Eksaserbasi, efek samping dan terapi B2 agonist kerja cepat IDT sampai hari ke-30

4.1.3. Eksaserbasi, efek samping dan terapi B2 agonist kerja cepat IDT sampai hari ke-30

Kejadian eksaserbasi sampai hari ke-30 penelitian pada kelompok perlakuan 2 orang 15,4 eksaserbasi ringan. Pada kelompok kontrol 3 orang 23,1 eksaserbasi ringan, 1 orang 7,7 eksaserbasi sedang, 2 orang15,4 eksaserbasi berat. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna eksaserbasi sampai hari ke-30 antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol p= 0,252. Data ini dapat dilihat pada tabel 4.9 dan gambar 4.6 Tabel 4.9. Kejadian eksaserbasi sampai hari ke-30 pada subyek penelitian Perlakuan Kontrol Derajat n n p Tidak ada 11 84,6 7 53,8 Ringan 2 15,4 3 23,1 Sedang - - 1 7,7 Berat - - 2 15,4 Eksaserbasi hari ke-30 Jumlah 13 100 13 100 0,252 uji chi-square Efek samping sampai hari ke-30 penelitian pada kelompok perlakuan berupa mulut kering 1 orang 7,7. Efek samping sampai hari ke-30 penelitian pada kelompok kontrol berupa mulut kering 2 orang 15,4, tenggorokkan gatal 1 orang 7,7. Hasil uji statistik pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna efek samping sampai hari ke-30 p=0,469. Data ini dapat dilihat pada tabel 4.10. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10. Kejadian efek samping sampai hari ke-30 pada subyek penelitian Perlakuan Kontrol Keluhan n n p Tidak ada 12 92,3 10 76,9 Pusing - - - - Mulut kering 1 7,7 2 15,4 Tenggorokkan gatal - - 1 7,7 Berdebar-debar - - - - Efek samping hari ke-30 Jumlah 13 100 13 100 0,469 uji chi-square Penggunaan β 2 agonist kerja singkat IDT sampai hari ke-30 pada kelompok perlakuan sebanyak 1 kali per hari adalah 10 orang76,9, 2 kali per hari 3 orang61,5. Penggunaan β 2 agonist IDT sampai hari ke-30 pada kelompok kontrol sebanyak 2 kali per hari adalah 7 orang53,8, 3 kali per hari 6 orang46,2. Hasil uji statistik pada kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol menunjukkan ada perbedaan bermakna penggunaan β2 agonist IDT sampai hari ke-30 p= 0,001. Data ini dapat dilihat pada tabel 4.11. Tabel 4.11. Penggunaan β 2 agonist IDT sebaga pelega sampai hari ke-30 pada subyek penelitian Perlakuan Kontrol Penggunaan harian β 2 agonist IDT hari ke-30 n n p 1 kali per hari 10 76,9 - - 2 kali per hari 3 23,1 7 53,8 3 kali per hari - - 6 46,2 Jumlah 13 100 13 100 0,001 uji chi-square Universitas Sumatera Utara

4.2. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Saturasi Oksigen Pada Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik Stabil di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

1 66 64

Pengaruh Rehabilitasi Paru Terhadap MVV dan VEP1 Terhadap Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik Stabil di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

6 75 86

Perbandingan Kadar Fibrinogen Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Eksaserbasi Akut Dengan Ppok Stabil

0 69 88

Analisis Kualitas Hidup Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik Setelah Mengikuti Program Rehabilitasi Paru Yang Dinilai Dengan COPD Assessment Test (CAT) dan Uji Jalan 6 Menit

8 116 108

Hubungan Nilai Spirometri dengan Lean Body Mass Index pada Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik Stabil Di RS Tembakau Deli Medan

1 48 88

Hubungan Keparahan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Stabil Dengan Disfungsi Ereksi

0 67 108

Pengaruh Pemberian Inhalasi Kombinasi Salmeterol / Flutikason Propionat Dalam Bentuk Diskus Inhaler Terhadap Kualitas Hidup Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik Stabil

0 44 102

Perbandingan Kadar Fibrinogen Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Eksaserbasi Akut Dengan Ppok Stabil

0 0 26

Perbandingan Kadar Fibrinogen Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Eksaserbasi Akut Dengan Ppok Stabil

0 0 23

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) - Analisis Kualitas Hidup Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik Setelah Mengikuti Program Rehabilitasi Paru Yang Dinilai Dengan COPD Assessment Test (CAT) dan Uji Jalan 6 Menit

0 0 30