Penerapan Manajemen Audit pada PT. Telkom Tbk

57 Kerjasama dengan Kantor Akuntan Publik sangat terbatas dan hampir tidak ada informasi yang dapat membantu serta bermanfaat bagi tugas-tugas Kantor Akuntan Publik yang sedang melakukan audit di PT. Telkom Tbk. Hal ini disebabkan, karena semua laporan hasil manajemen audit diperlakukan secara rahasia.

2. Penerapan Manajemen Audit pada PT. Telkom Tbk

Dalam melakukan Manajemen Audit, Divisi Internal Audit PT. Telkom Tbk telah menyelenggarakan dan merancang sistem perencanaan dan pengendalian sebagai berikut: a. Anggaran Divisi Internal Audit. Setiap menjelang akhir tahun, Divisi Internal Audit menyusun rencana anggaran kegiatan audit yang akan dilaksanakan dan diajukan kepada Direktur Utama untuk dapat disetujui. Dalam usulan anggaran tersebut sudah tercakup secara menyeluruh rencana anggaran audit yang akan dilakukan dan alokasi dana yang diperlukan dalam tahun yang akan datang. Rencana anggaran mengenai jadwal kegiatan audit dan dana yang diperlukan untuk setiap kegiatan dicerminkan dalam anggaran UHPD Uang Harian Perjalanan Dinas, yang akan dirincikan kedalam anggaran bulanan. Dalam laporan bulanan perusahaan, telah disajikan mengenai perbandingan anggaran dengan realisasinya dan penjelasan-penjelasan apabila terjadi perbedaan antara anggaran dengan realisasinya. 58 Namun dalam wawancara dengan Divisi Intrenal Audit untuk mengetahui adanya masalah dan hambatan yang timbul dalam pelaksanaan audit serta cara penyelesaiannya, dan untuk dapat menelaah apakah pelaksanaan anggaran tersebut dapat memberikan sumbangan terhadap pencapaian tujuan Divisi Internal Audit maupun tujuan perusahaan secara keseluruhan. Teknik yang digunakan dalam pengelolaan anggaran Divisi Internal Audit adalah Manajemen by Objective MBO. Artinya Divisi Internal Audit mengajukan usulan anggaran untuk melaksanakan pekerjaan atau kegiatan audit dan menentukan cara untuk mengukur pelaksanaan kegiatan audit tersebut. MBO tidak dengan sendirinya membuat kegiatan audit tersebut dapat terlaksana, namun MBO dapat digunakan untuk menentukan tujuan audit, menyusun rencana kegiatan audit beserta anggarannya, dan mengendalikan kegiatan audit tersebut. b. Program Kerja Pemeriksaan Tahunan PTKP Pada akhir tahun Divisi Internal Audit menyusun Program Kerja Pemeriksaan Tahunan, yang mencakup beberapa hal yaitu, obyek yang diaudit, kegiatan yang diaudit, lokasi dan jadwal waktu pelaksanaan audit serta staf internal auditor pelaksana. Dalam Charter Audit Internal PT. Telkom Tbk Nomor TEL 42PWOOOUTA-002001 Tanggal 30 Juli 2001, telah disebutkan bahwa, pekerjaan pemeriksaan harus direncanakan sebaik-baiknya. Charter ini mewajibkan Pimpinan Divisi Internal PT. Telkom Tbk beserta jajarannya, untuk terlebih dahulu menyusun rencana pemeriksaan yang cukup dan diatur 59 dengan sistematis sehingga dapat dimengerti oleh semua auditor dan seluruh pekerjaan pemeriksaan dapat dilaksanakan dengan berhasilguna dan berdayaguna. Dalam Charter pun djelaskan bahwa pelaksanaan pemeriksaan harus diawasi dan dibimbing dengan sebaik-baiknya. Pimpinan pemeriksaan ketua tim, pengawas, dan penanggung jawab diwajibkan untuk mengawasi dan membimbing staf pemeriksa pada saat melaksanakan tugas pemeriksaan, supaya tujuan pemeriksaan tercapai dengan baik. Cara yang paling efektif untuk mengendalikan mutu dan mengikuti perkembangan pekerjaan pemeriksaan adalah dengan jalan melakukan pengawasan sebaik-baiknya dari awal pekerjaan persiapan sampai pada penyelesaian laporan. Charter tersebut juga menjelaskan bahwa pemeriksa yang belum berpengalaman wajib dibimbing dengan: 1. Diberi pengertian tentang tugas dan petunjuk pelaksanaannya. 2. Diberi kesempatan latihan lapangan. Pimpinan pemeriksaan harus mengarahkan agar: 1. Persyaratan yang ditetapkan dalam norma pemeriksaan dipenuhi. 2. Program kerja pemeriksaan dilaksanakan dan jika diperlukan perubahan haruslah disetujui terlebih dahulu. 3. Pemeriksa dapat mencapai tujuan pemeriksaannya. Dari hasil penelitian, terlihat bahwa obyek dan kegiatan yang akan diaudit dari tahun ke tahun masih sama, sehingga terkesan adanya rutinitas. Penyebab utamanya adalah karena proses penyusunan PKTP berasal dari staf auditor 60 pelaksana, sesuai dengan tanggung jawabnya. Akibatnya obyek dan kegiatan yang akan diaudit yang diusulkan oleh masing-masing auditor pelaksana sangat terbatas. c. Arsip atau Dokumentasi Data dan Informasi Dari hasil penelitian terhadap arsip dokumentasi data audit terlihat bahwa penyelenggaraan arsip dokumentasi data audit belum dilakukan dengan tertib oleh Divisi Internal Audit, baik arsip latar belakang arsip organisasi maupun arsip kertas kerja. Data informasi yang disimpan hendaknya dibatasi pada informasi yang relevan saja. Tidak semua informasi yang diperoleh harus disimpan dalam arsip Divisi Internal Audit. Penentuan informasi yang relevan dengan tugas audit ini hendaknya direview oleh Manajer Internal Audit atau staf internal auditor yang sudah berpengalaman, untuk menghindari penumpukan arsip yang tidak perlu. Internal Auditor harus menyadari bahwa arsip data organisasi tersebut sangat diperlukan sebagai sumber informasi dalam Manajemen Audit untuk: a. Menganalisa dan menelaah tahap Manajemen Audit pendahuluan dalam rangka untuk mengetahui gambaran umum obyek yang diaudit. b. Menentukan kapan, bagaimana, dan kepada siapa hasil Manajemen Audit dikomunikasikan. c. Mempertimbangkan rencana dan prosedur audit terhadap tindakan koreksi yang dilakukan oleh manajemen unit kerja yang diaudit. d. Dipelajari oleh staf internal auditor yang baru sebagai bagian dari program orientasi dan peelatihan secara menyeluruh. 61 e. Referensi informasi hubungan antar divisi dan bagian yang diperlukan untuk menentukan strategi audit yang sesuai. Hasil penelitian ini hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Bintoro 2000 terhadap PT. Indosat, dimana hasil tersebut menunjukan bahwa peranan manajemen audit di Indosat telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan termuat dalam buku norma pemeriksaan intern PT. Indosat yang dikeluarkan dengan SK Direksi. Sedangkan dalam Telkom, hal itu sesuai dengan Charter Audit Internal PT. Telkom Tbk No. TEL 42PWOOOUTA- 0012001 tanggal 30 Juli 2001.

3. Peranan Auditor Internal PT. Telkom dalam Memberikan Informasi