Peranan Auditor Internal PT. Telkom dalam Memberikan Informasi

61 e. Referensi informasi hubungan antar divisi dan bagian yang diperlukan untuk menentukan strategi audit yang sesuai. Hasil penelitian ini hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Bintoro 2000 terhadap PT. Indosat, dimana hasil tersebut menunjukan bahwa peranan manajemen audit di Indosat telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan termuat dalam buku norma pemeriksaan intern PT. Indosat yang dikeluarkan dengan SK Direksi. Sedangkan dalam Telkom, hal itu sesuai dengan Charter Audit Internal PT. Telkom Tbk No. TEL 42PWOOOUTA- 0012001 tanggal 30 Juli 2001.

3. Peranan Auditor Internal PT. Telkom dalam Memberikan Informasi

Dalam Charter Audit Internal PT. Telkom Tbk Nomor: TEL 42PWOOOUTA-002001 Tanggal 30 Juli 2001, sebenarnya sudah diatur tentang laporan hasil pemeriksaan, yaitu: Standar Pelaksanaan dan Pelaporan Audit. “Pelaksanaan audit harus meliputi perencanaan audit, pemeriksaan dan pengevaluasian informasi, pengkomunikasian hasil, dan penindak lanjutan” 1. Auditor Internal harus merencanakan setiap audit. Untuk itu, auditor internal harus mendokumentasikan rencana audit tersebut yang meliputi: a. Menetapkan tujuan dan lingkup kerja audit. b. Mendapatkan latar belakang informasi kegiatan yang akan diaudit. c. Menetapkan resources yang dibutuhkan untuk melaksanakan audit, yaitu biaya audit dan jumlah tenaga auditor, tingkat pengetahuan, 62 pengalaman, keahlian dan pendidikan auditor, serta kemungkinan memakai konsultan, jika perlu. d. Mengkomunikasikan audit dengan pihak terkait, termasuk dengan manajemen aktivitas yang akan diaudit. e. Melakukan survey pendahuluan terhadap aktivitas yang akan diaudit untuk mengenal kegiatannya, pengendalian internal yang ada, dan risiko audit, dengan tujuan untuk menetapkan sasaran dan waktu pelaksanaan audit serta hal rawan yang perlu pendalaman. f. Menyusun audit program yang memuat tujuan dan sasaran audit, prosedur untuk mendapatkan, menganalisa, menafsirkan dan mendokumentasikan informasi selama audit, serta langkah penting audit lainnya untuk mencapai sasaran audit pada setiap fase audit. g. Menetapkan bagaimana, bilamana, dan kepada siapa hasil audit akan dikomunikasikan. h. Mendapatkan persetujuan pimpinan Unit Audit Internal atas rencana audit, sebelum audit dimulai. 2 Auditor Internal pada tahap pemeriksaan dan pengevaluasian informasi harus mengumpulkan, menganalisa, menafsirkan, dan mendokumentasikan informasi tersebut untuk mendukung hasil audit. Proses pemeriksaan dan pengevaluasian informasi itu meliputi : a. Mendapatkan semua informasi yang terkait dengan tujuan dan lingkup kerja audit. 63 b. Mengevaluasi dan menilai apakah informasi tersebut aktual, memadai, kompeten, handal, relevan dan berguna untuk dasar penentuan temuan dan rekomendasi audit. c. Menyeleksi dan menetapkan prosedur audit yang dipakai, termasuk cara pengujian dan sampling. d. Mengawasi pelaksanaan audit tersebut untuk memperoleh kepastian bahwa sasaran audit dapat dicapai dan dilakukan secara obyektif. e. Menyusun kertas kerja pemeriksaan yang direview oleh pimpinan audit internal. 3 Auditor Internal harus melaporkan hasil kerja audit mereka. Untuk mengkomunikasikan hasil audit tersebut hal berikut harus dipenuhi, yaitu : a. Draft laporan hasil audit yang berisi temuan, kesimpulan dan rekomendasi harus direview dan dibicarakan dengan pimpinan auditee beserta staf untuk mencegah salah pengertian. b. Laporan hasil audit harus obyektif faktual, tidak memihak, bebas dari prasangka buruk dan kekeliruan, jelas mudah dimengerti, logis, menghndari bahasa teknis yang tidak perlu, singkat keinti masalah, tidak bertele-tele, mengungkapkan fikiran secara lengkap dengan sedikit kata-kata, konstruktif membantu manajemen dan auditee kea rah perbaikan. c. Laporan hasil audit harus mengungkap tujuan, lingkup kerja, hasil temuan, dan kesimpulan berupa opini auditor internal tentang dampak temuan terhadap aktivitas yang direviewnya. 64 d. Laporan audit boleh, tidak harus, mengungkapkan rekomendasi perbaikan, dan boleh menyatakan kepuasan atas kinerja auditee. e. Pendapat auditee tentang kesimpulan dan rekomendasi audit, jika berbeda dengan auditor internal, dapat dimasukan dalam batang tubuh laporan hasil audit. f. Pimpinan Unit Audit Internal meriview dan menyetujui atau menolak laporan hasil final sebelum menerbitkan dan menetapkan kepada siapa saja laporan tersebut dikirim. 4. Auditor internal harus menindak lanjuti laporan hasil audit untuk mendapatkan kepastian bahwa langkah yang tepat atas temuan audit telah dilakukan. Jika pimpinan unit kerja mengambil risiko tidak menindak lanjuti saran perbaikan berdasarkan pertimbangan tertentu, maka hal itu harus dilaporkan pada atasan pimpinan unit tersebut. Hasil akhir Manajemen Audit adalah laporan hasil pemeriksaan manajemen. Dari hasil penelitian, terlihat bahwa internal auditor PT. Telkom Tbk selalu membuat laporan hasil pemeriksaan, setelah menyelesaikan pekerjaan lapangan. Laporan hasil manajemen audit harus ditekankan pada temuan-temuan audit, pembuatan kesimpulan audit dan rekomendasi untuk meningkatkan sistem perencanaan dan pengendalian manajemen, sehingga tercapai efisiensi, efektifitas, dan kehematan. Laporan hasil manajemen audit harus memenuhi kualitas tertentu yaitu, bersifat obyektif, ringkas, jelas dan konstruktif, sehingga dapat meningkatkan 65 komunikasi, hubungan dan kerjasama yang baik dengan manajemen unit kerja yang diaudit. Temuan temuan audit yang mengidentifikasi timbulnya ketidakefisienan, ketidakefektifan, ketidakhematan adalah merupakan unsur penting laporan manajemen audit. Internal auditor pun harus mengkomunikasikan dan mendikusikan dengan baik temuan-temuan audit tersebut kepada manajemen unit kerja yang diaudit. Diskusi ini akan sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak untuk dapat memahami sebab dan akibat dari temuan tersebut. Auditor internal PT. Telkom Tbk telah melaksanakan koordinasi yang baik dengan unit kerja yang diaudit, sehingga tidak timbul kesan bahwa internal auditor tidak mempunyai kualitas yang memadai dan hanya mencari- cari kesalahan, yang dapat menimbulkan kesalahpahaman dari unit kerja yang diaudit. Dengan kondisi tersebut diatas maka dapat di peroleh laporan manajemen audit yang berbobot dan berkualitas. Karena laporan manajemen dihasilkan dari proses yang sistematis yang dilakukan oleh seluruh staf internal auditor. Hal tersebut juga didukung oleh beberapa General Manager dan Manager Unit Kerja yang ada di PT. Telkom Tbk bahwa sering kali Laporan Manajemen Audit dari Divisi Internal Audit digunakan oleh manajemen puncak sebagai dasar untuk mengambil keputusan, yang menunjukan bahwa PT. Telkom Tbk telah mempunyai Divisi Internal Audit yang mampu mampu 66 memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen puncak yang berperan sebagai alat bantu manajemen puncak. Hal ini sangat sesuai jika dibandingkan dengan kondisi dan perkembangan serta citra PT. Telkom Tbk yang begitu pesat pertumbuhannya dalam bidang telekomunikasi. Dalam hal penindaklanjutan suatu Manajemen audit akan berakhir apabila semua tindakan koreksi sudah ditindaklanjuti dan dilaksanakan perbaikannya. Untuk mencapai akhir ini maka manajemen unit kerja yang diaudit perlu memberikan tanggapan terhadap hasil manajemen audit, sebagai tindak lanjut atas audit tersebut. Mengenai tindak lanjut pemeriksaan sudah diatur dalam Charter Audit Internal PT. Telkom Tbk Nomor: TEL 42PWOOOUTA-002001 Tanggal 30 Juli 2001. Charter tersebut manyatakan bahwa Auditor internal harus menindak lanjuti laporan hasil audit untuk mendapatkan kepastian bahwa langkah yang tepat atas temuan audit telah dilakukan. Jika pimpinan unit kerja mengambil risiko tidak menindak lanjuti saran perbaikan berdasarkan pertimbangan tertentu, maka hal itu harus dilaporkan pada atasan pimpinan unit tersebut. Charter ini mewajibkan Divisi Internal Audit PT. Telkom Tbk dan para pemeriksanya untuk menindak lanjuti setiap laporan hasil audit, guna memastikan bahwa tindakan yang tepat telah dapat dilaksanakan oleh pihak manajemen. 67 Selanjutnya tanggung jawab untuk mempertimbangkan atau mengevaluasi tindakan koreksi, sebaiknya terletak pada manajemen unit kerja yang di audit, manajemen Divisi Internal Audit hanya menerima tembusan tanggapan atas tindakan-tindakan koreksi yang dilakukan.

4. Kehandalan Auditor Internal PT. Telkom