Kedudukan dan Kewenangan Internal Auditor

12 hakim. Auditor mengakui kewajiban untuk jujur tidak hanya kepada manajemen dan pemilik perusahan, namun juga kepada kreditur dan pihak lain yang meletakkan kepercayaan paling tidak sebagian atas laporan auditor independen, seperti calon-calon pemilik dan kreditur. 3 Standar Umum Ketiga “Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.” Standar ini menuntut auditor independen untuk merencanakan dan melaksanakan pekerjaannya dengan menggunakan kemahiran profesionalnya secara cermat dan seksama. Penggunaan kemahiran profesional dengan kecermatan dan keseksamaan menekankan tanggung jawab setiap profesional yang bekerja dalam organisasi auditor independen untuk mengamati standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan.

3. Kedudukan dan Kewenangan Internal Auditor

Salah satu faktor keberhasilan internal auditor dalam menjalankan tugasnya ialah bagaimana kedudukan Divisi Internal Audit dalam struktur organisasi perusahaan. Kedudukan Divisi Internal Audit memungkinkan internal auditor untuk dapat melaksanakan wewenang dan tanggung jawabnya secara maksimal. Untuk itu Divisi Internal Audit harus mempunyai kedudukan yang independen dalam organisasi perusahaan. Internal auditor secara organisasional harus independen terhadap unit kerja, kegiatan-kegiatan, atau pun proyek-proyek yang diaudit. Independensi internal auditor adalah merupakan prasyarat penting bagi obyektifitas auditnya agar hasil auditnya 13 cukup efektif. Namun, harus diingat pula bahwa independensi tersebut tidak harus disamakan dengan pengertian independensi Kantor Akuntan Publik atau eksternal auditor. Independensi Kantor Akuntan Publik sudah seharusnya memiliki derajat kualitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan internal auditor yang posisinya sebagai karyawan organisasi perusahaan yang bersangkutan. Menurut istilah Agoes 2001, “infact” internal auditor dapat bersikap independen, namun “in appearance” tetap tidak terlihat independen. Kedudukan Divisi Internal Audit dalam suatu organisasi perusahaan, haruslah dikaitkan dengan tanggung jawabnya kepada manajemen puncak. Agar Divisi Internal Audit dapat memberikan manfaat yang optimum dan efektif kepada manajemen, Agoes 2001 menyebutkan beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: 1 Mempunyai kedudukan yang independen. 2 Mempunyai job description. 3 Mempunyai internal audit manual. 4 Ada dukungan yang kuat dari manajemen puncak. 5 Memiliki tenaga auditor yang profesional, capable, bersikap obyektif, dan mempunyai integritas serta loyalitas yang tinggi. 6 Dapat bekerja sama dengan akuntan publik. Mengenai kewenangan internal auditor, hendaknya dapat dilakukan secara lebih rinci. Kewenangan yang ditetapkan harus mencakup segala aspek manajemen perusahaan. Tidak boleh ada pembatasan untuk memasuki semua unit kerja yang ada dalam organisasi perusahaan. Misalnya dapat 14 mengembangkan program audit, mengakses semua data dan informasi, mengevaluasi dan menganalisis bukti, membuat laporan hasil pemeriksaan dan lain-lain.

4. Pendidikan dan Keahlian Internal Auditor