Eksaserbasi, efek samping dan terapi β

Tabel 4.3. Nilai dasar VEP1, SGRQ, CAT, skala sesak MRC uji jalan 6 menit pada subyek penelitian Perlakuan n=13 Kontrol n=13 Data dasar x±SD x±SD p VEP1 ml 892,31 ± 279,468 1075,77 ± 293,413 0,116 SGRQ 43,3262 ± 6,670 43,3092 ± 270,023 0,995 CAT 24,92 ± 5,664 22,85 ± 2,428 0,239 Derajat sesak MRC 3,46 ± 0,519 3,38 ± 0,506 0,705 Uji jalan 6 menit meter 272,54 ± 66,574 270,23 ± 95,214 0,943 uji t berpasangan

4.1.3. Eksaserbasi, efek samping dan terapi β

2 agonist kerja cepat IDT sampai hari ke-15 Kejadian eksaserbasi sampai hari ke-15 penelitian pada kelompok perlakuan 2 orang 15,4 eksaserbasi ringan, 2 orang 15,4 eksaserbasi sedang. Pada kelompok kontrol 2 orang 15,4 eksaserbasi ringan dan 3 orang 23,1 eksaserbasi sedang. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan secara bermakna antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol p=0,879. Data ini dapat dilihat pada tabel 4.4. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4. Kejadian eksaserbasi sampai hari ke-15 pada subyek penelitian Perlakuan Kontrol p Derajat n n Tidak ada 9 69,2 8 61,5 Ringan 2 15,4 2 15,4 Sedang 2 15,4 3 23,1 Berat - - - - Eksaserbasi hari ke-15 Jumlah 13 100 13 100 0,879 uji chi-square Efek samping sampai hari ke-15 penelitian pada kelompok perlakuan sakit kepala 3 orang23,1, tenggorokkan gatal 1 orang7,7, jantung berdebar-debar 1 orang7,7. Efek samping sampai hari ke-15 penelitian pada kelompok kontrol tenggorokkan gatal 1 orang7,7. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol p=0,302. Data ini dapat dilihat pada tabel 4.5. Penggunaan β 2 agonist IDT sebagai pelega sampai hari ke-15 pada kelompok perlakuan 1 kali per hari adalah 5 orang38,5, 2 kali per hari 8 orang61,5. Penggunaan β 2 agonist IDT pada kelompok kontrol 2 kali per hari 7 orang53,8, 3 kali per hari 6 orang46,2. Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol p= 0,004. Data ini dapat dilihat pada tabel 4.6. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5. Kejadian efek samping sampai hari ke-15 pada subyek penelitian Perlakuan Kontrol p Keluhan n n Tidak ada 7 53,8 10 76,9 Pusing 3 23,1 - - Mulut kering 1 7,7 2 15,4 Tenggorokkan gatal 1 7,7 1 7,7 Berdebar-debar 1 7,7 - - Jumlah 13 100 13 100 0,302 uji chi-square Tabel 4.6. Penggunaan β 2 agonist IDT sebagai pelega sampai hari ke-15 pada subyek penelitian Perlakuan Kontrol p Penggunaan harian β 2 agonist IDT hari ke-15 n n 1 kali per hari 5 38,5 - - 2 kali per hari 8 61,5 7 53,8 3 kali per hari - - 6 46,2 Jumlah 13 100 13 100 0,004 uji chi-square 4.1.4. Perubahan nilai kualitas hidup, faal paru, derajat sesak dan uji jalan 6 menit setelah hari ke-30 Pada tabel 4.7 dapat dilihat perubahan nilai hari ke-30 dari VEP1, SGRQ, CAT, dan skala sesak MRC. Rerata nilai kualitas hidup akhir hari ke-30 dengan menggunakan SGRQ pada kelompok perlakuan 26,18 SD 7,313. Pada kelompok kontrol rerata SGRQ akhir yang didapat 43,468 SD 7,443. Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan bermakna antara kualitas hidup akhir kelompok perlakuan dengan kualitas akhir pada kelompok kontrol p= 0,001. Universitas Sumatera Utara Rerata nilai kualitas hidup akhir hari ke-30 dengan menggunakan CAT pada kelompok perlakuan 15,69 SD 4,922. Rerata nilai CAT akhir pada kelompok kontrol 22,69 SD 2,428. Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan bermakna antara kualitas hidup akhir kelompok perlakuan dengan kualitas akhir pada kelompok kontrol p= 0,001. Rerata nilai VEP1 akhir hari ke-30 pada kelompok perlakuan 1141,54 ml SD 339,285. Rerata VEP1 akhir pada kelompok kontrol 1105,08 mlSD 349,034. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara faal paru akhir kelompok perlakuan dengan faal paru pada kelompok kontrol p= 0,143. Pengukuran jarak tempuh uji jalan 6 menit 6MWT pada akhir penelitian hari ke-30 didapatkan rerata jarak tempuh akhir pada kelompok perlakuan 300,62 m SD 69,028. Rerata jarak tempuh akhir pada kelompok kontrol 264,46 m SD 94,394. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara jarak tempuh uji jalan 6 menit akhir kelompok perlakuan dengan jarak tempuh uji jalan 6 menit akhir pada kelompok kontrol p= 0,276. Pengukuran derajat sesak MRC setelah akhir penelitian hari ke-30 didapatkan rerata derajat sesak akhir kelompok perlakuan 2,31 SD 0,751. Rerata derajat sesak akhir pada kelompok kontrol 3,46 SD 0,519. Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan bermakna antara derajat sesak akhir kelompok perlakuan dengan derajat sesak akhir pada kelompok kontrol p= 0,001. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7. Nilai VEP1, SGRQ, CAT, derajat sesak MRC dan uji jalan 6 menit hari ke-30 pada subyek penelitian Perlakuan n=13 Kontrol n=13 Variabel x±SD x±SD p VEP1 ml 1141 ± 339,285 1105,08 ± 349,034 0,143 SGRQ 26,18 ± 7,313 43,468 ± 7,443 0,001 CAT 15,69 ± 4,922 22,69 ± 2,428 0,001 Derajat sesak MRC 2,31 ± 0,751 3,46 ± 0,519 0,001 Uji jalan 6 menit meter 300,62 ± 69,028 264,46 ± 94,394 0,276 uji t berpasangan Rerata perubahan nilai SGRQ awal hari ke-1 dengan SGRQ akhir hari ke-30 pada kelompok perlakuan 17,146 SD 3,498. Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan bermakna antara kualitas hidup awal dengan kualitas akhir pada kelompok perlakuan p= 0,001. Rerata perubahan SGRQ awal dengan SGRQ akhir pada kelompok kontrol -0,158 SD 2,205. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara kualitas hidup awal dengan kualitas hidup akhir pada kelompok kontrol p= 0,800. Perubahan nilai CAT awal hari ke-1 dengan CAT akhir hari ke-30 pada kelompok perlakuan 9,231SD 2,833. Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan bermakna antara kualitas hidup awal dengan kualitas hidup akhir pada kelompok perlakuan p= 0,001. Perubahan nilai CAT awal dengan CAT akhir pada kelompok kontrol 0,154 SD 0,801. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara kualitas hidup awal dengan kualitas hidup akhir pada kelompok kontrol p= 0,502. Rerata perubahan nilai VEP1 awal hari ke-1 dengan VEP1 akhir hari ke-30 pada kelompok perlakuan -249,387 ml SD 123,387. Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan Universitas Sumatera Utara bermakna VEP1 awal dengan VEP1 akhir pada kelompok perlakuan p=0,001. Rerata perubahan nilai VEP1 awal dengan VEP1 akhir pada kelompok kontrol -29,308 ml SD 102,407. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara VEP1 awal dengan VEP1 akhir pada kelompok kontrol p=0,322. Perubahan jarak tempuh awal hari ke-1 dengan jarak tempuh akhir hari ke-30 pada kelompok perlakuan -28,077 mSD 16,271. Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan bermakna antara jarak tempuh awal dengan jarak tempuh akhir pada kelompok perlakuan p= 0,001. Perubahan jarak tempuh awal dengan jarak tempuh akhir pada kelompok kontrol 5,769 mSD 8,268. Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan bermakna antara jarak tempuh awal dengan jarak tempuh akhir pada kelompok kontrol p= 0,027. Rerata perubahan derajat sesak MRC awal hari ke-1 dengan derajat sesak MRC akhir hari ke-30 1,154 SD 0,376. Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan bermakna antara derajat sesak awal dengan derajat sesak akhir pada kelompok perlakuan p=0,001. Rerata perubahan derajat sesak awal dengan derajat sesak akhir pada kelompok kontrol -0,077 SD 0,494. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perubahan bermakna antara derajat sesak awal dengan derajat sesak akhir pada kelompok kontrol p=0,584. Data ini dapat dilihat pada tabel 4.8 dan gambar 4.1, 4.2, 4.3, 4.4, 4.5. Tabel 4.8. Perubahan nilai awal hari ke-1 dan akhir hari ke-30 dari VEP1, SGRQ, CAT, derajat sesak MRC dan uji jalan 6 menit pada subyek penelitian Perlakuan n=13 Kontrol n=13 Variabel x±SD p x±SD p VEP1 ml -428,846 ± 195,343 0,001 -29,308 ± 102,407 0,322 Universitas Sumatera Utara SGRQ 17,146 ± 3,498 0,001 -0,158 ± 2,205 0,800 CAT 9,231 ± 2,833 0,001 0,154 ± 0,801 0,502 Derajat sesak MRC 1,154 ± 0,376 0,001 -0,077 ± 0,494 0,584 Uji jalan 6 menit meter -28,077 ± 16,271 0,001 5,769 ± 8,268 0,027 uji t berpasangan Gambar 4.1. Rerata perubahan VEP1 awal hari ke-1 dan VEP1 akhir hari ke-30 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2. Rerata perubahan kualitas hidup SGRQ awal dan SGRQ akhir Gambar 4.3. Rerata perubahan kualitas hidup CAT awal dan CAT akhir Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4. Rerata perubahan derajat sesak MRC awal dan MRC akhir Gambar 4.5. Rerata perubahan uji jalan 6 menit 6MWTawal dan akhir Universitas Sumatera Utara

4.1.3. Eksaserbasi, efek samping dan terapi B2 agonist kerja cepat IDT sampai hari ke-30

Dokumen yang terkait

Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Saturasi Oksigen Pada Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik Stabil di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

1 66 64

Pengaruh Rehabilitasi Paru Terhadap MVV dan VEP1 Terhadap Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik Stabil di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

6 75 86

Perbandingan Kadar Fibrinogen Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Eksaserbasi Akut Dengan Ppok Stabil

0 69 88

Analisis Kualitas Hidup Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik Setelah Mengikuti Program Rehabilitasi Paru Yang Dinilai Dengan COPD Assessment Test (CAT) dan Uji Jalan 6 Menit

8 116 108

Hubungan Nilai Spirometri dengan Lean Body Mass Index pada Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik Stabil Di RS Tembakau Deli Medan

1 48 88

Hubungan Keparahan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Stabil Dengan Disfungsi Ereksi

0 67 108

Pengaruh Pemberian Inhalasi Kombinasi Salmeterol / Flutikason Propionat Dalam Bentuk Diskus Inhaler Terhadap Kualitas Hidup Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik Stabil

0 44 102

Perbandingan Kadar Fibrinogen Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Eksaserbasi Akut Dengan Ppok Stabil

0 0 26

Perbandingan Kadar Fibrinogen Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Eksaserbasi Akut Dengan Ppok Stabil

0 0 23

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) - Analisis Kualitas Hidup Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik Setelah Mengikuti Program Rehabilitasi Paru Yang Dinilai Dengan COPD Assessment Test (CAT) dan Uji Jalan 6 Menit

0 0 30