Karakteristik subyek penelitian berdasarkan demografi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Jumlah keseluruhan subyek penelitian sebanyak 26 orang pasien PPOK stabil rawat jalan di poliklinik paru Rumah Sakit PTPN. II Tembakau Deli Medan dan RS. PTPN. II Bangkatan Binjai dengan jenis kelamin pada kedua kelompok seluruhnya laki-laki. Subyek penelitian dibagi secara acak menjadi kelompok perlakuan dan kontrol dengan jumlah subyek masing-masing kelompok adalah 13 orang. Seluruh subyek penelitian mengikuti penelitian hingga selesai. Kelompok perlakuan adalah pasien PPOK stabil yang mendapatkan inhalasi kombinasi salmeterol 50µg flutikason propionate 500µg dalam bentuk diskus inhaler sebanyak 2 kali sehari selama 4 minggu sesuai dengan prosedur yang ditentukan, sedangkan kelompok kontrol mendapatkan inhalasi plasebo dalam bentuk diskus inhaler sebanyak 2 kali sehari dengan selama 4 minggu. Kedua kelompok penelitian tetap mendapatkan terapi sehari-hari dari poliklinik paru.

4.1.1. Karakteristik subyek penelitian berdasarkan demografi

Rerata umur kelompok perlakuan 68,38 tahun SD 8,471 dan rerata umur kelompok kontrol 64,13 tahun SD 8,275. Hasil uji statistik menurut sebaran umur antara kedua kelompok tidak terdapat perbedaan bermakna p=0,250. Lama merokok kelompok perlakuan 21,92 tahun SD 5,604 dan lama merokok kelompok kontrol 20,77 tahun SD 5,341. Hasil uji statistik menurut lama merokok antara kedua kelompok tidak terdapat perbedaan bermakna p= 0,596. Rerata jumlah rokok yang dihisap selama setahun kelompok perlakuan 437,23 batang SD 140,411 dan rerata jumlah rokok yang dihisap selama setahun kelompok kontrol 435,69 batang SD 130,908. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol p= 0,977. Rerata lama menderita PPOK kelompok perlakuan Universitas Sumatera Utara 9,38 tahun SD 5,679 dan rerata lama menderita PPOK kelompok kontrol 11,00 tahun SD 6,137. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol p=0,493. Rerata derajat PPOK kelompok perlakuan adalah derajat 3,15 SD 0,376 dan rerata derajat PPOK kelompok kontrol adalah derajat 3,08 SD 0,494. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol p= 0,659. Data diatas dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Sebaran umur, lama merokok, jumlah rokok, lama menderita PPOK dan derajat PPOK subyek penelitian Perlakuan n=13 Kontrol n=13 Variabel x ± SD x ± SD p Umur tahun 68,38 ± 8,471 64,15 ± 8,275 0,210 Lama merokok tahun 21,92 ± 5,604 20,77 ± 5,341 0,596 Jumlah rokok batang 437,23 ± 140,411 435,69 ± 130,908 0,977 Lama menderita PPOK tahun 9,38 ± 5,679 11 ± 6,137 0,493 Derajat PPOK 3,15 ± 0,376 3,08 ± 0,494 0,659 uji t berpasangan Data pendidikan pada subyek penelitian didapatkan pendidikan SD 8 orang 61,5 kelompok perlakuan, 7 orang 53,8 kelompok kontrol. Pendidikan SMP 4 orang 30,4 kelompok perlakuan, 4 orang 30,4 kelompok kontrol. Pendidikan SMA 1 orang7,7 kelompok perlakuan, 2 orang 15,4 kelompok kontrol. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna pendidikan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol p=0,819. Data suku pada subyek penelitian didapatkan suku Melayu 1 orang 7,7 kelompok perlakuan. Suku Jawa 11 orang 84,6 kelompok perlakuan, 8 orang 61,5 kelompok kontrol. Suku Batak 1 orang 7,7 kelompok perlakuan, 4 orang 30,8 kelompok kontrol. Suku Mandailing 1 orang Universitas Sumatera Utara 7,7 kelompok kontrol. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna suku antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol p=0,233. Data riwayat merokok pada subyek penelitian didapat masih merokok 3 orang 23,1, 2 orang 15,4 kelompok kontrol. Berhenti merokok 10 orang 76,9 kelompok perlakuan, 11 orang 84,6 kelompok kontrol. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna riwayat merokok antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol p=0,619. Data ini dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2. Sebaran pendidikan, suku, dan riwayat merokok subyek penelitian Perlakuan Kontrol Variabel n n p 8 61,5 7 53,8 4 30,8 4 30,8 Pendidikan: SD SMP SMA 1 7,7 2 15,4 0,819 1 7,7 - - 11 84,6 8 61,5 1 7,7 4 30,8 Suku: Melayu Jawa Batak Mandailing - - 1 7,7 0,233 3 23,1 2 15,4 Riwayat merokok:Masih merokok Berhenti merokok 10 76,9 11 84,6 0,619 uji chi-square

4.1.2. Nilai dasar kualitas hidup, faal paru, derajat sesak, dan uji jalan 6 menit

Dokumen yang terkait

Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Saturasi Oksigen Pada Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik Stabil di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

1 66 64

Pengaruh Rehabilitasi Paru Terhadap MVV dan VEP1 Terhadap Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik Stabil di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

6 75 86

Perbandingan Kadar Fibrinogen Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Eksaserbasi Akut Dengan Ppok Stabil

0 69 88

Analisis Kualitas Hidup Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik Setelah Mengikuti Program Rehabilitasi Paru Yang Dinilai Dengan COPD Assessment Test (CAT) dan Uji Jalan 6 Menit

8 116 108

Hubungan Nilai Spirometri dengan Lean Body Mass Index pada Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik Stabil Di RS Tembakau Deli Medan

1 48 88

Hubungan Keparahan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Stabil Dengan Disfungsi Ereksi

0 67 108

Pengaruh Pemberian Inhalasi Kombinasi Salmeterol / Flutikason Propionat Dalam Bentuk Diskus Inhaler Terhadap Kualitas Hidup Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik Stabil

0 44 102

Perbandingan Kadar Fibrinogen Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Eksaserbasi Akut Dengan Ppok Stabil

0 0 26

Perbandingan Kadar Fibrinogen Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Eksaserbasi Akut Dengan Ppok Stabil

0 0 23

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) - Analisis Kualitas Hidup Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik Setelah Mengikuti Program Rehabilitasi Paru Yang Dinilai Dengan COPD Assessment Test (CAT) dan Uji Jalan 6 Menit

0 0 30