dari sulitnya sarana produksi, peningkatan teknologi pertanian, rendahnya nilai tukar atau harga yang diterima atau karena adanya alih fungsi lahan.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dijelaskan bahwa yang terjadi di Provinsi Sumatera Utara adalah tenaga kerja sektor pertanian lebih terserap kepada
sektor industri, konstruksi dan sektor lainnya, di mana kita ketahui sektor-sektor tersebut perkembangannya lebih cepat dari sektor pertanian sehingga menyerap lebih
banyak tenaga kerja. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Fei-Ranis. Menurut Fei-Ranis selanjutnya ada tiga tahap pembangunan ekonomi dalam
kondisi kelebihan tenaga kerja. Pertama, di mana para penganggur semu yang tidak menambah output pertanian dialihkan ke sektor industri dengan upah institusional
yang sama. Kedua, tahap di mana pekerja pertanian menambah output tetapi memproduksi lebih kecil dari upah institusional yang mereka peroleh, dialihkan pula
ke sektor industri. Ketiga, tahap ditandai awal pertumbuhan swasembada pada saat buruh pertanian menghasilkan output lebih besar daripada perolehan upah
institusional. Dalam hal ini kelebihan pekerja terserap ke sektor jasa dan industri yang meningkat terus menerus sejalan dengan pertambahan output dan perluasan usahanya
Mulyadi, 2003.
4.3. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
4.3.1. Multikolinieritas
Uji multikolinieritas adalah bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi yang cukup besar antar sesama variabel bebas X. Korelasi yang terlalu
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
tinggi antar sesama X akan berpengaruh pada menurunnya korelasi secara simultan terhadap variabel Y. Untuk mendeteksi terjadinya multikolinieritas digunakan uji
Klein yaitu dengan perbandingan nilai R
2
model, dengan nilai R
2
regresi dari masing- masing variabel independen.
Tabel 4.7. Hasil Uji Multikolinieritas Variabel
R
2
Kesimpulan
Tenaga Kerja Ekspor
Nilai Tukar Petani PDRB Sektor Pertanian
Upah Minimum Provinsi Pengangguran
0, 734808 0, 544559
0, 086446 0, 493283
0, 423821 0, 401666
Bebas Multikolinearitas
Sumber: Output Eviews Least Square Method Kriteria yang digunakan adalah jika nilai R
2
variabel-variabel independen lebih kecil dari nilai R
2
model, maka data bebas dari masalah multikolinieritas Lampiran 3-7. Dari Tabel 4.7, ketika variabel-variabel independen diregresikan
maka nilai R
2
lebih kecil dari nilai R
2
model.
4.3.2. Autokorelasi Uji LM Test
Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurut menurut waktu. Dalam konteks regresi, model regresi, linier
klasik mengasumsikan bahwa outokorelasi seperti itu tidak terdapat dalam disturbansi. Dengan menggunakan lambang E µi‚ µj = o ; I = j Secara sederhana
dikatakan bahwa model klasik mengasumsi unsur gangguan yang berhubungan dengan observasi tidak dipengaruhi oleh unsur disturbansi atau gangguan yang
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
berhubungan dengan pengamatan lainmanapun. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dalam model penelitian ini dilakukan uji Lagrange Multiplier Test LM
Test. Untuk mendiagnosa ada tidaknya korelasi serial autokorelasi, dapat
dilakukan dengan menggunakan Lagrange Multiplier Test LM-Test. Uji nonautokorelasi adalah evaluasi korelasi serial dari disturbance term error dengan
hipotesis nol: disturbance term error adalah nonautokorelasi. Pengujian asumsi nonautokorelasi menggunakan Breusch-Godfrey [BG] Test atau LM Test.
, ]
[
2
R p
T statistic
BG
di mana p = panjang time lag dari disturbance term
error dan juga merupakan derajat bebas Tabel Distribusi [
2
]. Jika statistik [T-p] R
2
2 p
maka disturbance term error mengalami autokorelasi, sebaliknya jika [T-p] R
2
2 p
maka disturbance term error tidak mengalami autokorelasi. Hasil pengujian autokorelasi ditunjukkan pada Tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8. Uji Autokorelasi pada Hasil Estimasi Jenis Uji
Alat Uji
Nilai Hitung
ObsR² Nilai Tabel
X² Kesimpulan
Autokorelasi LM
Test 0.259
18,3070 Dalam model estimasi
tidak ditemukan adanya autokorelasi.
Sumber: Output Eviews Least Square Method Pada Tabel 4.8 ini diperoleh besarnya nilai LM Test sebesar 0.259 dan bila
dibandingkan dengan nilai X² tabel sebesar 18,3070 Pada taraf 95, maka dapat
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
disimpulkan bahwa nilai LM Test lebih kecil dari nilai X² table R² 0.259 X² tabel 18,3070. dengan demikian hipotesis nol H
diterima. Artinya tidak ada autokorelasi dalam penelitian ini Lampiran 8.
4.3.3. Normalitas Jarque-Bera Test