengan kemampuannya dalam menyerap tenaga kerja. p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara Peningkatan volume ekspor pertanian dalam hal ini adalah jumlah produksi yang dihasilkan oeh sektor pertanian di Indonesia untuk kemudian dijual ke luar negeri. Peningkatan produksi harus selalu diikuti dengan peningkatan teknologi, modal Capital dan peningkatan jumlah tenaga kerja Labour. Model yang sama juga dikemukakan oleh model Solow di mana dalam model ini dipakai suatu fungsi produksi Cobb-Douglas. Angkatan kerja diasumsikan tumbuh secara geometris dan full employment selalu tercapai. Tetapi, dalam model ini pekerja sudah diperluaskan secara jelas sebagai salah satu faktor produksi, dan bukan sekedar pembagi untuk memperoleh output pekerja. Dalam model ini juga dilihat substitusi antara modal fisik dan pekerja.

4.2.3. Variabel Nilai Tukar Petani terhadap Tenaga Kerja Sektor Pertanian